Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL II

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Berwawasan Kemasyarakatan Sumber Materi :

Pokok Bahasan : Macam program pendidikan masyarakat & bentuk pendekatannya PDGK 4306 /
Identifikasi program pembinaan, dan merencanakan kegiatan Pembelajaran
pendidikan masyarakat Berbasis
Kemasyarakatan
Modul 3 dan 4
Pengembang Soal : Samsul Hadi Annur, M.Pd..I.
Masa Tutorial : 2021.2
Jumlah Soal : 4 (empat)
Skor Maksimal : 100
Jenis Tugas : Penguasaan konsep
Waktu : 60 menit

Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelaskan satuan program pendidikan masyarakat , dan program keaksaraan, taman
bacaan masyarakat, kepemudaan, serta pendekatan pembelajarannya
Mahasiswa dapat membuat rancangan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program pendidikan
masyarakat

Tugas
Soal no. 1
Sebutkan dan jelaskan pilar pilar pendidikan yang dirumuskan oleh UNESCO ?
Soal no. 2
Untuk memaksimalkan perolehan hasil pendidikan, maka demokrasi pendidikan perlu dilakukan.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut ?
Soal No. 3
Salah satu bentuk program pendidikan di masyarakat adalah pendidikan kecakapan hidup. Apa yang
dimaksud denganpendidikan kecakapan hidup tersebut ? Berilah contohnya ?
Soal No. 4
Pembelajaran untuk kepemudaan pada umumnya dengan bentuk andragogi. Uraikan apa yang imaksud
dengan pembelajaran melalui pendekatan andragogi ?

Tutor,

Samsul Hadi Annur,


M.Pd..
NAMA : SUCITA WULANDARI

NIM :857000746

PKJAR : WAY TENONG

‘’ JAWABAN SOAL ‘’ :

1. UNESCO (1996) mencanangkan pilar-pilar penting dalam pendidikan, yaitu :


1. Belajar untuk mencari tahu(learning to know)
Belajar untuk mencari tahu terkait dengan cara mendapatkan pengetahuan melalui
penggunaan media atau alat yang ada. Media bisa berupa buku, internet, dan teknologi
yang lainya. Implementasinya untuk mencari tahu tersebut di Indonesia sudah berjalan
melalui proses belajar membaca, menghafal, dan mendengarkan, baik yang terjadi di
dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari – hari.
2. Belajar untuk mengerjakan (learning to do)
Belajar untuk melakukan atau berkarya, hal ini tidak terlepas dari belajar mengetahui
karena perbuatan tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Belajar untuk melakukan atau
berkarya merupakan upaya untuk senantiasa melakukan dan berlatih keterampilan
untuk keprofesionalan dalam bekerja. Terkait dengan pembelajaran didalam kelas,
maka belajar untuk mengerjakan ini sangat diperlukan latihan keterampilan bagaimana
peserta didik dapat menggunakan pengetahuan tentang konsep atau prinsip mata
pelajaran tertentu dalam mata pelajaran lainnya atau dalam kehidupannya sehari-hari.
Dengan demikian peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dapat
mempengaruhi kehidupannya dalam menetukan pilihan kerja yang ada di masyarakat.
3. Belajar untuk menjadi (learning to be)Belajar untuk menjadi atau berkembang utuh,
belajar untuk menjadi atau berkembang secara utuh berkaitan dengan tuntutan
kehidupan yang semakin kompleks sehingga dibutuhkan suatu karakter pada diri
individu.Belajar menjadi pribadi yang berkembang secara optimal yang memiliki
kesesuaian dan keseimbangan pada kepribadianya baik itu moral, intelektual, emosi,
spiritual, maupun sosial.
4. elajar hidup bersama ini sangat penting, karena masyarakat yang beragam, baik
dilihat dari latar belakang, suku, ras, agama, etnik, atau pendidikan. Pada
pembelajaran, peserta didik harus memahami bahwa keberagaman tersebut bukan
untuk dibeda-bedakan, akan tetapi dipahamkan bahwa keberagaman tersebut
tergabung dalam suatu lingkungan masyarakat. Oleh karena itu saling membantu
dan menghargai satu dengan yang lainya sangat diperlukan agar tercipta masyarakat
yang tertib dan aman, sehingga setiap individu dapat belajar dan hidup dalam
kebersamaan dan kedamaian.
Belajar hidup bersama ini sangat penting, karena masyarakat yang beragam, baik
dilihat dari latar belakang, suku, ras, agama, etnik, atau pendidikan. Pada
pembelajaran, peserta didik harus memahami bahwa keberagaman tersebut bukan
untuk dibeda-bedakan, akan tetapi dipahamkan bahwa keberagaman tersebut
tergabung dalam suatu lingkungan masyarakat. Oleh karena itu saling membantu
dan menghargai satu dengan yang lainya sangat diperlukan agar tercipta masyarakat
yang tertib dan aman, sehingga setiap individu dapat belajar dan hidup dalam
kebersamaan dan kedamaian.
5. Belajar untuk memperkuat keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
Pilar yang ini hanya terdapat dalam secara tersirat dalam pendidikan di Indonesia
sesuai dengan Undang‐Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang
menyatakan bahwa salah satu Tujuan Pendidikan Nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Implementasi dari pilar tersebut diwujudkan secara langsung dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran PPKN, dan dalam mata
pelajaran lain.
Dalam konteks Indonesia, penerapan konsep pilar-pilar ini bahwa sisitem
pendidikan nasional berkewajiban untuk mempersiapkan warganya agar mampu
berperan aktif dalam semua sector kehidupan guna mewujudkan kehidupan yang
cerdas, aktif, kreatif, danmenggunakan persatuan dan kesatuan .

2. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, demokrasi pendidikan pada


hakekatnya membimbing peserta didik agar semakin dewasa dalam berdemokrasi
dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar perilakunya mencerminkan
kehidupan yang demokratis. Dalam pendidikan demokrasi ada dua hal yang harus
ditekankan, demokrasi sebagai konsep dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai konsep
berbicara mengenai arti, makna dan sikap perilaku yang tergolong demokratis, sedang
sebagai praksis sesungguhnya demokrasi sudah menjadi sistem. Sebagai suatu sistem
kinerja demokrasi terikat suatu peraturan main tertentu, apabila dalam sistem itu ada
orang yang tidak mentaati aturan main yang telah disepakati bersama, maka aktiviatas
itu akan merusak demokrasi . Tugas seorang pendidik adalah mensosialisasikan dua
tataran tersebut dalam konsep dan fraksisnya, sehingga peserta didik memahami dan
ikut terlibat dalam kehidupan demokrasi.

Makna demokratis dalam pendidikan yaitu proses pengambilan keputusan pendidikan


melibatkan semua tingkatan secara maksimal, dan upaya yang harus dilakukan dalam
rangka demokratisasipendidikan adalah 1. Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan. 2. Pendidikan untuk semua. 3. Pemberdayaan dan
pendayagunaan berbagai instituasi kemasyarakatan. 4. Pengakuan hak-hak masyarakat
termasuk hak pendidikan .dan 5. Kerja sama dengan dunia usaha dan industry.

3. Pendidikan kecakapan hidup adalah kemampuan yang mencakup penguasaan


pengetahuan, keterampilan dan sikap yang saling berinteraksi diyakini sebagai unsur
penting untuk lebih mandiri . pendidikan kecakapan hidup berpegang pada prinsip
belajar untuk memperoleh pengetahuan ( learning to known ), belajar untuk dapat
berbuat/bekerja ( learning to do ), belajar untuk menjadi orang yang berguna ( learning
to be ), dan belajar untuk hidup bersama dengan orang lain ( learning to live togerher ).
Berdasarkan prinsip diatas , pada dasarnya pendidikan kecakapan hidup bermaksud
memberi kepada seseorang bekal pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dan
fungsional praktis serta perubahan sikap untuk bekerja dan berusaha mandiri, membuka
lapangan kerja dan lapangan usha serta memanfaatkan peluang yang dimiliki sehingga
dapat meningkatkan kualitas kesejahteraannya .
Contoh penerapan pendidikan kecakapan hidup yaitu :

1. Kecakapan Hidup yang bersifat umum (Generic Life Skill)


Merupakan kecakapan yang diperlukan oleh siapapun, baik yang bekerja, yang tidak
bekerja dan yang sedang menempuh pendidikan. Kecakapan ini terbagi lagi
menjadi 2, yaitu:
a. Kecakapan personal (Personal Skill)
Kecakapan personal adalah suatu kemampuan berdialog yangmdiperlukan oleh
seseorang untuk dapat mengaktualisasikan jati diri dan menemukan kepribadiannya
dengan cara menguasai serta merawat raga dan jiwa atau jasmani dan rohani
b. Kecakapan berpikir rasional (thinking skill)
kecakapan rasio adalah pola pemikiran yang mengutamakan akal dalam berpikir.
Mencakup antara lain: kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan
mengolah informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan
masalah secara kreatif
2. Kecakapan sosial (Social Skill)
Kehidupan sosial memang sidah kodrat manusia yang selalu membutuhkan antra
satu sama lain maka dalam hal tersebut dibuthkan Kecakapan sosial yang penting
dikembangkan dalam proses pembelajaran; yaitu meliputi kompetensi bekerja sama
dalam kelompok, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi dan
berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global yang dapat
menimbulkan hubungan yang harmonis. Kecakapan sosial ini dapat diwujudkan
berupa:
a. Kecakapan berkomunikasi (communication skill)
Dalam berkomunikasi baik itu dalam hal tulisan maupun secara lisan maka
diperlukan kecakapan. Dikarenakan saat berinteraksi dan berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan
b. Kecakapan bekerja sama (collaboration skill)
Selaku makhluk sosial Kerja sama atas dasar empati sangat diperlukan mengingat
karena manusia taklepas dari kerja sama untuk membangun semangat komunalitas
yang harmonis. Kecakapan yang diperlukan meliputi:
Kecakapan bekerja dalam tim dengan empati, bersama teman setingkat (teman
sejawat). Kecakapan bekerjasama ini membuat teman setingkat sebagai partner
kerja yang terpercaya dan menyenangkan.
Kecakapan sebagai pemimpin yang berempati merupakan hubungan kerjasama
antara bawahan dan atasan. Kecakapan kerjasama dengan bawahan menjadikan
seseorang sebagai pimpinan tim kerja yang berempati kepada bawahan.

4.PENGERTIAN PEMBELAJARAN ANDRAGOGI PENDEKATAN

Andragogi berasal dari kata andr dan agogos. Dalam bahasa yunani andrberati orang
dewasa,sedangkan agogos memimpin, mengamom atau membimbin. Knowles ( 1980 )
mendefinisikan andragogy sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik ( orang
dewasa ) untuk belajar ( the sicandarts of helping adults learn ). Andragogy disebut juga
sebagai teknologi pelibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran penerapan
model. Andragogy tidak hanya ketika menghadapi pesrta didik yang sudah dewasa,
tetapi dapat juga diterapkan ketika menghadapi anak-anak dan remaja.

Menurut pandangan andragogy, setiap pendidik harus mampu membantu peserta didik
dalam penyelenggaraan pendidikan :

1. Menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar melalui kerjasama dalam


merencanakan program pembelajaran .
2. Menemukan kebutuhan belajar.
3. Merumuskan tujuan materi yang cocok untuk memenuhi kebutuhan belajar.
4. Merencanakan pola belajar dalam sejumlah pengalaman belajar untuk peserta didik.
5. Melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan metode, teknik, dan sarana
belajar yang tepat.

Teori andragogy yang telah dikembangkan oleh Knowles banyak memperoleh dukungan
dari para pakar pendidikan lainya, seperti darkenwald dan meriam (1982), patricia gross
(1985), serta Jarvis (1985). Initi teori andragogy teknologi keterlibatan diri (ego) peserta
didik. Artinya bahwa kunci keberhasilan dalam proses pembelajran peserta didik
terletak pada keterlibatan diri mereka dalam proses pembelajaran.

Asumsi-asumsi yang dijadikan landasan dalam teori andragogy adalah sebagai berikut :

1. Orang dewasa mempunyai konsep diri


Orang dewasa memandang bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membuat
suatu keputusan, dapat menghadapi segala resiko dari keputusan yang diambil,
serta dapat mengatur kehidupanya secara mandiri.
2. Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman
Yang berada dengan orang dewasa lainya sebagai akibat dari perbedaan latar
belakang kehidupan sebelumnya dan perbedaan lingkungan nya.
3. Orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar
Kesiapan belajar orang dewasa seirama dengan keberadaan peranasional yang iya
tampilkan.
4. Orang dewasa berharap dapat segera menerapkan perolehan belajar.
Orang dewasa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran karna ia sedang
merespons hal-hal yang mudah berhubungan dengan kehidupanya.
5. Orang dewasa memiliki kemampuan untuk belajar
Knowles (1980) menjelaskan bahwa orang-orang yang lebih tua usianya dapat
belajar hal-hal yang baru.

Anda mungkin juga menyukai