Anda di halaman 1dari 16

Hukum Kontrak

Oleh :
Dr. Dewi Sulistianingsih,S.H.,M.H.

MATERI :
PEMBERIAN KUASA
PEMBERIAN KUASA

 Pasal 1792 KUH Perdata


 Adalah persetujuan seseorang sebagai
pemberi kuasa dengan orang lain sebagai
penerima kuasa ; guna melakukan suatu
perbuatan/tindakan untuk dapat “atas
nama” si pemberi kuasa.
Sifat pemberian kuasa

 Mewakilkan atau perwakilan


(vertegenwoording)
 Contoh:
 A hendak menjual sebuah rumah. Untuk itu ia
memberi kuasa pada B. Dalam hal ini B
dapat langsung berurusan dengan pembeli
pihak ketiga © atas nama A.
Cara dan Bentuk Kuasa
 Bentuk akta resmi. Seperti akta notaris, akta
yang dilegalisasi di kepaniteraan pengadilan
 Bentuk surat di bawah tangan, surat biasa.
 Bentuk kuasa lisan (Pasal 1793 ayat 1 KUH
Perdata).
 Bentuk kuasa “secara diam-diam”. Surat
kuasa bisa terjadi “dengan sendirinya tanpa
persetujuan lebih dulu”. Dapat disimpulkan
dari tindakan yang dilakukan oleh seseorang
(Pasal 1793 ayat 2). Contohnya
zaakwaarneming.
Sifat persetujuan kuasa

 Kontrak konsensual artinya dengan


adanya persetujuan pemberian kuasa, hal
itu sudah berkekuatan yang mengikat
diantara para pihak.
Upah si kuasa

 Pada dasarnya pelaksanaan kuasa


dilakukan dengan Cuma-cuma,.
 Seorang kuasa tidak boleh meminta upah
melebihi jumlah dari apa yang ditentukan
dalam pasal 411 BW.
Upah yang ditentukan dalam
persetujuan

 Upah seorang kuasa “dipersamakan dengan


upah seorang wali” yang mengurus
kepentingan harta orang yang berada di
bawah ampuannya, yakni :
- sebesar 3 % dari penghasilan.
- sebesar 1 ½ % dari modal.
- sebesar 2 % dari perbelanjaan atau
pengeluaran.
Isi pemberian kuasa

 Pemberian kuasa khusus.


 Pemberian kuasa umum.
 Kuasa istimewa.
 Kuasa perantara.
Pemberian kuasa khusus

 Berisi tugas tertentu.


 Pemberi kuasa menyuruh si kuasa untuk
melaksanakan suatu atau beberapa hal
tertentu saja.
 Contoh : menjual sebuah rumah, atau
untuk menggugat seseorang tertentu saja
(pasal 1795 KUH Perdata).
Pemberian kuasa umum

 Kuasa umum mengandung isi dan tujuan


untuk melakukan tindakan-tindakan
pengurusan barang-barang harta
kekayaan si pemberi kuasa.
Kuasa istimewa
 Yaitu suatu kuasa yang sangat khusus
secara tegas menyebut satu persatu,
tindakan apa yang harus dilakukan oleh
si kuasa.
 Meliputi penjualan barang, mengadakan
hipotik, memperbuat perjanjian damai,
pengakuan atau untuk melakukan suatu
tindakan yang berhubungan dengan
hak milik mutlak (pasal 1796 KUH
Perdata).
Kuasa perantara

 Kuasa yang hanya jadi penghubung


antara si pemberi kuasa dengan pihak
ketiga.
Kewajiban kuasa

 Melaksanakan kuasa yang diberikan


sesempurna mungkin.
 Mempertanggungjawabkan kerugian yang
timbul akibat kelalaian dan
ketidaksempurnaan dalam melaksanakan
wewenang yang dilimpahkan pemberi
kuasa kepadanya.
Lanjutan …
 Melaporkan dan membuat perhitungan
pertanggungjawaban atas segala
sesuatu yang dilakukannya sehubungan
dengan pelaksanaan tugas.
 Wajib bertanggungjawab atas tindakan
yang dilakukan oleh “kuasa substitusi”.
 Membayar “bunga uang” tunai yang
diterimanya, jika uang yang diterimanya
dipergunakan untuk kepentingan diri
sendiri.
Kewajiban pemberi kuasa

 Mengganti segala uang panjar dan biaya-


biaya yang telah dikeluarkan oleh si kuasa
dalam melaksanakan tugas.
 Membayar bunga atas pemakaian uang si
kuasa dalam melaksanakan tugas.
Berakhirnya kuasa (pasal 1813 BW)
 Karena pencabutan oleh si pemberi
kuasa.
 Si kuasa melepaskan kuasa yang
diterimanya atas kehendak sendiri (pasal
1817 BW).
 Karena meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai