Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGANTAR HUKUM BISNIS

( KASUS PELANGGARAN HAK DESAIN INDUSTRI KACA HELM BOGO )

Kelas : 2D
Di susun oleh :

Anugrah Ramadani Noer (201813087)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ABDURACHMANSALEH SITUBONDO

2019
1. LATAR BELAKANG

Desain Industri sebagai salah satu cabang ilmu hukum Hak Kekayaan Intelektual
pengaturannya dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desai Industri.
Undang- undang ini adalah untuk pertama kalinya di buat secara khusus dalam memberikan
perlindungan Desain Industri di Indonesia yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia
pada tanggal 20 Desember Tahun 2000, yang mulai berlaku pada tanggal disahkannya.
Sebelum lahirnya Undang-Undang Desain Industri tersebut, Undang-Undang Hak Cipta telah
menjadi dasar hukum terhdap perlindungan Desain Industri di Indonesia. sejak diundangkan
undang-Undang Desain Industri pada tahun 2000 sampai sekarang ini belum pernah
mengalami perubahan, lain halnya dengan Undang-Undang di bidang Hak Kekayaan
Intelektual lainnya seperti Hak Cipta, Paten dan Merek yang telah mengalami beberapa kali
perubahan untuk disesuaikan dengan Perjanjian TRIPS (bahasa Inggris: Agreement on Trade-
Related Aspects of Intellectual Property Rights, terjemahan Indonesia: "Aspek-Aspek
Dagang yang Terkait dengan Hak atas Kekayaan Intelektual") adalah perjanjian yang berlaku
untuk semua anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Secara substantif Undang-
Undang Desain Industri terdiri dari 57 pasal. Pasal-pasal ini mengatur beberapa hal penting
berkaitan dengan pengertian pendesain, persyaratan perlindungan desain industri subyek
desain industri, lingkup hak, permohonan pendaftaran, pembatalan dan penyelesaian sengketa
Desain Industri.

2. PEMBAHASAN
A. Pelanggaran hak desain industri kaca helm bogo

Bagi pecinta otomotif, pasti sudah familiar dengan helm Bogo. Kaca helm jenis ini memiliki
karakteristik unik sehingga banyak yang menggemarinya. Tapi ternyata desain kaca helm ini
mengundang sengketa hingga ke pengadilan.

Sesuai catatan Kemenkum HAM, desain helm bogo dipegang oleh Toni dengan nomor
registrasi ID 0012832 D. Toni memegang hak desain tersebut untuk periode 3 Agustus 2007
hingga 3 Agustus 2017. Belakangan, Toni kaget karena helm bogo beredar di Bogor yang
diproduksi oleh Gunawan. Akibatnya, Toni mengalami kerugian mencapai Rp 700 juta
sehingga Toni mengambil langkah hukum dengan mempolisikan Gunawan. Mau tidak mau,
Gunawan duduk di kursi pesakitan.

"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 54 ayat 1 Jo
Pasal 9 UU Nomor 31 Tahun 2001 tentang Desain Industri. Menghukum terdakwa dengan
hukuman 1 tahun penjara," putus majelis PN Bogor sebagaimana dikutip dari website
Mahkamah Agung (MA), Selasa (19/4/2016).

Vonis diketok oleh ketua majelis Leandriyati Janis dengan anggota Hendra Halomoan dan
Nistra Priska Faridayanti. Gunawan dinyatakan secara sah dan meyakinkan telah
memproduksi dan memperbanyak serta menggunakan secara tanpa hak atas desain industri
kaca helm terdaftar No ID 0012832 D milik Toni. Atas putusan ini, PN Bogor memberikan
waktu kepada Toni maupun kuasa hukumnya selama 7 hari apakah menerima atau banding
terhadap putusan itu.

Atas putusan itu, Toni mengatakan bahwa dirinya puas atas putusan PN Bogor karena hak-
hak Pendesain benar-benar dilindung. Toni bekerjasama dengan perusahan Malaysia, Bo Go
Optical Sdn Bhd dalam memproduksi dan mencetak desain industri kaca helm serta
peredarannya di Indonesia.

"Bahwa Bo Go Optical Sdn Bhd Malaysia sendiri mengakui desain ini adalah benar-benar
orisinil hasil desain saya. Sekali pun Bo Go Optical Sdn Bhd Malaysia juga mempunyai
merek dan desain kaca helm sendiri," kata Toni saat dihubungi secara terpisah.

Sebelumnya, Gunawan telah mengajukan gugatan pembatalan desain industri terdaftar ke PN


Jakpus tetapi kandas karena ditolak oleh mejelis hakim. PN Jakpus menyatakan helm bogo
ala Toni memiliki kebaruan dan berbeda dengan desain industri Bo Go.

B. Dampak dari kasus pelanggaran hak desain industri kaca helm bogo
1. Dapat menimbulkan penurunan kepercayaan dari masyarakat dan penurunan
konsumen terhadap produk asli karena pelanggan lebih meilih produk yang lebih
murah dengan kualitas yang hampir sama mirip.
2. Menimbulkan kerugian bagi pencipta baik materil maupun imateril.
3. Dapat menimbulkan situasi yang kurang bersahabat antar pihak penggugat dan pihak
tergugat.
4. Dapat menimbulkan pengaruh buruk untuk hubungan kedua belah pihak, pengguagat
dan tergugat
C. upaya penyelesaian kasus pelanggaran hak desain industri kaca helm bogo
1. Penyelesaian Sengketa Pemegang Hak Desain Industri atau penerima lisensi dapat
menggugat siapapun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
berupa: gugatan ganti rugi; dan/atau
2. penghentian semua perbuatan sesuai yang melekat diatasnya. Gugatan Desain
Industri ditujukan ke Pengadilan Niaga. Selain penyelesaian gugatan di Pengadilan
Niaga, para pihak dapat menyelesaikan perselisihan melalui:

a. Arbitrase;

b. atau Alternatif Penyelesaian Sengketa.

3. PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam putusan majelis menilai penggugat tak bisa membuktikan dalil-dalilnya dalam
persidangan. Sehingga, majelis memutuskan, desain industri kaca helm milik Toni
merupakan desain yang baru dan bukan lah desain yang menyerupai milik perusahaan asal
Malaysia, Bo Go Optical Sdn. Bhd. Terlebih lagi, majelis berpendapat desain industri kaca
helm milik Toni sudah didaftarkan sejak 8 tahun lalu yakni 3 Agustus 2007. Sementara itu,
untuk rekonvensi majelis menolak lantaran, pihak Toni tak bisa membuktikan bukti-bukti
yang otentik kalau memang adanya kerugian.

B. SARAN

Sebaiknya kita harus lebih berhati – hati dalam menciptakan sebuah inovasi dan karya yang
baru, Agar tidak mudah diakui dan ditiru oleh pihak manapun. Sehingga, tidak akan terjadi
permasalahan atau sengketa tentang HAKI (Hak Kekayan Intelektual).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kai.or.id/berita/4463/akhir-sengketa-kasus-desain-industri-kaca-helm-bogo.html

https://news.detik.com/berita/3191631/akhir-sengketa-kasus-desain-industri-kaca-helm-bogo

file:///F:/149661-ID-perlindungan-hukum-atas-desain-industri.pdf

Anda mungkin juga menyukai