Anda di halaman 1dari 19

TUGAS HUKUM INVESTASI DAN PASAR MODAL

NAMA : WAHYU TANTRA SETIADI

NIM : 1982411006

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasal Modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

seperti saham, obligasi, reksana dana maupun efek yang lainnya. Pasar modal memiliki

peranan penting di sektor keuangan, karena pasar modal menawarkan alternatif baru

bagi dunia usaha untuk memperoleh sumber pemberdayaan usahanya, disamping

menambahkan cara baru bagi investor untuk melakukan investasi. 1 Perdagangan efek-

efek di pasar modal sebenarnya memperdagankan kepercayaan, karena kepercayaan

dari masyarakatlah dengan cara membeli saham-saham suatu perusahaan hingga nilai

saham tersebut meningkat dan menciptakan prospek keuntungan dimasa mendatang

serta kebijakan pemerintah yang mendukung kegiatan pasar modal dengan adanya

kepastian hukum bagi seluruh investor dengan adanya Undang-Undang Pasar Modal

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Dalam melaksanakan kegiatan dibidang

pasar modal, di Indonesia ada yang disebut dengan Bursa Efek yaitu pihak yang

menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan

penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek

diantara mereka. Jadi seluruh perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek maka

kepemilikan sahamnya dapat dilakukan melalui perdagangan efek.

1
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, 2017, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Sinar
Grafika, Jakarta, hlm. 166.
Menurut Siswanto Sudomo menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar

dimana diterbitkan serta diperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang,

khususnya obligasi dan saham. 2 Adapun terdapat dua jenis pasar yaitu pasar perdana

yang dimana surat-surat berharga itu pertama kali diterbitkan sedangkan pasar

sekunder yang dimana surat-surat berharga itu diperdagangkan. Yang biasanya kita

melakukan transaksi dengan melakukan jual beli melalui perusahaan efek maka itu

disebut dengan pasar sekunder. Bagi perusahaan yang ingin memilih pembiayaan

melalui mekanisme pasar modal, maka perlu melakukan go public. Go Public atau

Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran Umum adalah suatu proses perubahan

status perusahaan dari yang semula bukan perusahaan publik menjadi perusahaan yang

terbuka dan kepemilikannya dipegang oleh publik. Melalui IPO, perusahaan akan

mendapatkan dana dari publik sehingga dapat digunakan untuk pengembangan bisnis. 3

Dalam mengatur kegiatan pasar modal yang mencakup ketentuan-ketentuan

mengenai persyaratan perusahaan yang menawarkan saham atau obligasi kepada

masyarakat. Adapun perjanjian-perjanjian umum yang diatur dalam kegiatan pasar

modal yaitu Perjanjian Jual Beli Saham, Perjanjian Penerbitan Saham, Perjanjian Antar

Pemegang Saham, ketiga perjanjian ini merupakan hal umum yang berkaitan dengan

kegiatan pasar modal. Selain itu adanya ketentuan mengenai perusahaan perantara,

2
Siswanto Sudomo dan Ninik Widiyanti, 1995, Pasal Modal Keberadaan Dan Manfaatnya
Bagi Pembangunan, Rineka Cipta, Jakart, hlm. 10
3
Christine Novita Nababan, BEI: Pengampunan Pajak Momentum Perusahaan IPO, diakses
dari http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160716035722-78-145080/bei-pengampunan-
pajakmomentum-perusahaan-ipo/, diakses tanggal 6 Mei 2020.
profesi penunjang, lembaga penunjang, perlindungan investor, serta atura-aturan yang

berlaku dalam pasar modal. Persyaratan tersebut dibentuk dalam rangka memberikan

pemahaman kepada masyarakat tentang keadaan perusahaan atau emiten. Perusahaan-

perusahaan tersebut harus menyampaikan segala fakta materiil bagaiaman keadaan

perusahaan atau harus terbuka atas seluruh keadaan perusahaan kepada masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membahas mengenai

bagaimana struktur pasar modal dan pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan pasar

modal di Indonesia dan bagaiman kaitannya bagi pihak-pihak yang dalam struktur

pasar modal dengan perjanjian yang digunakan dalam kegiatan pasar modal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur pasar modal dan pihak-pihak yang berkaitan dengan

kegiatan pasar modal di Indonesia ?

