Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, 2006, Pendidikan Kewarganegaraan, Erlangga, Jakarta.


Muhammad Yamin Notonegoro, Ir. Seokarno Berdasarkan Termilogi.
NN. Tanpa Tahun,Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila, Sekretariat
Negara Republik Indonesia Tap MPR No. II/MPR/1987.
Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995, Materi Pokok
Pendekatan Pancasila, Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
http://ridwanaz.com/akademik/kewarganegaraan/mengetahui-arti-ataupengertianpancasila/
PutraCenter.netAbout Economics, Law, City Planning, and Learn Language
Online, http://putracenter.net/2010/04/05/implementasi-pancasiladalamkehidupan-berbangsa/
Yoroshiku, Makna dari UU pasal 30 ayat 1 sampai 5 dan pasal 27 ayat 3,
, Oktober 6, 2012 https://adorablechy.wordpress.com/2012/10/06/makna-dari-

uu-pasal-30-ayat-1-sampai-5-dan-pasal-27-ayat-3/
Fahrizal Akbar, TUJUAN, FILOSOFI, IDEOLOGI DAN ASAS-ASAS
PERTAHANAN NASIONAL, Rabu, 06 Mei 2015
http://fahrizalakbar26.blogspot.co.id/2015/05/tujuan-filosofi-ideologi-dan-asasasas.html

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG

PERTAHANAN DAN KEAMANAN

1. Implementasi Pancasila
Pancasila merupakan pandangan

hidup bangsa, dasar negara Republik

Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa,


Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan
menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, dewasa
ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman
disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan
penggunaan berlebihan dari ideologi Negara dalam format politik orde baru
banyak menuai kritik dan protes terhadap pancasila. Sejarah implementasi
pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian
keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya. Tantangan
terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara
bukan hanya bersal dari faktor domestik, tetapi juga dunia internasional.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini
zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia
termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neoliberalisme,
serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan
cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila

dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan
kepribadian bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada hakikatmya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.
1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik
2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi
3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya
4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan

2. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan


Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi
tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan
negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka
melindungi hak-hak warganya. Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan
mendasarkan diri pada hakikat nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan
dan keamanan negara harus dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat
manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab
merupakan basis moralitas pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu
pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar negara
meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan
bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan.

2.1 Asas-asas Pertahanan Nasional


A. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial,
baik

sebagai

perorangan

maupun

kelompok

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan


dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan

nasional dan

merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi


kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada
kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan
prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh
karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun
sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional
sebuah bangsa dan negara.
B. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek
kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif
integral)
C. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan

segenap aspek

kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan


nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam
prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun
negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
3

Mawas ke dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi

kehidupan

nasional

itu

sendiri

berdasarkan

nilai-nilai

kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat


kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa
ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme
sempit (chauvinisme).

Mawas ke luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut
berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis
luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan
ketergantungan
kepentingan

dengan
nasional,

dunia

internasional.

kehidupan

nasional

Untuk

menjamin

harus

mampu

mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar


dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi
dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
D. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab

dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui


adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan
kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan

2.2 Pasal Yang Berkaitan Dengan HANKAM


Bela Negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan perilaku
warga Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Pembelaan Negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara. Berikut ini adalah Pasal
yang terkait dalam Pembelan Negara serta pertahanan dan keamanannya ,
antara lain:
Isi dari pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen)
setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara. Makna yang terkandung : setiap warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan perlindungan dari negara serta wajib untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan negara , membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa
diwujudkan dengan cara lain seperti:

Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)


Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan atau pkn


Selalu menaati dan melaksanakan peraturan

Isi dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945


tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan Negara Makna yang terkandung : setiap warga negara mempunyai
hak untuk mendapatkan keamanan dari negara dan mempunyai kewajiban
untuk melakukan upaya untuh pertahanan negara Indonesia , Upaya pertahanan
dan keamanan haruslah menjamin tercegahnya atau teratasinya hal-hal yang
langsung atau tidak langsung dapat mengganggu jalannya pembangunan
nasional .

Isi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945


usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan kemanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung Makna yang terkandung :
usaha pertahanan keamanan negara dilakukan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta dengan TNI dan POLRI sebagai kekuatan paling
besar yang bertugas untuk menjadi keamanan dan ketertiban masyarakat ,
membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian
bantuan kemanusiaan , menangani kriminalitas , dan memelihara keamanan
dalam negeri , sedangan tugas rakyat yang mempunyai kekuatan pendukung
adalah dengan tidak melakukan hal hal yang dapat menghambat atau memberi
ancaman pada keamanan NKRI contohnya dengan tidak melakukan aksi
terorisme , tidak melakukan kekerasan yang berbau SARA , merusak
lingkungan atau tidak membuat gerakan sparatis guna menciptakan negara baru.
Isi dari pasal 30 ayat 3 UUD 1945
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Makna yang terkandung :
TNI bertugas untuk mempertahankan , melindungi dan memelihara keutuhan
NKRI , berikut ini adalah tugas tugas TNI guna melindungi dan memelihara
keamanan NKRI
a) melaksanakan operasi militer untuk perang
b) operasi militer selain perang, yaitu untuk:
1. mengatasi gerakan separatis bersenjata
2. mengatasi pemberontakan bersenjata
3. mengatasi aksi terorisme
4. mengamankan wilayah perbatasan
5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis

6. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik


luar negeri
7. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya
8. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya
secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta
9. membantu tugas pemerintahan di daerah
10. membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas
keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undangundang
11. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan
perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia
12. membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan
pemberian bantuan kemanusiaan
13. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and
rescue)
14. membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan
terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.
Isi dari pasal 30 ayat 4 UUD 1945
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani

masyarakat,

serta

menegakkan

hukum.

Makna

yang

terkandung : POLRI bertugas untuk melindungi dan mengayomi


masyarakat dari segala kriminalitas yang ada , serta melayani masyarakat
seperti mengurus laporan ketika ada barang hilang atau orang yang hilang ,
dan menegakkan hukum dengan mengenakan sanksi kepada orang orang
yang melanggar hukum di Indonesia

Isi dari pasal 30 ayat 5 UUD 1945

Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara


Republik Indonesia , hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan
dan keamanan diatur dengan undang-undang. Makna yang terkandung :
meski TNI dan Polri berbeda dalam struktur organisasi, namun dalam
menjalankan tugas dan fungsi masing-masing keduanya bekerja sama dan
saling mendukung dalam suatu sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta , tugas TNI dan POLRI sama sama menjaga keamanan negara
dan melindungi rakyat , syarat syarat keikutsertaan rakyat dalam usaha
pertahanan dan keamanan sudah diatur di undang undang 1945.

KESIMPULAN

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik


Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila
sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan
kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Oleh karena pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada
hakikat nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara
harus dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai
pendukung pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis
moralitas pertahanan dan keamanan negara.
Oleh

karena

itu

pertahanan

dan

keamanan

negara

harus

mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.Dan


akhirnya agar benar-benar negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai
suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai