Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hanifa Hafshoh

NIM : V1622039
No.Absen/Kelas : 21/B

1. Carilah regulasi pemerintah terkait dengan perdagangan internasional.


A. Proteksi -> melindungi produk dalam negeri.
➢ Larangan impor/ekspor
Contoh:
- Larangan impor susu cina karena mengandung senyawa melamin.
- Larangan ekspor barang antik atau gading.
➢ Pembatasan kuota impor/ekspor
➢ Subsidi -> bantuan pemerintah (berupa biaya atau barang) kepada eksportir maupun
importir.
➢ Politik dumping -> harga jual di luar negeri lebih rendah dibandingkan dalam negeri.
➢ Diskriminasi harga -> pemberlakuan harga yang berbeda terhadap suatu jenis barang
di negara berbeda.
B. Autarki
→ Kebijakan pemerintah untuk menutup negaranya dari pengaruh luar (politik dan
ekonomi).
C. Devaluasi
➢ Turunnya nilai mata uang karena kebijakan pemerintah.
➢ Contoh: 1 USD -> Rp12.000
1 USD -> Rp12.500
➢ Tujuan: meningkatkan ekspor dan pemakaian produk dalam negeri, memperkecil
impor, dan menambah devisa negara.
➢ Dampak:
- Harga barang ekspor menurun dan harga barang impor meningkat sehingga barang
yang diekspor ke luar negeri meningkat dan barang yang diimpor dari luar negeri
menurun.
- Neraca perdagangan cenderung surplus.
D. Revaluasi
→ Naiknya nilai mata uang karena kebijakan pemerintah.
→ Tujuan: Meningkatkan impor.
→ Dampak: Neraca perdagangan cenderung menurun.
E. Depresiasi
➢ Turunnya nilai mata uang akibat mekanisme pasar.
➢ Dampak: Naiknya harga impor sehingga mendorong ekspor karena harga barang
dosmetik akan lebih murah untuk dibeli bagi pasar internasional.
F. Apresiasi
→ Naiknya nilai mata uang akibat mekanisme pasar.
→ Dampak: Produk impor lebih murah bagi pembeli domestik sehingga mengarah pada
peningkatan impor.
2. Carilah regulasi pemerintah yang terkait dengan penggunaan sumber daya bagi perusahaan.
Sumber daya :
• SDM -> PP Nomor 94 Tahun 2021 Untuk Tata Kelola Manajemen SDM Yang Semakin
Baik. Adanya Peraturan Pemerintah ini dinilai penting karena terkaitan dengan kinerja,
integritas, etika, profesionalisme dan nilai-nilai budaya suatu organisasi/perusahaan.
• Modal -> PP No. 12 Tahun 2004 dibuat untuk meningkatkan kinerja Perusahaan Efek
melalui peningkatan permodalan dan untuk menjamin hak-hak kepemilikan Perusahaan
Efek pada Bursa Efek.
• SDA -> PT. Unilever melakukan pelanggaran terhadap SDA yaitu pencemaran air dan
pencemaran tanah yang mengakibatkan kerusakan ekosistem sehingga sangat beroposisi
dengan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
• Penggunaan Properti -> Ciputra Group merupakan salah satu perusahaan properti yang
terdaftar di BEI. Hal ini sesuai dengan PP No. 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan,
Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah.

3. Carilah sebuah kasus yang terkait dengan pelanggaran perusahaan terhadap regulasi
pemerintah, kemudian buatlah ringkasannya dan analisis menurut kalian apa dampak dari
pelanggaran tersebut bagi perusahaan?
Ringkasan:
Sampai saat ini, berbagai bentuk pelanggaran hak buruh masih marak terjadi. Berbagai
bentuk pelanggaran hak buruh yang terjadi antara lain kontrak kerja yang tidak sesuai UU
Ketenagakerjaan, status dan hubungan industrial yang tidak wajar, besaran upah dan sistem
pengupahan yang tidak sesuai standar, serta tidak dipenuhinya hak-hak normatif lainnya. Hal
ini terjadi disebabkan oleh minimnya pengawasan Pemerintah. Salah satu pelanggaran hak
buruh menimpa salah satu buruh di PT. Hyppe Teknologi Indonesia.
Disnaker telah mengeluarkan Nota Anjuran yang pada intinya menyatakan terjadinya
pelanggaran Ketenagakerjaan yang dilakukan oleh PT. Hyppe Teknologi Indonesia antara lain:
1) Bentuk hubungan kerja tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 155 UU No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang mana harus diajukan pengusaha untuk mendapatkan
penetapan dari lembaga penyelesaian PHI.
2) Melakukan PHK yang tidak didasarkan perjanjian atau tanpa alasan yang jelas.
3) Bentuk dan sistem upah yang tidak dapat dipertimbangkan sesuai dengan ketentuan Pasal
60 ayat (2) UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
PBHI sebagai kuasa hukum buruh PT. Hyppe Teknologi Indonesia yang menjadi korban
pelanggaran hak tersebut, mengecam keras pembiaran pelanggaran hak buruh yang terjadi
akibat lemahnya pengawasan oleh Dinas Pengawasan Ketenagakerjaan. Sehingga, menambah
panjang deretan kasus-kasus pelanggaran hak buruh. Oleh sebab itu, PBHI mendesak agar
pemerintah pro aktif melakukan pengawasan praktik-praktik Pelanggaran Ketenegakerjaan;
mengusut tuntas standarisasi kontrak kerja, besaran dan bentuk pengupahan, guna mencegah
praktik pelanggaran Ketenagakerjaan serupa yang terjadi; memastikan terpenuhinya hak buruh
yang menjadi korban PT. Hyppe Teknologi Indonesia.
Dampaknya: Perusahaan mengalami beberapa kerugian, yaitu produktivitas perusahaan
mengalami penurunan, perusahaan kehilangan tenaga kerja yang potensial, pengelolaan
perusahaan menjadi kurang maksimal, perusahaan mengeluarkan banyak biaya, waktu dan
tenaga untuk melaksanakan proses rekrutmen karyawan baru.
4. Carilah regulasi pemerintah yang melindungi kepentingan konsumen dan produsen di era
digital saat ini?
➢ Perlindungan Konsumen:
Masyarakat sebagai konsumen harus dilindungi oleh pemerintah, maka hal ini sejalan
sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 29 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen yang menyatakan sebagai berikut:
(1) Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen
yang menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakannya
kewajiban konsumen dan pelaku usaha;
(2) Pembinaan oleh pemerintah atas penyelenggaraan perlindungan konsumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri dan/atau Menteri teknis terkait;
(3) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melakukan koordinasi atas penyelenggaraan
perlindungan konsumen;
(4) Pembinaan perlindungan konsumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi upaya
untuk:
a. Terciptanya iklim usaha dan timbulnya hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan
konsumen,
b. Berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat,
c. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia serta meningkatnya kegiatan penelitian
dan pengembangan di bidang perlindungan konsumen.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan penyelenggaraan perlindungan
konsumen diatur dengan peraturan pemerintah.

➢ Perlindungan Produsen:
Intervensi pemerintah dalam perekonomian secara langsung dan tidak langsung dalam
penentuan harga pasar guna melindungi konsumen atau produsen melalui kebijakan
penetapan harga minimum (floor price) dan penetapan harga maksimum (ceiling price).

5. Carilah contoh kasus pelanggaran perusahaan terhadap kepentingan konsumen pada era digital
saat ini? Analisis dampaknya.
Kasus kebocoran data konsumen aplikasi belanja online Tokopedia pada beberapa bulan
lalu. Dalam kasus ini, ada 91 juta data pengguna aplikasi Tokopedia serta 7 juta data penjual
per bulan maret 2020 yang datanya yang bocor dan dijual di situs dark web dengan harga jual
sebesar $5000 Amerika Serikat. Tingginya jumlah pengguna Tokopedia tidak dibarengi
dengan usaha untuk menjaga kerahasiaan database konsumen. Jika dilihat dari sudut dasar
etika, kelalaian yang dilakukan oleh Tokopedia dapat dikatakan salah atau tidak beretika
karena tidak dapat menjaga keamanan data konsumen sehingga dapat merugikan para
pengguna.
Terjadinya kebocoran data pengguna yang berarti sistem pengamanan data yang ada
tidaklah cukup baik, oleh sebab itu munculah asumsi bahwa tokopedia meremehkan keamanan
pengguna demi mendapatkan pengguna baru lewat marketing mendunia mereka. Selain
mengalokasikan pendanaan yang cukup besar untuk marketing, sebagai perusahaan teknologi
Tokopedia tentu harus juga mengalokasikan pendanaan yang cukup untuk keamanan data
pengguna yang merupakan salah satu perhatian pada manajemen risiko perusahaan teknologi.
Dalam prinsip otonomi seharusnya Tokopedia dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dimana tidak hanya mementingkan keuntungan dan marketing untuk menambah jumlah
pengguna namun lebih jauh lagi harus bertanggung jawab terhadap kualitas pelayan seiring
dengan bertambahnya pengguna.
Pelanggaran sebuah norma moral dalam masyarakat berkaitan dengan seberapa jelas aturan
dan regulasi yang ada baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Salah satu regulasi yang
diterima secara umum dan menjadi salah satu hukum bisnis adalah perundang-undangan.
Sementara itu, di peraturan perundang-undangan tidak ada aturan yang secara khusus mengatur
dan membahas tentang kebocoran data pengguna internet oleh suatu pelaku bisnis. Dalam UU
ITE tidak disebutkan dengan jelas sanksi yang diberikan untuk e-commerce yang lalai dalam
menjaga kerahasiaan data pengguna. Dengan ketidakjelasan regulasi ini mengakibatkan e-
commerce lainnya mungkin saja melakukan tindakan serupa dengan Tokopedia.
Oleh sebab itu, semua pihak perlu melakukan perannya dengan semaksimal mungkin agar
segala kegiatan bisnis yang diupayakan dalam perekonomian tidak merugikan masyarakat
sebagai konsumen. Pemerintah perlu menerapkan regulasi yang jelas terkait kegiatan
elektronik dengan implementasi yang efektif.
Dampaknya: Ketika terjadi kebocoran data Tokopedia mungkin tidak lagi dipercaya oleh
customer dan akibat terburuk yang dapat dirasakan Tokopedia adalah bisnis mereka dapat
kehilangan kepercayaan pengguna.

Anda mungkin juga menyukai