Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Adapun latar belakang pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Perspetif Global. Mata kuliah ini membuka wawasan untuk memahami
dunia dan seisinya, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dunia yang begitu
kompleks dan luas itu dapat menjadi sempit dan sederhana disebabkan oleh kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Mata kuliah ini juga memberikan bekal
kepada mahasiswa untuk dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran
anak didik kita, bahwa dunia yang luas ini perlu dipahami, dan dipelihara.
Dalam makalah ini akan dipelajari perspektif global dalam geografi, sejarah,
ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan pengaruh kemajuan IPTEK dalam
transportasi, komunikasi, serta perkembangan internasional.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang
kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana perspektif global dari visi geografi, sejarah, dan ekonomi?
b. Bagaimana perspektif global dari visi politik, antropologi, dan sosiologi?
c. Bagaimana perspektif global dari visi IPTEK, transportasi, komunikasi, dan
internasional?

1.3 Tujuan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perspektif Global
b. Untuk mengetahui perspektif global dari sudut ilmu-ilmu sosial
c. Untuk mengetahui dipandang dari sudut ilmu-ilmu yang lain

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perspektif Global dari Visi Geografi, Sejarah Dan Ekonomi
A. Perspektif Global dari Visi Geografi
Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam
konteks keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan
bumi yang tiga dimensi, terdiri dari atas muka bumi yang berupa darat dan perairan
serta kolom udara di atasnya. Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran dan
jaraknya mulai dari tingkat lokal, regional sampai ketingkat global. Oleh karena itu,
perspektif geografi adalah perspektif keruangan yang bertahap dari perspektif lokal,
regional, sampai ke perspektif global. Perspektif geografi atau perspektif keruangan
adalah suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena,
proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik untuk masa lampau, saat ini,
terutama untuk masa yang akan datang.
Pendekatan yang dapat diterapkan pada perspektif keruangan ini, yaitu
pendekatan sejarah dan kemampuan memprediksi. Seperti telah dikemukakan diatas,
lingkup kajian perspektif keruangan ini berkembang mulai dari perspektif lokal,
perpektif regional, sampai ke perspetif global.

B. Perspektif Global dari Visi Sejarah


Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu, atau dengan perkataan lain,
perspektif sejarah itu sama dengan perspektif waktu, terutama waktu telah lampau.
Perspektif sejarah suatu peristiwa membawa citra kepada kita tentang suatu
pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-
kejadian yang akan datang.
Selanjutnya perspektif global dari sudut pandang sejarah tentang tokoh-tokoh,
bangunan-bangunan, perang, pertemuan internasional, dan peristiwa-peristiwa
bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global, dapat
dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan transformasi budaya serta
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk memasuki
kehidupan global di hadapannya.

2
Berbagai perang di pelbagai Kawasan, terutama Perang Dunia yang tercatat
sebagai peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan senjata dan
ngerinya pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut pandang global dapat
diungkapkan nilai dan makna kemanusiaannya. Bahkan secara global, meningkatkan
kemampuan IPTEK yang mendukung kesejahteraan.

C. Perspektif Global dari Visi Ekonomi


Menurut H.W. Arndt dan Gerardo P Sicat (1991:3): Ilmu Ekonomi adalah suatu
studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok
masyarakat menentukan pilihan. Manusia memiliki keingan yang tidak terbatas. Untuk
memuaskan bermacam-macam keinginan yang tidak terbatas tersebut, tersedia sumber
daya yang dapat digunakan. Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas.
Karenanya, sumber daya ini langka dan mempunyai kegunaan alternatif. Berdasarkan
konsep tadi, pembahasan Ilmu Ekonomi menyangkut beberapa aspek yang meliputi:
menentukan pilihan, keinginan yang tidak terbatas, persediaan sumber daya terbatas
bahkan ada yang langka, kegunaan alternatif sumber daya, dan penggunaan hari ini
dan hari esok.
Dari aspek-aspek yang telah dikemukakan tadi, jelas bahwa perspektif ekonomi
terkait dengan waktu, hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang diperspektifkan,
terutama berkenaan dengan keinginan yang “cenderung” tidak terbatas, persediaan
sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya penggunaan alternatif sumber
daya. Perspektif ke hari esok atau masa yang akan datang, terkait luas dengan
pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses produksi serta
distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya.
Dalam kondisi global yang penuh dengan kesenjangan, masalah dan tantangan,
baik ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun lingkungan hidup, pengembangan dan
pembinaan akhlak menjadi kunci penyelamat kehidupan dengan lingkungannya. Oleh
karena itu, untuk menghadapi perspektif global ekonomi berupa perekonomian pasar
bebas, beralihnya kawasan ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik, dan kebangkitan
ekonomi Asia Afrika, kita Bangsa Indonesia wajib siap mental dengan akhlak yang
tinggi.

