Anda di halaman 1dari 15

UPBJJ-UT Jambi

Jl. Gajah Mada No. 51 Lebak Bandung, Jelutung Kota Jambi


Tlp: 0741-25753, Faksmile: 0741-7555572
Website : http://www.jambi.ut.ac.id/

Selamat Bergabung
Di
1 UPBJJ UT Jambi

Univ Terbuka ut_jambi 082259528388 @UtJambi universitas terbuka jambi


MKDK 4001

MK: Pengantar Pendidikan

Materi : Sesi 1 TUTOR :


Modul 1. Hakekat Manusian dan Pendidikan RITA NOVYARTI,S.Pd.,M.Pd
Modul 2. Landasan Pendidikan UPBJJ-UT JAMBI
KOTA JAMBI 2023.1

By : Rita Novyarti, S.Pd., M.Pd 2


Biodata Tutor
Tempat, Tanggal Lahir
Palembang, 10 Nopember 1971
Nama
Rita Novyarti, Status
Panggilan : Rita Agama Islam
Ibu dari 4 orang putra

Instansi
1. Tutor UT mulai 2017.1 (Kota Jambi,
Tungkal Ilir, Merangin, Tanjabtim)
Pendidikan 2. Guru, Bendahara dan Wakil Kepala
Sekolah SD Negeri 84/IV Kota Jambi
1996 S1 FKIP Bahasa Indonesia
3. Guru Pamong /Penguji UKIN Daljab
Universitas Jambi
PPG Universitas Jambi
2016 S2 Magister Pendidikan Dasar
Universitas Jambi

Pelatihan Kompetensi
1. Guru Pamong/Penguji UKIN Daljab PPG Organisasi
Universitas Jambi Angkatan 1 s/d 4 PGRI, KPN Wajar , Keluarga Besar Gita
2. Peserta Bengkel Sastra Guru Kelas SD Buana Jambi
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra
Kemendikbud RI

By : Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 3


Peta Kompetensi
Pengantar Pendidikan

By. Rita Novyarti ,S.Pd, M.Pd 4


Modul 1.
Hakikat Manusia dan Pendidikan

KB1. Pengertian dan KB2. Hubungan


KB3. Pendidikan,
Aspek Aspek Hakikat Hakikat Manusia
Manusia dengan Pendidikan
Martabat dan HAM

By. Rita Novyarti ,S.Pd, M.Pd 5


KB1.
Pengertian dan Aspek-Aspek Hakikat Manusia

A. Pengertian Hakikat Manusia

 Permasalahan tentang hakikat manusia  Manusia sebagai makhluk Tuhan


merupakan objek studi salah satu cabang  Manusia sebagai kesatuan badan dan roh
metafisika, yaitu antropologi (filsafat antropologi).  Manusia sebagai makhluk individu
 Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan  Manusia sebagai makhluk sosial
atau konsep yang mendasar tentang manusia dan  Manusia sebagai makhlud berbudaya
makna eksistensi manusi di dunia.  Manusia sebagai makhluk susila
 Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan  Manusia sebagai makhluk beragama
“prinsip adanya” (principlede’etre) manusia.
 Memiliki karakteristik khas yang memiliki
maratabat khusus (Louis Leahy,1985)

By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 6


KB2.
Hubungan Manusia dengan Pendidikan

A. Asas Keharusan atau Perlunya Pendidikan


bagi manusia

Manusia disebut Homo Sapiens artinya makhluk yang mempunyai


Terdapat 3 asas antropologis yang mengimplikasikan bahwa kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Sehubungan dengan ini
perlu manusia dididik dan mendidik diri, yaitu : M. J. Lengeveld menyebut manusia sebagai Animal Educandum.
 manusia adalah makhluk yang belum selesai menjadi manusi
a Animal Educabile.
  tugas dan tujuan manusia adalah menjadi manusia·  Terdapat 5 asas antropologis yang mengimplikasikan kemungkinan
 Bahwa perkembangan manusia bersifat terbuka manusia untuk dapat dididik, yaitu:· 
 Dalam kenyataannya manusia perlu dididik dan mendidik diri • asas potensialitas· 
tersirat makna bahwa manusia dapat dididik. M. J. Langeveld • asas sosialitas· 
menyebutnya • asas individualitas· 
• asas moralitas
• asas dinamika

