DISUSUN OLEH :
AFRI KURNIATI ( 2011010462066 )
MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAYABAYA
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu hal yang sangat penting. Pertumbuhan ekonomi suatu negara, ditentukan
kerha;
3. Kemajuan teknologi1.
dalam pembangunan.
pembangunan ini berasal dari modal yang terdiri dari modal dalam negeri yaitu
1
Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, (Jakarta: Ghalia,
1993), hlm. 140.
2
tabungan pemerintah (selisih antara penerimaan pemerintah dan pengeluaran
rutinnya) dan tabungan masyarakat, sedangkan modal luar negeri berasal dari
Di Indonesia, salah satu wadah untuk mengelola modal atau dana investasi
adalah melalui sarana Pasar Modal. Pasar Modal adalah kegiatan yang
yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang
1 ayat (5), Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersil, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi
Kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Bagi emiten, dana tersebut diperlukan untuk berbagai rencana kerja yang
tersebut.
2
Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, Undang-undang Nomor 8
Tahun 1995, psl 1 ayat (13).
3
Pasar Modal merupakan pasar yang sangat kompleks, dinamis dan terdapat
berbagai macam pelaku pasar atau lembaga, dimana masing-masing pelaku pasar
atau lembaga ini memiliki tugas, kewenangan, hak dan tanggung jawabnya
masing-masing.
Pelaku pasar atau lembaga yang terdapat dalam kegiatan di pasar modal
Modal. Beberapa lembaga yang terdapat dalam kegiatan pasar modal diantaranya
Bapepam menjalankan fungsi sebagai pengawas pasar uang dan modal dan
dan SK Menkeu Nomor 1548 Tahun 1990, Bapepam tidak lagi menjalankan
fungsi sebagai pelaksana, tetapi hanya memiliki tugas pengawasan dan pembinaan
pasar modal dan masalah mengenai pasar uang diserahkan kepada bidang
3
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, cet.
1, (Jakarta: Prenada Media), hlm. 113.
4
Ibid., hlm. 115.
4
menciptakan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta memberikan
Lembaga lain yang terkait dalam kegiatan pasar modal yaitu Bursa Efek.
Dalam pasar modal di Indonesia terdapat 2 (dua) bursa yaitu Bursa Efek
Jakarta, selanjutnya disebut “BEJ” dan Bursa Efek Surabaya selanjutnya disebut
“BES”, namun sejak tahun 2007 kedua bursa tersebut diatas digabung menjadi
satu dengan nama Bursa Efek Indonesia, yang disingkat “BEI” atau Indonesia
BEJ dikelola oleh PT. Bursa Efek Jakarta, yang sebelumnya pengelola
bursa adalah Bapepam. Instrumen yang diperdagangkan dalam BEJ adalah saham
(equity)7. BES didirikan pada tanggal 16 Juni 1989 yang dikelola oleh PT. Bursa
5
Ibid., hlm. 116.
6
Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, op. cit, psl. 1 ayat 4.
7
Saham (equity) adalah bukti penyertaan modal dalam perusahaan.
8
Obligasi adalah bukti pengakuan berutang dari suatu perusahaan.
5
menggabung BEJ sebagai pasar saham dengan BES sebagai pasar obligasi dan
derivatif9.
modal. Menurut pasal 1 ayat (21) Undang-undang Pasar Modal, Perusahaan Efek
adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
pengawasan dari kedua lembaga tersebut diatas, yaitu Bapepam dan Pasar Modal,
Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (1) UU OJK, OJK adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
9
AntaraNews: Menkeu: BEJ dan BES Merger Jadi Bursa Efek Indonesia.
10
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, op. cit., hlm. 126.
6
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan
dan stabil;
jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor perasuransian,
jasa keuangan terkait dan OJK berwenang untuk membuat peraturan di bidang
jasa keuangan terkait, sebagai contoh OJK dapat berkoordinasi dengan Bank
Pasar Modal.
11
Indonesia, Undang-undang Tentang Otoritas Jasa Keuangan, Undang-undang
Nomor 21 Tahun 2011, psl. 4.
12
Ibid., psl. 6.
7
Selain di dalam negeri, OJK dapat melakukan kerjasama dengan otoritas
lainnya, misalnya kerja sama dalam rangka pemeriksaan dan penyidikan serta
Seperti telah disebutkan diatas, bahwa dalam kegiatan pasar modal yang
sangat rumit terdapat beberapa pelaku usaha yang memiliki tugas, kewenangan,
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk
menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan
membuka rekening pada LPP dan untuk membuka rekening ini dibutuhkan dana
yang tidak sedikit. Uang atau dana tersebut dapat berasal dari cara yang sah
13
Diakses dari hukumpenanamanmodal.com.
14
Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, Undang-undang Nomor 8
Tahun 1995, psl. 1 ayat 10.
15
Ibid., psl. 1 ayat 8.
8
ataupun cara yang tidak sah, seperti uang yang berasal dari kegiatan pidana atau
Pidana Pencucian Uang, menyebutkan bahwa apabila uang tersebut berasal dari
kejahatan seperti yang disebutkan diatas, maka hal ini termasuk dalam ruang
atau Money Laundering. Pada dasarnya perumusan itu menyangkut suatu proses
pencucian uang yang diperoleh dari kejahatan dan dicuci melalui suatu lembaga
keuangan (bank) atau penyedia jasa keuangan lainnya, sehingga pada akhirnya
uang yang sebelumnya ilegal menjadi seakan-akan sebagai uang sah sah atau
halal.
Pencucian Uang yang telah diubah oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003,
selain itu dibentuklah suatu lembaga khusus yang menangani masalah kejahatan
9
(PPATK), penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) baik di
tetapi dapat menerapkan prinsip mengenal nasabah ini, karena seperti telah
disebutkan di atas yang menyebutkan bahwa uang hasil kejahatan dapat di “cuci”
melalui suatu lembaga keuangan perbankan dan melalui Penyedia Jasa Keuangan
dimana LPP termasuk dalam salah satu lembaga penyedia jasa keuangan, maka
tindak pidana pencucian uang mungkin saja dapat dilakukan melalui LPP.
Hal ini mungkin dapat terjadi karena tidak seperti di bank pada umumnya,
bank, bank tersebut memiliki hak untuk mengetahui asal sumber dana dari calon
nasabah yang bersangkutan, apakah dana tersebut berasal dari sumber yang sah
atau tidak sah. Sedangkan, dalam LPP hal ini tidak dilakukan, dalam arti LPP
B. Pokok Permasalahan
Pidana Pencucian Uang, yang menyebutkan bahwa LPP termasuk dalam salah
satu lembaga Penyedia Jasa Keuangan, maka LPP merupakan salah satu lembaga
yang menjadi ujung tombak dalam upaya membangun sistem asnti pencucian di
Indonesia16.
10
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa LPP memiliki peranan yang
penting atau dapat dikatakan merupakan salah satu unsur strategis sebagai
1. Bagaimana peranan LPP dalam kegiatan pasar modal, dan jenis transaksi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
11
c. Untuk mengetahui sejauh mana peranan dari OJK sebagai lembaga
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
menjalankan tugasnya;
E. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah yang berkaitan, untuk itu
12
Lembaga ini termasuk lembaga penunjang dalam kegiatan pasar modal,
karena LPP melakukan kegiatan lanjutan atas transaksi yang dilakukan dalam
pasar modal. Kegiatan lanjutan yang dilakukan LPP adalah menyediakan jasa
dan efisien.
13
dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana
pencucian uang.”
Dengan kata lain, Pencucian uang dapat dikatakan merupakan suatu timdak
sumber dana dari kejahatan yang dilakukan sehingga nantinya si pelaku dapat
17
Suyitno, “Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang Secara Tepat.’
14
6. Menurut Pasal 1 ayat (7) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang
mencurigakan18.”
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
18
Badan Pengawas Pasar Modal, Peraturan No. V.D.10, Tentang Prinsip
Pengenalan Nasabah, Kep-02/PM/2003, psl. 1 huruf d.
15
kepustakaan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan,
Jayabaya.
2. Spesifikasi Penelitian
kepustakaan.
Teknik atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi
Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data dari
hasil studi pustaka dan studi dokumen terhadap bahan hukum primer,
16
yaitu hal yang dinyatakan responden secara lisan atau tertulis dan
5. Lokasi Penelitian
6. Keaslian Penelitian
penelitian sebelumnya.
Untuk memberikan suatu gambaran tentang hal yang akan ditulis, dibawah
Bab II. Merupakan bab yang membahas mengenai tinjauan umum pasar modal
Keuangan.
Bab III. Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan umum tentang tindak
19
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. 3, (Jakarta:UI-Press,
1986), hlm. 250.
17
Sejarah dan pengertian tindak pidana pencucian uang (money
dan pihak-pihak yang termasuk dalam rezim anti tindak pidana pencucian
pencucian uang.
pencucian uang.
18