Anda di halaman 1dari 5

PERSPEKTIF

GLOBAL
 

SEMESTER V
UNIVERSITAS TERBUKA
JURUSAN PGSD S1
TAHUN 2012

OLEH MIRHANUDIN, S.Pd


KEGIATAN BELAJAR 1

Hakikat dan Konsep Perspektif Global


Menurut kamus bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary
English mengartikan global sebagai sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia
internasional. Hal yang berkaitan dengan bidang politik dan kenegaraan tetapi
juga bersifat lingkungan.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan dunia atau
internasional. Dalam berpikir seseorang harus berpikir global dan bertindak
lokal (think globally and act locally).
Oleh karena itu, sebagai guru seyogyanya mempersiapkan diri sebagai
komunikator.
Untuk itu guru harus :
1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat
lokal, nasional, dan global.
2. Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
1. Mempunyai sifat terbuka.
3. Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi sosial.

Globalisasi menurut John Huckle menyatakan bahwa “Suatu proses


dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia
menjadi salah satu konsekuensi, yang signifikan bagi individu dan masyarakat
di daerah yang jauh.”
Ahli lainnya adalah Albrow globalisasi adalah “ keseluruhan proses dimana
manusia dibumi ini dimasukkan kedalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global.”

Ahli lainnya yaitu Hamijono yang menjelaskan ciri-ciri yang berkaitan dengan
globalisasi :
1. Globalisasi didukung oleh kecepatan informasi.
2. Globalisasi mampu melampau batas tradisional.
3. Adanya ketergantungan antar negara.
4. Pendidikan adalah bagian dari globalisasi.

Globalisasi mempunyai dampak positif maupun dampak negatif.


Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (1998) bahwa dampak positifnya akan
muncul masyarakat yang megakompetensi.

Globalisasi dapat melanda berbagai bidang kehidupan. Emil Salim


mengemukan ada empat bidang kekuatan yang membuat dunia semakin
transparan yaitu ; IPTEK, ekonomi, lingkungan hidup, dan politik.

Selanjutnya HAR tilaar mengemukakan ciri globalisasi yaitu adanya


masyarakat terbuka contohnya dalam bidang ekonomi dengan adanya
perdagangan bebas, dibidang politik ditandai dengan bidang demokrasi dalam
masyarakat yang demokratis.

Selanjutya Hoopes menjelaskan bahwa pendidikan global memiliki 3


tujuan yakni :
1. Memberi pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan.
2. Mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri pada keragaman global.
3. Memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang
mereka sendiri sebagai individu, sebagai warga negara dan sebagai
anggota masyarakat secara keseluruhan ( global cityzen).
KEGIATAN BELAJAR 2 

Dimensi, Manfaat, Tujuan, dan Masalah perspektif global


Perspektif global adalah pendekatan menyeluruh yang menghubungkan
siswa dan guru dalam memahami hubungan mereka dalam masyarakat dunia.

Dengan demikian diberikan perspektif global dapat :


1. Mendorong mahasiswa tentang masalah global.
2. Mendorong guru belajar tentang lintas budaya .
3. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan profesi.

Berdasasrkan tujuan tersebut maka peran guru adalah :


a) Memberi bekal pengetahuan tentang pengetahuan global dan masalah
dunia.
b) Meningkatkan kesadaran anak didik sebagai landasan tindakan yang
berdampak global.
c) Memberikan contoh teladan dalam aktivitas sehari hari yang mempunyai
pengaruh terhadap masalah global.

Perspektif global bertitik tolak dari masalah kehidupan sehari hari


misalnya masalah kelaparan, pengangguran, pestisida dan pengungsi.

Dalam kaitanya dengan budaya dalam era globalisasi ini maka Giansar
mengajukan empat dimensi yaitu :
1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses
pembangunan bangsa dan masyarakat.
2. Mereapirmas dan mengembangkan indentitas budaya dalam setiap
keiompok manusia.
3. Partisipasi bahwa pengmbangan suatu bangsa dan negara partisipasi
masyarkat sangat diperlukan.
4. Memajukan kerjasama budaya antar bangsa.
Berikut ini diuraikan contoh bidang IPS yang berkaitan dalam bidang
globalisasi.

A.    EKONOMI
Kuang sheng siao mengemukakan model model kerjasama ekonomi sebagai
berikut :
1.     Zona perdagangan bebas
2.     Persetujuan tarif
3.     Pasar bersama
4.     Aliansi ekonomi
5.     Integrasi ekonomi secara penuh

1.     Asean Free Trade Areas ( AFTA )


AFTA adalah salah satu perwujudan kerjasama ekonomi regional Asia
Tenggara dalam rangka perdagangan bebas.

2.     Asian Pasifik Economic Cooperasion ( APEC )


Menurut Kuang-Sheng Siao (Susanto, 1998), APEC dicetuskan oleh East-Wast
Center di Hawai yang menginginkan kerjasama ekonomi negara-negara Pasifik.
APEC dibentuk pada tahun 1989 di Canberra Australia.

B.    GEOGRAFI
Gejala geografi yang paling dirasakan oleh pengaruh musim, seperti El-Nino,
La-Nina, isu tentang lingkungan, transportasi, kependudukan dan masalah
pengungsi.

C.     PPKn ( PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN)


PPKn ini pada dasarnya bermuatan materi Pancasila, dan kewarganegaraan,
yang melandasi kehidupan bernegara. Oleh karena itu, dalam pembahasannya
akan berkaitan antara lain dengan ilmu politik, hukum, kenegaraan, demokrasi,
dan hak asasi manusia.

D.    SEJARAH DAN BUDAYA


1. Membentuk Wawasan Kebangsaan (nation character building)
Pendidikan harus diarahkan untuk :

a.     Perluasan wawasan dan persepsi yang berkaitan dengan masalah global.
b.     Meningkatkan kesadaran bahwa sebagai warga negara Indonesia tetapi
juga warga dunia.
2.     Dalam Kaitannya dengan Nilai Budaya
Anak didik perlu dibekali pemahaman dan pengetahuan agar mampu
menyeleksi budaya lain.

3.    Memonitor Aktivitas Penggunaan Internet


Melalui pemberi jasa internet agar kalau ada yang memberi informasi yang
tidak layak diberi sangsi.

Berdasarkan uraian diatas kita dapat melihat manfaat dan kegunaan dari
mempelajari perspektif global antara lain :

1.     Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan para siswa
penghuni dari satu negara tetapi penduduk dari satu dunia.
2.     Menambah dan memperluas pengetahuan tentang dunia.
3.     Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general.
4.     Melatih kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan dunia dengan
segala aspek.

Anda mungkin juga menyukai