Anda di halaman 1dari 4

PDGK 4306 MODUL 3

Kegiatan Belajar 1

ARAH BARU PENDIDIKAN MENUJU DEMOKRASI

Arah Baru Pendidikan


Peran pendidikan dalam masyarakat senantiasa mengalami pergeseran, sesuai dengan situasi dan
kondisi. Dengan terjadinya pergeseran peran pendidikan, maka secara mendasar pendidikan perlu
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.       Mampu mengembangkan kreativitas
2.       Mendukung diseminasi nilai keunggulan
3.       Mengembangkan nilai -  nilai demokrasi, kemanusiaan, keadilan  dan keagamaan
4.       Mengembangkan secara berkelanjutan kinerja kreatif dan produktif yang koheren dengan nilai –
nilai moral.

1.       Arah Pandangan Dasar Pendidikan Nasional


Brubacher memulai pembahasan tentang hubungan pendidikan dan masyarakat yang mencakup
hubungan pendidikan dengan perubahan social,tatanan ekonomi, politik  dan Negara.
Dengan demikian, acuan pemikiran dalam penataan dan pengembangan system pendidikan nasional
harus mampu mengakomodasikan berbagai pandangan secara selektif.

Pertama, membangun prinsip kesetaraan antara sector pendidikan dengan sector lainnya.
Kedua, pendidikan adalah wahana pemberdayaan bangsa dengan mengutamakan penciptaan dan
pemeliharaan konfigurasi komponen – komponen sumber pengaruh secara dinamik.
Ketiga prinsip pemberdayaan masyarakat dengan segenap institusi social yang ada didalamnya.
Keempat prinsip kemandirian dalam pendidikan dan prinsip pemerataan menuntut warga Negara secara
individual maupun kolektif untuk memiliki kemampuan bersaing dan bekerja sama
Kelima, dalam kondisi pluralistic diperlukan prinsip toleransi dan consensus.
Keenam, prinsip perencanaan pendidikan, oleh karena manusia dan masyarakat senantiasa berubah.
Ketujuh, prinsip rekontruksi.
Kedelapan, prinsip bertoleransi pada peserta didik.
Kesembilan, prinsip pendidikan multicultural.
Kesepuluh, pendidikan dengan prinsip global.

2.       Visi Misi Tujuan Pendidikan


a.       Visi Pendidikan Nasional
Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian menuju keunggulan untuk
meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai –nilai pancasila.
Pengertian mandiri dalam rumusan tersebut mengundang sejumlah unsur penting yaitu kemampuan,
sifat – sifat demokratis, toleran, kreatif,kompetitif,estetis, kritis, bijaksana dan moral.
Sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945, misi abadi pendidikan nasional adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa yang ditempuhkan melalui pembelajarandan pembudayaan bangsa dan masyarakat
Indonesia agar setiap insan Indonesia berpendidikan, berbudaya, cerdas berakar kuat pada moral dan
budaya.
b.      Misi
1.       Misi jangka pendek
a.       Melakukan penuntasan programwajib belajar pendidikan dasar bermutu
b.      Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pendidikan
c.       Melakukan perintisan program – program pengayaan.
2.       Misi jangka menengah
Misi jangka menengah pendidikan nasional adalah menciptakan system,iklim,dan proses pendidikan
yang demokratis dan mengutamakan mutu
3.       Misi jangka panjang
Misi jangka panjang pendidikan nasional adalah melakukan pembudayaan dan pemberdayaan system,
iklim,dan proses pendidikan nasional yang demokratis
c. Tujuan Pendidikan Nasional
1. kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggi budaya luhur bangsa
2. kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3. kesadaran moral hukum yang tinggi
4. kehidupan yang makmur dan sejahtera
3. Demokratisai Pendidikan
Menurut tilaar upaya yang dilakukan dalam rangka demokratis pendidikan adalah sebagai berikut:
a.       Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
b.      Pendidikan untuk semua
c.       Pemberdayaan dan pendayagunaan berbagai institusi masyarakat
d.      Pengakuan hak – hak  masyarakat termasuk  hak pendidikan
e.      Kerjasama dengan dunia usaha dan industri

KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
A.    KONSEP PEMBELAJARAN BERWAWASAN
KEMASYARAKATAN
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan yaitu pembelajaran yang diselenggarakan dengan
menggunakan berbagai potensi ( sumber daya ) yang ada pada lingkungan masyarakat, yang terdiri atas
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya budaya, dan sumber daya teknologi. Teori
pembelajaran, yaitu humanistik, teori progresivisme, dan teori konstruktivitas, serta pendidikan berbasis
masyarakat.
         Hal-hal pembelajaran berwawasan kemasyarakatan  :
1.      Kebermaknaan dan kebermanfaatan bagi pesetra didik.
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus didasarkan pada kebermaknaan dan
kebermanfaatan bagi peserta didik.
2.      Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang memanfaatkan potensi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik akan berdampak terhadap peningkatan hasil pembelajaran.
3.      Materi pembelajaran terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Materi pembelajaran pada pendidikan formal sudah tercangkum dalam kurikulum yang sifatnya
baku.
4.      Masalah yang diangkat dalam pembelajaran ada kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik.
Guru harus mampu mengangkat berbagai persoalan yang dibahas sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
5.      Menekankan pada pembelajaran partisipasif yang berpusat pada peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus ditumbuhkan partisipasi peserta
didik dalam berbagai kegiatan.
6.      Menumbuhkan kerja sama di antara peserta didik.
Untuk menumbuhkan kerja sama peserta didik dalam pembelajaran, tutor dapat menggunakan
pembelajaran kooperatif.
7.      Menumbuhkan kemandirian.
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus mampu menumbuhkan kemandirian pada
peserta didik.
         Menurut Galbrait ( Marzuki, 2004 ), pendidikan berbasis masyarakat mengandung beberapa makna
yaitu :
a.       Kemampuan peserta didik meningkat.
b.      Partisipasi dan demokrasi.
c.       Mobilisasi aksi masyarakat.
         Diungkapkan oleh Watson dalam Sihombing (2001), bahwa pendidikan berbasis masyarakat
memiliki tiga elemen , yaitu :
1.      Mementingkan warga belajar.
2.      Program dimulai dari perspektif yang kritis .
3.      Pendidikan berbasis masyarakat menekankan bahwa belajar harus berlokasi di masyarakat ,
menjawab kebutuhan belajar masyarakat, menciptakan ras memiliki, dan program itu dirancang,
diputuskan, serta diatur oleh masyarakat sehingga mereka membentuk kesatuan yang lebih besar.

B.     PRINSIP PEMBELAJARAN BERWAWASAN  KEMASYARAKATAN

Dari pendapat Galbraith ( Marzuki : 2004 ), prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat disimpulkan, yaitu :
1.      Determinasi Diri ( self determination )
Determinasi diri mengandung makna bahwa setiap keputusan untuk kepentingan peserta didik harus
dimusyawarahkan terlebih dahulu secara bersama.

2.      Membantu Dirinya Sendiri ( self help )


Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk meningkatan potensi yang dimilikinya sehingga
setiap peserta didik dapat membantu dirinya untuk berkembang sesuai dengan kapasitas yang
dimilikinya.

3.      Mengembangkan Kepemimpian ( Leadership Development )


Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam berbagai kegiatan.
4.      Lokalisasi ( Localization )
Localization kegiatan pembelajaran diupayakan memiliki nilai strategis bagi peserta didik sehingga
memiliki kemudahan untuk dapat dijangkau oleh setiap peserta didik.

5.      Pelayanan Terpadu ( Integrated Delivery of Services )


Pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dilakukan secara terpadu dari berbagai komponen yang
terlibat.

6.      Menerima Perbedaan ( Accept Diversity )


Peserta didik yang mengikuti  pembelajaran memiliki karakteristik yang
heterogen,keanekaragaman  karakteristik diharapkan menjadi modal untuk menciptakan kebersamaan
melalui kebutuhan belajar yang beraneka ragam.

7.      Belajar Terus Menerus ( Lifelong Learning )


Prinsip belajar terus menerus harus memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk terus
belajar sesuai dengan kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai