Dosen Pengampu :
Drs. Syahril., M.Pd, Ph.d
Puji Syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah
“Administrasi PTK (Pembinaan dan Pengembangan, Kenaikan Pangkat,
Pemberhentian, Evaluasi PTK)” ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Syahril., M.Pd, Ph.d
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Administrasi Dan Supervisi Pendidikan yang
telah memberikan bimbingan dalam mengerjakan makalah ini. Tak lupa juga
berterimakasih kepada teman-teman kelompok IV yang telah bekerja sama dalam
pembuatan makalah ini.
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau bisnis untuk membantu,
melayani, mengarahkan atau mengelola semua kegiatan di mencapai suatu tujuan. Sementara
itu, pendidik adalah profesional yang terlibat dalam proses belajar dan mengajar, mengevaluasi
hasil belajar, melakukan pembinaan dan pelatihan, dan melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dan administrasi pendidikan yang mendukung administrasi, manajemen,
pengembangan, pengawasan, dan layanan teknis untuk mendukung proses pendidikan di
Indonesia unit pendidikan.
Di era globalisasi seperti sekarang ini ,banyak terdengar pendapat atau opini dari
beberapa kelompok masyarakat yang menilai tentang pendidikan dan tenaga kependidikan di
beberapa sekolah yang ada di negara ini masih belum berjalan dengan semestinya seperti yang
sudah seharusnya menjadi tugasnya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tidak fungsi
dari administrasi pendidikan dan tenaga kependidikan diantaranya ditinjau dari sudut mutu
pendidikan yang harus dikaji ulang hal ini terjadi juga tidak terlepas dari peran seorang tenaga
pendidik yang mengurus administrasi pendidik dan tenaga kependidikan yang kurang
mengasah potensi diri mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga yang mengurus
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembinaan dan pengembangan PTK?
2. Bagaimana kenaikan pangkat PTK?
3. Bagaimana Evaluasi Kinerja PTK?
4. Bagaimana Pemberhentian dalam PTK?
1
5. Bagaimana Peran Guru dalam Administrasi PTK?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan-
kegiatan remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan
.Menyangkut pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kategori masing-masing jenis tenaga kependidikan itu sendiri. Meskipun demikian, dapat
saja berjalan karir seseorang menempuh puncak karirnya.
Dalam upaya pengembangan tenaga kependidikan ini, peran dan komitmen pimpinan
sangat diperlukan. Karena tidak jarang aktivitas pengembangan tersebut terhambat karena
tidak adanya komitmen dan pimpinan untuk mau mengembangkan stafnya. Dengan demikian
kebutuhan pengembangan staf senantiasa menjadi agenda penting yang dapat dijalankan secara
kooperatif antara pimpinan dengan pihak yang dipimpinnya.
Kenaikan pangkat merupakan suatu penghargaan bagi seorang pegawai yang juga
merupakan salah satu bentuk dari promosi. Jenis-jenis kenaikan pangkat:
1. Kenaikan pangkat reguler Diberikan kepada pegawai yang telah memenuhi syarat yang
telah ditentukan tanpa terikat pada jabatan yang dipangkunya.
2. Kenaikan pangkat pilihan Diberikan kepada pegawai yang telah memangku jabatan
structural atau fungsional, dalam batas-batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk
jabatan yang bersangkutan.
4
3. Kenaikan pangkat istimewa Diberikan kepada pegawai yang menunjukkan prestasi
kerja yang luar biasa baiknya menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi
negara.
4. Kenaikan pangkat pengabdian Sebagai penghargaan bagi pegawai yang akan mencapai
batas usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya dengan hak pensiun.
5. Kenaikan pangkat anumerta Merupakan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari
pada pangkat yang dimiliki, untuk menghargai pengabdian dan jasa-jasanya kepada
negara dan bangsa.
6. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar Diberikan dalam batas jenjang pangkat yang
ditentukan untuk jabatan yang dipangku sebelum yang bersangkutan mengikuti
pendidikan atau latihan jabatan dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
7. Kenaikan pangkat menjadi pejabat negara Diberikan kepada pegawai yang diangkat
menjadi pejabat negara, baik yang dibebaskan dari jabatan organiknya, maupun yang
tidak dibebaskan dari jabatan organiknya.
8. Kenaikan pangkat dalam penugasan di luar instansi Diberikan kepada pegawai yang
dipekerjakan atau diperbantukan kepada instansi lain.
9. Kenaikan pangkat dalam wajib militer Diberikan kepada pegawai selama menjalani
dinas wajib militer. Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan kembali setelah kembali
dari dinas wajib militer.
10. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah Diberikan kepada pegawai yang telah
menyelesaikan belajar sesuai dengan surat tanda tamat belajar yang diperolehnya.
5
di buat untuk menilai mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu dalam rangka
mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta
didik.
Tujuan pelaksanaan evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah sebagai berikut:
a) Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
b) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.
c) Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan
efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.
d) Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
guru.
e) Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta
didik untuk mencapai prestasinya.
f) Menyediakan dasar dalam system peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk
penghargaan lainnya.
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya rambu-
rambu/konsep evaluasi. Konsep evaluasi disini mencakup syarat system evaluasi, prinsip
pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi.
Menurut Marmoah (2018) syarat-syarat system evaluasi kinerja tenaga pendidik
diperlukan Untuk memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat. Syarat-syarat tersebut
antara lain:
1) Valid
Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas tenaga pendidik
dalam Melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan
dengan fungsi Sekolah.
2) Reliable
Tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk
Seorang tenaga pendidik yang dievaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
3) Praktis
Dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relative mudah, dengan tingkat validitas dan
reliabilitas Yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan
Prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik digunakan agar hasil.
6
Pelaksanaan dan evaluasi kinerja tenaga pendidik dapat dipertanggung jawabkan. Adapun
Prinsip-prinsipnya diantaranya:
1. Berdasarkan ketentuan
Evaluasi kinerja tenaga pendidik harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu
pada Peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja tenaga pendidik adalah kinerja yang dapat
diamati. Dan dipantau sesuai dengan tugas guru/tenaga pendidik sehari-hari dalam
melaksanakan kegiatan Pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi Sekolah/madrasah.
3. Berlandaskan dokumen PK Guru
Penilai, guru/tenaga pendidik yang dinilai, dan unsur lain yang terlibat dalam proses
evaluasi. Kinerja tenaga pendidik harus memahami semua dokumen yang terkait dengan
Sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik, terutama yang berkaitan dengan pernyataan
kompetensi Dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga penilai, guru/tenaga pendidik
dan unsur lain yang Terlibat dalam proses evaluasi mengetahui dan memahami tentang
aspek yang dinilai serta dasar Dan kriteria yang digunakan dalam evaluasi.
4. Dilaksanakan secara konsisten
Dilaksanakan teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif di awal tahun dan
penilaian Sumatif di akhir tahun. Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik setidaknya
dilaksanakan satu tahun sekali pada tiap Sekolah. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh
kepala sekolah atau orang/panitia yang Ditunjuk/dibentuk langsung oleh kepala sekolah.
7
• Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil merupakan pemberhentian yang menyebabkan
orang tersebut tidak lagi berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil.
• Pemberhentian dari jabatan negeri adalah pemberhentian yang menyebabkan orang
tersebut tidak lagi bekerja pada organisasi satuan negara, namun masih berkedudukan
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
• Pemberhentian sementara adalah pemberhentian PNS karena dituduh melakukan suatu
tindak pidana namun belum dapat dipastikan kebenarannya.
2. Jenis-Jenis Pemberhentian PTK
a) Pemberhentian dengan hormat
Dalam pemberhentian dengan hormat Pegawai Negeri Sipil akan menerima hak-hak
kepegawaiannya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku seperti hak untuk
pensiun. Pemberhentian ini terjadi karena mencapai batas usia pensiun berhak atas
pensiun apabila ia memiliki masa kerja pensiun sekurang kurangnya 10 tahun kecuali
ia sakit. PNS dapat diberhentikan secara hormat apabila surat keterangan tim penguji
kesehatan menyatakan sebagai berikut :
• Tidak dapat bekerja lagi dalam semua masa jabatan karena masalah kesehatan yang
disebabkan ketika ia menjalankan kewajiban jabatannya. Namun bila tidak ketika
menjalankan kewajiban jabatan maka akan hak pensiun akan diberi jika memiliki
masa kerja pensiun sekurang kurangnya 4 tahun.
• Menderita penyakit atau kelainan serius yang dapat berbahaya bagi dirinya maupun
lingkungan kerja.
• Setelah berakhirnya cuti sakit namun belum dapat bekerja kembali.
b) Pemberhentian dengan tidak hormat
Dalam pemberhentian dengan tidak hormat Pegawai Negeri Sipil akan kehilangan
hak-hak kepegawaiannya seperti hak untuk pensiun. Pemberhentian dengan tidak
hormat disebabkan oleh :
• Melanggar sumpah / Janji / peraturan disiplin
• Melakukan tindakan pidana dengan ancama hukuman penjara 4 tahun atau lebih
berat.
• Melakukan tindakan atau kegiatan yang menentang Negara atau Pemerintahan
seperti kegiatan yang dapat mengubah Pancasila atau UUD 1945.
• Meninggalkan kewajibannya terus menerus secara tidak sah selama 6 bulan.
8
3. Penyebab Pemberhentian PTK
1) Pemberhentian Pegawai Non PNS
• Pegawai tidak cakap ketika dalam masa percobaan, biasanya masa percobaan
ini berlangsung selama kurang dari 3 bulan. Jika tidak ditemukan kecocokan
maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja.
• Pemberhentian yang didasarkan pada perjanjian kontrak, biasanya
Perusahaan tidak ingin memperpanjang kontrak dengan pegawai tersebut.
• Mencuri atau menggelapkan dana perusahaan.
• Pegawai sakit, berusia lanjut, dan dihukum.
• Pegawai melanggar tata tertib.
• Adanya pengurangan pegawai disuatu perusahaan.
• Pegawai meninggal dunia.
2) Pemberhentian PNS
• Atas permintaan sendiri, telah mencapai usia sekurang kurangnya 50 tahun
atau masa kerja sekurang kurangnya 20 tahun.
• Mencapai batas usia pensiun, telah mencapai usia BUP 58 tahun.
• Adanya penyederhanaan organisasi.
• Melakukan penyelewengan, pelanggaran, dan tindak pidana.
• Meninggalkan kewajiban.
• Meninggal dunia.
9
• Surat Edaran BAKN No.04/SE/1980.
• SK Kepala BKN No.14 Tahun 2004.
Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian menurut Arikunto, dkk (2008) yaitu:
a) Membuat buku induk pegawai
b) Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti pegawai,
dan lain–lain.
c) Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tenaga
tata administrasi.
d) Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
e) Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
f) Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
g) Mempersiapkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat
kuasa, dan lain – lain.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikian makalah ini penulis buat dengan sebaik – baiknya. Mohon saran dan kritikan
pembaca apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk memperbaiki dan
meminimalisir kesalahan penulisan makalah ini kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, Hade. "Pembinaan dan Pengembangan PTK, Kenaikan Pangkat, Evaluasi Dan
Peran Guru Dalam Administrasi PTK."
Marmoah, S. (2018). Adminitrasi dan supervisi pendidikan teori dan praktek (2nd ed.).
Yogyakarta: deepublish.
Natasya, N. (2020). Administrasi PTK II.
Nawawi, H. (1994). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Purwanto, N. (2007). Administrasi Pendidikan. Bandung: Suka Jaya
Sanda, Y., Pitriyani, A., & Yesepa. (2022). Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dalam Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi. Jurnal Penjaminan Mutu, 8(1), 79-88.
12