Dosen Pengampu:
Dr. Erniwati, SS, M.Hum
Yelda Syafrina, S.Pd., M.A.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Rumusan Masalah......................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Politik dan Ekonomi Masa Perancis-Belanda tahun 1808-1811.............................4
BAB II.............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Kritik Dan Saran..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Verplichteleverentien mewajibkan penduduk menyerahkan hasil Bumi berupa
lada, kayu, kapas, beras, nila, dan gula kepada VOC dengan tarif yang
Ditentukan VOC. Preangerstelsel mewajibkan rakyat menanam kopi lalu
Menyerahkannya kepada VOC dengan tarif yang ditentukan VOC.
Setelah VOC bubar, Indonesia diserahkan kepada pemerintah Belanda
(Republik Bataaf). Pegawai-pegawai VOC menjadi pegawai pemerintah
Belanda. Hutang VOC Juga menjadi tanggungan negeri Belanda. Dengan
demikian sejak tanggal 1 Januari 1800 Indonesia dijajah langsung oleh negeri
Belanda. Sejak saat itu Indonesia disebut Hindia Belanda. Sejak itu di
Indonesia berlangsung masa kolonialisme
Setelah Indonesia menjadi Hindia Belanda, ternyata nasibnya juga tidak
lebih Baik dibanding masa VOC. Hal ini disebabkan karena karakter pimpinan
kolonial di Indonesia yang kurang bersahabat dengan rakyat dan tujuan
Belanda menguasai Indonesia juga tidak berubah. Indonesia yang sejak dahulu
telah dikenal sebagai Penghasil rempah-rempah, selalu menjadi incaran banyak
bangsa untuk menguasai Indonesia. Tidak heran banyak terjadi perang
antarbangsa untuk memperebutkan Indonesia. Seiring dengan uraian di atas,
maka pada bagian berikut ini akan diuraikan Tentang masa politik kolonial
liberal (1800-1811),
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat di tarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana politik dan ekonomi masa perancis-belanda tahun 1808-1811?
C. Tujuan Rumusan Masalah
Adapun tujuan penulisan adalah sebaga berikut:
1. Menjelaskan kondisi politik dan ekonomi masa perancis-belanda tahun
1808-1811
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1 Januari 1800, VOC dibubarkan.Operasional VOC di Nusantara diambil alih
oleh pemerintah Hindia Belanda.
Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai
penguasa di Belanda pada tahun 1806.Kemudian pada 1808, Louis mengirim
Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia. Selama tiga tahun yakni dari
1808-1811, Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Setelah VOC dibubarkan, pemerintahan republik Bataaf (Belanda)
mengangkat Herman William deandels sebagai gubernur jenderal di Hindia
Belanda (Indonesia). Ia bertugas mempertahankan Indonesia dari serangan
Inggris. Pasukan Inggris yang bercokol india sewaktu waktu menyerbu
Belanda di Indonesia sebagai bagian dari pertempuran Inggris Perancis di
Eropa seperti telah disinggung sebelumnya Belanda adalah sekutu dari
Perancis.
Deandels adalah seorang Pemuja prinsip prinsip Revolusioner ala revolusi
Perancis. Napoleon Bonaparte adalah idolanya. Daendels mengubah sistem
pemerintahan tradisional dengan sistem pemerintahan Eropa. Pulau Jawa
dibagi menjadi 9 prefektur (Keresidenan) yang dikepalai oleh seorang
presiden yang membawa high beberapa bupati (kabupaten). Para bupati ini
diberi gaji tetap dan tidak diperkenankan meminta uang upeti kepada rakyat.
Dampak nya kewibawaan para bupati di hadapan rakyatnya menjadi merosot.
Sebab Bupati adalah pegawai pemerintahan yang harus tunduk kepada
keinginan pemerintah.
Dalam rangka mempertahankan Jawa dari Inggris maka Daendels
membuat beberapa kebijakan diantaranya:
1. Membuat Grote Postweg (jalan Raya pos) dari Anyer (Banten) sampai
Penarukan (Jawatimur). jalan ini didirikan agar di setiap kota atau
kabupaten yang dilalui nya terdapat kantor kantor pos. Dengan adanya
Pospos ini maka penyampaian berita apapun akan lebih cepat diterima
2. Mendirikan benteng benteng pertahanan sebagai antisipasi terhadap
serangan dari tentara Inggris yang ingin menguasai Jawa.
