Disusun oleh:
berjudul “keputusan PGRI” ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam makalah
pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin.
Penyusun
i
Daftar Isi
Contents
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
Landasan Teori .................................................................................................................. 4
1. Sejarah Persatuan Guru Republik Indonesia ............................................ 4
2. Latar Belakang berdirinya KONGRES PGRI .......................................... 6
BAB III ................................................................................................................. 11
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 11
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 11
B. Metode Penelitian................................................................................................. 11
C. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 12
BAB IV ................................................................................................................. 13
ISI DAN PEMBAHASAN.................................................................................... 13
A. Penegasan kembali PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi,
dan organisasi ketenagakerjaan. .......................................................................... 13
B. Diundangkannya UU Guru dan Dosen ................................................................ 17
C. Pengakuan Guru sebagai profesi oleh presiden pada tanggal 2 Desember
2004 ..................................................................................................................... 18
D. Tuntutan anggaran pendidikan 20 % berhasil dimenangkan dalam
pengajuan melalui yudicial review di Mahkamah Konstitusi ............................. 20
BAB V................................................................................................................... 23
SIMPULAN .......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seluruh pejuang kemerdekaan pendiri Republik Indonesia dan juga para guru
pada kurun waktu pasca tahun 1945. Semangat proklamasi itulah yang
Tengah. Dari kongres itu lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Indonesia.
dibayar, dibina, dan diberhentikan berdasarkan ketentuan yang para guru pun
diselimuti mendung dan kabut tebal. Banyak yang tidak diangkat dan sulit
1
dalam kenyataanya guru masih kurang dan masih sangat diperlukan
keberadaannya.
memadai. Dengan adanya Kongres PGRI ke XIX ini diharapkan PGRI lebih
B. Identifikasi Masalah
pendidikan
profesi
C. Rumusan Masalah
2
D. Tujuan Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian yang meliputi hasil
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru
anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah,
4
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama
hak dan posisi terhadap pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah
kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu
5
pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik
bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta,
tujuan:
dasar-dasar kerakyatan.
(PGRI)
6
terbentuknya PGRI berawal dari banyaknya berdiri organisasi
Indonesia.
guru dalam suatu wadah dengan misi dan visi yang sama, maka ketika
dan sepeti apa andil PGRI selang waktu 1945-1958 dalam membantu
guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama
unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa,
7
Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang
persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain
adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per
tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi
8
penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25
tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI
dasar-dasar kerakyatan;
9
kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
gejala yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu
dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam
11
C. Teknik Analisis Data
12
BAB IV
Pembahasan
Kongres PGRI ke XIX dilaksanakn di Semarang pada tanggal 8-12 Juli 2003.
Kongres ini diketuai oleh Prof. H. Muhammad Surya. Hasil kongres PGRI ke XIX
ini adalah :
maupun non materil agar mereka dapat memperoleh kepuasan kerja yang
didukung dengan imbalan jasa yang memadai, rasa aman dalam bekerja,
lingkungan kerja yang kondusif, pergaulan antar pribadi yang baik dan sehat,
13
Perjuangan PGI akan sukses bila sesuai dengan prinsip perjuangannya dan
dukungan dengan strategi yang tepat. Segenap pengurus dan anggota PGRI
2011:34).
dilandasi keahlian dalam materi amupun metode. Keeahlian yang dimiliki oleh
formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikat, akreditasi, dan lisensi dari
pihak berwenang (dalam hal ini pemerintah dan organisasi profesi). Disamping
14
Ciri profesi selanjutnya adalah kesejawatan, yaitu rasa kebersamaan
prinsip silih asih, silih asuh, dan silih asah. Profesionalisme pada dasarnya
standar ideal; (2) meningkatkan dan memelihara citra positif; (3) keinginan
mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi; dan (5) memiliki kebanggaan
akan profesinya.
meningkatkan sikap loyalitas, dedikasi guru sebagai anggota utama PGRI yang
pada akhirnya akan berkiprah kepada peserta didik dan masyarakat sehingga
akan meningkatkan kualitas dan prestasi agar bermutu. Pada tataran seperti
sumber daya manusia yang siap untuk melaksanakan kompetisi yang semakin
erat diera global ini dengan perkembangan zaman. Untuk itu, langkah PGRI
terhadap keberadaan guru sebagai unsur yang sangat menentukan dan berada
di garda depan dalam proses penyiapan sumber daya manusia masa depan
c. Organisasi ketenagakerjaan
15
Sebagai organisasi ketenagakerjaan, PGRI merupakan wadah perjuangan
tentang hak-hak asasi guru sebagai pekerja, terutama dalam kaitannya dengan
kesejahteraan, baik material maupun non material, baik fisik maupun non fisik.