3
2.2 Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi, dan Antropologi
A. Perspektif Global dari Visi Politik
Menurut Roger F. Soltau dalam Introduction to Politics (Miriam Budiardjo:
1991:9): ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-
lembagayang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu; hubungan antara negara dengan
warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
Dalam sorotan perspektif global, aspek hubungan dengan negara lain merupakan
hal yang pokok. Hubungan dengan negara lain, khususnya Negara Republik Indonesia
dengan negara tetangga yang kita sebut hubungan regional, dengan negara-negara lain
pada umumnya kita sebut hubungan antarnegara atau hubungan internasional, dan
akhirnya dengan semua negara di dunia ini, yang kita sebut hubungan global.
Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri,
berpengaruh terhadap kondisi politik global. Hal ini dapat kita hayati tentang dampak
Konferensi Asia Afrika.

B. Perspektif Global dari Visi Sosiologi


Menurut Frank H. Hankins (Fairchild, H.P. dkk., 1982: 302), Sosiologi adalah
studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok
umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya
satu sama lain. Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan utamanya yaitu hubungan
antarmanusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri, atau
yang disebut lingkungan sosial. Apabila hubungan itu ditimbulkan oleh manusia yang
aktif satu sama lain, maka terjadi interaksi sosial.
Sebagai dampak kemajuan, penerapan, dan pemanfaatan IPTEK di bidang
transportasi dan komuikasi, interaksi sosial ini makin intensif dan makin meluas.
Interaksi tersebut telah dapat menembus batas-batas lokal, regional, nasional,
internasional sampai global sekalipun.
Keberadaan media elektronik dengan suasana terbuka pada kondisi global saat ini,
tidak dpaat lagi dibendung. Pembendungannya terletak pada akhlak, mental, dan moral
yang kuat pada diri masing-masing, terutama pada diri pembuat keputusan di tingkat
nasional dan internasional.

4
C. Perspektif Global dari Visi Antropologi
Antropologi, khususnya Antropologi Budaya yang oleh Koentjaningrat
(1990:1112) dikatakan sebagai pengganti Ilmu Budaya, merupakan studi tentang
manusia dengan kebudayaannya. Sudut pandang antropolgi terhadap perspektif global,
terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam
konteks global. Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apa pun yang mengarus
mulai dari tingkat lokal sampai tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan
kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Bangunan, jalan, kendaraan
yang semakin berkembang dan maju tidak lain adalah hasil pengembangan akal
pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan.
Oleh karena itu, proses dan arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah
proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
Sudut pandang antropologi dalam perspektif global, berarti mengamati,
menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang
aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan
umat manusia. Secara perspektif, meningkatnya pendapatan masyarakat (ekonomi)
terkait dengan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan dirinya
menggunakan peralatan mengolah sumber daya (budaya) dalam arti yang seluas-
luasnya, formal, nonformal, dan informal.

2.3 Perspektif Global dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, dan Internasional


A. Perspektif Global dari Visi IPTEK
Pengetahuan dengan ilmu, hubungannya sangat erat. Oleh karena itu, dalam
konsep ilmu, biasa juga disebut ilmu pengetahuan. Pengetahuan apalagi ilmu (ilmu
pengetahuan), fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan,
pemanfaatan benda, alat, senjata dan juga hewan, menjadi mudah serta terarah untuk
mencapai hasil. Penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, membuahkan kemampuan yang disebut
teknologi. Oleh karena itu, Brown & Brown (1980:2) mengungkapkan, Teknologi
adalah penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan suatu tugas yang
dikehendakinya. Dengan demikian, teknologi itu dapat dikatakan sebagai penerapan
praktis pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan.
5
Antara ilmu pengetahuan dan tekonologi, hubungannya sangat erat. Oleh karena itu,
dalam ucapan sehari-hari diungkapkan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
singkatan populernya IPTEK.
Marwah Daud Ibrahim melihat bahwa teknologi, atau secara lengkap IPTEK ,
mengandung dilemma atau bermata dua. Oleh karena itu, disatu pihak kita wajib
bersyukur menikmati dampak positif dari IPTEK itu, namun di pihak lain kita wajib
waspada dari dampak negatif yang dapat mengancam kehidupan.

B. Perspektif Global dari Visi Transportasi


Dari perspektif budaya, kita semua dapat mengamati dan menghayati
perkembangan alat angkut atau transportasi dari waktu ke waktu. Angkutan itu mulai
dari menggunakan tenaga manusia, kendaraan beroda sederhana,kendaraan bermotor,
kendaraan yang menggunakan tenaga jet, sampai kendaraan yang menggunakan
tenaga surya. Alat angkut yang semula berfungsi mengangkut barang dan manusia,
secara tidak langsung membawa berita atau informasi.
Perkembangan jalan sebagai prasarana, dan alat angkut sebagai sarananya, selain
mendekatkan jarak relatif dalam ruang permukaan bumi, juga memecahkan
keterpencilan, tempat-tempat yang terpencil. Jalan dan transportasi menjadi urat nadi
perekonomian dalam proses distribusi hasil produksi ke pasar serta kepada konsumen.
Sejalan dengan proses yang demikian, konsep saling ketergantungan mulai dari tingkat
lokal, regional, nasional, internasional, bahkan juga tingkat global, dapat
terealisasikan.
Makin berkembang dan majunya transportasi di darat, air, maupun di udara,
makin meluas dan makin intensif interaksi sosial antardaerah, antarkawasan, dan
antarnegara. Melalui kontak yang demikian, proses transportasi kehidupan ini tidak
lagi hanya terbatas di tingkat lokal dan regional, melainkan telah menembus batas-
batas nasional sampai ke batas global.

C. Perspektif Global dari Visi Komunikasi


Berlainan dengan IPTEK, komunikasi itu tidak hanya menjadi milik otentik umat
manusia. Tumbuh-tumbuhan dan hewan pun memiliki cara berkomunikasi. Mulai dari
masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi ini juga

6
bertahap. Komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang beragam mulai dari yang
paling sederhana dengan kedipan mata, angkat dan lambaian tangan, sampai
menggunakan bahasa, penggunaan alat mulai dari kentungan sampai dengan media
elektronik canggih, semuanya itu untuk kepentingan hubungan sosial yang motifnya
juga beragam. IPTEK menjadi salah satu sarana komunikasi yang makin berkembang,
tidak hanya terbatas secara lokal, regional, nasional dan global, namun sampai mampu
menembus di luar bumi.
Dari perspektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala aspek
kehidupan antarbangsa dan antarnegara, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta
peranan transportasi dan media komunikasi.

D. Perspektif Global dari Visi Internasional


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan lembaga dunia yang
memperhatikan segala aspek kehidupan umat manusia di negara-negara anggotanya.
Oleh karena itu, lembaga ini membawahi lembaga-lembaga khusus yang menangani
suatu aspek tertentu dari kehidupan umat manusia ini.
PBB menangani masalah-masalah internasional terutama yang dialami oleh
negara-negara anggota. Masalah-masalah global yang merupakan agenda yang tidak
terselesaikan meliputi masalah kependudukan, pangan, lingkungan hidup, dan
perdamaian. Masalah tersebut hakikatnya terkait satu sama lain.
Suatu hal yang menjadi kepentingan global umat manusia, terutama berkenaan
dengan kualitas SDM, berkenaan dengan kebudayaan, pendidikan, dan ilmu
pengetahuan. Dalam lembaga PBB ini, perbedaan sistem politik, kemampuan
ekonomi, rasial, agama, budaya, dan bentuk pemerintahan negara-negara anggota,
tidak menjadi hambatan dalam mengajukan pendapat, baik mengenai negaranya
sendiri maupun negara lain dan masalah dunia pada umumnya.
Kecenderungan yang akan makin meluas pada tatanan internasional, yang
mengglobal dalam perspektif ekonomi dan ekologi, yaitu berkenaan dengan relokasi
industri dari negara-negara maju ke negara-negarasedang berkembang, termasuk di
dalamnya ke Indonesia. Negara-negara maju sudah berpengalaman, sedangkan negara-
negara sedang berkembang ini belum memiliki kesiapan bagaimana upaya
menyeimbangkan industrialisasi dengan lingkungan serta sumber dayanya. Menerima
7
relokasi industri dengan kehausan pembangunan tanpa kesiapan kemampuan SDM
pengelola keseimbangannya, dalam perspektif waktu ke depan sudah pasti akan
menghadapi hari-hari kelabu. Oleh karena itu, dunia internasional dituntut untuk
memberikan bimbingan, agar ketimpangan antara ekonomi dengan ekologi ini tidak
terjadi. Karena jika degradasi lingkungan ini terjadi, dampaknya tidak hanya menimpa
negara yang menerima relokasi, melainkan akan meluas ke dunia internasional,
bahkan juga mencapai batas global.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan umat manusia yang makin terbuka dan makin meningkatnya
berbagai kebutuhan, wawasan tentang kehidupan ini harus dikembangkan sampai ke batas
global. Bagi bidang studi geografi, perspektif global bukan merupakan hal yang baru,
mengingat salah satu konsep geografi itu bumi sebagai planet atau bumi sebagai globe.
Tinjauan geografi berkenaan dengan fenomena permukaan bumi selalu dibahas dalam
konteks global. Berbagai peristiwa dan peninggalan sejarah yang bernilai serta bermakna
global, merupakan materi pendidikan untuk meningkatkan wawasan peserta didik terhadap
nilai-nilai kemanusiaan. Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dari waktu ke waktu,
menjadi salah satu faktor terjadinya masalah global dalam bidang ekonomi.
Interaksi sosial manusia yang makin meluas, baik langsung maupun tidak langsung,
telah menjadi salah satu landasan proses globalisasi kehidupan yang tidak dapat
dibendung, bahkan pada aspek-aspek kehidupan tertentu telah dirancang sebagai satu
kebutuhan yang dampak positifnya wajib disyukuri, namun dampak negatifnya
perludiwaspadai.
Dari perspektif sejarah, IPTEK merupakan produk budaya manusia, dengan kesadaran
yang tinggi, manusia dituntut kemampuan untuk mengendalikan IPTEK yang bermata dua
demi kesejahteraan umat manusia dengan kelestarian lingkungan hidup. Transportasi
merupakan sarana yang sangat bermakna dalam mendukung proses ketergantungan umat
manusia dalam berbagai aspek kehidupan pada tatanan global hari ini dan amsa yang akan
datang. Dari perspektif global, komunikasi merupakan sarana saling pengertian
internasional dalam menghadapi kehidupan global yang penuh masalah dan tantangan hari
ini serta masa yang akan datang. Lembaga internasional, baik PBB maupun organisasi-
organisasi independen, memiliki kedudukan, fungsi, dan peranan yang bermakna dalam
menopang saling pengertian serta saling ketergantungan antarbangsa dan negara yang
beragam sistem politik, ekonomi, budaya, serta keadaan rasialnya.

3.2 Saran

9
Penggunaan perspektif global dari berbagai sudut, sangat penting bagi pembaca selaku
warga masyarakat, dan juga sebagai guru sehingga sangat disarankan untuk dipelajari.
Dampak global di segala aspek kehidupan terus berjalan. Yang positif membawa rahmat
wajib kita syukuri, sedangkan yang berdampak negatif membawa laknat, harus kita
waspadai. Hal itulah yang perlu menjadi pegangan, agar kehidupan kita makin bermakna,
dan makin meningkatkan kesejahteraan.

10
1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah ‘Azza wa Jalla karena atas nikmat-Nya lah
sehingga makalah yang berjudul “Perspektif Global Dilihat dari Sudut Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu
Lain yang Terkait” dapat diselesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu atau berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa materi maupun
pemikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Perspektif
Global. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini tentu masih banyak kekurangannya karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar Isi ....................................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan .....................................................................................................................
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................1
BAB 2 Pembahasan .....................................................................................................................
2.1 Perspektif Global dari Visi Geografi, Sejarah, dan Ekonomi ..............................................2
2.2 Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi, dan Antropologi...........................................4
2.3 Perspektif Global dari Iptek, Transportasi, Komunikasi, dan Internasional ........................5
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................9
3.2 Saran ....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

ii
iii

Anda mungkin juga menyukai