Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizka Dina Laita Muntaza

Nim : 0308183160

Dosen : Susiah Amni, MA

Kelas : PIAUD-3/V

Matkul : Keterampilan Prakarya AUD

PRAKARYA DARI BAHAN BOTOL BEKAS

A. Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik
digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat
elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-
bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan
sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100
berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes
disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa
temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih
murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat
dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena
mahalnya bahan baku yang digunakan.  
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah
dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866,
seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk
menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan
gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika
saling berbenturan.      
 Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika
seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair
yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak
mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak
akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti
kayu lunak.  Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk
senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk
keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.  Rayon,
suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis Marie Hilaire
Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk membuat
sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan
rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi
oleh Charles Topham. 

B. Pengertian Sampah Plastik


Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2
yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang
berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus
ditergen, botol air mineral dll. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat
fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua
golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.
Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain,
sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.     
Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam
bentuk thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari
bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini
sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu
sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna.
Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun
konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.
Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,
penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.
Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan
menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan
demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang
percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat
mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang
berbahaya bagi kesehatan manusia.

C. Jenis-Jenis Plastik
1. PET atau PETE adalah  polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk
membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga
digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan
ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet,
hiasan jalur, dan kontainer baru.
2. HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur
ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli
motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal dapat
didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.
3. Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC
mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins
diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan
botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing,
dan bungkus makanan cerah.
4.   LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering
ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat
milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan
bangunan.
5.  PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer,
botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk
tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan
jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item
lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.
6. PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene
itu ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok
environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan
bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan.
7. Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins
yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah
plastik. "Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD,
kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk
didaur ulang, namun dapat dilakukan.
8. SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan
dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah
lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak
mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.

D. Cara Pemanfaatan limbah botol plastik menjadi boneka pinguin


Bahan-Bahan yang dibutuhkan:
1. 2 buah Botol Bekas Minuman yang memiliki bentuk yang sama (dua botol untuk
setiap penguin)
2. Gunting
3. Lem Putih
4. Sikat Kecil
5. Gunting atau Pisau
6. Kain/Wol Berwarna (Pompom wol)
7. Potongan kain berwarna
8. Cat berbagai macam warna
9. Kuas Cat
10. Lem Panas (lem yang biasa digunakan untuk menyambung plastik).

Terknik Membuat Pinguin dari Botol Bekas:


1. Pemotongan dasar botol bekas setengah. Buang bagian yang tersisa.
2. Pasang Botol bekas tersebut dengan bagian botol yang lain.
3. Lem dengan lem plastik.
4. Campurkan satu bagian lem putih untuk dua bagian cat putih dan cat bingkai.
5. Gambarlah bagian depan tubuh Penguin.
6. Melukis dengan tinta hitam sisa (tinta campuran lem lagi).
7. Cat atas seluruh dengan tinta merah.
8. Gambarlah kelereng biru ke atas struktur.
9. Gambarlah wajah penguin.
10. Lem strip kain untuk melambangkan syal.
11. Lem pompom wool di atas kepala untuk menyelesaikan topi yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai