Anda di halaman 1dari 5

PENDEKATAN DAN MODEL PELAYANAN BK POLA 17

PLUS (BIDANG BK)

Oleh :
FEBRI KURNIA (19035084)
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
INDONESIA

Abstrak

Pokok masalah yang diajukan dalam paper ini yaitu pendekatan dan model pelayanan BK
pola 17 plus. Tujuan dari penulisan paper atau artikel ini yaitu untuk mengetahui konsep
bimbingan konseling pola 17 plus dan mengetahui bidang –bidang bimbingan dan
konseling.Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan
konseling atau pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9
layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku dimana
pelayanan bimbingan konseling di sekolah merupakan kegiatan yang sistematis, terarah
dan berkelanjutan.

Keyword : Bidang dan konsep bimbingan dan konseling

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk
menyelenggarakan pendidikan bagi warga masyarakat. Arah pembentukan lembaga
ini yaitu memberikan kemudahan pencapaian perkembangan yang optimal terhadap
peserta didik. Untuk mencapai perkembangan diri yang optimal, dalam kelembagaan
sekolah diwujudkan dengan adanya bidang pelayanan pendidikan, salah satunya
adalah pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya penjelasan dari Prayitno dan Amti (2004: 114), bahwa: Tujuan umum
bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri
secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada
(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai
dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) di
sekolah memperoleh perbendaharaan istilah baru, yaitu BK Pola-17 (Prayitno, 2004:
i). BK Pola-17 merupakan pola dasar dalam BK yang dilaksanakan di lingkungan
sekolah. Pola ini meliputi empat bidang bimbingan, tujuh layanan BK, dan lima
kegiatan pendukung BK. Dengan berkembangnya zaman, pada abad ke-21 BK
Pola-17 berkembang menjadi BK Pola 17 Plus. Hal ini dikarenakan adanya
pengembangan sasaran pelayanan BK yang lebih luas. Butir-butir pokok BK Pola-17
Plus meliputi keterpaduan mantap tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas,
serta landasan BK; enam bidang pelayanan BK; sembilan jenis layanan BK; enam
kegiatan pendukung BK; serta format pelayanan yang mencakup format individual,
kelompok, klasikal, lapangan, dan politik.
BK Pola-17 Plus menjadi bidang tugas bagi konselor sekolah dalam pelayanan
konseling. Salah satu jenis layanan pada BK Pola-17 Plus adalah layanan konsultasi.
Layanan konsultasi dalam BK Pola-17 Plus merupakan pengembangan dari layanan
pada BK Pola 17. Layanan konsultasi merupakan hal yang baru bagi BK di Sekolah,
khususnya bagi konselor sekolah. Untuk itu konselor perlu pemahaman yang
mendalam tentang layanan konsultasi agar tercapai keberhasilan pelaksanaan layanan.
B. Tujuan
 Untuk mengetahui konsep bimbingan konseling pola 17 plus
 Untuk mengetahui bidang-bidang BK

II.METODE PENELITIAN

Artikel ini disusun dengan metode dan langkah-langkah yang sistematis untuk
memudahkan melakukan penelitian. Pada artikel ini, peneliti menggukan metode studi
literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari
buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait ilmu tentang pendekataan dan model pelayanan
BK pola 17 plus

III.KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Konsep Bimbingan Konseling Pola 17 Plus


Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling /
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan
6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku
Secara umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17+ adalah Memberikan
arah kerja /sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor, membantu
peserta didik mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang
sesuai dengan tuntutan kerja.
Hallen dalam bukunya Bimbingan dan Konseling mengatakan bahwa pola umum
Bimbingan dan Konseling di sekolah sering disebut dengan BK Pola 17, karena di
dalamnya terdapat 17 (tujuh belas) butir pokok yang amat perlu diperhatikan dalam
penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah. Pola umum bimbingan konseling
meliputi keseluruhan kegiatan bimbingan konseling yang mencakup bidang-bidang
bimbingan, jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konseling. Seluruh
kegiatan bimbingan konseling di sekolah ditujukan kepada seluruh peserta didik
(siswa) yang secara langsung menjadi tanggung jawab guru pembimbing atau guru
kelas. Pelayanan bimbingan konseling di sekolah dilaksanakan secara terprogram,
teratur dan berkelanjutan. Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud
nyata dari diselenggarakannya kegiatan bimbingan konseling di sekolah.
Menurut Prayitno (2004: i-ii) butir-butir pokok BK Pola-17 Plus adalah sebagai
berikut:
1. Keterpaduan mantap tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas, serta
landasan BK.
2. Bidang Pelayanan BK, meliputi:
a. Bidang pengembangan pribadi
b. Bidang pengembangan social
c. Bidang pengembangan kegiatan belajar
d. Bidang pengembangan karir
e. Bidang pengembangan kehidupan berkarya.
f. Bidang pengembangan kehidupan keberagamaan
3. Jenis layanan BK, meliputi:
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Informasi
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
d. Penguasaan Konten
e. Layanan Konseling Perorangan
f. Layanan Bimbingan Kelompok
g. Layanan Konseling Kelompok
h. Layanan Konsultasi
i. Layanan Mediasi
4. Kegiatan pendukung BK, meliputi:
a. Aplikasi Instrumentasi
b. Himpunan Data
c. Konferensi Kasus
d. Kunjungan Rumah
e. Alih Tangan Kasus
5. Format pelayanan:
a. Format Individual
b. Format Kelompok
c. Format Klasikal
d. Format Lapangan
e. Format ”Politik”

B. Bidang-Bidang Bimbingan dan Konseling


Pelayanan bimbingan konseling di sekolah merupakan kegiatan yang sistematis,
terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling selalu
memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didik.
1. Bidang bimbingan pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan konseling membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangan.
d. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
f. Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang
diambil
g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
2. Bidang bimbingan sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan konseling di sekolah
berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosialnya. Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan.
b. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah maupun di masyarakat.
c. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman
sebaya.
d. Pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan.
e. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi.
f. Orientasi tentang hidup berkeluarga.
3. Bidang bimbingan belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan konseling membantu
peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar.
b. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri atau kelompok.
c. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah.
d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya
yang di lingkungan sekitar dan masyarakat.
e. Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Bidang bimbingan karier
Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan konseling ditujukan
untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karier.
Bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:
a. Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup
b. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang
hendak dikembangkan.
c. Pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis-jenis
pekerjaan.
d. Pemanfaatan cita-cita karier sesuai dengan bakat minat dan kemampuan.
5. Bidang kehidupan keberagamaan
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk mementapkan diri
dalam memahami dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
pribadi dan sosial.
6. Bidang kehidupan keberkeluargaan
Yaitu layanan yang berkenaan dengan masalah keluarga.

IV.KESIMPULAN

Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling /
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan
6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.Pelayanan bimbingan
konseling di sekolah merupakan kegiatan yang sistematis, terarah dan berkelanjutan.
Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling selalu memperhatikan karakteristik
tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didik. Bidang-bidang bimbingan dan
konseling meliputi bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang
bimbingan bidang bimbingan belajar, bidang bimbingan karier, bidang kehidupan
keberagamaan, dan bidang kehidupan keberkeluargaan.

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen. 2005. Bimbingan & Konseling. Jakarta : Quantum Teaching.

Luddin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan


Praktik.Bandung :Citapustaka Media Perintis.

Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Prayetno.2012.Dasar-Dasar Bimbingan Konseling.Jakarta:Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai