Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang
dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
Hubungan internasional merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan
dunia, karena tidak ada suatu negara pun di dunia yang bisa hidup sendiri tanpa adanya
ketergantungan terhadap negara lain. dengan adanya hubungan internasional maka suatu
negara dapat memenuhi kebutuhan negara dan warga negaranya yang belum bisa
disediakan oleh negara tersebut. Tujuan dari hubungan internasional antara lain :
1. Diplomacy
2. Sanksi
3. Perang
4. obilasasi internasional untuk mempermalukan suatu negara
5. Sanksi ekonomi
PERJANJIAN INTERNASIONAL
A. Pengertian
• Tahap Penjajakan: merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua pihak
yang berunding mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.
pengesahan perjanjian internasional di indonesia didasarkan pada pasal 11 ayat (1) UUD
1945, bahwa “presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan membuat perjanjian dengan negara lain“.
1. sejak tanggal yang ditentukan dalam piagam perjanjian, atau menurut yang
disetujui oleh peserta perjanjian
2. jika tidak ditentukan maka perjanjian ulai berlaku sejak adanya pernyataan
persetujuan
3. jika persetuuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian
itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara iotu pada tanggal tersebut,
kecuali jika ditentukan lain.
1. Pact sun Servanda, yaitu isi perjanjian merupakan hukum yang mengikat bagi
peserta perjanjian, sehingga perjanjian tersebut harus ditaati.
2. Kesadaran Hukum Nasional, yaitu isi perjanjian internasional dapat ditaati opelh
suatu negara jika tidak bertentangan dengan hukum nasional atau ideologi negara
bersangkutan.
Berdasarkan konvensi Wina Tahun 1969, perjanjian internasional dapat dibatalkan karena
hal berikut :
Traktat (treaty) : yaitu persetujuan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih yang
mengadakan hubungan antar mereka. Kekuatan traktat sangat ketat karena mengatur
masalah-masalah yang bersifat fundamental.
Pakta (pact) yaitu traktat dalam pengertian sempit yang pada umumnya berisi materi
politis.
Persetujuan (agreement) : yaitu suatu perjanjian internasional yang lebih bersifat teknis
administratif. Agreement ini biasanya merupakan persetujuan antar pemerintah dan
dilegalisir oleh wakil-wakil departemen tetapi tidak perlu diratifikasi oleh DPR Negara
yang bersangkutan. Sifat persetujuan tidak seformal traktat dan konvensi.
Modus vivendi : yaitu dokumen untuk mencatat suatu persetujuan yang bersifat
sementara.
Charter : yaitu istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional untuk pendirian
badan yang melakukan fungsi administratif.
Pertukaran nota (exchange of notes) : yaitu metode tidak resmi yang sering digunakan
dalam praktik perjanjian internasional. Metode ini menimbulkan kewajiban-kewajiban
yang mengikat mereka. Biasanya metode ini dilakukan oleh wakil-wakil militer dan
Negara serta dapat bersifat nonagresi.
Ketentuan umum (general act) : yaitu traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.