TIM PENYUSUN
Ucapan terima kasih tak lupa disampaikan kepada Dekan Fakultas Hukum
beserta para Pembantu Dekan, ketua dan sekretaris Departemen Hukum
Keperdataan, serta para dosen pengampu mata kuliah Hak Kekayaan Intelektual.
Tanpa mereka yang telah membuat program penulisan modul, tentu modul ini
mungkin masih dalam draft. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para
kolega yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Semoga modul ini dapat
menjadi referensi dan menambah wawasan mahasiswa dan pembaca.
Ttd,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................
ii
DAFTAR ISI .............................................................................................
iii
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) .................................
iv
MODUL XII DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU........................
1
KEGIATAN BELAJAR: DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU....
2
A. Deskripsi Singkat ................................................................................
2
B. Relevansi ............................................................................................
2
C. Capaian Pembelajaran .......................................................................
2
1. Uraian ...........................................................................................
2
2. Latihan ..........................................................................................
14
3. Rangkuman ..................................................................................
14
4. Pustaka ........................................................................................
15
D. Tugas dan Lembar Kerja ....................................................................
15
E. Tes Formatif ........................................................................................
15
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .........................................................
16
MODUL XII
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU (DTLST)
Modul ini merupakan modul pertemuan kedua belas dalam mata kuliah Hak Kekayaan
Intelektual. Dalam modul ini, akan dipaparkan secara detail mengenai Sejarah DTLST,
Pengertian dan ruang lingkup DTLST, Cara memperoleh hak DTLST, Sanksi terhadap
pelanggaran DTLST serta kasus-kasus berkaitan dengan DTLST.
Dalam mempelajari modul ini, peserta kuliah diharapkan membaca tahapan demi
tahapan terlebih dahulu agar mudah memahami materi yang terdapat di dalamnya. Setelah
itu, peserta kuliah kemudian membaca keseluruhan materi yang disediakan dalam modul ini.
Untuk keperluan tersebut, peserta kuliah diharapkan mengikuti langkah-langkah berikut
dalam mempelajari modul ini.
Pada modul ini, peserta kuliah akan menyelesaikan satu kegiatan belajar yaitu, kegiatan
belajar untuk mengkaji ruang lingkup dan pengertian DTLST, sejarah DTLST, menjelaskan
cara memperoleh hak DTLST, dan untuk mengklasifikasikan pelanggaran DTLST. Untuk
mendapatkan capaian pembelajaran yang optimal, peserta kuliah diharapkan mengikuti
tahapan berikut dalam mempelajari modul ini.
a. Bacalah bagian uraian dari setiap kegiatan belajar. Tahapan ini diperlukan agar peserta
kuliah mendapat informasi atau akhir dari setiap tahapan;
b. Setelah itu, peserta kuliah membaca kembali bagian uraian dengan seksama agar dapat
memahami penjelasan dengan baik;
c. Kerjakan latihan sesuai instruksi yang telah disediakan;
d. Bacalah Rangkuman yang disediakan untuk memberikan ringkasan tentang aspek-aspek
penting dari setiap kegiatan belajar. Namun, peserta kuliah juga diminta untuk membuat
rangkuman yang menurut peserta kuliah tersebut merupakan inti dari kegiatan belajar
dalam materi ini;
e. Kerjakan tes formatif yang disediakan untuk mengecek seberapa baik peserta kuliah
mencapai tujuan pembelajaran setiap kegiatan belajar tanpa melihat rambu-rambu jawaban
yang disediakan;
f. Bila peserta kuliah telah menjawab tes formatif dengan baik, bandingkanlah jawaban
anda dengan rambu-rambu jawaban yang telah disediakan. Bila nilai peserta kuliah
ternyata telah mencapai tingkat penguasaan sama atau lebih besar dari 80% setelah
dihitung, peserta kuliah dipersilahkan ke kegiatan belajar berikutnya.
KEGIATAN BELAJAR
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU (DTLST)
A. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan belajar ini, peserta kuliah akan mempelajari mengenai
Sejarah DTLST, Pengertian dan ruang lingkup DTLST, Cara memperoleh hak
DTLST, Sanksi terhadap pelanggaran DTLST serta kasus-kasus berkaitan
dengan DTLST.
B. Relevansi
Materi dalam kegiatan belajar ini sangat penting peranannya dalam
melengkapi wawasan ketujuh bidang HKI. Dengan mengetahui tentang
DTLST ini, akan membantu peserta kuliah lebih memahami jenis-jenis
perlindungan yang diberikan dalam bidang HKI Indonesia. Pengembangan dan
penerapan materi dalam modul ini akan menjadi dasar pada matakuliah-
matakuliah lain pada jenjang semester yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
peserta kuliah diharapkan dapat mempelajari kegiatan belajar ini dengan baik
sesuai dengan tahapan yang disiapkan.
C. Capaian Pembelajaran
1. Uraian
Pengertian dan Sejarah DTLST
Desain Tata Letak Sirkust Terpadu (Integrated Circuit) adalah
merupakan bagian dari temuan yang didasarkan pada kreativitas
intelektual manusia yang menghasilkan fungsi elektronik. Istilah
Integrated Circuit (IC) adalah merupakan istilah yang dikenal dalam
teknik digital. IC adalah merupakan komponen elektronik yang terdiri
dari kombinasi transistor, dioda, resistor, dan kapasitor. Menurut
tipenya IC dikiasifikasikan dalam 2 (dua) bagian:
1. Monolithic (single chip)
2. Hybrid (multichip)
Menurut tipe sinyal, IC dapat diklasifikasikan dalarn 2 (dua)
kelompok:
1. Digital IC
2. Linear IC
Perkembangan teknologi IC mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Dengan penemuan IC, memungkinkan beberapa bahkan beribu-
ribu komponen elektronik seperti tahanan, kapasitor dan transistor
dapat dimasukkan dalam sebuah paket yang berukuran sebesar jari
masusia, dan inilah titik awal pembuatan IC rangkaian logika. Diitinjau
dari segi fungsinya dapat beberapa jenis IC berfungsi sama tapi
rangkaian di dalamnya dapat berlainan, ini tergantung pada cara
merangkai antara jenis-jenis komponen yang digunakan. Di sinilah
letak keahlian, dari si perangkai, yang sangat ditentukan oleh
kemamnpuan intelektualitas. Oleh karena itu wajarlah jika temuan
rangkaian ini dilindungi sebagai hak atas intelektual.
Dalam terminologi normatif Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2000 Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau
setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif,
yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara
terpadu di dalam sebuah semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakas tiga
dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elernen
tersebut adalah elemen, aktif sebagian atau semua interkoneksi dalam
suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan
untuk persiapan pemuatan Sirkuit Terpadu.
Perlindungan atau hukum atas desain tata letak sirkuit terpadu,
bertujuam untuk memajukan sektor industri dan merangsang minat
peneliti dan pendesain untuk lebih kreatif dan secara ekonomis desain
mereka dapat memberikan kontribusi bagi menambah penghasilan
bilamana desain mereka digunakan untuk kepentingan industri.
Indonesia sebagai negara berkembang perlu memajukan sektor
industri dengan meningkatkan kemampuan daya saing. Salah satu daya
saing tersebut adalah dengan memanfaatkan peranan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu yang merupakan bagian dari Hak Kekayaan
Intelektual. Untuk itu, secara khusus perlu dikembangkan kemampuan
para peneliti dan pendesain, khususnya yang berkaitan dengan
teknologi mutakhir.
Dalam kaitan dengan globalisasi perdagangan Indonesia telah
meratifkasi Agreement Establishing the World Trade Organization
(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang
mencakup pula Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual
Property right (Persetujuan TRIPs) sebagaimana diratifikasi dengan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994.
Dalam hubungan dengan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
Persetujuan TRIPs memuat syarat- syarat minimun pengaturan tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang selanjutnya dikembangkan
sendiri oleh setiap negara anggota, Persetujuan TRIPs juga mengacu
pada Treaty on Intellectual Property in Respect of Intergrated Circuits
(Washington Treatry).
Mengingat hal-hal tersebut di atas, Indonesia perlu memberikan
perlindungan hukum untuk menjamin hak dan kewajiban pendesain
serta menjaga agar pihak yang tidak berhak tidak menyalahgunakan
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadlu serta untuk membentuk alur
alih teknologi, yang sangat penting unuk merangsang aktivitas kreatis
pendesain guna terus-menerus menciptakan desain orisinal. Oleh
karena itu, perundang-undangan tata letak sirkuit Terpadu perlu
dituangkan dalam bentuk undang-undang agar perlindungan hak atas
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat berkepastian hukum.
Perlindungan hukum Desain Tata Letak sirkuit Terpadu
menganut asas orisinalitas. Suatu Desain Tata Letak sirkuit Terpadu
dapat dianggap orisinal apabila merupahan hasil upaya intelektual
pendesain dan tidak merupakan suatu hal vang sudah bersifat umum
bagt para pendesain. Selain itu, Desain Tata Letak sebuah Sirkuit
Terpadu dalam bentuk setengah jadi juga merupakan objek
perlindungan dari undang undang ini sebab sebuah Sirkuit Terpadu
bentuk setengah jadi dapat berfungsi secara elektronik.
Perkembangan teknologi yang berkaitan Sirkuit Terpadu
berlangsung sungat cepat. Oleh karena itu, jangka waktu perlindungan
hak atas Desain Tata Letak Sirkut Terpadu hanya diberikan untuk masa
10 tahun, yang hitung sejak tanggal penerimaan ataau sejak tanggal
Desain Tata Letak Terpadu tersebut pertama kall dieksploitasi secara
komersial dan tidak dapat diperpanjang.
Untuk dapat melaksanakan pendaftaran Hak Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu, pada saat ini pemerintah menunjuk Departemen
Kehakiman dan hak asasi manusia c.q. Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual untuk melakukan pelayanan di bidang Hak
Kekayaan Intelektual. Mengingat cukup luasnya tugas dan tanggung
jawab tersebut, tidak tertutup kemungkinan pada waktu yang akan
datang, Direktorat Jenderal yang membidangi Hak Kekayaan
Intelektual ini berkembang menjadi suatu badan lain yang bersifat
mandiri di lingkungan pemerintah, termasuk mandiri dalam
pengelolaan keuangan.
Ruang Lingkup Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan untuk Desain
'Tata Letak Sirkuit Terpadu yang orisinal. Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu dinyatakan orisinal apabila desain tersebut merupakan hasil
karya mandiri pendesain, dan pada saat Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu tersebut dibuat tidak merupakansesuatu umum bagi para
pendesain.
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dinyatakan "orisinal" apabila
desain tersebut merupakan hasil karya pendesain itu sendiri dan bukan
merupakan tiruan dari hasil karya pendesain lain. Hak Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu tidak dapat diberikan jika Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
Jangka Waktu Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Perlindungan terhadap Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
diberikan kepada pemegang hak sejak pertama kali desain tersebut
dieksploitasi secara komersial di mana pun, atau sejak tanggal
penerimaan pendaftaran. Yang dimaksud dengan "dieksploitasi secara
komersial" adalah dijual, digunakan, dipakai atau diedarkannya barang
yang di dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu dalam kaitan transaksi yang menandatangani
keuntungan.
Dalam hal Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu telah dieksploitasi
secara komersial, permohonan harus diajukan paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak tanggal pertama kali dieksploitasi. Perlindungan
diberikan selama 10 tahun. Tanggal mulai berlakunya jangka waktu
perlindungan dicatat dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu.
Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah sarana
penghimpunan pendaftaran yang dilakukan dalam bidang Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu yang memuat keterangan tentang nama
Pemegang Hak, jenis desain, tanggal diterimanya permohonan, tanggal
pelaksanaan pendaftaran, dan keterangan lain tentang pelaksanaan
pendaftaran, dan keterangan lain tentang pengalihan hak (bilamana
pemindahan hak sudah pernah dilakukan). Yang dimaksud dengan
"Berita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah sarana
pemberitahuan kepada masyarakat dalam bentuk lembaran resmi yang
diterbitkan secara berkala bentuk lembaran resmi yang diterbitkan
secara berkala oleh Direktorat Jenderal, yang memuat hal-hal yang
diwajib olehundang-undang ini.