Disusun Oleh :
Kelompok VII
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT PUWOKERTO
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
POKJAR LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus
bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan
memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat pengangguran di
kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan
Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran kelompok usia produktif ini mencapai 60,5 persen
dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka
Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari banyaknya jumlah
pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka
dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara
melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat
menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan
yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan
Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa
tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang
sangat berguna untuk kemajuan daerah. Namun apabila tidak dikelola dengan baik dan
diarahkan, maka potensi besar dari pemuda tidak akan memberikan apa – apa. Dengan adanya
Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia tidak hanya pada jalur formal tetapi juga melalui jalur non formal salah
tersebut akan memberikan kesempatan untuk selanjutnya dapat berkontribusi dalam kemajuan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
para pemuda, meningkatkan sumber daya pemuda agar mereka dapat menggali potensi mereka
sebagai bekal untuk menjadi masyarakat yang berfikir positif, inovatif dan produktif,
2. Tujuan khusus
a. Agar pemuda binaan memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual dalam membuat krupuk.
b. Agar pemuda binaan memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan krupuk.
c. Agar pemuda binaan dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan aktif ikut berkontribusi
d. Agar pemuda binaan mendapatkan bekal berwirausaha dan mengurangi tingkat pengangguran.
Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat krupuk para pemuda dapat
berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan dapat berkontribusi secara aktif
PELAKSANAAN PROGRAM
kabupaten Tegal
B. Materi Pelatihan/Kegiatan
Kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar tepung terigu dan
tepung tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Adapun bahan bahan yang
Air Loyang
5. Langkah – Langkah Pembuatan Krupuk Berbahan Dasar Tepung Terigu dan Tapioka
Campur tepung terigu dengan tepung tapioka kemudian masukkan air sampai adonan mencair.
Haluskan bumbu – bumbu.
Masukkan bumbu yang telah dihaluskan kedalam adonan dan aduk hingga merata.
Setelah mengepas adonan diiris –iris tipis menggunakan pisau atau mesin pengiris
Krupuk yang telah kering siap digoreng dengan minyak yang panas.
Krupuk yang telah digoreng dibungkus kemasan plastik ukuran lebar 8cm dan tebal 0.2 cm,
Krupuk yang telah dikemas 5 buah krupuk @ bungkusan dimasukkan kedalam plastik yang lebih
besar dan disusun rapi untuk kemudian dipaking menggunakan lampu teplek dan diikat
1. Strategi kegiatan
a. Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di
lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan
b. Penentuan Masalah
Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian pemuda kurang
memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka dilakukan pembinaan kegiatan yang dapat
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan sekitar
penulis, hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.
d. Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan, dan didapat kesepakatan
untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan krupuk karena bahan baku yang digunakan
mudah didapatkan.
e. Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya
kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan
f. Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan krupuk oleh ketujuh pemuda binaan.
2. Deskripsi Jalannya Kegiatan
1. Pada tahap pra kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 12-17 Oktober 2020
- Pada tanggal 12-13 Oktober kelompok VII mengadakan pengamatan dilingkungan sekitar
dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan
- Tanggal 14 Oktober kelompok VII menentukan tujuh pemuda binaan yang ada di lingkungan
BAB III
Untuk membuat kerupuk yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung tapioka diperlukan
proses yang memerlukan beberapa tahap dan tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pembinaan,
karena proses pembuatan krupuk memiliki beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan
kerupuk dimulai dari pembuatan adonan, pengukusan, pendiamann adonan yang telah dikukus
Pada tahap pendiaman adonan hinggga mengeras diperlukan waktu yang cukup lama,
sekitar 12 jam dan tidak dapat dilakukan dalam satu kali pembinaan, namun memerlukan tahap
pembinaan selanjutnya. Kemudian pada tahap penjemuran kerupuk apabila cuaca kurang
mendukung, dalam artian tidak ada panas saat menjemur maka krupuk tidak akan mengering
dengan baik, untuk itu diperlukan antisipasi, apabila cuaca tidak panas, maka disiapkan tempat
untuk mengoven kerupuk agar kerupuk dapat kering dengan baik walaupun cuaca tidak panas.
kualitas produk yang dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih mengalami
C. Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai macam
produk makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak mengandung
bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak – anak yang lebih suka
mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet. Salah satu cara untuk
penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak mengandung bahan
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah kerupuk, namun
kerupuk yang akan dibuat adalah kerupuk sehat karena berbahan dasar tepung terigu dan tepung
tapioka, serta bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Kerupuk yang berbahan dasar
tepung terigu dan tepung tapioka serta campuran dari bumbu – bumbu alami mengandung nilai
Dari hasil pembuatan kerupuk ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, karena
kerupuk ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan penjualan perbungkus Rp 1.000,00, maka
sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan dari modal Rp 100.300,00 dapat dihasilkan 300
bungkus rupuk, dan apabila dijual dengan harga Rp 1.000,00 per bungkus, maka hasil uang yang
Kerupuk tidak hanya dapat dibuat untuk makanan camilan, namun kerupuk dapat
dijadikan makanan pendamping makanan – makanan seperti bakso, mi ayam,nasi goreng dan
lain – lain.
Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan kerupuk ini pun mengalami
beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain kerupuk hanya dipasarkan di
desa Buniwah karena masih terbatasnya kerupuk yang dihasilkan dan belum ada upaya
mempromosikan kerupuk ke daerah lain, belum adanya upaya pengemasan yang lebih menarik
minat pembeli dan pemberian label, serta belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak
Pada saat identifikasi dan sosialisasi para pemuda sangat antusias dengan program yang
Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat dan antusias
merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan kerupuk. Para pemuda binaan sangat
terampil mempraktikkan kegiatan membuat kerupuk, mereka saling bekerja sama sehingga
meskipun ada kendala – kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik sehingga proses
kegiatan berlangsung secara lancar. Para pemuda binaan selalu datang tepat waktu dan
bertanggung jawab atas semua pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang ditujukan
untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui beberapa macam
pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di lingkungan
masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan peluang usaha
baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua kebutuhan hidup. Kegiatan
ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan
pemuda binaan “ Karang taruna Lentera Hati” yang ada di desa Buniwah diharapkan bisa
dijadikan suatu contoh dalam program pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan pembinaan
tersebut dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para pemuda binaan. .Kegiatan
pembinaan pembuatan kerupuk ini dapat dipraktekan oleh pemuda binaan dan masyarakat
secara langsung karena proses pembuatan kerupuk ini cukup mudah dan prospek kedepannya
B. Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan kerupuk dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar atas
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah desa setempat diharapkan lebih
mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan
seperti ini sebagai salah satu dari program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak kekurangan,
seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa, minimalnya dana yang
tersedia, dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari
diadakannya kegiatan pembinaan ini. Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan
C. Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan
bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan keterampilan
kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan pembinaan ini
merupakan pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara
keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, supaya kelak bisa menjadi salah satu
pengusaha kerupuk yang sukses dan mempunyai masa depan yang lebih cerah. Semoga segala
DAFTAR PUSTAKA
Terbuka.
Lampiran
POKJAR : LEBAKSIU
UPBJJ-UT : PURWOKERTO
TUGAS 2 KELOMPOK
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN PEMUDA
KARANG TARUNA “LENTERA HATI”
DESA BUNIWAH KECAMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL
Disusun Oleh :
Kelompok VII
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT PUWOKERTO
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
POKJAR LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2020
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN PEMUDA
KARANG TARUNA “LENTERA HATI”
DESA BUNIWAH
A. Standar Kompetensi
Memahami cara membuat kerupuk
B. Kompetensi Dasar
1 memahami cara membuat kerupuk
2 Mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan
3 Memahami cara pemasaran
C. Indikator
mempraktekan cara membuat kerupuk
D. Tujuan
Melalaui kegiatan praktek membuat kerupuk ini diharapkan masyarakat mampu
mengolah dan membuat kerupuk secara mandiri,mempromosikanya sampai ketahap
penjualan,dan diharapkan juga dpat meningkatkan sumber daya manusia sekitar.
E. Materi Pembinaan
Praktek membuat kerupuk
F. Metode Pembinnaan
Ceramah,diskusi,praktek sambil bergurau.
G.Kegiatan pembinaan
NO KEGIATAN DESKRIPSI
1. Pengamatan Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati
kegiatan yang dilakukan oleh pemuda dilingkungan
sekitar,hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar
para pemuda kurang memanfaatkan waktu dan
potensinmya untuk kegiatan berwirausaha
2. Penentuan masalah Setelah melakukan kegiatan pengamatan,maka
dilakukan kegiatan pembinaaan yang dapat menjadi
bekal untuk berwirausaha.
3. Penentuan pemuda binaan Dalam hal ini,penulis memilih pemuda binaan yang
berada disekitar lingkungan penulis demi
memudahkan hubungan komunikasi antara pemuda
binaan dan penulis.
4. Pemilihan kegiatan Dalam menentukan kegiatan yang akan
dilaksanakan maka penulis mengadakan
musyawarah bersama beberapa pemuda yang akan
dibina,dan mendapat kesepakatan untuk membuat
kerupuk.Karena bahyan baku yang dibutuhkanb
mudah didapatkan.
5. Pelaksanaan Dalam hal ini,kedudukan kita dengan pemuda
binaan sama,maksudnya tidak ada tingkatan agar
proses pembinaan berjalan lancar dan pemuda
binaan tidak merasa canggung.
6. Evaluasi Dalam kegiatan ini dapat dilihat hasil pembuatan
kerupuk oleh pemuda binaan.
8. Pendekatan yang digunakan dalam keaksaraan fungsional mempunyai empat prinsip utama,
yaitu:
1) Konteks Lokal
Pembelajaran keaksaraan fungsional ini dikembangkan berdasarkan konteks local. Artinya,
kegiatannya mengacu pada konteks sosial local dan kebutuhan khusus dari setiap warga
belajar dan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan alasan tersebut, pendidik dan warga belajar
perlu mengobservasi lingkungan sekitar mereka. Tujuannya adalah untuk mencari dan
mengumpulkan informasi tentang potensi, masalah-masalah, dan sumber-sumber
pemecahannya sesuai dengan situasi, kondisi, dan pekerjaan warga belajar.
2) Desain Lokal
Pendidik dan warga belajar perlu merancang sendiri kegiatan belajarnya di kelompok
belajar berdasarkan minat, kebutuhan, masalah, kenyataan, dan potensi setempat.
Rancangan kegiatan belajarnya (kurikulum) harus fleksibel, mudah dimodifikasi, diganti,
dan ditambah sehingga sesuai dengan minat, kebutuhan, kesepakatan, situasi dan kondisi
warga belajar.
3) Proses Partisipatif
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pemberantasan buta aksara dengan
menggunakan pendekatan keaksaraan fungsional harus dilakukan berdasarkan strategi
partisipasif. Oleh sebab itu, tutor perlu melibatkan warga belajar secara aktif dalam setiap
tahap kegiatan pembelajaran di kelompok belajar.
4) Fungsionalisasi Hasil Belajar
Hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut adalah warga belajar dapat
memfungsikan keaksaraannya untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam rangka meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
9. Kriteria yang perlu di perhatikan dalam menetapkan strategi dan metode pembelajaran
yaitu:
-Pemilihan dan penetapan strategi dan metode harus berorientas pada tujuan
pembelajaran yang ingin di capai
-Memperhatikan materi yang akan di sampaikan kepada warga belajar dengan berbagai
karakteristiknya sebagai orang dewasa.
-Media belajar yang akan di gunakan dalam proses pembelajaraan
-Tingkat kemampuan dan kemudahan warga belajar dalam menyerap dan memahami
materi pembelajaran.
-Memperhatikan efektivitas, efisiensi,daya tarik media,dan iklim/ suasana pembelajaran
di kelompol belajar.
10. Tahapan penilaian sebelum kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari rencana yang matang.
Perencanaan yang matang akan menunjukkan hasil yang optimal dalam
pembelajaran.
Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan perencanaan tersebut
dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat perencanaan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap implementasi atau tahap penerapan atas desain
perencanaan yang telah dibuat guru. Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah
kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri. Dalam tahap ini, guru melakukan
interaksi belajar-mengajar melalui penerapan berbagai strategi metode dan
tekhnik pembelajaran, serta pemanfaatan seperangkat media.
c. Tahap Evaluasi
Pada hakekatnya evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan
perilaku yang telah
TUGAS INDIVIDU 3
LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN BIMBINGAN
KEPEMUDAAN
Salah satu SDM yang paling penting adalah menciptakan generasi muda, penerus bangsa
yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan memberikan
warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat pengangguran di
kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan.
Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan
terus meningkat dan akan menjadi sumber masalah sosial di masyarakat, seperti
kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja
merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di
mata dunia Internasional juga dipertaruhkan.
Berbagai masalah tersebut salah satunya dampak dari banyaknya jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka
dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan
melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat
mengalirkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk
diri mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini, Lembaga Kepemudaan belum dapat
berperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal
pemuda adalah menciptakan penerus dan benar-benar hebat dalam pembangunan daerah
karena usianya yang produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan
yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar
termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat diciptakan untuk meningkatkan
Partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan
kepemimpinan. Apabila Lembaga Kepemudaan dapat dikelola dan dikembangkan dengan
baik, maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah.
Namun kawasan tidak dikelola dengan baik dan diarahkan, maka potensi besar dari
pemuda tidak akan memberikan apa - apa.
Dengan adanya Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak hanya pada jalur formal tetapi juga
melalui jalur non formal salah satunya melalui lembaga kepemudaan yaitu Karang
Taruna.
Dengan melihat potensi pemuda di desa Buniwah, maka kami akan mengadakan
pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat kerupuk, yang bertujuan untuk
meningkatkan lembaga kepemudaan yang ada di desa Buniwah, karena penduduknya
bermata pencaharian sebagai pedagang,dan dengan sangat antusias pemuda di desa
Buniwah mau ikut serta dalam kegiatan ini.
B. PROSES PEMBIMBINGAN
Pada kegiatan ini banyak pemuda yang belum bisa memanfaatkan waktu dan potensi
mereka di kewirausahaan dengan baik,maka dari itu saya melakukan pembinaan kegiatan
yang dapat menjadi bekal berwirausaha.
Dalam melakukan kegiatan diadakannya musyawarah dengan pemuda binaan dan didapat
kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan kerupuk karena bahan baku
yang digunakan mudah didapat.
Agar pelaksanaan berjalan dengan lancara,disaat berlangsungnya kegiatan kita tidak
bersifat kaku,artinya kedudukan saya dengan pemuda di desa Buniwah sama tidak ada
yang lebih tinggi dan pemuda binaan bebas mengeluarkan ide atau gagasan dalam
kegiatan pembinaan.
Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat dan antusias
merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan kerupuk. Para pemuda binaan
sangat terampil mempraktikkan kegiatan membuat kerupuk, mereka saling bekerja sama
sehingga meskipun ada kendala – kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik
sehingga proses kegiatan berlangsung secara lancar. Para pemuda binaan selalu datang
tepat waktu dan bertanggung jawab atas semua pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan
bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan
keterampilan kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan
pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa
sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami mengadakan program
pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya pemuda binaan yang sudah
mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,
supaya kelak bisa menjadi salah satu pengusaha kerupuk yang sukses dan mempunyai
masa depan yang lebih cerah. Semoga segala upaya yang sudah kami terapkan
dapat bermanfaat Amin Ya Robbal Alamin