Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN 

MATA KULIAH BERWAWASAN KEMASYARAKATAN 


MODUL 4

A.      SATUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT


Berdasarkan undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional (sisdiknas),pada ketentuan umum pasal 1 ayat (10) tercantum bahwa satuan pendidikan adalah
kelompok layanan pendidikan yang menyelanggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.hal ini menunjukan bahwa pendidikan bagi seseorang
tidak hanya di peroleh melalui sekolah saja, akan tetapi dapat juga di peroleh melalui jalur di luar
sekolah yang lebih cenderung di laksanakan pada lingkungan masyarakat.

  Kegiatan Belajar 1

SATUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN DI MASYARAKAT


Uraian kegiatan belajar (KB) 1 berhubungan dengan satuan dan program pendidikan di masyarakat.
Materi ini berkaitan dengan, penjelasan bahwa menurut UU no.20 tahun 2003 tentang sisdiknas,
penyelenggaraan pendidikan dapat di selenggarakan melalui jalur pendidikan  formal, dan nonformal,
jalur pendidikan formal di selenggarakan di sekolah, sedangkan jalur pendidikan nonformal di
selenggarakan di lingkungan masyarakat, yang terdiri atas berbagai kesatuan dan jenis program.
SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Dengan mengacu pada UU no.20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pasal 26 ayat (4), tercantum bahwa
satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, majlis taklim, serta satuan pendidikan  yang sejenis.
1.       Kursus
Istilah kursus merupakan terjemahan dari “course” dalam bahasa inggris, yang secara harfiah berarti
“mata pelajaran atau rangkaian mata pelajaran”.
Dalam PP no. 73 tahun 1991 dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidik luar sekolah yang terdiri
atas  sekumpulan warga masyarakat yang memberikan pengetahuan keterampilan dan sikap mental
tertentu bagi warga belajar.

2.       Pelatihan
Pelatihan adalah kegiatan atau pelatihan melatih uantuk memperoleh kemahiran atau kecakapan,
pelatihan berkaitan dengan pekerjaan.
Menurut artasasmita (1985), pelatihan adalah “kegiatan pendidikan yang di laksanakan dengan sengaja,
terorganisir dan sistematis di luar sistem persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu
memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu pada kelompok tenaga
kerja tertentu dalam waktu yang relatip singkat
Contoh:
pelaatihan kepemimpinan, pelatihan tutor, pelatihan metode pembelajaran.

3.       Kelompok belajar
Kelompok belajar yaitu salah satu wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat.

4.       Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)


Dengan mengacau kepada pendapat sishombing (2001), PKBM merupakan tempat belajar yang di
bentuk dari,oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka usaha untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga masyarakat.
5.       Majlis takllim
Majlis taklim adalah suatu lembaga pendidikan yang di bentuk atas dasar pendekatan dari kebutuhan
masyarakat (bottom up approach), dengan kegiatannya lebih berorientasi pada keagamaan, khususnya
agama islam.

6.       Satuan Pendidikan yang sejenis


Satuan pendidikan yang sejenis adalah satuan yang tidak termasuk pada  luar satuan yang sudah di
jelaskan terlebih dahulu. Satuan lainnya di antaranya pesantren, sanggar seni, TKA/TPA.

B.      PROGRAM PENDIDIKAN DI MASYARAKAT

Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pada pasal 26 ayat (3), tercantum program
pendidikan  nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan
kepemudaan,pendidikan pemberdaya-an perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidiikan keterampilan
dan pelatihan keraja, pendidikan kesetaraan,serta pendidikan lain yang di tunjuk untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.

1.       Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup adalah kemampuan yang mencakup penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang saling berinteraksi di yakini sebagai unsur penting yang lebih mandiri.

2.       Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang di tunjukan pada anak usia dini  (0-6 tahun)
yang di lakukan pemberian berbagai rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan berikutnya.

3.       Pendidikan ke pemudaan
Pendidikan kepemudaan adalah program pendidikan yang sasarannya khusus pemuda. Kelompok usia
pemuda produktif (KUPP). Melalui program KUPP di harapkan para pemuda  melalui kemampuan
trtentu dalam bidang usaha sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

4.       Pendidikan pemberdayaan perempuan


Pendidikan pemberdayaan perempuan di peruntukan khusus untuk perempuan. Hal ini di dasarkan
bahwa masih banyak perempuan yang belum berdaya, padahal mereka memiliki potensi yang perlu di
kembangkan.

