Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Hegemoni

Istilah hegemoni berasal dari bahasa Yunani Kuno “hegeisthai” yang artinya memimpin,
kepemimpinan atau kekuasaan yang melebihi kekuasaan yang lain.
Hegemoni adalah bentuk penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan menggunakan
kepemimpinan intelektual dan moral secara konsensus. Artinya, kelompok-kelompok yang
terhegemoni menyepakati nilai-nilai ideologis penguasa.

Perebutan Hegemoni di Indonesia oleh Bangsa – Bangsa Eropa


1. Masa Pemerintah Republik Bataaf (1800-1811)
A. Pemerintahan Daendels (1808-1811)
Herman Willem Daendels merupakan salah satu patriot Belanda yang sangat terpengaruh
semangat Revolusi Prancis. Kebijakan-kebijakan Daendels selama di Hindia Belanda
mencakup bidang-bidang berikut.
1. Bidang Pertahanan dan Keamanan
a. Membangun benteng-benteng pertahanan baru.
b. Membangun pelabuhan militer (pangkalan Angkatan Laut) di Ujung Kulon,
Merak, dan Surabaya.
c. Memperbanyak jumlah pasukan perang.
d. Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan sepanjang 1.100 km yang di
kenal dengan nama Groote Post-weg atau jalan raya Pos Daendels.
e. Membangun kembali armada pertahanan di Surabaya dan Batavia.
2. Bidang Politik dan Pemerintahan
a. Membentuk secretariat Negara untuk membereskan masalah administrasi.
b. Membentuk kantor pengadilan di Batavia dan Surabaya.
c. Memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden.
d. Mengganti raja-raja yang di anggap menghalangi kepentingan Belanda dan
mengangkat raja-raja baru yang sesuai dengan keinginan Belanda, misalnya di
Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
e. Merombak sistem feudal dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Barat
modern.
f. Mengangkat penguasa daerah sebagai pegawai pemerintahan colonial.
3. Bidang Peradilan
a. Membagi tiga jenis peradilan, yaitu peradilan untuk orang-orang Belanda dan
Eropa peradilan untuk orang-orang Timur Asing; serta peradilan untuk orang-
orang pribumi.
b. Membuat peraturan untuk pemberantasan korupsi.
4. Bidang Ekonomi
a. Mengeluarkan uang kertas.
b. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan.
c. Menjual tanah-tanah kepda pihak swasta atau partikelir (Tionghoa/Arab).
d. Melakukan pemungutan pajak-pajak swasta.
e. Menerapkan penyerahan wajib berupa hasil bumi.

B. Pemerintahan Janssens (1811)


Setelah Daendels ditarik dari jabatannya, Louis Napoleon menunjuk Jan Willem
Janssens. Jassens pernah menjabat sebagai gubernur jendral di wilayah Tanjung Harapan
pada tahun 1802-1806.
Pada 28 Agustus 1811 Inggris berhasil menduduki Batavia. Janssens melarikan diri ke
Semarang tetapi akhirnya menyerah pada Inggris. Pengakuan kekalahan Belanda kepada
Inggris ini terjadi di Tuntang,Salatiga, pada tanggal 18 September 1811 yang ditandai dengan
penandatanganan Kapitulasi Tuntang. Isi Kapitulasi Tuntang sebagai berikut.
1. Pulau Jawa dan sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan kepada Inggris.
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
3. Orang-orang Belanda dapat di pekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
2. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816)
Inggris mulai menduduki Indonesia sejak keberhasilannya mengalahkan pasukan
Gubernur Jendral Jassens pada 1811. Dengan menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai
letnan gubernur untuk menjalankan pemerintah di Indonesia. Kebijakan selama pemerintahan
Raffles adalah sebagai berikut.
1. Bidang Pemerintahan
a) Menjalin hubungan baik dengan penguasa-penguasa local yang anti terhadap Belanda
b) Membagi Pulau Jawa menjadi delapan belas keresidenan.
c) Mengangkat para Bupati sebagai pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji
dalam bentuk uang.
2. Bidang Ekonomi
a) Memberlakukan sistem sewa tanah (landrente).
b) Menghapus segala bentuk penyerahan wajib hasil bumi.
c) Menghapus sistem kerja rodi dan perbudakan.
d) Melaksanakan monopoli
e) Menetapkan desa sebagai unit administrasi pemerintahan.
f) Menjual tanah kepada pihak swasta dan melanjutkan usaha penanaman kopi.
g) Memberi kebebasan dalam usaha perdagangan dengan member kesempatan rakyat
untuk menanam tanaman-tanaman yang laku dipasar internasional.
Saat menduduki Indonesia pemerintahan Raffles mampu melakukan hal-hal positif bagi
bangsa Indonesia. Hal-hal yang dilakukan Raffles di Indonesia sebagai berikut.
a) Menulis buku sejarah Pulau Jawa berjudul The History of Java.
b) Istri Raffles yang bernama Olivia Marianne merintis Kebun Raya Bogor.
c) Berperan dalam perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d) Menemukan tanaman endemic Indonesia, Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai).
e) Mengangkat kembali Sultan Sepuh sebagai Sultan Yogyakarta.
\

3. Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (1816-1942)


A. Kekuasaan Komisaris Jendral
Kekuasaan Belanda di Indonesia pada periode tersebut dijalankan oleh Komisaris
Jendral. Pembentukan Komisaris Jendral dilakukan atas saran dari Pangeran Willem VI.
Komisaris Jendral terdiri atas tiga orang, yaitu Cornelis Theodorus Elout, Alexander Gerard
Philip Baron van der Capellen, dan Arnold Ardiaan Buyskes. Tugas pokok komisaris jendral
adalah membangun daerah koloni untuk memberikan keuntungan bagi negri Belanda.
B. Sistem Tanam Paksa
Dalam pelaksaaan tanam paksa pemerintah colonial Belanda juga memberikan
persenan bagi penguasa pribumi yang mampu menyetorkan hasil lebih banyak dari ketentuan.
Akan tetapi, dalam pelaksanaanya sistem tanam paksa mengalami banyak penyimpangan.
Sistem tanam paksa menyebabkan terjadinya penderitaan rakyat. Para petani hidup
dalam kemiskinan dan kelaparan. Sistem tanam paksa memberikan keuntungan melimpah
bagi pemerintah Kolonial Belanda. Keadaan ini terbukti ketika pada tahun 1832-1867 jumlah
keuntungan yang di peroleh pemerintah Belanda mencapai angka sekira 967 juta gulden,
jumlah yang cukup besar pada masa itu.
C. Politik Liberal (Sistem Usaha Swasta)
Pada perkembanganya politik liberal di Indonesia ditandai dengan adanya kebebasan
usaha berupa penanaman modal swasta dibidang perkebunan dan pertambangan.
Sistem ekonomi liberal tidak lebih baik dari sistem tanam paksa karena tidak dapat
membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Pada masa tanam paksa rakyat hanya ditekan
dari dua pihak, yaitu pemerintah dan swasta. Penekanan dari dua pihak ini menimbulkan
penderitaan rakyat lebih besar.
D. Perkembangan Agama Kristen dan Katolik
Agama Katolik di Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis. Portugis menyebarkan
agama Katolik di Maluku. Selain bangsa Portugis, bangsa Spanyol berperan dalam
penyebaran agama Katolik di Kepulauan Maluku.
Sementara itu, bangsa Belanda menyebarkan agama Kristen Protestan di Indonesia.
Penyebaran agama Kristen Protestan dilakukan diluar kegiatan. Misionaris Kristen Protestan
memusatkan aktivitas penyebaran agamanya ke daerah-daerah pedalaman yang belum tentu
Islam.

Penyebab Perebutan Hegemoni di Indonesia oleh Bangsa-bangsa Eropa


Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkih, lada, dan pala diperlukan
dan digemari oleh bangsa-bangsa Eropa.. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau
Kepulauan Nusantara atau Indonesia ini menarik perhatian kongsi-kongsi Eropa untuk
menguasainya. Terjadilah perebutan hegemoni di antara mereka bangsa-bangsa Eropa yang
ingin menjajah Indonesia.
Akibat penjajahan dan dominasi asing telah membuat jati diri dan budaya bangsa
terancam dan menjadi rapuh. Begitu juga kehidupan sosial ekonomi menjadi tersendat. Selain
itu dampaknya banyak terjadi monopoli perdagangan dan perebutan kekuasaan, serta banyak
kerajaan - kerajaan yang hancur hingga akhirnya Indonesia dapat dengan mudah di jajah
bangsa asing.

Anda mungkin juga menyukai