3. Membangun pangkalan angkatan Laut di merak dan Ujung Kulon.
5
4. Menambah jumlah pasukan dari 4000 orang menjadi 18000 orang
yang sebagian besar orang orang Indonesia (dari Maluku, Jawa)
5. Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya
Sebagai seorang Revolusioner sangat mendukung perubahan
perubahan lebaran. Ia juga bercita-cita untuk memperbaiki nasib rakyat
dengan memajukan pertanian dan perdagangan akan tetapi dalam melakukan
kebijakan kebijakannya ia bersifat diktator sehingga dalam masa
pemerintahannya yang sangat singkat, yang diingat rakyat hanyalah
kekejamannya. pada masanya rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang
sangat hebat. Selain itu untuk membayar pajak pada pemerintahan, mereka
juga diharuskan terlibat dalam kerja paksa atau pelaksanaan pembangunan
jalan Raya pos. Untuk menutupi biaya pembangunan, tanah tanah rakyat
dijual kepada orang orang partikelir Belanda dan Tionghoa. penjualan tanah
juga termasuk penduduk yang diam tersebut, sehingga penderitaan rakyat
kecil semakin bertambah akibat dari tindakan sewenang-wenang para pemilik
tanah. Ribuan rakyat Indonesia meninggal dalam pembuatan jalan Raya pos
dikarenakan kerja yang sangat berat sedangkan mereka tidak dibayar dan
tidak diberi makan yang layak.
Setelah melakukan banyak pembaruan di Indonesia dalam bidang
birokrasi pemerintahan Deandels melakukan pembaruan diantaranya:
1. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping gubernur jendral
dibubarkan, dan digantikan dengan dewan penasehat. Selesai seorang
penasehatnya yang cakap adalah Mr. Muntinghe.
2. pulau Jawa dibagi menjadi sembilan free faktur dan 31 kabupaten. Setiap
prefek tour dikepalai oleh seorang residen (prefek) Yang langsung di bawah
pemerintahan wali negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.
3. para bupati dijadikan sebagai pegawai pemerintahan dan diberi pangkat
sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda. Mereka mendapat
penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.
6
Didalam bidang ekonomi dan keuangan pembaruan yang dilakukan
Deandles adalah sebagai berikut:
1. Membentuk dewan pengawas keuangan negara (algemene rekenkaer) dan
dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras
2. Mengeluarkan uang kertas
3. Memperbaiki gaji pegawai
4. Pajak ini Natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte
leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC dilanjutkan bahkan
ditingkatkan
5. Mengadakan monopoli perdagangan beras
6. Mengadakan prianger stelsel yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan
sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor seperti kopi.
7
seorang panglima perang yang kemudian dikirim ke Medan peperangan di
Russia.
pada tahun 1811, Perancis menyerah kalah kepada Inggris di daerah
Tuntang, daerah sekitar Salatiga, Jawa Tengah. Pemerintahan kolonial
Belanda terpaksa tandatangani perjanjian yang disebut dengan Kapitulasi
Tuntang tahun 1811 yang berisi beberapa hal berikut:
1. Pulau Jawa dan daerah sekitarnya yang dikasih Belanda diserahkan kepada
Inggris
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Orang orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan inggris
8
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai
penguasa di Belanda pada tahun 1806.Kemudian pada 1808, Louis mengirim
Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia. Selama tiga tahun yakni dari
1808-1811, Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Setelah VOC dibubarkan, pemerintahan republik Bataaf (Belanda)
mengangkat Herman William deandels sebagai gubernur jenderal di Hindia
Belanda (Indonesia). Ia bertugas mempertahankan Indonesia dari serangan
Inggris. Pasukan Inggris yang bercokol india sewaktu waktu menyerbu
Belanda di Indonesia sebagai bagian dari pertempuran Inggris Perancis di
Eropa seperti telah disinggung sebelumnya Belanda adalah sekutu dari
Perancis. Deandels adalah seorang Pemuja prinsip prinsip Revolusioner ala
revolusi Perancis. Napoleon Bonaparte adalah idolanya.
B. Kritik Dan Saran
Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kekeliruan dan kesalahan
kata memohon Maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca akan kami Terima supaya ada kemajuan dalam penulisan
makalah kami nanti ke depannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10