Dosen Pembimbing:
Dr. Sarwo Edy, M.Pd.
Disusun Oleh :
Nurul Masrukhah 190402014
Putri Rizqo Nisnandani 190402012
Rizky Safika Ghoiniyah 190402028
Al-Iffah Nanda Putri 190402023
Diva Laila Ika Darmayanti 190402007
Landasan hukum pendidikan adalah suatu hal yang penting dan harus ada dalam suatu
pendidikan, karena dalam landasan hukum pendidikan terdapat peraturan yang mengatur hal
hal yang berkaitan dengan lingkup pendidikan tersebut seperti: peran pemerintah, peserta
didik, pendidik, tujuan pendidikan dan hal penting lainnya. Dengan adanya hukum tersebut
juga memudahkan pelaksanaan pendidikan di indonesia.
PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN
Pendidikan adalah pembelajaran,pengetahuan,keterampilan dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran,pelatian,atau penelitian
Menurut etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu ducare
berarti “ menuntun,mengarahkan atau memimpin “ dan awalan e berarti”keluar” jadi
pendidikan berarti kegiatan kegiatan menuntun keluar.
B. PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan diindonesia adalah seluruh kegiatan pendidikan yang diselenggarakan
diindonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur . saat ini pendidikan
diindonesia diatur melalui undang undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Pendidikan diindonesia terbagi kedalam 3 jalur utama yaitu:formal, nonformal,
dan informal. Pendidikan juga dibagi kedalam 4 jenjang yaitu: pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Pendidikan anak usia dini mengacu pada undang undang no 20 tahun 2003 pasal 1
butir 4 tentang sistem pendidikan naional, pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir samai dengan usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 yaitu sekolah dasar
(SD) Selama 6 tahun dan sekolah menengah pertama (SMP) selama 3 tahun. Pendidikan
dasar merupakan program wajib belajar. Hal ini tercantum dalam pasal Pasal 6
mewajibkan warga negara berusia 7 sampai dengan 15 tahun mengikuti pendidikan
dasar.
Salah satu masalah pendidikan yang terjadi diindonesia adalah tidak terjangkaunya
pendidikan dengan baik didaerah pelosok dan banyaknya fasilitas pendidikan yang
kurang memadai.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan pada Ayat 3 pasal yang sama pada UU itu,
yang berbunyi bertujuan untuk meningkatkan:
1. Kecerdasan
2. Pengetahuan
3. Kepribadian
4. Akhlak mulia
5. Keterampilan untuk hidup mandiri
6. Mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Pada pasal yang sama Ayat 4 membahas tentang tujuan pendidikan tinggi yang
mengatakan untuk mempersiapkan peserta disik menjadi anggota masyarakat yang:
1. Berakhlak mulia
2. Memiliki pengetahuan
3. Terampil
4. Mandiri
5. Mampu menemukan, mengembangkan,dan menerapkan ilmu teknologi, serta seni
yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Sedangkan, tujuan pendidikan nasional yang tertulis dalam UURI No. 20 tahun 2003.
Tujuan pendidikan nasional berupaya untuk dapat berkembangnya potendi peserta didik
agar menjadi manusia yang:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia
3. Sehat
4. Berilmu
5. Cakap
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Secara umum tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia, baik tujuan-tujuan sekolah,
perguruan tinggi, maupun tujuan nasional sudah mencakup ketiga ranah perkembangan
manusia, seperti tertulis dalam teori-teori pendidikan, yaitu perkembangan:
1. Afeksi
2. Kongnisi
3. Psikomotor
Pelayanan dalam pendidikan, memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam
mengembangkan dirinya, pada PPRI No. 19 Tahun 2005 Pasal 19 tertulis sebagai
berikut: Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, kreatif, berpeluang untuk berprakarsa, dan mandiri sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Namun ada yang
belum terurai secara eksplisit dalam tujuan pendidikan, yaitu bertalian pada Pancasila,
walaupun dalam UURI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 2 disebutkan pendidikan nasional
berdasarkan pancasila. Pancasila inilah yang mewarnai perkembangan peserta didik.
Untuk keperluan itu pendidik harus paham dan terampil memasukkan sila-sila pancasila
ke dalam diri peserta didik ketika melaksanakan proses pembelajaran.
Apakah tujuan pendidikan kita sudah dipandang benar secara internasional ?. Dalam
suatu hasil penelitian tentang konseo-konsep baru tentang pendidikan ditemukan bahwa
para ahli pendidik mutakhir menyerang sistem pendidikan sekarang yang dikatakannya
sebagai upaya mempertahankan kaum kapitalis dengan cara mendidik anak-anak agar
siap melayani industri, perdagangan, dan jasa tanpa memperhatikan kebebasan dan hak-
hak mereka sebagai anak manusia yang mempunyai bakat dan harkat diri masing-
masing.
Beberapa diantara para ahli itu mengemukakan pandangan tentang tujuan pendidikan.
Paulo freire mengemukakan pendidikan hendaklah membuat manusia menjadi transitif,
yaitu suatu kemampuan menangkap dan menanggapi masalah-masalah lingkungan serta
kemampuan berdialog tidak hanya dengan sesama , tetapi juga dengan dunia beserta
segala isinya, dia juga mengatakan pendidikan harus pula membekali manusia suatu
kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap kecenderungan semakin kuatnya
kebudayaan industri, walaupun kebudayaan itu dapat menaikkan standar hidup manusia.
Alvin Toffler berpendapat bahwa masa sekarang tidak sama dengan masa yang akan
datang. Teknologi dan manusia memiliki peranan yang berbeda. Teknologi masa depan
akan menangani arus materi fisik, sementara manusia akan menangani arus informasi
dan wawasan.
Samuel Smith menyimpulkan beberapa pandangan ahli tentang pendidikan mutakhir.
Koleksi Smith ini cukup beragam, mulai dari usaha memberikan pengalaman hidup bagi
para peserta pendidik, kegiatan ilmiah, pelayanan terhadap pengembangan
kemampuandan minat, metode belajar yang baik,kebebasan individu, cinta kasih
terhadap sesama, sampai dengan pentingnya hubungan antara guru dan peserta didik.
Dari pandangan mutakhir diatas, tampaknya mereka mempunyai wawasan yang tidak
jauh berbeda. Mereka sama-sama menginginkan pendidikan bertujuan mengembangkan
individu peserta didik secara alami atau wajar. Mari kita kaitkan pandangan para ahli
dengan tujuan pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan di Indonesia seperti telah
dibahas sebelumnya ialah untuk membentuk manusia seutuhnya, dalam arti
berkembangnya potensi-potensi individu secara berimbang, optimal, dan terintegrasi.
Bila hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, sudah tentu harapan-harapan para ahli diatas
bisa tercapai. Sebab tujuan pendidikan ini pun mengembangkan potensi-potensi individu
seperti apa adanya.
D. DOSEN / GURU
Pasal 8 berbunyi “Guru wajib memiliki kualifikasi akademi , kompetensi , sertifikasi
pendidik , sehat jasmani dan rohani , serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional” sementara itu pasal 10 menyatakan kompetensi guru
mencangkup pedagogik , kepribadian , sosial , dan profesional.
Disini guru diminta tidak hanya sekedar mengajar agar peserta didik paham dan
terampil tentang materi pelajaran yang diajarkan , melainkan materi-materi pelajaran itu
hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional . itulah sebabnya , setiap
guru harus megembangkan afeksi, kognisi, dan ketrampilan peserta didik secara
berbimbang dan menilainya yang ketiganya ke dalam rapor.
Sertifikasi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki perogram
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah (pasal
11). Hal ini berarti sertifikasi tidak boleh dikeluarkan oleh badan-badan atau lembaga-
lembaga lain selain seperti tersebut diatas . ketentuan ini bermaksud menjaga mutu
kulifikasi guru.
Bagi guru yang berkualitas memenuhi persyaratan tersebut diatas diberi imbalan
seperti tertuang pada pasal 15 yaitu gaji pokok beserta tunjangan yang melekat pada gaji
, tunjangan profesi , tunjangan fungsional , tunjangan khusus bagi yang bertugas
didaerah khusus, dan maslahat tambahan. Yang dimaksud maslahat tambahan tertuang
dalam pasal 19 berupa kesejahteraan seperti tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan
beasiswa, layanan kesehatan, dan penghargaan-penghargaan tertentu. Guru juga diberi
cuti seperti pegawai biasa dan tugas belajar (pasal 40)
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan potensi diri melalui
proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal,
pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
1. Pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran
2. Pasal 31 ayat 2 berbunyi: setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya
3. Pasal 5 yang bermakna: setiap warga negara berhak atas kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu, baik bagi mereka yang berlainan fisik, di
daerah terpencil, maupun yang cerdas atau berbakat khusus, yang bisa berlangsung
sepanjang hayat.
4. Pasal 6 yang bermakna: mewajibkan warga negara berusia 7 sampai dengan 15 tahun
mengikuti pendidikan dasar.
5. Pasal 12 menyebutkan peserta didik mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan
agama yang sesuai denagan agama yang dianutya yang diajarkan oeh pendidik yang
seagama. Berhak mendapatkan layanan sesuai minat, bakat, dan kemampuan.
Mendapatkan beasiswa, pindah program pendidikan ke program lain atau pendidikan
lain yang setara. Menyelesaikan pendidikan sesuai dengan kecepatan mereka masing
masing.
F. PERAN PEMERINTAH
peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan indonesia karena
pemerintah merupakan sistem terbesar dalam negara yang mengatur tentang
masyarakatnya termasuk pengadaan pendidikan yang layak, adapun peran pemerintah
yang terdapat dalam undang-undang yakni:
1. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945
“setiap warga negara wajib mengikuti pendidkan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”
Pasal 31 ayat 2 menjelaskan tentang setiap warga negara wajib mendapatkan
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya , hal ini bertujuan agar warga
negara
mendapatkan pendidikan dengan lancar
2. Pasal 31 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945
“pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang “
Pasal 31 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa pemerintah harus
mengadakan satu sistem pendidikan nasional untuk memberi kesempatan kepada
setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan
3. Pasal 31 Ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945
“negara memprioritasakan anggaranpendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional”
Pasal 31 Ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa pemerintah sudah
menyediakan dan memprioritaskan anggaran untuk pendidikan sekurang-kurangnya
20%
4. Pasal 31 Ayat 5 Undang-Undang Dasar 1945
“pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peadaban serta kesejahteraan
umat manusia”
Pasal 31 Ayat 5 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa pemerintah
mencerdaskan warga negara indonesia dengan memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta ilmu agama
F YAYASAN
Terdapat beberapa pasal penting tentang yayasan yang terdapat dalam UU No.
16/2001 dan UU No. 28/ 2004 yakni:
1. Pasal 1 ayat 1: “ yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.”
2. Pasal 2: “ yayasan mempunyai organ yang terdiri atas pembina, pengurus, dan
pengawas.
3. Pasal 3 ayat 1: “yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang
pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha
4. Pasal 3 ayat 2: “ yayasan tidak boleh membagikan hasil usaha kepada pembina,
pengurus, dan pengawa.”
PENUTUP
Landasan hukum pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam
berkaitannya dengan hukum hukum yang mengatur pendidikan, dari pembahasan diatas dapat
kita simpulkan bahwa di indonesia terdapat hukum hukum yang mengatur tentang pendidikan
indonesia mulai dari siapa yang terlibat didalamnya, peran apa yang harus dilaksanakan,
bagaimana cara pelaksanaanya hingga tujuan pendidikan itu sendiri. Selain itu terdapat hak
hak dan kewajiban bagi yang terlibat dalam pendidikan indonesia yang telah diatur dalam
undang undang. dengan adanya hukum hukum tersebut diharapkan pendidikan indonesia
akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA