Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

ADMINISTRASI SUPERVISI PENDIDIKAN


Pengertian, Proses, Hak, dan Kewajiban Pendidik serta Tenaga
Kependidikan (PTK)

Oleh:
Larasati (16129334)
Ahmad Imam (16076040)
Febri Yuanda (16065021)
Shinta Saputri (15078010)
Elvi Malta Sari (16129030)
Annajm Albupy (16076041)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
Pengertian, Proses, Hak, dan Kewajiban Pendidik serta Tenaga Kependidikan
(PTK)

A. Pembinaan dan Pengembangan PTK


Pegawai sebagai manusia membutuhkan dan memerlukan pembinaan
dan pengembangan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya termasuk
dalam tugasnya. Pembinaan lebih berorientasi pencapaian standar minimal
yaitu disarankan untuk dapat melakukan pekerjaan atau tugasnya sebaik
mungkin dan menghindari pelanggaran. Sementara itu, pengembangan lebih
berorientasi pada perkembangan karier pada pegawai, termasuk upaya manajer
untuk memfasilitasi mereka suapaya bisa mencapai jabatan atau status yang
lebih tinggi.
Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat dan
jabatan berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin.Yang pembinaan
disini adalah segala usaha untuk memanajukan dan meningkatkan mutu,
keahlian, kemampuan, dan keterampilan, demi kelancaran pelaksanaan tugas
pendidikan.
Bagi pendidikan tenaga kependidikan pendidikan nonformal seperti
tutor, instruktur dll masih belum jelas apakah ada istilah kepangkatan dalam
pembinaan mereka. Namun hal ini, memerlukan pengkajian yang lebih
mendalam. Sedangkan seperti: widyaiswara, pamong belajar dll mereka 
masuk dalam kelompok PNS. Sehingga dalam pembinaan mereka lebih jelas.
1. Strategi Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Pembinanaan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh
lembaga/institusi untuk mempertahankan para pegawai agar tetap berada
dilingkungan organisasi dan mengupayakan kedinamisan ketrampilan,
pengetahuan serta untuk mempertahankan mutu kerja.untuk melaksanakan
pembinaan lembaga/institusi dapat menyelenggarakan program-program
seperti seminar, lokakarya, simposium serta menerapkan sistem pembinaan
seperti :
a. Sistem karier,
b. Sistem prestasi kerja
c. Sistem kenaikan pangkat  
Namun pembinaan juga dapat dilakukan secara mandiri dengan cara
kursus, membaca artikel, membaca buku, serta menggunakan internet
sebagai media untuk menambah wawasan.

2. Strategi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Pengembangan mempunyai jangkauan yang lebih luas dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki tenaga pendidik
dan kependidikan. Pengembangan lebih dititik beratkan pada peningkatan
kemampuan (ability) melalui jalur formal dengan jangka waktu yang
panjang,  pemberian kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna
membantu  pengembangan diri para tenaga pendidik dan kependidikan
dimana  pengembangan diarahkan untuk menyiapkan tenaga
pendidik/kependidikan guna memegang tanggung jawab atas suatu jabatan
atau pekerjaan di masa yang akan datang.berikut ini adalah strategi
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.

Strategi pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan meliputi


proses dan langkah-langkah yang cukup kompleks meliputi:

a. Analisis kinerja
Analisis dilakukan dengan prosedur analisis kinerja yang dapat
dimulai dengan melihat dan membandingkan antara kinerja rill
tenaga  pendidik/kependidikan dengan standar kinerja yang sudah
ditetapkan, apakah sudah sesuai atau tidak dengan standar kinerja
yang telah dipatok. Apabila terjadi ketidaksusuaian maka selanjutnya
dilakukan proses investigasi terhadap masalah atau kendala-kendala
yang mempengaruhi kinerja tenaga pendidik/kependidikan. Dan
proses yang terakhir adalah problem solving yaitu bagaimana soluci
untk memecahkan  permasalahan atau kendala-kendala yang
dihadapi.  

b. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan didasarkan pada hasil analisis kinerja. Beberapa
langkah yang perlu dilakukan yaitu :
 Mengidentifikasi standar kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan.
 Mengidentifikasi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan.
 Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan

c. Analisis sumber daya


Ada beberapa macam sumber daya yang diperlukan dalam
pengembangan SDM tenaga pendidik/kependidikan, yaitu :
 Sumber daya manusia

Kajian mengenai SDM ini meliputi jumlah (jumlah tenaga


pendidik/kependidikan serta pihak-pihak yang terkait
didalamnya).

 Biaya
Pengembangan tenaga pendidik/kependidikan dipengaruhi oleh
factor  biaya. Betapapun idealnya tujuan pngembangan, jumlah
biaya yang tersedia selalu menuntut para perencana penyesuaian
yang perlu agar  program-program yang ditawarkan tetap
terjangkau (fisibel dan realistis).
 Fasilitas
Selain biaya, fasilitas merupakan aspek yang turut berpengaruh
dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pengembangan
tenaga  pendidik dan kependidikan. Yang dimaksud dengan
fasilitas adalah:
1) Fasilitas belajar (perpustakaan, laboratorium, media, alat-alat
praktek, buku-buku, dll).
2) Fasilitas pendukung (sarana transportasi, alat-alat
percetakan, dll).Semakin lengkap fasilitas yang dimilik maka
akan semakin mudah  proses perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pengembangan tenaga  pendidik dan kependidikan.

B. Kenaikan Pangkat PTK


1. Sesuai dengan prosedur kenaikan pangkat dengan melampirkan penetapan
angka kredit.
2. Telah 2 tahun dan 3 tahun dalam pangkat yang dimilikinya.
3. DP3 ( daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan) setiap unsur bernilai baik
dalam 2 tahun terakhir.
4. Telah memenuhi jumlah angka kredit minimal yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
5. Tidak dapat diberikan kenaikan pangkat regular.
6. Dapat naik pangkat setiap 2 tahun sekali sepanjang angka kredit terpenuhi
dan tidak melampaui 2 tingkat kenaikan pangkat.
7. SK jabatan terakhir dan SK pangkat terakhir
8. Pangkat tertinggi Pembina utama, golongan ruang IV/ e dan dapat melebihi
pangkat atasannya.
9.
C. Pemberhentian dan Pensiun
I. Pemberhentian Pegawai
a. Pengertian Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang
menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi bekerja pada satuan
organisasi Negara, tetapi masih berkedudukan sebagai Pegawai Negeri
Sipil.
b. Dasar Hukum/Refrensi
- Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai
dan Pensiun  Janda/Duda Pegawai;
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999;
- Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian
Sementara Pegawai Negeri Sipil

c. Jenis-Jenis Pemberhentian Sebagai Pegawai Negeri Sipil


Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil,
meliputi:
1) Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
Permintaan berhenti sebagai Pegawai Negeri dapat ditunda
untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila ada kepentingan dinas
yang mendesak. Permintaan berhenti dapat ditolak apabila
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan masih terikat dalam
keharusan bekerja pada Pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2) Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia pensiun


Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1969, pensiun adalah
jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa Pegawai
Negeri Sipil yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya
kepada Negara.
Batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 adalah 56(lima puluh
enam) tahun. Adapun batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil
yang dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku (Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun
2011) adalah sebagai berikut :
 65 (enam puluh lima) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama yang
ditugaskan secara penuh   di bidang penelitian; atau jabatan
lain yang ditentukan oleh Presiden
 62 (enam puluh dua) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku jabatan Wakil Menteri;
 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang
memangku:
 jabatan struktural Eselon
 jabatan struktural Eselon II;
 jabatan Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit
pelayanan kesehatan negeri;
 jabatan Pengawas Sekolah Menengah Atas, Sekolah
Menengah Pertama,                Sekolah Dasar, Taman
Kanak-Kanak atau jabatan lain yang sederajat; atau
jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.

 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil


yang memangku:
 jabatan Hakim pada Mahkamah Pelayaran; atau
 jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.

3) Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi


Apabila ada penyederhanaan suatu satuan organisasi Negara
yang mengakibatkan adanya kelebihan Pegawai Negeri Sipil,
maka Pegawai Negeri Sipil yang kelebihan itu disalurkan kepada
satuan organisasi lainnya. Kalau penyaluran dimaksud tidak
mungkin dilaksanakan, maka Pegawai Negeri Sipil yang
kelebihan itu diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil atau dari Jabatan Negeri dengan mendapat hak-hak
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

4) Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani Atau Rohani


Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
apabila berdasarkan Surat Keterangan Tim Penguji Kesehatan
dinyatakan : Tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan
Negeri karena kesehatannya ;
 Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi
dirinya sendiri dan atau lingkungan kerjanya;
 Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja
kembali.

5) Pemberhentian Karena Meninggal Dunia Atau Hilang


 Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dengan
sendirinya dianggap diberhentikan dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
 Pegawai Negeri Sipil yang hilang dianggap telah meninggal
dunia pada akhir bulan ke 12 (dua belas)

II. Pensiun Pegawai


a. Pengertian Pensiun Pegawai
Pensiun adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang
bekas pegawai yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai
kehidupan selanjutnya agar tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi
untuk mencari penghasilan yang lain.

b. Dasar Hukum
1. UU No. 11 tahun 1969, Tentang pensiun pegawai dan pensiun
janda/dudanya PNS;
2. UU No. 8 Tahun 1974 Jo. UU No. 43 Tahun 1999,Tentang Pokok-
pokok kepegawaian
3. PP No. 7 tahun 1977 , PP No.15 tahun 1985, PP No. 15 tahun 1992,
PP No. 15 tahun
4. 1993 , PP No. 6 tahun 1997 dan PP No. 10 tahun 2008;
5. PP No. 32 tahun 1979, Tentang pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil ;
6. PP No. 12 tahun 1981, Tentang perawatan tunjangan cacat dan
uang duka ;
7. No, 1 tahun 1983, Tentang perlakuan terhadap calaon PNS yang
tewas atau cacat akibat kecelakaan karena dinas ;
8. Dan lain-lain

c. Latar Belakang Adanya Pensiun


1. Karena batas usia pensiun ;
2. Kemauan Sendiri;
3. Takdir Misalnya : Sakit, Meninggal dunia;
4. Rekturisasi/Dinas;
5. Diberhentikan dengan tidak hormat karena adanya kasus .

d. Unsur Sifat Pensiun


1. Penghargaan, diberhentikan dengan hormat
2. Jaminan hari tua;
3. Jasa terhadap Negara atau pemerintah.

e. Hak Atas Pensiun Pegawai


Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil berhak menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat
pemberhentiannya sebagai pegawai :
 Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan mempunyai
masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 Tahun.
 Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh
badan / pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan
berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri,
dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga
karena keadaan jasmani atau rohani yang tidak disebabkan oleh dan
karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
 Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak
dipekerjakan
 kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai
apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan
pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah
mencapai usia sekurang kurangnya 50 TH dan memiliki masa kerja
untuk pensiun sekurang – kurangnya 10 Tahun.

D. Evaluasi Kinerja PTK


Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan
ataupun hasil yang dicapai oleh sekolah di dalam melaksanakan fungsinya
sesuai rencana yang telah dibuat sendiri oleh masing-masing sekolah. Evaluasi
yang dilakukan adalah evaluasi menyeluruh menyangkut pengelolaan semua
bidang dalam satuan pendidikan, yaitu bidang teknis edukatif, bidang
ketenagaan, bidang keuangan, bidang sarana prasarana dan administrasi
ketatalaksanaan sekolah.
Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan
suatu proses penilaian atau pembinaan seorang pendidik. Evaluasi sendiri
mempunyai arti secara singkat yaitu sebagai proses mengumpulkan informasi
untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Hasil evaluasi
diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik dan mendorong
peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi
bagi kelas dan guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Sedangkan Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah


“judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran”. Menurut
definisi ini selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian.
Menurut Tyler (1950), “evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan
pendidikan telah tercapai”. Astin (1993) mengajukan tiga butir yang harus
dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga butir
tersebut adalah masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini
yang dievaluasi adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya pada ranah
kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan, walau
semua menganggap hal ini penting, tetapi sulit untuk mengukurnya.
Sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan seorang guru atau pun
kepala sekola haruslah bekerja dengan baik dan sesuai denga profesi yang
merekageluti. Sseorang Tenaga pendidik dan Kependidikan merupakan factor
utama dalam perkembangan dan keberhasian suatu system pembelajaran.
Apabila seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak bekrja sesuai aturan
yang ada maka system pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Oleh
karenanya, seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dituntut agar bisa
menunjukkan keprofesionalan mereka, bahkan jika perlu keprofesionalan
tersebut ditingkatkan lagi, agar para Tenaga Pendidik dan Kependidikan dapat
di katanya seorang yang bermutu dan berkualitas.
Dalam pendidikan Tenaga Pendidik merupakan andalan dari sebuah
system pembelajaran. Tenaga pendidik adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat  untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Dimana dalam tenaga pendidik berfungsi atau bertugas
melaksanakan administrasi,pengelolaan,pengembangan,pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang atau untuk mempermudah proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
Sedangkan pada posisinya Kependidikan adalah Tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, instruktur
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan
tenaga yang professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan serta melakuakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi
Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk mampu melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan
sistemik. Karena itu tidak heran kalau ada tuntutan akan kompetensi yang jelas
dan tegas yang dipersyaratkan bagi para pendidik, semata-mata agar mereka
mampu melaksanakan tugasnyadengan baik. Salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh parapendidik jelas telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat (1), (4),
dan (5) PP No. 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Dalam
PP tersebut dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik,
yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
E. Peran Guru dalam Administrasi PTK
Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang
memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran
guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta
didik. Namun jika dilihat secara luas guru juga berperan sebagai administrator
pendidikan. Menurut Oteng Sutrisna (1986), (dalam Abin Syamsudin DAN
Nandang Budiman, 2005 : 2.5), administrasi adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan
dalam mencapai suatu tujuan. Administrasi pendidikan adalah segenap proses
pengerahan segala sesuatu baik personal, spiritual, maupun material yang
bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Jika seorang guru mampu melaksanakan segala tugasnya dalam
pendidikan serta mampu berperan di dalam tata administrasi sekolah, dapat
dikatakan guru tersebut mampu memenuhi tuntutan profesionalisme seorang
guru.

Adapun peranan guru dalam Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan


yaitu:

1. Membuat buku induk pegawai


2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, kerpeg,
cuti dengan pegawai, dll.
3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepada sekolah, guru
maupun tata administrasi.
4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan
tahunan.
5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
7. Mempersiapkan surat keputusan kepada sekolah tentang proses KBM,
surat tugas, surat kuasa, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanuddin. 2014. Evaluasi Dan Penilaian Tenaga Pendidik Atau Kependidikan.


Diakses tanggal 19 September 2017 Jam 16.29 Wib.
(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/evaluasi-dan-penila ian-tenaga-
pendidik-atau-kependidikan/).

Tri Kurniah. 2011. Peran Guru Dalam Administrasi Sekolah. Diakses tanggal 19


September 2017 Jam 16.45 Wib. (http://ilmuprofesikependidikan.
blogspot.co.id/2011/05/peran-guru-dalam-administrasi-sekolah.html).

Norsanie. 2012. Peran Pendidik Profesi Pendidik. Diakses tanggal 19 September 2017


Jam 17.00 Wib. (http://norsanie.blogspot.co.id/2012/12/peran-pendidikan-profesi-
pendidik_11.html)

Anda mungkin juga menyukai