2. Bagaimana kaitannya bagi pihak-pihak yang dalam struktur pasar modal

dengan perjanjian yang digunakan dalam kegiatan pasar modal ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana struktur pasar modal serta pihak yang berkaitan

dengan kegiatan pasar modal di Indonesia

2. Untuk mengetahui keterkaitan pihak-pihak dalam struktur pasar modal dengan

perjanjian-perjanjian yang digunakan dalam kegiatan pasar modal


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Struktur Pasar Modal Dan Pihak-Pihak Yang Berkaitan Dengan

Kegiatan Pasar Modal di Indonesia

Struktur Pasal Modal di Indonesia seperti tabel diatas diatur dalam Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dengan uraian sebagai berikut :

a. Otortitas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Yang

merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain,

yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,

pemeriksaan, dan penyidikan disektor keuangan. Yang sebelumnya fungsi,


tugas dan wewenang, pengaturan dan pengawasan yang dipegang oleh

Bapepam dan setelah dibentuknya OJK maka kewenangan tersebut diambil

alih.

b. Bursa Efek merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-

pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Hal ini

tercantum pada Pasal 1 angka 4 UU Pasar Modal.

c. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), berbentuk perseroan yaitu PT Kliring

Penjamin Efek Indonesia (KPEI) merupakan pihak yang menyelenggarakan

jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Tercantum pada

Pasal 1 angka 9 UU Pasar Modal.

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), berbentuk perseroan yaitu PT

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan pihak yang

menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan

efek, dan pihak lain. Tercantum pada Pasal 1 angkat 10 UU Pasar Modal.

e. Perusahaan Efek merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai

penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi.

Tercantum pada Pasal 1 angka 21 UU Pasar Modal

1. Penjamin Emisi Efek (PEE) adalah pihak yang membuat kontrak

dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan

emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak

terjual. Tercantum dalam Pasal 1 angka 17 UU Pasar Modal;


2. Perantara Pedagang Efek adalah pihakyang bertindak mewakili

kepentingan Perusahaan Efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan

pelaksanaan perdagangan efek. Tercantum pada Pasal 1 angkat 18 UU

Pasar Modal;

3. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola

Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi

kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana

pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tercantum pada Pasal 1

angka 11 UU Pasar Modal.

f. Lembaga Penunjang merupakan lembaga yang turut serta mendukung

pengoperasian pasar modal, berfungsi melakukan pelayanan kepada

masyarakat. Lembaga penunjang terdiri dari :

1. Biro Administrasi Efek (BAE) adalah pihak yang berdasarkan kontrak

dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek emiten.

2. Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa untuk menitipkan

efek dan atau yang lainnya berkaitan dengan efek serta jasa, termasuk

menerima deviden, bunga dan hak-hak lain. Serta menyelesaikan

transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi

nasabahnya.

3. Wali Amanat adalah pihak diberikan kepercayaan untuk mewakil dari

suatu kepentingan dari pemegang obligasi atau sekuritas. Yang dapat


dilakukan oleh Bank Umum yang terdaftar di OJK dan pihak lain yang

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

4. Pemeringkat Efek adalah perusahaan swasta yang bertugas untuk

memberikan peringkat dari suatu efek dengan memberikan simbol

tertentu yang dapat memberikan gambaran dari kinerja serta kualitas

dari suatu efek yang berkaitan dengan dimungkinkan adanya risiko

gagal bayar.4

g. Profesi Penunjang memiliki peranan yang cukup penting dalam penawaran

umum. Profesi penunjang pasar modal meliputi : akuntan publik, konsultan

hukum, penilai/appraisal,notaris dan profesi lain yang ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah.

1. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari

Menteri dan terdaftar di Bidang Pengawas Pasar Modal.

2. Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat

hukum kepada pihak lain yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar

Modal. Konsultan hukum dalam membuat pendapat hukum harus

memuat fakta, keterangan, dan informasi mengenai aspek hukum emiten

dan harus mempunyai integritas objektifitas dan kemandirian

(independensi) serta tunduk kepada kode etik konsultan hukum.

