Oleh,
LIZA AMALIA
(0304192093)
TAHUN 2021
A. Sejarah Lahirnya Bimbingan dan Konseling di Amerika Serikat
Layanan bimbingan di Amerika Serikat mulai diberikan oleh Jesse B. Davis pada
sekitar tahun 1898-1907. Beliau bekerja sebagai konselor sekolah menengah di Detroit.
Dalam waktu sepuluh tahun, ia membantu mengatasi masalah-masalah pendidikan, moral,
dan jabatan siswa. Pada tahun 1908, FrankParsons mendirikan Vocational Bureau untuk
membantu para remaja memilih pekerjaan yang cocok bagi mereka.
Selanjutnya, pada bulan Juli 1983 APGA mengubah namanya menjadi AACD
(American Association for Counseling and Development). Kemudian, satu organisasi lainnya
bergabung pula dengan AACD, yaitu Militery Education (MECA). Dengan demikian, pada
saat ini AACD merupakan organisasi profesional bagi para konselor di Amerika Serikat,
dengan 14 divisi (organisasi khusus) yang tergabung di dalamnya. Di samping itu, pada
setiap negara bagian atau wilayah tertentu terdapat semacam cabang dari masing-masing
organisasi tersebut.
Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling/
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6
layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
Fungsi
Pola umum bimbingan konseling di sekolah sering disebut dengan BK Pola 17. Disebut
BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat tujuh belas butir pokok yang amat perlu
diperhatikan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah.
Adapun layanan dan strategi Bimbingan dan Konseling Pola 17+ adalah sebagai
berikut :
a. Layanan orientasi, layanan yang di tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna
memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru
dimasuki. Hasil yang diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat
menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain
yang mendukung keberhasilannya.
b. Layanan informasi. Layanan yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk
mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar,
anggota keluarga, dan anggota masyarakat.
c. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/ menempatkan
dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok,
belajar,pilihan pekerjaan, dll.
d. Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
Bentuk Bimbingan
Kegiatan Pendukung
Awalya. 1995. Upaya Pemahaman Siswa Yang Dilakukan Konselor Dalam Melaksanakan
Bimbingan di Sekolah. Tesis, tidak diterbitkan. IKIP Bandung