DISUSUN OLEH:
Reztiana
2006124688
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
menyelesaikan makalah ini serta kepada semua pihak yang terkait sehingga
pada makalah ini. Oleh karna itu penulis menerima dengan senang hati kritik dan
saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi untuk
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang............................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................... 19
3.2 Saran............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG
Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia
dalam kandungan. HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Selama menyangkut persoalan HAM, setiap negara
tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab terkait pemenuhan
sekalipun. Berdasarkan hal ini maka kepentingan paling mendasar dari setiap
Indonesia saat ini sedang dilanda oleh wabah penyakit menular Covid-19
(Corona Virus Disease 2019). Penyakit ini telah ditetapkan oleh WHO sebagai
pandemi pada tanggal 12 Maret 2020 karena penularannya yang begitu cepat dan
4
yang dimaksud dalam pasal tersebut dan sesuai dengan kondisi saat ini yaitu
melawan virus pandemi Covid-19 yang sangat meresahkan seluruh warga negara
memenuhi hak dasar manusia yaitu hak untuk hidup dan mendapatkan pelayanan
kesehatan. Selain itu beberapa kebijakan akan mempengaruhi hak asasi manusia
Disektor lain hak-hak politik serta hak kebebasan dalam bepergian kini juga
adanya pembatasan. Berdasarkan fenomena yang terjadi maka pada makalah ini
pandemi Covid-19?
5
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
6
BAB II
PEMBAHASAN
Tahun 1999 Pasal 1 ayat (1) yang menyebutkan tentang pengertian hak asasi
manusia, yaitu “Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, dan
oleh negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
Virus Corona Disease (Covid-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang
bidang medis, bukan hanya karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi
1
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 1
2
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R., …
Yunihastuti, E, “Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia,” 7(1), 2020, hal 45
3
Nur Indah Fitriani, “Tinjauan Pustaka Covid-19: Virologi, Patogenesis, dan Manifestasi Klinis”,
Jurnal Medika Malahayati, Volume 4, Nomor 3, Juli 2020, hal. 194
7
menyebabkan kolaps sistem kesehatan, tetapi juga karena beragamnya manifestasi
permasalahan penyakit yang berkaitan dengan kesehatan atau dengan kata lain
menyerang kesehatan manusia selaku warga negara Indonesia. Pemerintah saat ini
menerapkan sejumlah kebijakan sebagai ikhtiar atau usaha dalam memutus rantai
mungkin berada dan berkegiatan diluar rumah dan penerapan untuk bekerja dari
rumah, belajar dari rumah dan beribadah dirumah. Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) dan karantina wilayah juga sudah mulai diterapkan di beberapa
warga negara Indonesia sebagai insan yang memiliki Hak Asasi Manusia.
4
Vollono, C., Rollo, E., Romozzi, M., Frisullo, G., Servidei, S., Borghetti, A., & Calabresi, P.
“Focal Status Epilepticus as Unique Clinical Feature of Covid-19: A Case Report”, Europian
Journal of Epilepsy, 78(2020), hal 108
8
Berbicara mengenai HAM, permasalahan pandemi Covid-19 ini ternyata
berimbas kepada hak asasi manusia khususnya hak untuk hidup dan hak untuk
Salah satu Hak Asasi Manusia yang sangat penting dalam krisis pandemi
masyarakat merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin secara
Kesehatan tidak lagi hanya dikaitkan dengan nasib atau karunia Tuhan
yang menjadi urusan pribadi setiap orang dan sama sekali tidak ada hubungannya
dengan tanggung jawab negara, namun saat ini kesehatan telah menjadi suatu hak
hukum (legal rights) yang dijamin, dilindungi, dihormati dan harus dipenuhi oleh
negara. Hal tersebut sangat jelas tercermin kembali pada pasal 28I ayat (4) UUD
5
Bagir Manan, Dimensi-Dimensi Hukum Hak Asasi Manusia, (Bandung: PSKN FH UNPAD,
2009). hlm. 138
6
UUD 1945 Pasal 28 H Ayat 1
7
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 4 tentang Kesehatan
9
pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama
pandemi Covid-19 dan negara dalam hal ini pemerintah wajib bertanggung jawab
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi
medis.
walaupun itu dari kalangan kurang mampu maupun yang mampu atapun faktor
harus sama-sama menjadi prioritas tanpa pilah-pilah dalam menangani kasus yang
terjadi.
semaksimal mungkin. Para tenaga medis dalam menjalankan tugas sebagai garda
terdepan dalam menangani kasus pandemi Covid-19 ini harus didasarkan atas
8
Rif ’atul Hidayat, “Hak Atas Derajat Pelayanan Kesehatan yang Optimal”, SYARIAH Jurnal
Hukum dan Pemikiran, Volume 16, Nomor 2, Desember 2016, hlm. 130-131
9
Siti Nurhalimah, “Covid-19 dan Hak Masyarakat atas Kesehatan”, SALAM; Jurnal Sosial &
Budaya Syar-I, Vol. 7 No. 6 (2020), hal. 546-547
10
HAM, harus non-diskriminatif kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia,
memiliki hak untuk hidup dan sama-sama memiliki hak untuk mendapatkan
kesehatan melalui pelayanan kesehatan, karena mereka memiliki hak yang diatur
dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 3 yang
menyatakan bahwa Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia
ini berkaitan dengan hak untuk hidup. Kebebasan dasar dan hak asasi manusia
yang paling mendasar adalah hak untuk hidup. Berdasarkan UU No. 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 9 ayat 1 menyatakan bahwa Setiap orang
kehidupannya.11
Dengan adanya hak untuk hidup maka akan dilanjutkan dengan hak-hak
asasi manusia lainnya dalam rangka meningkatkan taraf kehidupannya seperti hak
mendapatkan pekerjaan yang layak dan lain sebagainya yang telah diatur oleh
mengenai HAM.
10
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 3
11
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 9 ayat 1
11
Selanjutnya, penting juga dipahami bahwa Komentar Umum No. 14
1. Ketersediaan
2. Aksesibilitas
3. Akseptabilitas
4. Kualitas
Oleh karena itu pemerintah wajib memenuhi tanggung jawabnya dalam rangka
pemenuhan hak kesehatan warga sehingga secara otomatis juga menjamin hak
untuk hidup warganya dengan memastikan keempat akses dasar yang harus
dimiliki dibagian medis baik itu Rumah Sakit, Puskesmas bahkan tenaga medis
dan ini merupakan faktor pendukung utama dalam rangka memerangi kasus
obatan serta ketersediaan fasilitas dan jaminan kesehatan yang dapat mendukung
12
Berdasarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Duham) Pasal 25
ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai
untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas
yang diperlukan, dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita
sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya
pandemi yang telah meresahkan seluruh warga Indonesia bahkan seluruh negara
ojek, buruh bangunan atau buruh harian lepas, pedagang kecil, dan sejumlah
untuk mendapatkan pekerjaan, untuk bekerja saja sudah tidak bisa. Lantas
Hak untuk bekerja dan mendapatkan pekerjaan merupakan salah satu hak
asasi manusia yang diatur konstitusi yaitu dalam UUD 1945 Pasal 27 Ayat (2)
yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
12
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Duham) Pasal 25
13
yang layak bagi kemanusiaan’.13 Berdasarkan hal tersebut dapat kita katakan
bahwa hak atas pekerjaan dan bekerja bagi masyarakat dalam rangka penghidupan
yang layak bagi individu warga tersebut belum terpenuhi dan lagi-lagi ini
Pemerintah dalam hal ini tidak semena-mena dan bersikap sengaja untuk
tidak memperhatikan hak asasi manusia warga nya akan tetapi kebijakan yang
dapat terhenti penyebaran virusnya dan tidak ada lagi warga negaranya yang
terinfeksi serta Indonesia dan seluruh warga dapat merasakan lingkungan yang
baik dan sehat tanpa virus sehingga nantinya seluruh warga tanpa terkecuali akan
dapat beraktivitas diluar seperti sedia kala dan mendapatkan hak-hak asasi nya
yang untuk saat sekarang ini harus dikorbankan demi melawan virus Covid-19.
sangat menantikan dan mengharapkan lingkungan dapat steril kembali dari virus
dan lingkungan menjadi baik dan sehat untuk beraktivitas ternyata merupakan hak
asasi bagi setiap manusia dan ini diatur dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia Pasal 9 ayat 3 : Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang
pekerjaan dan bekerja sesuai yang diamanatkan dalam pasal Pasal 27 Ayat (2) dan
terlihat jelas dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Duham) Pasal 25
13
UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2
14
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 9 ayat 3
14
ayat 1 yang menyatakan bahwa adanya hak atas jaminan saat menganggur maka
karena adanya pandemi Covid-19 yang berimbas kepada sebagian besar warga
yang tidak dapat bekerja atau dapat dikatakan menjadi status menganggur maka
pemerintah sebisa mungkin memikul tanggung jawab atas hak warga negaranya
HAM yang terjadi dengan mengeluarkan berbagai macam bantuan yang diberikan
Beberapa bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah antara lain berupa
bantuan kebutuhan pokok per KK, Program Keluarga Harapan, Penerima Bantuan
yang diterapkan oleh pemerintah pusat maupuun pemerintah daerah harus tetap
berada dalam rangka menghormati HAM. Hal ini ditegaskan pada ketentuan Pasal
15
Perlu diperjelas bahwa tindakan yang tidak nyaman disini yang
tugas pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19 yang mau tidak mau
sebagai warga negara yang baik harus melaksanakan kewajiban asasi manusia
tersebut oleh sebagian warga dirasa tidak nyaman dan menimbulkan kesusahan
antara lain berimbas kepada hak asasi warga selaku manusia yaitu hak untuk
seluruh warga negaranya dijalankan dan diterapkan atas dasar menjunjung tinggi
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom pada 15 Februari 2020, this is a time
for facts, not fear. This is a time for rationality, not rumours. This a time for
memberikan batasan bagi warganya untuk bepergian, baik pergi keluar kota,
wilayah itu sendiri dalam rangka tujuan yang tidak terlalu penting. Pembatasan
16
tersebut jika dikaitkan dengan HAM maka sudah jelas sangat bertentangan dengan
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 27 ayat 1 menyatakan
Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah,
Lagi-lagi ini perlu diperjelas bahwa hal tersebut dapat dikatakan menjadi
pelanggaran HAM apabila dilakukan secara sengaja dan tanpa alasan yang jelas.
Akan tetapi untuk kasus ini sudah sangat jelas bahwa aturan tersebut terpaksa
harus dilakukan dan harus konsisten ditetapkan oleh pemerintah dan warga negara
secara iklas harus patuh dan taat atas kebijakan yang ditetapkan karena adanya
darurat kesehatan masyarakat yang mau tidak mau inilah satu-satunya solusi yang
wajib ditaati bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini
dan memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan petugas
kesehatan.
15
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 27 ayat 1 dan ayat 2
17
BAB III
PENUTUP
18
3.1 KESIMPULAN
bahwa ranah Has Asasi Manusia yang tersentuh akibat adanya pandemi Covid-19
di Indonesia antara lain hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan, hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hak
3.2 SARAN
konstitusional.
DAFTAR PUSTAKA
19
Bagir Manan. 2009. Dimensi-Dimensi Hukum Hak Asasi Manusia. Bandung:
PSKN FH UNPAD.
Nur Indah Fitriani. 2020. Tinjauan Pustaka Covid-19: Virologi, Patogenesis, dan
Rif ’atul Hidayat. 2016. Hak Atas Derajat Pelayanan Kesehatan yang Optimal”,
Siti Nurhalimah. 2020. Covid-19 dan Hak Masyarakat atas Kesehatan. SALAM;
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto,
20
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 9 ayat 3
UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 27 ayat 1 dan ayat 2
Vollono, C., Rollo, E., Romozzi, M., Frisullo, G., Servidei, S., Borghetti, A., &
21