4
Nindyo Pramono, 2013, Hukum PT Go Public dan Pasar Modal, Andi Publisher, Yogyakarta,
hlm. 297-302.
3. Penilai/appraisal adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset

perusahaan dan terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal. Mereka

adalah perusahaan atau perorangan yang secara profesional mempunyai

keahlian untuk membuat penilaian mengenai aktiva perusahaan yang

dibutuhkan untuk kegiatan pasar modal.

4. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik

dan terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal. Notaris dalam kegiatan

pasar modal mempunyai tugas kunci, karena Notaris harus menyiapkan,

membuat, dan merumuskan dokumen mengenai berbagai hubungan

hukum yang terjadi antara berbagai pihak pada saat sebelum, ketika, dan

sesudah penawaran umum. 5

h. Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Penawaran efek yang

dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata

cara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6

Tercantum pada Pasal 1 angka 6 UU Pasar Modal

i. Perusahaan publik adalah perusahaan yang berbadan usaha Perseroan Terbatas

yang sahamnya dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan

memiliki moda disetor minimal tiga miliar rupiah. Dan telah melantai di bursa

saham.

5
Ibid, hlm 179.
6
Eduardus Tandelilin, 2010, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Kanisius, Yogyakarta,
hal. 251.
j. Reksadana adalah perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana dari

investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar

modal dan atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola

tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan

investor pada perusahaan reksa dana tersebut.

2.2. Pihak-Pihak Yang Dalam Struktur Pasar Modal Terkait Dengan

Perjanjian Yang Digunakan Dalam Kegiatan Pasar Modal

Dunia Pasar Modal merupakan salah satu terobosan dalam dunia investasi,

dengan melakukan go public maka sebuah perusahaan akan segera mendapatkan

dana dalam hal menjual seberapa besar kepemilikan sahamnya untuk dijual pada

masyarakat. Adapun perjanjian-perjanjian yang perlu diketahui dalam pasar modal,

yaitu :

1. Perjanjian Jual Beli Saham merupakan suatu perjanjian yang mengatur

mengenai jual beli saham dengan adanya penawaran dari pemilik saham. Jika

terjadinya kesepakatan mengenai jumlah lembar saham yang akan dibeli dengan

harga yang ditawarkan maka dituangkan dalam suatu perjanjian. Peralihan

kepimilikan dari saham dianggap sah apabila mengikuti aturan yang berlaku. Tidak

hanya mengenai lembar saham dan harga yang ditentukan, namun tanggal

pembayaran dan jenis saham pun perlu ditentukan. Karena jenis saham menentukan

dari hak-hak apa saja yang akan didapatkan apabila tercapai jual beli saham tersebut.

2. Perjanjian Penerbitan Saham merupakan keadaan yang akan dilakukan

apabila dalam perjanjian jual beli saham tercapai. perjanjian penerbitan saham
berlaku sebagai dasar hak yang mengikat kesepakatan antara calon pemberi dana di

suatu perusahaan dengan perusahaan yang akan menerima dana. Intensi calon

pemberi dana untuk berinvestisasi dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana.

Dengan demikian perusahaan akan menerbitkan saham dengan jumlah yang telah

disepakati sebelumnya dengan nilai dan nominal yang sama. Sejak saat itu investor

resmi memperoleh status sebagai pemegang saham.

3. Perjanjian Antar Pemegang Saham merupakan perjanjian yang berlaku

hanya pada pemegang saham dari suatu perusahaan, hal ini berfungsi untuk

menentukan pembagian hak dan kewajiban antara para pemegang saham. Perjanjian

ini untuk melindungi dari benturan kepentingan yang bisa saja terjadi seperti

pengambilan kebijakan berupa produksi maupun arah kedepannya.

Dalam prakteknya ada perjanjian yang disebut dengan Repurschase Agreement

atau yang lebih umum yatu perjanjian REPO dan Perjanjian Emisi Efek atau Full

Commiment oleh Underwritter, adapun uraian dari kedua perjanjian sebagai berikut:

1. Perjanjian Repurschase Agreement (REPO)

Instrumen pada pasar uang untuk memperoleh pendanaan jangka pendek.

Transaksi REPO dilakukan dengan cara transaksi jual beli surat berharga (efek), di

mana pihak penjual dan pihak pembeli membuat perjanjian yang mengikat kedua belah

pihak. Perjanjian tersebut mensyaratkan kepada pihak penjual, untuk melakukan

pembelian kembali efek yang telah dijual kepada pembeli berdasarkan harga dan waktu

yang telah disepakati. Harga pembelian kembali oleh penjual efek tersebut disertai

dengan bunga berdasarkan tingkat pengembalian yang telah disepakati. Karena itulah,
transaksi REPO ini sering disebut sebagai secured/ collateralized loan (pinjaman yang

dijamin dengan efek)7. Dalam transaksi REPO dibagi atas tiga ditinjau dari jatuh

temponya yaitu :

a) Overnight: jatuh tempo dalam satu hari.

b) Term Repo: jatuh tempo dalam waktu kurun tertentu.

c) Open Repo: tidak ditentukan jatuh temponya.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)

(sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan/OJK) telah menerbitkan pengaturan tentang

Repo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.04/2015 tentang Pedoman

Transaksi Repurchase Agreement Bagi Lembaga Jasa Keuangan dengan menggunakan

Global Master Repurchase Agreement (GMRA) mendefinisikan repo sebagai transaksi

jual efek dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Sedangkan, berdasarkan sudut pandang pembeli efek atau penyedia dana menyebutkan

istilah REPO sebagai reverse REPO. Artinya, reverse REPO merupakan kebalikan dari

transaksi REPO, di mana transaksi beli efek dengan janji akan menjual kembali pada

waktu dan harga yang telah ditetapkan. 8 Adapun ketentuan-ketenutna yang berkitan

mengenai pelaksaan transaksi REPO yaitu :

a) Seller merupakan pihak yang membutuhkan dana

b) Buyer merupakan pihak yang meminjamkan dana

7
Indradi, 2014, Repurchase Agreement (REPO): Dualisme Dalam Perspektif Pajak
Penghasilan, Jurnal Insidetax, Edisi 24, Jakarta, hlm. 1.
8
Ibid, hlm. 2.
c) Nilai Repo merupakan jumlah uang yang akan dipinjamkan

d) Instrumen Efek merupakan jaminan yang bisa berupa obligasi korporasi, SBI,

atau saham

e) Bunga merupakan besarnya imbalan hasil yang didapatkan untuk pihak yang

meminjamkan dana

Pada waktu dan harga yang telah disepakati dalam perjanjian pihak penjual

akan melakukan pembelian kembali efek yang telah dijual tersebut. Harga pembelian

yang dibayarkan oleh penjual akan disertai dengan tingkat bunga yang telah disepakati.

Dengan demikian, pembelian kembali efek ini pada hakikatnya merupakan pelunasan

atas utang jangka pendek.9 Terdapat dua perspektif berbeda atas transaksi REPO.

Pertama, berdasarkan perspektif hukum atau legal, transaksi jenis ini merupakan

transaksi jual beli efek berdasarkan perjanjian yang mengikat kepada penjual efek

untuk melakukan pembelian kembali (buyback). Sedangkan, perspektif kedua

berdasarkan substansi ekonomi, artinya transaksi REPO dipersamakan dengan

transaksi pinjaman dengan jaminan berupa efek.

Adapun contoh kasus pada PT Sekawan Inti Pratama Tbk adalah salah satu

emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode SIAP. Kewajiban dari

pembeli REPO adalah untuk menyerahkan uangnya untuk membeli saham tersebut

serta mengembalikan saham tersebut jika pada saatnya jatuh tempo, pihak penjual

membeli kembali saham tersebut, kemudian kewajiban bagi penjual adalah untuk

9
Ibid, hlm 3-4.
menyerahkan saham yang sudah dibeli oleh pembeli saham REPO dan membeli

kembali saham tersebut jika sudah jatuh tempo. Dalam transaksi REPO, selain

mencari keuntungan, tentu juga memiliki risiko. Risiko yang paling umum yang terjadi

dan dihadapi oleh investor dalam transaksi REPO saham adalah terjadi gagal

bayar, atau keadaan dimana penjual REPO tidak dapat mengembalikan uang investor

atau Pemegang REPO ketika sudah saatnya jatuh tempo, dalam keadaan seperti

ini maka dapat dikatan penjual wanprestasi.

Dalam keadaan seperti ini, pembeli REPO sebagai pihak yang dirugikan akibat

adanya wanprestasi berupa kegagalan pembayaran atas saham yang mnejadi obyek

REPO oleh pihak penjual, dapat menunutu pemenuhan perjanjian, pembatalan atau

ganti kerugiannya. Dapat dilakukan memberi peringatan dan negosiasi terlebih dahulu

dalam penyelesaian sengketa. setelah diberi peringatan, maka pembeli REPO dapat

melakukan gugatan wanprestasi ke pengadilan negeri untuk menuntut ganti kerugian.

Investor sebagai pihak pembeli REPO Saham dapat menuntut ganti kerugian materil

berupa sejumlah uang senilai yang seharusnya didapatkan ketika jatuh tempo sesuai

dengan perjanjian, dan termasuk keuntungan yang akan diperoleh di kemudian hari,

sesuai dengan pasal 1246 KUHPer bahwa biaya, rugi dan bunga yang oleh si berpiutang

boleh dituntut akan penggantiannya, terdirilah pada umumnya atas rugi yang telah

dideritanya dan untung yang sedianya harus dapat dinikmatinya, dengan tak

mengurangi pengecualian-pengecualian serta perubahan-perubahan yang akab disebut

dibawah ini.
2. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk

melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban

untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual tercantum pada Pasal 1 angka 17 UU Pasar

Modal. Penjamin emisi/underwritter adalah anggota bursa yang memiliki izin sebagai

penjamin emisi efek, yang tugas utamanya membantu emiten yang akan melakukan

proses go public atau melaksanakan right issue. Dalam proses go public, penjamin

emisi akan berperan untuk memberikan bantuan kepada emiten dalam rangka membuat

prospektus emiten, melaksanakan penawaran dalam rangka penjualan saham emiten di

pasar perdana serta menjadi penjamin dalam proses go public. Berdasarkan Undang

Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), kegiatan penjamin emisi

dalam melakukan penjaminan emisi hanya dapat dilakukandalallm rangka membentu

emiten melakukan penawaran umum atas efeknya. Misalnya kegiatan distribusi yang

dilakukan oleh penjamin emisi di pasar perdana, hanya dapat dilakukan apabila suatu

pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum telah dinyatakan efektif oleh

OJK. Adapun beberapa commitmen dari pihak underwritter dalam hal kewajibannya.

Komitmen ini dinyatakan dalam perjanjian yang disebut perjanjian penjaminan efek. 10

Macam-macam komitmen tersebut yaitu :

a) Full Commitment merupakan komitmen penuh dari underwritter kepada

emiten. Jika karena sesuatu hal apapun yang menyebabkan sebagian saham

10
Munir Fuady, 2001, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, hlm 60.
yang diresmikan tidak habis terjual pada pasar perdana, maka pihak underwriter

sendiri mempunyai kewajiban untuk membeli sisa saham yang tidak terjual.

Perjanjian emisi dengan syarat full commitment ini, dikatakan juga sebagai

perjanjian jual beli karena penjamin akan membeli sisa efek yang tidak terjual,

yang kemudian dijual kembali kepada para pemodal. Dalam perjanjian ini,

penjamin menanggung risiko apabila ada efek yang tidak terjual. Untuk

mengurangi resiko tersebut, biasanya penjamin emisi melakukan pembentukan

sindikasi. Sindikasi merupakan kumpulan dari beberapa perusahaan efek yang

secara bersama-sama akan menanggung risiko apabilan sahan dalam

penawarannya tidak semua laku terjual.

b) Best Effort Commitment ( komitmen terbaik), yaitu merupakan komitmen jika

saham tidak habis terjual di pasar perdana, maka pihak underwriter dapat

mengembalikannya kepada emiten tanpa kewajiban untuk membelinya. Namun

penjamin emisi akan berupaya sebaik mungkin untuk melakukan penjualan

efek emiten kepada pemodal. Jadi penjamin efek tidak bertanggung jawab sama

sekali atas sisa efek yang tidak terjual.

c) Stand By Commitment (komitmen siaga), yaitu merupakan komitmen, apabila

sisa saham yang tidak habis terjual di pasar perdana dapat dibeli oleh

underwriter dengan harga tertentu, biasanya harga yang didapatkan lebih

murah.

Dalam contoh kasus pada PT Krakatau Steel Tbk sebagai emiten dengan

penjamin emitennya yang membentuk sindikasi yaitu PT Bahana Securities, PT


Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas dalam perjanjian penjaminan emisi efek

yaitu perusahaan penjamin emisi efek mengikatkan diri untuk bertindak atas nama

emiten sebagai penjamin pelaksana emisi dalam proses go public dengan syarat-syarat

tertentu yang disepakati bersama. Penjamin emisi, menawarkan dan menjualkan efek

yang ditawarkan oleh emiten dalam penawaran umum kepada masyarakat investor

dengan mendapatkan upah berupa komisi. Sebelum menyetujui untuk melaksanakan

hak dan kewajibannya, ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi baik oleh emiten

maupun penjamin pelaksana emisi, mengingat penjamin emisi efek terikat kontrak Full

Commitment (kesanggupan penuh),untuk menghindari risiko yang timbul dalam

pelaksanaan penawaran umum. Apabila terjadi sengketa yaitu wanpestasi terhadap isi

perjanjian akan diselesaikan secara negosiasi terlebih dahulu, namun jika tidak

menemui titik penyelesaian, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui

Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI).


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur pasar modal berkaitan dengan kelangsungan kegiatan meliputi OJK

sebagai pengawas. Bursa efek, lembaga kliring dan penjamin, lembaga

penyimpanandan penyelesaian sebagai lembaga penunjang untuk dapat

melaksanakan kegiatan pasar modal. Lalu perusahaan efek, lembaga

penunjang, profesi penunjang, pemodal serta pihak-pihak yang berkaitan

lainnya sebagai penyempurna dalam pelaksanaan kegiatan pasar modal agar

dapat dijangkau oleh masyrakat dengan mudah.

2. Perjanjian-perjanjian yang ada dan digunakan di pasar modal meliputi

Perjanjian Repurchased Agreement (REPO) termasuk dalam perjanjian

transakaksi jual-beli saham, dengan mekanisme saham yang dibeli memiliki

jangka waktu dan harga yang telah ditentukan untuk dibeli kembali oleh

penjual saham. Perjanjian ini biasanya disebut juga pinjaman jangka pendek,

karena perusahaan emiten sedang memerlukan dana dan agar mudah

mendapatkan dana. Adapun Perjanjian Penjaminan Emisi Efek merupakan

perjanjian yang dibuat antara emiten dengan penjamin emisi efek untuk

membayar seluruh saham dalam penawaran saham perdana, atau membayar

sebagian apabila saham tidak laku terjual atau membeli saham yang tidak laku

terjual setelah penawaran saham perdana berakhir.


DAFTAR PUSTAKA

- Buku

Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, 2017, Hukum Investasi dan Pasar Modal,

Sinar Grafika, Jakarta

Eduardus Tandelilin, 2010, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Kanisius,

Yogyakarta

Munir Fuady, 2001, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung

Nindyo Pramono, 2013, Hukum PT Go Public dan Pasar Modal, Andi Publisher,

Yogyakarta

Siswanto Sudomo dan Ninik Widiyanti, 1995, Pasal Modal Keberadaan Dan

Manfaatnya Bagi Pembangunan, Rineka Cipta, Jakarta

- Jurnal

Indradi, 2014, Repurchase Agreement (REPO): Dualisme Dalam Perspektif Pajak

Penghasilan, Jurnal Insidetax, Edisi 24, Jakarta

- Internet

Christine Novita Nababan, BEI: Pengampunan Pajak Momentum Perusahaan IPO, diakses

dari http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160716035722-78-145080/bei-

pengampunan-pajakmomentum-perusahaan-ipo/, diakses tanggal 6 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai