Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

ANGGOTA KELOMPOK 6:

1. DHEA YURISTIN
2. NADELLA
3. SELLY JOFINA

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
2023
Konsep Dasar Pembelajaran Multikultural

KONSEP PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

Proses pembelajaran tidak terlepas dari keragaman budaya yang dimiliki oleh peserta didik
sebagai bagian dari anggota masyarakat, yaaitu dalam hal bahasa, etnis, cara hidup, seni, dan
adat istiadat yang berlaku dimasyarakat. Maka proses pembelajaran tidak dapat lepas dari unsur
kebudayaan, karena:
1. Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks (kebudayaan merupakan
suatu kesatuan buka jumlah dari bagian-bagian)
2. Kebudayaan merupakan suatu prestasi kreasi manusia yang material; berupa bentuk
prestasi psikologis seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, dll
3. Kebudayaan dapat pula berbentuk fisik, seperti hasil seni
4. Kebudayaan dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah seperti hukum, adat
istiadat yang berkeseimbangan
5. Kebudayaan merupakan suatu realitas yang objektif yang dapat dilihat
6. Kebudayaan tidak terwujud dalam kehidupan manusia yang soliter/terasing, tetapi
hidup didalam suatu masyarakat tertentu

Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks dan tidak dapat diredusir hanya
dalam satu atau beberapa nilai saja, tetapi merupakan suatu kompleks dari nilai-nilai sebagai
keseluruhan. Berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang beragam, kompleks, dan
terintegrasi maka dalam proses pembelajaran tidak dapat dipandang dari satu titik pandang
saja, tetapi harus menggunakan pandangan yang multi disipliner, seperti filsafat, antropologi,
sosiologi, biologi, priskologi, komunikasi, dsb.

Keragaman budaya yang ada dimasyarakat (bahasa, etnis, cara hidup, seni, nilai-nilai dan adat
istiadat), harus dijadikan dasar pengayaan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan salah
satu pilar belajar yang diperkenalkan oleh UNESCO yaitu “learning to live together”.

Untuk menciptakan hubungan yang harmoni dalam pembelajaran, peserta didik perlu
didasarkan akan tanggung jawabnya untuk hidup bersama dengan menghormati nilai-nilai
dasar seperti: saling percaya mempercayai, kejujuran, rasa solidaritas sosial, dan nilai-nilai
kemasyarakatan.

Thomas Hickema mengungkapkan tentang tugas guru dalam menerapkan nilai-nilai sebagai
inti kebudayaan, adalah:

1. Pendidik haruslah menjadi seorang model dan sekaligus menjadi mentor dari peserta
didik dalam mewujudkan nilai-nilai moral disekolah
2. Masyarakat sekolah harus merupakan masyarakat bermoral
3. Praktikan disiplin moral (sikap disiplin)
4. Menciptakan situasi demokratis diruang kelas
5. Mewujudkan nilai-nilai moral melalui kurikulum
6. Budaya bekerja sama (cooperative learning)
7. Tugas pendidik ialah menumbuhkan kesadaran karya
8. Mengembangkan refleksi moral
9. Mengajarkan resolusi konflik
Strategi Pengelolaan Pembelajaran Multikultural

STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

Dalam kegiatan pembelajaran multikultural tidak lepas dari hakikat Pendidikan yang
mendasarinya,yaitu bahwa hakikat Pendidikan adalah suatu proses menumbuhkankembangkan
eksitensi peserta didik yang memasyarakat,membudaya dalam tata kehidupan yang berdimensi
local,nasional,dan global.

Menurut Tilaar (2000),rumusan operasional mengenai hakikat Pendidikan mempunyai


komponen-komponen sebagai berikut.

1. Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan.Proses tersebut berimplikasi


bahwa didalam peserta didik terdapat kemampuan-kemampuan yang imamanen
sebagai makhluk yang hidup di dalam suatu masyarakat.Kemapuan-kemapuan tersebut
berupa dorongan-doroangan,dan keinginan,yang ada pada manusia.Pendidikan tidak
boleh mengabaikan atau melecehkan sesame manusia atau menge-sampingkan tuntutan
hidup bersama dan kemungkinan-kemungkinannya serta pembatasan yang diberikan
oleh alam sekitar.Proses Pendidikan adalah juga berarti proses penyelamatan kehidupan
sosial dan penyelamatan lingkungan yang memberikan jaminan hidup yang
berkesinambungan.
2. Proses Pendidikan berarti menumbuhkankembangkan eksitensi manusia.Hal ini berarti
eksitensi atau keberadaan manusia adalah suatu keberadaan interaktif.Interaksi tersebut
bukan hanya dengan sesama manusia tetapi juga dengan alam dan dunia ide,termasuk
dengan Tuhannya.Eksitensi manusia tidak pernah selesai dan terus menerus terjadi
sepanjang hayatnya.
3. Eksitensi manusia yag memasyarakat.Proses Pendidikan adalah proses mewujudkan
eksitensi manusia yang memasyarakat.Proses itu sendiri tidak terjadi di dalam vakum
atau ruang hampa tetapi sekurang-kurangnya terdapat unsur-unsur ibu,orang
tua,pendidik formal dan pendidik nonformal.Dengan kata lain manusia hanya eksis
dalam masyarakatnya.Selanjutnya di dalam pengertian ini proses Pendidikan bukan
menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat atau hidup di dalam suatu
masyarakat,tetapi proses pendidikan tersebut adalah masyarakat itu sendiri.Pendidikan
adalah produk suatu masyarakat tertentu.Tidak megherankan apabila di dalam masa
krisis dewasa ini pendidikan tetap dianggap sebagai benteng dari kehidupan Kembali
(rerival) moral suatu bangsa dan kemanusiaan.

4. Proses Pendidikan dalam masyarakat yang membudaya. Inti dari kehidupan


bermasyarakat adalah nilai-nilai.Nilai-nilai tersebut perlu dihayati,dilestarikan,di
kembangkan dan dilaksanakan oleh seluruh anggota masyrakatnya.Keseluruhan proses
tersebut adalah kebudayaan.Dengan demikian tidak mungkin suatu masyarakat tanpa
budaya.Masyarakat bukan hanya memiliki budaya tetapi membudaya,artinya selain
nilai-nilai yang ada dilestarikan juga akan munculnilai-nilai baru.Dengan demikian
demikian atara kebudayaan dan Pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain.Dimana ada Pendidikan di situ ada kebudayaan .
5. Proses bermasyarakat dan membudaya Dimensi-dimensi waktu dan ruang.Dengan
dimensi waktu,proses tersebut mempunyai aspek-aspek historisitas,kekinian dan visi
masa depan.Aspek historitas berarti bahwa suatu masyarakat telah berkembang di
dalam proses waktu,yang menjadi sejarah,berarti bahwa kekuatan-kekuatan historis
telah menumpuk dan berasilimasi di dalam suatu proses kebudayaan.Aspek kekinian
berarti bahwa suatu budaya bukanlah merupakan suatu yang tertutup dari dunia luar
apalagi di dalam kehidupan modern dewasa ini,di mana umat manusia hidup di dalam
dunia tanpa batas maka aspek kekinian dari budaya manusia telah menggelobal.

1. Pembelajaraan Perdamaian

Javier Perez (Tilaar : 2000) mengungkapkan bahwa perdamaian harus dimulai dari diri kita
masing-masing.Melalui pemikiran yang tenang dan sungguh-sungguh tentang maknanya,maka
cara-cara baru dan kreatif dapat ditemukan untuk mengembangkan pengertian,persahabatan
dan kerja sama antara semua manusia.

Suatu kebudayaan perdamaian diperlukan untuk kehidupan Bersama yang bermakna.Di


dalam kehidupan yang beragam dalam tata cara pribadi,sosial dan budaya tentang keberadaan
dan kehidupan,maka pemilikan nilai-nilai manusia yang penting dapat mengatasi perbedaan-
perbedaan untuk menjamin perdamaian dan solidaritas.

Strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran perdamaian di dalam kelas adalah
strategi introspeksi dan interaksi sosial yang positif.
Strategi instrospeksi yaitu cara untuk menumbuhkan kesadaran bagi peserta didik untuk
berani mengoreksi dirinya sediri tentang kegiatan/perbuatan yang sudah dilakukan.

Interaksi sosial yang positif yaitu cara untuk menumbuhkan hubungan yang harmonis
diantara peserta didik,dan antara pesert didik dengan lingkungan lainnya.

Dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki,diharapkan menjadi potensi hanya dalam


mewujudkan kehidupan yang harmoni,sebab dengan keanekaragaman budaya yang ada dapat
dijadikan sumber pembelajaran.

Strategi pembelajaraan perdamaian di luar kelas dapat dilakukan melalui pengenalan


lingkungan alam atau camping brsama.

Pengenalan lingkungan alam bebas atau camping bersama dapat menciptakan suasana
keakraban dan kerja sama di antara peserta didik.

2. Pembelajaran Hak Asasi Manusia

Semua hak asasi manusia adalah universala,tak terbagi,interdependen dan saling


terkait.Pendidikan adalah alat yang paling efektif untuk pengembangan nilai-nilai yang
berhubungan dengan hak-hak asasi manusia.

Di dalam mengembangkan pengertian dan mewujudkan nilai-nilai terkait hak-hak asasi


manusia adalah membelajaran peserta didik tentang apaa hak-hak dan kebebasan yang dimiiki
Bersama.

3. Demokrasi
Pembelajaran untuk demokrasi pada hakikatnya adalah untuk mengembangkan
eksitensi manusia dengan jalan mengilhaminya dalam pengertian mertabat dan
persamaan,saling mempercayai,toleransi,penghargaan pada kepervayaan dan
kebufayaan orang lain,penghormatan pada individu,peran serta aktif dalam semua
aspek kehidupan sosial,kebebasan berekpresi,kepercayan dan beribadah.
Prosedur Pengelolaan Pembelajaran Multikultural

A. PROSEDUR PENGELOLAAN PEMBELAJARAAN MULTIKULTURAL

Prosedur yang ditempuh dalam pengelolaan pembelajaran multicultural adalah melalui


tahapan-tahapan, antara lain: 1) kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan utama, 3) analisis, 4)
abstraksi. 5) penerapan, dan 6) kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan
pembelajaran. Kegiatan utama yang dapat dilaksanakan dalam tahapan pendahuluan adalah
penciptaan kondisi awal pembelajaran, kegiatan apersepsi, dan penilain awal (pretest). Berikut
cara yang dapat dilakukan guru dalam penciptaan kondisi awal pembelajaran:

a. Cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mengakrabkan peserta didik adalah Teknik
DIAD, yaitu cara berkomunikasi di antara dua orang baik secara lisan maupun tertulis
yang mengungkapkan identitas dari masing-masing pribadi.
b. Menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik (readiness)
c. Menciptakan suasana belajar yang demokratisMenciptakan suasana belajar yang penuh
toleransi
d. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik

2. Kegiatan Utama
Kegiatan utama atau kegiatan instruksional pada dasarnya merupakan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran multicultural yang menekankan pada penciptaan pembelajaran yang harmoni
untuk membentuk kepribadian peserta didik dengan penuh toleransi yang didasarkan pada
keberagaman budaya. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap kegiatan utama adalah:
a. Melibatkan peserta didik tentang perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b. Dalam penyampaian materi harus menggunakan berbagai pendekatan/strategi/metode
pembelajaran yang dapat menimbulkan partisipasi diantara peserta didik
c. Media yang digunakan dalam pembelajaran multicultural harus dapat memperjelas
peseta didik. Penggunaan media pembelajran mampu memberi kontribusi yang sangat
besar dalam tercapainya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
d. Interaksi komunikasi dalam pembelajaran multicultural dapat menggunakan perpaduan
antara komunikasi linear, komunikasi cybernetic, dan komunikasi konvergen

3. Analisis
Analisis adalah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berbagi pemikiran dan
pemahaman pribadi tentang suatu yang sudah dipelajarinya. Tahap analisis perlu dilakukan
dalam pembelajaran multicultural karena dalam rangka melatih peserta didik untuk:
a. Mengungkapkan sesuatu secara objektif
b. Melatih toleran terhadap pendapat yang berbeda
c. Melatih menghargai pendapat orang lain
d. Melatih kesabaran
e. Meningkatkan keberanian dan tanggung jawab dalam melakukan suatu tanggung jawab

4. Abstraksi
Abstraksi merupakan upaya pendidik untuk memberikan materi inti dari pembelajaran yang
sudah dibicarakan bersama selama proses pembelajran.

5. Penerapan
Upaya pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat catatan
tersendiri tentang penerapan berbagai materi dalam aplikasi kehidupannya.

6. Kegiatan Penutup
Dapat dilakukan dengan mengadakan penilaian baik secara lisan maupun tulisan, atau
ungkapan langsung dari peserta didik tentang pengalamannya selama mengikuti proses
pembelajaran.
B. PENERAPAN PROSEDUR PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
1. Contoh rencana pelajaran tentang perdamaian
a. Tujuan
Pada akhir pelajaran diharapkann peserta didik dapat :
1) Mengungkapkan pentingnya toleransi untuk perbedaan-perbedaan pribadi dan
budaya dalam menarik perdamian.
2) Menghargai pengertian kesatuan dalam keragaman (Bhineka Tunggal Ika)
3) Menyarankan penerapan pribadi untuk nilai toleransi
b. Nilai-nilai berhubungan dengan :
1) Toleransi
2) Penghormatan pada perbedaan pribadi dan budaya
3) Kesatuan antar bangsa atau international
c. Prosedur
1) Mengaak seluruh peserta untuk menyanyikan lagu berikut :
a) Dari Sabang Sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi Satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
b) Berikan kesempatan kepada seluruh/beberapa orang peserta didik untuk
membuat ringkasan dari pesan-pesan yang ada pada nyanyian tersbut
c) Berikan kesempatan kepada seluruh/beberapa orang peserta didik untuk
melengkapi kalimat-kalimat.
2) Kegiatan utama
Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil untuk memilih
permasalahan yang disajikan sebagai bahan untuk disajikan kepada seluruh
peserta dikelas.
3) Analisis pengelolaan
4) Abstraksi
Pendidikan menajikan informasi sederhana.Nilai adalah belajar hidup bersama
dalam damai dan harmoni melalui toleransi.
5) Penerapan
Setiap peserta didik mengisi/melengkapi isian sesuai dengan perubahan yang terjadi
pada dirinya.
6) Kegiatan Penutup
7) Penilaian
Penilaian dilakukan melaui kuis tertulis dan pengamatan
2. Contoh rencana pelajaran tentang Hak Asasi Manusi (HAM)
a. Judul pelajaran tentang ’’Penghargaan Kenajemukan Agama’’
b. Pada akhir pelajaran,diharapkan peserta didik mampu untuk :
1) Menyatakan pentingnya agama bagi setiap orang
2) Mengembangkan penghormatan dan sikap positif terhadap agam lain,dan ak-
hak asasi orang lain.
c. Nilai-nilai berhubungan dengan :
1) Penghormatan pada martabat manusia
2) Kasih saying dan peduli
3) Penghormatan pada hak-hak dasar setiap orang
d. Prosedur
1) Kegiatan pendahuluan
Memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menulis tentang agama
yang dianutnya
2) Kegiatan utama
a) Peserta didik dibagi kelompok sesuai dengan agama yang dianutnya
b) Masing-masing kelompok menyajikan nilai-nilai yang terkadang dalam
masing-masing agamnya dengan tidak saling mengecam agama lain diluar
dirinya.
c) Peserta didik dibantu oleh pendidik mengungkapkan tentang pentingnya
menghargai setiap agama yang ada di dunia.
3. Analisis
4. Abstraksi
5. Penerapan
6. Penutup
7. Penilaian

Anda mungkin juga menyukai