Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

NAMA KELOMPOK:

Farhan Azhari

Grace Claudia

Hafidz Hubailly

M.Rafi Syahid

Nearya Sondang

Renata Gabbriella

Roberto Cornaleus

SMA NEGERI 14
KOTA TANGERANG
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang,
September 2016

Penyusun
DAFTAR ISI
Bab I

Pendahuluan

Latar belakang

Rumusan masalah

Bab II

Pembahasan

Masa pemerintahan republik bataaf

Pemerintahan herman wiliem daendels (1808 1811)

Pemerintahan janssen (1811)

Perkembangan kolonialisme inggris di indonesia (1811 1816)

Kebijakan dalam bidang pemerintahan dan bidang ekonomi pada masa


kolonialisme inggris di indonesia

Bab III

Penutup

Kesimpulan

Kritik dan saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belanda merupakan Negara yang sudah terkenal akan
kekejamannya dalam menjajah Indonesia, belanda dalam menjajah
Indonesia mendirikan program Tanam Paksa (Culturstelsel), dalam
era tanam paksa belanda mengutamakan penanaman rempah
rempah antara lain kopi, tembakau, dan tebu yang hingga saat ini
tanaman tersebut sangat popular dikalangan masyarakat Indonesia.
Tembakau adalah bahan utama untuk rokok, sementara kopi kini
menjadi minuman yang sangat terkenal di kalangan rakyat
Indonesia, begitu juga dengan tebu sebagai bahan pembuat gula
pasir. Ketiga jenis tanaman tersebut pada zaman kolonialisme telah
menjadi bahan ekspor, serta memiliki arti yang sangat penting,
ditambah dengan tanaman - tanaman yang lain seperti nila dan
karet, kebijakan tanam paksa banyak menyengsarakan rakyat
Indonesia, terutama pada era pemerintahan republic bataaf pada
masa Herman Wiliem Daendels, dan janssen, adapula pada era
kolonialisme inggris di Indonesia baik dibidang ekonomi maupun
dibidang pemerintahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan pada masa pemerintahan repubik
bataaf?
2. Apa yang dilakukan Wiliem Daendels dalam bidang
pertahanan, keamanan, peradilan, social ekonomi dan
pemerintahan?
3. Bagaimana perkembangan serta hal hal apa sajakah yang
dialami pada era pemerintahan janssen?
4. Bagaimana perkembangan kolonialisme inggris di Indonesia?
5. Apa kebijakan yang diambil oleh kolonial inggris dalam
bidang pemerintahan, dan ekonomi?
BAB II
Pembahasan
MASA PEMERITAHAN REPUBLIK BATAF
Pada tahun 1795 terjadi perubahan di belanda, dimana mulai muncul
kelompok yang menamainya sebagai kaum patriot, kaum ini terpengaruh
oleh semboyan revolusi perncis liberte (kemerdekaan), egalite
(persamaan), dan fraternite (persaudaraan). Berdasarka ide ini mulai
diperlukannya Negara kesatuan. Awal tahun 1795 pasukan perancis
menyerbu Belanda . RAJA Wiliem V melarikan diri ke inggris, kemudian
belanda dikuasai oleh Perancis sehingga dibentuklah pemerintahan baru
yang dinamakan Republik Bataaf pada tahun (1795 1806) yang dipimpin
oleh Louis Napoleon Bonaparte. Dalam pengasingan Raja Wiliem
bertempatkan di kota Kew, yang kemudian menjadi cikal bakal pembuatan
Surat Surat Kew yang berisikan agar para penguasa di negeri jajahan
Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris bukan kepada Perancis.
Dengan surat Kew pihak inggris dengan cepat mengambil alih beberapa
daerah di hindia seperti Padang (1795) dan Ambon (1796) dan
memperkuat armadanya untuk melakukan blockade kepada Batavia.

PEMERINTAHAN HERMAN WILIEM DAENDELS (1808 1811)

Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai


Inggris. Dalam rangka mengemban tugas sebagai gubernur jendral dan
memenuhi pesan dari pemerintah induk, Daendels melakukan melakukan
langkah strategis meliputi :

I. BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

a. Membangun Benteng pertahanan baru.

b. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.

c. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang orang


pribumi.

d. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan.

II. BIDANG PEMERINTAHAN

a. Membatasi secara ketat kekuasaan raja raja di nusantara.

b. Membagi pulau Jawa menjadi Sembilan daerah.

c. Kedudukan bupati diubah menjadi pegawai pemerintah yang digaji.


d. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan.

III. BIDANG PERADILAN

a. Daendels membentuk 3 peradilan :

Perdilan untuk orang Eropa.

Peradilan untuk orang orang Timur Asing.

Peradilan untuk orang orang pribumi ( dibentuk di setiap


prefektur, misalnya Batavia, Surabaya, dan Semarang)

b. Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

IV. BIDANG SOSIAL EKONOMI

a. Melakukan penggabungan banyak daerah kedalam wilayah


pemerintahan kolonial.

b. Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan


pajak.

c. Meningkatkan penanaman tanaman yang laku dipasaran dunia.

d. Rakyat wajib menyerahkan hasil pertanian.

e. Melakukan penjualan tanah kepada pihak swasta.

PEMERINTAHAN JANSSEN (1811)

Janssen menjabat sebagai gubenur jenderal di Tanjung Harapan (Afrika


Selatan) tahun 1802 1806. Pada tahun 1806 itu janssen terusir dari
Tanjung Harapan karena daerah itu jatuh ketangan inggris. Pada tahun
1810 janssen diperintahkan pergi ke pulau jawa dan akhirnya
menggantikan Daendels pada tahun 1811. Pada tanggal 26 Agustus 1811
Batavia jatuh ke tangan Inggris. Penyerahan janssen secara resmi ke
pihak inggris ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18
September 1811.

PERKEMBANGAN KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA (1811


1816)
Sebagai penguasa di Hindia, Raffles mulai melakukan langkah langkah
untuk memperkuat kedudukan inggris di tanah jajahan. Dalam rangka
menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip.
Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan dihapus, diganti
penanaman bebas oleh rakyat. Kedua, peranan para bupati sebagai
pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukkan sebagai bagian
kolonial. Ketiga sehingga rakyat penggarap dianggap menyewa.

KEBIJAKAN DALAM BIDANG PEMERINTAHAN DAN BIDANG


EKONOMI PADA MASA KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA

Dalam menjalankan tugasnya Raffles didampingi oleh para penasihat :


Gilespie, Mutinghe, dan Crassen. Secara geopolitik, jawa dibagi menjadi
16 karsidenan. Dalam mengadakan kerjasama dengan Sultan Hamengku
Buwono II mengalami kesulitan oleh karena itu Raffles segera mengirim
pasukan dibawah pimpinan colonial Gilespie untuk menyerang keratin
Yogyakarta dan memaksa Sultan Hamengku Buwono II turun dari tahta
kemudian menangkat Sultan Raja menjadi Sultan Hamengku Buwono III
dan sebagai imbalan Raffls membuat politik kontrak yang isinya :

a. Sultan Raja dengan resmi telah menempatkan sebagai Sultan


Hamengku Buwono III, dan Pangeran Natakusuma ditetapkan sebagai
penguasa tersendiri di wilayah kasultanan Yogyakarta dengan gelar Paku
Alam I.

b. Sultan Hamengku Buwono II dan putranya Pangeran


Mangkudiningrat diasingkan ke Penang.

c. Semua harta sultan sepuh selama menjabat sebagai sultan telah


direbut menjadi milik pemerintahan inggris.

Didalam bidang ekonomi yang dilakukan adalah :

a. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang
kemudian meletakan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian
uang.

b. Dihapusnya pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.

c. Dihapusnya kerja rodi dan perbudakan.

d. Dihapusnya system monopoli.

e. Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.


Tahun 1795 terjadi perombakan di Belanda, dimana telah muncul
kelompok yang menamainya kaum patriot, kaum berpengaruh dari
semboyan revolusi Perancis liberte (kemerdekaan), egalite (persamaan),
dan fraternite (persaudaraan). Berdasarkan ide ini mulai diperlukannya
Negara kesatuan. Awal tahun 1795 pasukan perancis menyerbu Belanda .
RAJA Wiliem V melarikan diri ke inggris, kemudian belanda dikuasai oleh
Perancis dan terbentuknya pemerintahan baru yang dinamakan Republik
Bataaf pada tahun (1795 1806) yang diketuai oleh Louis Napoleon
Bonaparte. Dalam pengasingan Raja Wiliem ditempatkan di kota Kew,
yang menjadi cikal bakal pembuatan Surat Surat Kew yang berisikan
agar para penguasa di negeri jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya
kepada Inggris bukan kepada Perancis. Dengan adanya surat Kew pihak
inggris dengan cepat mengambil alih beberapa daerah di hindia seperti
Padang (1795) dan Ambon (1796) dan memperkuat armadanya untuk
melakukan blockade kepada Batavia.

PEMERINTAHAN HERMAN WILIEM DAENDELS (1808 1811)

Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai


Inggris. Dalam rangka mengemban tugas sebagai gubernur jendral dan
memenuhi pesan dari pemerintah induk, Daendels melakukan melakukan
langkah strategis meliputi :

I. BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

a. Membangun Benteng pertahanan baru.

b. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.

c. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang orang


pribumi.

d. Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan.

II. BIDANG PEMERINTAHAN

a. Membatasi secara ketat kekuasaan raja raja di nusantara.

b. Membagi pulau Jawa menjadi Sembilan daerah.

c. Kedudukan bupati diubah menjadi pegawai pemerintah yang digaji.

d. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan.

III. BIDANG PERADILAN

a. Daendels membentuk 3 peradilan :


Perdilan untuk orang Eropa.

Peradilan untuk orang orang Timur Asing.

Peradilan untuk orang orang pribumi ( dibentuk di setiap


prefektur, missal Batavia, Surabaya, dan Semarang)

b. Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

IV. BIDANG SOSIAL EKONOMI

a. Melakukan penggabungan banyak daerah kedalam wilayah


pemerintahan colonial.

b. Miningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan


pajak.

c. Meningkatkan penanaman tanaman yang laku dipasaran dunia.

d. Rakyat wajib menyerahkan hasil pertanian.

e. Melakukan penjualan tanah pada pihak swasta.

PEMERINTAHAN JANSSEN (1811)

Janssen menjabat sebagai gubenur jenderal di Tanjung Harapan (Afrika


Selatan) tahun 1802 1806. Pada tahun 1806 itu janssen terusir dari
tanjung harapan karena daerah itu jatuh ketangan inggris. Pada tahun
1810 janssen diperintahkan pergi ke pulau jawa dan akhirnya
menggantikan Daendels pada tahun 1811. Pada tanggal 26 Agustus 1811
Batavia jatuh ke tangan Inggris. Penyerahan janssen secara resmi ke
pihak inggris ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18
September 1811.

PERKEMBANGAN KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA (1811 1816)

Sebagai penguasa di Hindia, Raffles mulai melakukan langkah langkah


untuk memperkuat kedudukan inggris di tanah jajahan. Dalam rangka
menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip.
Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan dihapus, diganti
penanaman bebas oleh rakyat. Kedua, peranan para bupati sebagai
pemungut pajak dihapuskan dan para bupati dimasukkan sebagai bagian
colonial. Ketiga sehingga rakyat penggarap dianggap menyewa.

KEBIJAKAN DALAM BIDANG PEMERINTAHAN DAN BIDANG EKONOMI PADA


MASA KOLONIALISME INGGRIS DI INDONESIA

Dalam menjalankan tugasnya Raffles didampingi oleh para penasihat :


Gilespie, Mutinghe, dan Crassen. Secara geopolitik jawa dibagi menjadi 16
karsidenan. Dalam mengadakan kerjasama dengan Sultan Hamengku
Buwono II mengalami kesulitan oleh karena itu Raffles segera mengirim
pasukan dibawah pimpinan colonial Gilespie untuk menyerang keratin
Yogyakarta dan memaksa Sultan Hamengku Buwono II turun dari tahta
kemudian menangkat Sultan Raja menjadi Sultan Hamengku Buwono III
dan sebagai imbalan Raffls membuat politik kontrak yang isinya :

a. Sultan Raja secara resmi ditetapkan sebagai Sultan Hamengku


Buwono III, dan Pangeran Natakusuma ditetapkan sebagai penguasa
tersendiri di wilayah kasultanan Yogyakarta dengan gelar Paku Alam I.

b. Sultan Hamengku Buwono II dan putranya Pangeran


Mangkudiningrat diasingkan ke Penang.

c. Semua kekayaan kepunyaan sultan sepuh selama menjabat


sebagai sultan diambil menjadi milik pemerintahan inggris.

Didalam bidang ekonomi adalah :

a. Dilakukanya sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang
kemudian meletakan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian
uang.

b. Dihapusnya pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.

c. Dihapusnya kerja rodi tersebut dan perbudakan.

d. Dihapusnya sistem monopoli.

e. Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

1. Tebu, kopi ,dan tembakau menjadi tanaman yang terkenal di


kalangan masyarakat Indonesia.

2. Tanam paksa membuat rakyat Indonesia sengsara.

3. William Daendles melakukan beberapa hal dibidang pertahanan dan


keamanan, bidang pemerintah, bidang peradilan, dan sosial ekonomi.

4. Pada perkembangan kolonialisme Inggris di Indonesia Rafless


melakukan kebijakan dalam bidang pemerintahan dan ekonomi.

KRITIK DAN SARAN

Setelah kita mempelajari pembahasan diatas kita menjadi lebih paham


dalam memahami penjajahan pemerintah Hindia-Belanda, alangkah
baiknya kita bukan hanya mengetahui sejarah saja tetpai bisa
mengaplikasikan kehidupan sekarang dan zaman yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Ingleson,Jhon,1983.jalan pengasingan.(alih bahasa: Zamakhsyari


Dhofier),Jakarta: LP3ES

Kahin, George Mc. Turnan. 2013. Nasionalisme & Revolusi Indonesia,(ahli


bahasa Tim komunitas bamboo, depok: komunitas bamboo.
Kartodirdjo,Sartono. 1990. Pengatar sejarah Indonesia baru: sejarah
pergerakan nasional dari kolonialisme sampai nasionalisme, jilid 2,
Jakarta: gramedia.

Anda mungkin juga menyukai