Anda di halaman 1dari 15

PGRI Sebagai

Organisasi
Ketenaga
kerjaan
I N D R I YA N A D W I
MUSTIKARINI
PGRI
SEBAGAI
ORGANISASI
KETENAGAKERJAAN
Sejarah PGRI Ketenagakerjaan

1945-1973 SERIKAT PEKERJA SEDERHANA

1973 ORG. PROFESI DAN MEMPUNYAI KODE ETIK

SK Menaker No. 197/Men/1990


1990 tanggal 5 April 1990.

SK Menaker No. Kep 370/M/BW/1999 tanggal 10 Agustus


1999 1999.
Sejak tahun 2000 PGRI telah menjadi salah satu anggota
Kongres Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
KSPI merupakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan
pada saat ini KSPI merupakan gabungan dari 11 Federasi
Serikat Pekerja Indonesia yang beranggotakan sekitar 400
Organisasi/Serikat Pekerja.
KSPI diharapkan akan membantu perjuangan PGRI dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan anggota beserta
keluarganya. Pada saat ini cukup banyak anggota PGRI telah
terpilih menduduki jabatan penting dalam kepengurusan KSPI.
HAK PEKERJA
1. Memperoleh perlindungan keselamatan kerja
• Guru dan atau dosen mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja guna
mewujudkan produktivitas yang optimal; moral dan kesusilaan;
dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama.
2. Mengakhiri hubungan kerja
• Guru/Dosen dapat mengajukan pengunduran diri secara tertulis
atas kemauan sendiri tanpa adanya indikasi tekanan atau
paksaan maupun intimidasi dari penyelenggara pendidikan
maupun dari pihak lain. Pemutusan hubungan kerja dapat
dilakukan dengan persetujuan dari penyelenggara pendidikan
atau tidak persetujuan penyelenggara pendidikan.
3. Memperoleh bantuan hukum, pada perbuatan:
• Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam
guru/dosen.
• Membujuk dan/atau menyuruh guru/dosen untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
• Tidak membayar upah tepat waktu sesuai dengan kesepakatan
selama tiga bulan berturut-­turut.
• Tidak melakukan kewajiban yang telah diperjanjikan
guru/dosen.
• Memerintahkan guru/dosen untuk melaksanakan pekerjaan di
luar yang diperjanjikan.
• Memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan,
kesehatan dan kesusilaan guru/ dosen yang pekerjaan tersebut
Pemutusan Hubungan kerja dapat dilakukan dengan
alasan:
• Guru/dosen melakukan pelanggaran berat.
• Guru/dosen dijerat pidana.
• Guru/dosen mangkir.
• Lembaga pendidikan tutup atau jatuh pailit.
• Lembaga pendidikan tutup akibat merugi atau karena alasan
force majeure.
• Lembaga pendidikan merubah status, penggabungan, peleburan
atau perubahan kepemilikan.
• Guru/dosen sakit atau carat.
• Guru/dosen memasuki masa pensiun.
• Guru/dosen melakukan pelanggaran perjanjian kerja bersama.
PERJUANGAN PGRI SEBAGAI SERIKAT
Perwujudan kesejahteraan secara utuh ditopang oleh lima pilar:

Imbalan Jasa

Rasa aman

Hubungan antarpribadi

Kondisi kerja

Kesempatan pengembangan karir


TITIK BERAT PERJUANGAN PGRI

Telah dikemukakan bahwa titik berat perjuangan


Serikat Pekerja adalah berupaya meningkatkan
kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Sebagai
contoh dapat dikemukakan bahwa dalam rangka
menentukan gaji guru maka diadakan perjanjian
kerjasama (collective bargaining) antara pemerintah
dan persatuan guru. Perundingan ini diakhiri
dengan penandatanganan kontrak.
PGRI sebagai Guru di tingkat
internasional
• Persatuan guru ASEAN (ASEAN Council of
Teachers, ACT) yaitu gabungan organisasi
guru dan 10 negara anggota ASEAN,
• Pertemuan Guru Nusantara yaitu kumpulan
organisasi guru yang berbahasa Melayu di
kawasan ASEAN.
• Anggota EI (Education Internasional)
Program PGRI sbg. Serikat pekerja

PGRI harus pula memperjuangkan peningkatan mutu profesi guru khususnya dan
pendidikan pada umurnnya.

Teachers Union percaya bila kesejahteraan para anggotanya telah cukup memadai, maka
pengabdian mereka akan meningkat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di
negaranya.

“Status Guru” secara internasional menyatakan bahwa organisasi guru berhak


berpartisipasi dalam upaya merumuskan kebijakan pendidikan di negaranya masing-
masing.

Pada era reformasi dan desentralisasi pendidikan sekarang, maka program PGRI sebagai
serikat pekerja tetap difokuskan pada bidang pendidikan
Hak-hak hukum serikat pekerja

Kesempatan kerja
Perlindungan kerja

Mendapatkan Diklat
Kebebasan berserikat
Memilih pekerjaan
Mogok
Penghidupan yang
layak
Membuat perjanjian
Upah yang adil dan
layak
JAMINAN SERIKAT PEKERJA

1. Jaminan sosial guru


• syarat‑syarat umum jaminan sosial guru sebagai
berikut: Semua guru, tanpa memperhatikan jenis
sekolah yang dilayaninya, hendaklah menikmati
perlindungan jaminan sosial yang sama.
2. Jaminan kesehatan
• jaminan karena sakit hendaklah diberikan
sepanjang setiap masa ketakmampuan bekerja
yang melibatkan penangguhan pendapatan.
JAMINAN SERIKAT PEKERJA

3. Jaminan kecelakaan kerja


• Guru‑guru hendaklah dilindungi terhadap akibat ‑akibat
kecelakaan yang diderita bukan hanya selama mengajar
di sekolah akan tetapi juga sewaktu sibuk dengan
kegiatan‑kegiatan sekolah
4. Tunjangan karena cacat
• Tunjangan karena cacat hendaklah dapat dibayarkan
kepada guru-­guru yang terpaksa tidak melanjutkan
pengajaran karena ketakmampuan fisik atau mental.
2018 2020
Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit. consectetuer adipiscing elit.

Title lorem
Ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet,


consectetuer adipiscing elit.

2019

Anda mungkin juga menyukai