By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 7


KB3.
Pendidikan, Martabat dan Hak Asasi Manusia

A. Pendidikan sebagai Humanisasi

 Pendidikan dapat kita definisikan sebagai humanisasi  Dari Hak untuk mendapatkan pendidikan inilah yang diperjuangkan berbagai
atau upaya memanusiakan manusia, yaitu upaya organisasi internasional belakangan ini untuk dimasukkan sebagai tambahan
daftar hak asasi manusia. Sebab hak asasi manusia diinjak-injak oleh penguasa
membantu manusia untuk dapat bereksistensi sesuai
pemerintahan monarki dan absolutisme, tercatat dalam sejarah di Eropa, pada
dengan martabatnya sebagai manusia. Sebab awalnya melalui pendidikan hak asasi diupayakan agar diperoleh setiap individu
merealisasikan hakikatnya secara total maka pendidikan warga negara. Selanjutnya, hak asasi manusia mengimplikasikan hak pendidikan
hendaknya merupakan upaya yang dilaksanakan secara dan demokrasi pendidikan.
sadar dengan bertitik tolak pada asumsi tentang hakikat  Pendidikan mesti bersifat demokratis, dan dilaksanakan kewajiban belajar.
manusia. Mengenai hal ini, sehari setelah proklamasi kemerdekaannya, bangsa Indonesia
telah menyatakan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara.
 Hidup bagi manusia bukan sekadar hidup sebagaimana Sekalipun menghadapi berbagai kendala, program wajib belajar telah dimulai
sejak 1950 dan sampai kini terus diupayakan. Orang tua, masyarakat,
hidupnya tumbuhan atau hewan, melainkan hidup sebagai pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai hak dan kewajiban dalam 
manusia. Hak hidup bagi manusia mengimplikasikan hak bidang pendidikan sebagai jaminanakan hak pendidikan bagi setiap individu
untuk mendapatkan pendidikan. atau warga negara. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam UU RI No. 20
Tahun 2003.
By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 8
Modul 2.
Landasan Pendidikan
KB1. Landasan Yuridis KB2. Landasan
dan Landasan Filosopfis
Pendidikan Ilmiah Pendidikan

Landasan pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang berfungsi sebagai titik tolak dalam berfikir dan
bertindak dalam rangka pendidikan. Agar sesuai dengan fungsi dan sifatnya sertaagar dapat dipertanggung
jawabkan, pendidikan harus mempunyai landasan yang kokoh.
Berdasarkan sumbernya, landasan pendidikan meliputi landasan religius pendidikan, landasan filosofis
pendidikan, landasan ilmiah pendidikan dan landasan yuridis pendidikan.

Rita Novyarti ,S.Pd, M.Pd 9


KB1.
Landasan Yuridis dan Flososofis Pendidikan

A. Landasan Yuridis

Landasan yuridis pendidikan nasional Indonesia tersurat dalam Landasan filosofis pendidikan nasional merupakan asumsi-
seperangkat peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara asumsi filosofis pendidikan yang dideduksi dari filsafat
Indonesia yang berkenaan dengan pendidikan. Di dalam landasan Pancasila dengan implikasi asumsi filsafat umum :
yuridis pendidikan nasional termaktub, antara lain tentang mengapa  Metafisik (Hakikat Relitas), alam semesta tidaklah dengan
pemerintah harus bertanggungjawab melaksanakan pendidikan, hak sendirinya melainkan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
warga Negara untuk mendapatkan  pendidikan, dasar  pendidikan   Epistemologi (Hakikat Pengetahuan), Pengetahuan
nasional, tujuan dan fungsi pendidikan nasional. 
bersumber dari YME
Landasan yuridis pendidikan tersebut bersifat ideal dan normative,
asumsi-asumsinya diharapkan dan mengikat untuk dijadikan titik
 Aksiologi (Hakikat Nilai), nilai sebagai makhluk Tuhan YME
tolak praktik pendidikan. Terdapat berbagai aliran filsafat pendidikan
(Idealisme, Realisme, Pragmatism), tetapi sebagaimana tersurat dan
tersirat dalam Pembukaan UUD Negara Indonesia Tahun 1945 dan
tersurat dalam Pasal 1 ayat (2) UU RI No.20 Tahun 2003 bahwa dasar
pendidikan nasional adalah Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945
 UUD 1945
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sidiknas
 Regulasi dan PP dibidang pendidikan
By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 10
KB2.
Landasan Ilmiah Pendidikan

Landasan ilmiah pendidikan merupakan asumsi-asumsi pendidikan yang bersumber dari hasil studi disiplin ilmu tertentu yang dijadikan tiitik tolak berpikir dan bertindak dalam
rangka pendidikan.
Landasan  ilmiah pendidikan, antara lain 
landasan psikologis pendidikan,
landasan sosiologis pendidikan,
landasan antropologis pendidikan,
landasan historis pendidikan,
landasan ekonomi pendidikan dan sebagainya.
 Secara psikologis, individu memerlukan pendidikan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas  perkembangan
sesuai tahap perkembangannya. Pendidikan merupakan upaya membantu  peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya Karena itu,  keberhasilan  pendidik dalam  melaksanakan peranannya akan dipengaruhi oleh pemahamannya
tentang perkembangan peserta didik serta kemampuan mengaplikasikannya dalam praktik pendidikan. Pendidikan yang dilaksanakan menyimpang dari tahapan dan tugas-
tugas perkembangan peserta didik memungkinkan akibat negative dari perkembangan selanjutnya. Terdapat perbedaan asumsi mengenai factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu sebagaimana dikemukan tokoh-tokoh teori empirisme, nativisme, dan konvergensi. Demikian juga terdapat perbedaan asumsi-asumsi mengenai
bagaimana individu belajar sebagaimana termuat dalam teori belajar atau psikologi behaviorisme, kognitif, dan humanism.

 Ditinjau dari sosiologi, pendidikan berarti sosialisasi. Pendidikan merupakan pranata social yang berfungsi untuk mensosialisasikan generasi muda pada suatu masyarakat,
agar terwujud homogenitas atau konformitas.

 Ditinjau dari antropologi pendidikan berarti enkulturasi. Enkulturasi dilakukan masyarakat karena kebudayaan menjadi milik manusia tidak dibawa dari sejak lahir, dan demi
mempertahankan eksistensi masyarakat itu sendiri.

 Ditinjau dari sejarah/historis, pendidikan berarti enkulturasi khusus.

 Sedangkan ditinjau dari ekonomi, pendidikan  berarti  human  investmen. Terdapat hubungan timbal balik antara pendidikan dengan masyarakat, demikian pula dengan
kebudayaan dan ekonomi.

By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 11


Tujuan Akhir Modul 1 dan 2
Mahasiswa mampu :

Modul 1.
1. Pengertian dan hakikat manusia
2. Aspek-aspek hakikat manusia
3. Asas-asas keharusan atau perlunya pendidikan
4. Adanya asas-asas kemungkinan pendidikan
5. Pendidikan sebagai humnisasi
6. Pendidikan dan HAM

Modul 2
Menjelaskan Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan Yuridis, filosofis, psikologis, sosiologis, antropologis,
historis dan ekonomi pendidikan

By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 12


Wasalam Terima
Kasih

By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 13


By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd

14
PRESENTASI
KELOMPOK 1
DILANJUTKAN DISKUSI
MODUL 1 dan 2

By. Rita Novyarti, S.Pd, M.Pd 15

Anda mungkin juga menyukai