Perwujudan kesejahteraan secara utuh ditopang oleh lima pilar, yaitu : (1)
imbalan jasa; (2) rasa aman; (3) hubungan antar pribadi; (4) kondisi kerja; (5)
Pilar imbal jasa dapat berupa materi ataupun non materi sebagai ganjaran
atas kinerja guru sesuai denagn tugas dan fungsinya.Imbalan jasa ini berupa
gaji, honor, upah, insentif maupun tunjangan dan hak-hak lainnya sesuai
Rasa aman adalah kondisi lahir dan batin yang dirasakan oleh guru dalam
Hubungan antar pribadi baik sesama guru maupun dengan pihak lain.
Kondisi kerja adalah keadaan berbagai aspek fisik ataupun non fisik, baik
16
berpengaruh terhadap kualitas kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
UU yang mengatur tentang Guru dan Dosen ialah UU No. 14 Tahun 2005.
Dalam UU ini yang dimaksud dengan guru itu sendiri ialah pendidik
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
dari peran PGRI sebagai organisasi guru. PGRI melakukan berbagai tindakan
merupakan salah satu bukti bahwa PGRI sangat peduli terhadap guru dan
17
Kehadiran undang-undang ini sudah tentu menjadi fenomena baru dalam
kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Banyak para guru terlantar dan
tidak diberdayakan oleh pemerintah, mari kita tengok kembali tentang nasib
para guru honorer. Dibandingkan dengan PNS yang kebanyakan kita sering
melihat oknum PNS yang kerjanya semaunya sendiri dengan guru honorer
yang kerja mati-matian tapi berbanding terbalik dengan gaji yang sebenarnya.
2004
PGRI sejak berdiri sampai dengan saat ini tetap gigih untuk terus
politik Indonesia sejak merdeka sampai dengan orde reformasi saat ini.
menetapkan guru sebagai profesi. Hal ini tentunya menjadi momentum yang
sangat bersejarah dan istimewa bagi guru setelah sekian lama guru
18
bahwa pemerintah telah memperhatikan profesi guru dan pendidikan secara
umum.
negeri ini.
dalam profesi yang diatur dalam Kepmendiknas Nomor 18 tahun 2007 tentang
bantuan pendidikan bagi guru yang belum berkualifikasi S-1 / D IV. Saat ini
proses sertifikasi sedang berlangsung, ada yang lulus dan ada yang tidak lulus.
Guru yang tidak lulus sertifikasi harus mengikuti Pendidikan dan Latihan
dan sebagainya.
19
D. Tuntutan anggaran pendidikan 20 % berhasil dimenangkan dalam
pendidikan bukanlah satu satunya persoalan dan itu tidak berdiri sendiri.
ekonomi. Di masa lalu, kondisi serba terbelakang ini diperparah dengan sistem
telah memberi perhatian yang cukup pada sektor pendidikan. Pasal 31 ayat (1)
UUD 1945 telah memberi jaminan hak kepada setiap warga negara untuk
(pendidikan) warga negara itu, pada ayat (4) pasal yang sama ditegaskan
dan reporter media elektronik terlihat hilir mudik menantii narasumber berita.
20
Hal yang jamak, mengingat judicial review UU Sisdiknas mendapat animo
besar dari masyarakat. Sidang judicial review UU No. 20 Tahun 2003 tentang
pendidikan 20% dari total APBN, akan memberikan nafas segar bagi
APBN 2006 harus sudah 20%. Dan kesepakatan pemerintah dengan DPR
kemarin, apabila dana itu sudah 20%, maka wajib belajar bisa ditingkatkan 12
untuk tahun 2005 tetap sebesar 5%. Namun untuk tahun berikutnya, dengan
Pendapatan dan Belanja Negara 2005 (UU APBN 2005) bertentangan dengan
harus dipenuhi utuh per tahun sebesar 20%, sementara UU APBN 2005
21
mengalokasikan anggaran pendidikan hanya sebesar 6%. Tetapi, majelis hakim
22
BAB V
SIMPULAN
Simpulan
2004
23
DAFTAR PUSTAKA
http://annacinthasholawat.blogspot.com/2014/11/kongres-pgri.html
http://semutmerah8.blogspot.com/2016/04/kongres-pgri.html
http://herdianpewe.blogspot.com/2016/05/kesimpulan-hasil-kongres-
pgri.html
http://a1pgsd15.blogspot.com/2016/04/hasil-kongres-pgri.html
http://materikuliah-makkiselaludihati.blogspot.com/2011/06/sejarah-
pgri.html
https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2016/09/rev-kode-etik-guru-
indonesia.pdf
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/215072990?extensio
n=docx&ft=1576578658<=1576582268&user_id=446588129&uahk=zr
uN7vmYGtbDd5VRnuG1Aquw6pU
24