5.       Pendidikan keaksaraan
Pendidikan keaksaraan yang di kembangkan saat ini adalah program ke aksaraan fungsional yang pada
dasarnya merupaknan sesuatu pengembangan dari program keaksaraan sebelumnya.

6.       Pendidikan keterampilan
Program pendidikan keterampilan di tunjukan untuk  membekali warga belajar dalam bidang
keterampilan yang dapat di jadikan bekal usaha.dengan keterampilan yang di miliki di harapkan
masyarakat dapat meningkatkan kemampuan dirinya untuk peningkatan kesejahtraan hidupnya.
7.       Pendidikan kesetaraan
Balam menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) 9 tahun, pendidikan
kesetaraan melalui pendidikan nonformal mendapat perhatian yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena
program wajar dikdas 9 tahun tidak hanya bisa di tangani melalui pendidikan formal saja.

Menurut PP no 33 tahun 1991, kelompok belajar paket B di selenggarakan bagi sekumpulan warga
belajar untuk memperoleh pendidikan setara SLTP.

  Kegiatan Pembelajaran 2

PENDEKATAN PEMBELAJARAN DALAM BERBAGAI SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT

A.      PENDEKATAN PEDAGOGI DALAM PEMBELAJARAN


Pendagogi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata paid dan agogus. Paid berarti anak dan agogus
berarti leader of . pedagogi di artikan sebagai seni dan ilmu mendidik anak.
Di dalam model ini guru yang memiliki peran dalam pembelajaran, karna di dasari oleh beberapa asumsi
mengenai peserta didik yaitu sebagai berikut:
1.       Kebutuhan untuk mengetahui (the need to know)
2.       Konsep peserta didik (the leaners self konsep)
3.       Peran pengalaman (the role of exferience)
4.       Kesiapan untuk belajar (readiness to learn)
5.       Beroreantasi belajar (orientation to learning)
6.       Motivasi (motivation)

B.      PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN


Nadragogi berasal dari kata andr dan agogos. Dalam bahasa yunani, andr berarti orang dewasa,
sedangkan agogos berarti pemimpin, mengomong, atau membimbing.knowles (1980) mendefinisikan
andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar ( the
secience and arts of helfing adults learn).

Asumsi asumi yang dijadikan landasan dalam teeori andragogi adalah sebagai berikut :
1.       Orang Dewasa Mempunyai Konsep Diri
Orang dewasa memendang bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membuat suatu keputusan,dapat
menghadapi segala resiko dari keputusan yang di ambil, serta dapat mengatur kehidupannya secara
mandiri. Harga diri adalah hal yang sangat penting bagi orang dewasa.

2.       Orang Dewasa Mempunyai Akumulasi Pengalaman


Orang dewasa mempunyai pengalaman yang berbeda dengan orang dewasa lainnya sebagai akibat dari
perbedaan latar belakang kehidupan sebelumnya dan perbedaan lingkungan nya.makin bertanbah
usianya makin bertambah pula pengalamannya.

3.       Orang Dewasa Mempunyai Kesiapan Untuk Belajar


Kesiapan belajar orang dewasa seirama dengan  keberadaan peranan sosial yang ia tampilkan.

4.       Orang Dewasa Berharap dapat Segera Menerapkan Perolehan Belajarnya


Orang dewasa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran karena ia sedang merespon hal-hal yang
berhubungan dengan ke hidupannya. Dalam kegiatan belajar orang dewasa senantiasa berorientasi
pada keyakinan.

5.       Orang Dewasa Memiliki Kemampuan Untuk Belajar

Knowles (1980) menjelaskan bahwa orang-orang yang lebih tua usianya dapat belajar hal-hal yang baru.
Oleh karna itu, mereka dapat melakukan kegiatan belajar.implikasi terhadap peroses pembelajaran
adalah bahwa pendidik perlu mendorong dan membantu orang dewasa untuk belajar sesuai dengan
kebutuhannya,yang di inginkan oleh mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai