Anda di halaman 1dari 13

Ringkasan 

Pasar Saham

 Pengertian
Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan instrumen
keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun
hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh
perusahaan swasta (private stocks). Buku bisnis pasar modal = Dr. H budi Untung S.H, C.N
M.M
 Manfaat 
1. Sebagai sumber penghimpunan dana
Pasar modal berfungsi sebagai alternatif sumber penghimpunan dana selain sistem
perbankan yang selama ini dikenal merupakan media penghimpunan dana secara
konvensional. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan surat berharga
(sekuritas), baik surat tanda hutang ( obligasi atau bonds) maupun surat tanda
kepemilikan (saham). Dengan memanfaatkan sumber dana dari pasar modal tersebut,
perusahaan dapat terhindar dari kondisi debt to equity ratio (perbandingan antara
utang dan modal) yg terlalu tinggi.
2. Sebagai alternatif investasi para pemodal/investor.
Investasi di pasar modal lebih fleksibel. Setiap pemodal dapat melakukan
pemindahan dananya dari satu perusahaan ke perusahaan lain, atau dari satu industri
ke industri lain sesuai dengan perkiraan akan keuntungan yang diharapkan seperti
dividen dan atau capital gain dan preferensi mereka atau resiko dari saham-saham
tersebut.
3. Penghimpunan Dana modal pasar modal relatif rendah.
Dalam melakukan penghimpunan dana, perusahaan membutuhkan biaya yang relatif
kecil jika diperoleh melalui penjualan saham daripada meminjam ke bank. Sebagai
contoh deposito penawaran dari bank.
4. Pasar modal akan mendorong perkembangan investasi.
Usaha yang berskala kecil, secara teoretis, sulit mencapai skala produksi yang efesien
(economies of scale), sehingga untuk memperbaiki posisinya perusahaan yang
bersangkutan melakukan perluasan usaha (expansion). Perluasan usaha ini
membutuhkan modal yang besar yang mungkin kalau diperoleh melalui pinjaman
bank pada kondisi tingkat bunga yang tinggi akan menyulitkan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman. Oleh karena itu, jika kondisi suatu perusahaan dalam
keadaan sehat, maka dapat diproses untuk listing(pendaftaran) di bursa efek.
 Undang Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) 
 Sasaran UUPM
1. Menciptakan kerangka hukum yang kuat di bidang Pasar Modal
2. Meningkatkan transparansi dan memberikan jaminan perlindungan hukum bagi
investor
3. Meningkatkan profesionalisme pelaku pasar modal
4. Menciptakan sistem perdagangan yang aman, tertib, efisien, dan likuid. 
5. Memberikan kesempatan investasi bagi para pemodal kecil
 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990 tentang Pasar Modal
 UU No 21 Tahun 2011 Tentang OJK
 Penjelasan tentang definisi, pengertian, serta aturan dan ketentuan yang diatur di UU
Otoritas Jasa Keuangan. Penjelasan mengenai dasar hukum pembentukan, status
independen, dan kedudukan OJK.
 Sejarah
Sejarah pasar modal

Sejarah Pasar modal di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak pemerintah Hindia Belanda
mendirikan bursa efek di Batavia pada 14 Desember 1912 yg diselenggarakan oleh
Vereniging Voor de Effectenhandel. Dengan berdasarkan pada pengalaman di Belanda,
pendirian bursa efek (stock exchange) di batavia adalah dalam rangka memupuk sumber
pembiayaan bagi perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia. 
Dengan berkembangnya bursa efek di Batavia, pada 11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek
Surabaya, kemudian disusul dengan pembukaan bursa efek di Semarang pada 1 Agustus
1925. Aktifitas pasar modal di Indonesia terpaksa seluruhnya terhenti akibat terjadinya
Perang Dunia ke II.
Pada zaman pemerintahan Republik Indonesia Serikat, bursa efek Indonesia diaktifkan
kembali. Diawali dengan diterbitkannya obligasi pemerintah republik Indonesia pada 1950.
Kemudian disusul dengan ditetapkannya undang-undang darurat tentang bursa nomer 13
tanggal 1 September 1951. Undang-undang darurat yg dimaksud kemudian ditetapkan sebagai
undang-undang nomer 15 tahun 1952. Pada saat itu penyelenggaraan bursa diserahkan kepada
Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) dan bank Indonesia ditunjuk sebagai
penasihat.
Sejak 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan kembali beroperasinya pasar
modal sebagaimana sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. Baru pada 1977 pemerintah
memperkenalkan Bapepam sebagai usaha untuk menghidupkan pasar modal. Pengaktifan
kembali pasar modal dilandasi oleh adanya kebutuhan dana pembangunan yg semakin
meningkat. 
Pada awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas
perpajakan, baik kepada perusahaan yang go public maupun para investor serta lembaga-
lembaga penunjang yang terkait termasuk broker dan dealer. Fasitilas perpajakan kemudian
dihapuskan setelah diberlakukannya peraturan perpajakan baru pada 1983. 
Hadirnya undang-undang nomer 8 tahun 1995 tentang pasar modal semakin memberikan
peluang yg lebih besar, baik bagi perusahaan-perusahaan go public maupun bagi investor
untuk memportofolioakn dananya di pasar modal. 
Perkembangan pasar modal terutama sejak 1990-an tidak terlepas dari peranan investor asing
dalam melakukan transaksi efek di pasar modal Indonesia, yg diperkirakan mencapai 60-70
persen dari total transaksi. Dibukanya pasar modal Indonesia bagi para pemodal luar negeri
merupakan faktor utama dominasi investor asing tersebut. Para investor asing memiliki
kesempatan dan kemampuan yang besar dan siap memasuki pasar modal Indonesia, baik
secara langsung maupun berbagai invesment funds yang dibentuk oleh berbagai perusahaan
sekuritas (securities company), internasional finance corporation (IFC), Asian Development
Bank (ADB) dan lembaga-lembaga keuangan lainnya di berbagai negara.

Sumber : Buku Hukum Bisnis Pasar Modal karangan Dr. H. Budi Untung, S.H,C.N.,M.M.
Struktur

A. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Menurut Undang-Undang no.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal BAPEPAM dibentuk oleh pemerintah
bertujuan untuk  menciptakan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien, serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat. Adapun tugas BAPEPAM adalah membina, mengatur, dan
mengawasi kegiatan Pasar Modal. Secara struktur, BAPEPAM berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri. Namun sejak tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan Undang-Undang No.21
Tahun 2011 tugas, fungsi, dan wewenang BAPEPAM dialihkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sebagai lembaga pengawasan pasar modal Indonesia dan lembaga non bank.

B. Bursa Efek

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Bursa Efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual
dan beli efek Pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek. Tujuan adanya Bursa Efek
yaitu menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. Bursa Efek memiliki
peranan dalam menciptakan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien. Sebagai sarana bagi investor
untuk menerapkan diversifikasi investasi dengan aman, tertib dan optimal. Memberikan kesempatan
perolehan sumber pendanaan yang lebih ekonomis bagi Emiten. Menciptakan likuiditas perdagangan
efek dan mengurangi biaya transaksi. Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) memiliki
kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan kegiatan usahanya Selain itu, Bursa
Efek dapat mengatur dan mengawasi fungsi: keanggotaan, pencatatan, perdagangan; kesepadanan
efek, kliring, penyelesaian transaksi bursa dan hal lain yang berkaitan dengan kegiatan Bursa
(Undang-Undang No 8 Pasal 9 ayat 1 Tahun 1995 tentang Pasar Modal). Ketentuan Bursa Efek
mempunyai kekuatan mengikat untuk dipatuhi oleh pelaku pasar modal. Saat ini SRO terdiri dari
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
(LPP).

C. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)

Tugas Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah menyediakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. LKP di Indonesia dilaksanakan oleh PT.
KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia). Yang menjadi pemegang saham Lembaga Kliring dan
Penjaminan serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro
Administrasi Efek, Bank Kustodian atau pihak lain atas persetujuan BAPEPAM. Mayoritas saham
Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib dimiliki oleh Bursa Efek. 

D. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

LPP merupakan pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral, perusahaan efek, dan
pihak lain serta penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien. Di Indonesia LPP
dilaksanakan oleh PT.Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI) dan beroperasi sejak tahun 1998.
Layanan jasa yang diberikan KSEI meliputi: administrasi rekening efek, penyelesaian transaksi efek,
distribusi hasil corporate action, dan jasa-jasa terkait lainnya seperti post trade processing, penyediaan
laporan-laporan jasa kustodian sentral. Layanan jasa KSEI disediakan bagi pemegang rekening  KSEI
yang terdiri dari perusahaan efek dan bank kustodian.

E. Perusahaan Efek (Sekuritas)

Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995, perusahaan efek yang melakukan kegiatan sebagai
Penjamin Emisi Efek, Perantara  Perdagangan Efek dan/atau, Manajer Investasi telah memperoleh
izin usaha sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perusahaan Efek melakukan  kontrak dengan Emiten untuk melaksanakan Penawaran Umum dengan
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Sebagai pedagang efek (broker),
Perusahaan Efek menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai perantara dalam jual beli efek untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain dan pedagang efek. Sedangkan sebagai Manajer Investasi,
perusahaan/perorangan yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM untuk mengelola
portofolio efek untuk para investor/nasabah baik secara perorangan atau kolektif.

F. Lembaga Penunjang Pasar Modal 

Lembaga yang menunjang kegiatan industri Pasar Modal, meliputi Bank Umum sebagai Bank
Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, Penasihat Investasi, Pemeringkat Efek.

 Bank Kustodian
Penyelenggara kegiatan usaha Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
Perusahaan Efek, Bank Umum yang telah mendapat persetujuan BAPEPAM. Jasa-jasa yang
diberikan meliputi menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat berharga
(efek), mencatat/membukukan semua titipan pihak lain secara cermat, mengamankan semua
penerimaan dan penyerahan efek untuk kepentingan pihak yang diwakilinya, mengamankan
pemindahtanganan efek, menagih dividen saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang
berkaitan dengan efek yang dititipkan tersebut.
 Biro Administrasi Efek
Biro Administrasi Efek merupakan lembaga penunjang Pasar Modal yang berperan  dalam
administrasi efek, baik pada Pasar Perdana maupun pada Pasar Sekunder, dengan tugas
mengadministrasikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan efek-efek yang ditawarkan oleh
Emiten dengan biaya yang lebih ekonomis dibanding  administrasi tersebut dilakukan sendiri
oleh emiten, menyediakan jasa untuk emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahan
kepemilikan  Efek-efek emiten, aktivitas hariannya adalah penyerahan efek kepada yang
berhak dan menerima efek untuk disimpan, menyampaikan laporan tahunan kepada emiten
tentang posisi efek-efek yang ditanganinya, dalam persiapan penawaran umum di Pasar
Perdana, membantu emiten dalam pencatatan efek.
 Wali Amanat 
Wali Amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh
pemegang obligasi atau sekuritas utang. Peranannya diperlukan dalam emisi obligasi. Sebagai
pemimpin dalam Rapat  Umum Pemegang Obligasi (RUPO), kewajiban utamanya mewakili
para pemegang obligasi dan surat-surat hutang baik di dalam maupun diluar pengadilan
mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang obligasi atau sekuritas hutang  sesuai syarat emisi
atau berdasarkan Undang-Undang yang berlaku. Kegiatan sebagai wali amanat dilakukan 
oleh Bank Umum setelah terdaftar sebagai wali amanat di BAPEPAM.

4. Penasihat Investasi

Penasihat Investasi merupakan perusahaan yang memberikan nasihat  kepada pihak lain mengenai
penjualan atau pembelian efek dengan  memperoleh imbalan jasa.

5. Pemeringkat Efek 

Pemeringkat Efek merupakan perusahaan swasta yang melakukan peringkat/ranking atas efek yang
bersifat hutang seperti obligasi, tujuannya memberikan pendapat (independen, obyekif, jujur)
mengenai risiko suatu efek Hutang. Di Indonesia pemeringkat efek adalah  PT. Pefindo dan PT.
Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia (DCR). Manfaat pemeringkatan efek bagi investor
adalah memberi informasi atas risiko suatu investasi yang dilakukan investor khususnya atas sekuritas
hutang dan sebagai referensi dalam menentukan tingkat kembalian yang wajar.

G. Profesi Penunjang Pasar Modal

Perusahaan yang diperlukan untuk dijadikan mitra oleh emiten dalam rangka Penawaran Umum.
Pihak tersebut antara lain Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Perusahaan Penilai (Appraisal) dan
Notaris. Akuntan Publik memiliki tugas untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan emiten
menurut standar audit yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan membantu emiten dalam
menyusun prospektus dan laporan tahunan sesuai ketentuan yang ditetapkan BAPEPAM dan Bursa
Efek. 

Konsultan hukum berperan dalam memberikan pendapat dari segi hukum, melakukan pemeriksaan
atas fakta hukum mengenai emiten dan memberi pendapat pada saat emiten melakukan Penawaran
Umum khususnya dari segi hukum. Perusahaan penilai berperan dalam menentukan nilai wajar aktiva
tetap dalam Penawaran Umum. Notaris berperan dalam membuat akte perubahan anggaran dasar
emiten, membuat perjanjian penjaminan emisi efek, Perjanjian antar Penjamin Emisi Efek, dan
Perjanjian Agen Penjual.

H. Pemodal (Investor) 

Investor adalah pihak yang menginvestasikan dananya pada sekuritas. Berdasarkan asal negaranya
dibedakan menjadi 2 yaitu investor domestik dan investor asing. Selain itu, investor juga dapat
dibedakan atas investor perseorangan dan investor institusi.

 Emiten
Emiten merupakan perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi dan dapat dibeli oleh
masyarakat umum. Emiten saham biasanya menjual saham melalui penawaran umum perdana
(Initial Public Offering/IPO) kepada investor publik, penawaran kepada para pemegang
saham yang ada (right issue), maupun penawaran saham berikutnya. Emiten obligasi
merupakan emiten yang menjual obligasi melalui penawaran umum baik IPO maupun
penawaran obligasi berikutnya. 
 Reksa Dana
Definisi Reksa Dana menurut Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat
27, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Dengan kata lain, Reksa Dana adalah dana yang dikumpulkan dari berbagai investor untuk
tujuan investasi di surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang dan
aset yang sama.

Reksa Dana dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:

1. Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif

Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif. Reksa Dana ini merupakan kontrak antara
manajer investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, manajer
investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif/penyimpanan kekayaan investasi kolektif.

2. Reksa Dana berbentuk perseroan

Bentuk hukum  Reksa Dana berbentuk perseroan adalah Perseroan Terbatas (PT). Perusahaan penerbit
Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualannya
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang.
Pengelolaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan manajer
investasi yang ditunjuk. Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara manajer
investasi dengan Bank Kustodian.

Sedangkan jenis Reksa Dana secara umum dibedakan menjadi 4, yaitu:

1. Reksa Dana Pasar Uang (money market funds)

adalah Reksa Dana yang melakukan investasi pada pasar uang (efek bersifat surat hutang yang jatuh
tempo kurang dari satu tahun). Tujuan untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. 

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (fixed income funds)

adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk
efek bersifat surat hutang yang jatuh tempo 1-3 tahun. Tujuan untuk menghasilkan tingkat
pengembalian yang stabil.

3. Reksa Dana Saham (equity funds)

adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % dari aktivanya dalam efek
bersifat ekuitas. Jangka waktu >4 tahun. Tujuan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang
tinggi. Reksa Dana Saham memiliki risiko paling tinggi, namun memberikan return yang lebih besar
dalam jangka panjang.

4. Reksa Dana Campuran (discretionary funds), investasi pada efek yang sifatnya ekuitas dan efek
yang sifatnya hutang. Jangka waktu 3-4 tahun.
Investasi Reksa Dana dapat memberikan keuntungan dalam hal pengelolaan investasi dilakukan
secara profesional oleh manajer investasi, adanya pembagian risiko, kemudahan dalam pencairan, dan
keleluasan investasi

 Lembaga 
 Sebagai sumber penghimpunan dana
Pasar modal berfungsi sebagai alternatif sumber penghimpunan dana selain sistem
perbankan yang selama ini dikenal merupakan media penghimpunan dana secara
konvensional. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan surat berharga
(sekuritas), baik surat tanda hutang ( obligasi atau bonds) maupun surat tanda
kepemilikan (saham). Dengan memanfaatkan sumber dana dari pasar modal tersebut,
perusahaan dapat terhindar dari kondisi debt to equity ratio (perbandingan antara
utang dan modal) yg terlalu tinggi.
 Sebagai alternatif investasi para pemodal/investor.
Investasi di pasar modal lebih fleksibel. Setiap pemodal dapat melakukan
pemindahan dananya dari satu perusahaan ke perusahaan lain, atau dari satu industri
ke industri lain sesuai dengan perkiraan akan keuntungan yang diharapkan seperti
dividen dan atau capital gain dan preferensi mereka atau resiko dari saham-saham
tersebut.
 Penghimpunan Dana modal pasar modal relatif rendah.
Dalam melakukan penghimpunan dana, perusahaan membutuhkan biaya yang relatif
kecil jika diperoleh melalui penjualan saham daripada meminjam ke bank. Sebagai
contoh deposito penawaran dari bank.
 Pasar modal akan mendorong perkembangan investasi.
Usaha yang berskala kecil, secara teoretis, sulit mencapai skala produksi yang efesien
(economies of scale), sehingga untuk memperbaiki posisinya perusahaan yang
bersangkutan melakukan perluasan usaha (expansion). Perluasan usaha ini
membutuhkan modal yang besar yang mungkin kalau diperoleh melalui pinjaman
bank pada kondisi tingkat bunga yang tinggi akan menyulitkan perusahaan dalam
mengembalikan pinjaman. Oleh karena itu, jika kondisi suatu perusahaan dalam
keadaan sehat, maka dapat diproses untuk listing(pendaftaran) di bursa efek.

Produk-produk pasar modal

 Saham
Saham adalah sebuah instrumen pasar keuangan yang berupa tanda penyertaan modal
seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
 Reksadana
Reksadana adalah sebuah produk investasi yang portofolio efeknya dikelola oleh manajer
investasi.
 Surat Berharga EFT
 Surat berharga EFT biasanya dijual dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki
kesamaan seperti reksadana karena modal yang kamu berikan akan dikelola oleh yang
profesional.
Saham Derivatif

Saham derivatif juga seperti surat berharga, akan tetapi memiliki mekanisme yang berbeda. Saham ini
memiliki dua turunan yaitu warrant dan right.

Surat Obligasi atau Utang

Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan dalam bentuk
penerbitan surat utang. Contoh obligasi adalah Sukuk atau Surat Utang Negara.

Pasar Modal Syariah

 PASAR MODAL SYARIAH 

Pasar modal syariah 

Terdapat 2 cara yang dapat ditempuh jika ingin berinvestasi secara syariah di bursa saham, cara
pertama membuat portofolio tersendiri dengan mengacu pada daftar saham halal atau Jakarta islamix 
index (JII) Yang dikeluarkan oleh MUI

Namun prestasi JII masih underperform karena kondisi pasar modal yang lesu sehingga peluang laba
tercetak sangat kecil dan kedua bisa melalui Reksadana Syariah 

Reksadana Syariah 

Dalam Reksadana Syariah manajer investasi akan menanamkan dananya pada saham atau fixed
income yang halal. Investor diperkenalkan pada investasi  riil bukan yang spekulatif. Maksud dari
Reksadana Syariah walaupun dilakukan secara syariah risiko rugi tetaplah ada.  Makin banyak dana
yang ditanamkan di pasar modal maka resikonnya akan tinggi. Jika ingin aman maka investor bisa
memilih Reksadana dengan porsi equitas dengan pendapatan tetapnya nyaris sebanding. Faktor lain
alyg harus dipertimbangkan adalah kinerja Reksadana dan reputasi si manajer investaMU

Contoh Reksadana Syariah 

 PT Danareksa Investment management : - Danareksa Syariah berimbang 


Danareksa Syariah saham
 Reksadana PNM syariah dibawah naungan PT PNM invest  management.

Pasar uang dan produk perbankan syariah 

Untuk mengakses hal yang berada dibawah sertifikat Wadiah Bank indonesia (SWBI) Untuk
mengakses hal yang dimaksud dapat dilakukan melalui Reksadana Syariah atau melalui deposito di
bank syariah (Bank Muamalat Indonesia, bank syariah mandiri, bank IFI dan BNI cabang syariah). 
Keuntungan yang diperoleh berdasarkan sistem bagi hasil. Namun pada umumnya kentungannya
tidak besar. Hanya sekitar 10% ssaj

 Asuransi dan dana pensiun syariah 


Saat ini di Indonesia terdapat 1 dana pensiun syariah yang dikeluarkan PT principal
Indonesia. Dana pensiun yang dimaksud mempunyai pola yang serupa dengan pola tabungan
Perusahaan yang menekuni asuransi syariah juga hanya 1 yaitu PT syarikat Takaful Indonesia
 Gadai syariah 
Merupakan salah satu cara untuk memperoleh uang melalui kantor Pegadaian syariah. Gadai
syariah adalah menahan salah satu harta milik nasabah (rajin) sebagai barang pinjaman
(marhun) atas uang/pinjaman yang diperoleh dari kantor Pegadaian syariah. Harta milik
nasabah yg dimaksud mempunyai nilai ekonomis dengan demikian pihak yang menahan atau
menerima gadai (murtahin) memperoleh jaminan untuk diambil seluruh piutangnya. 
Produk gadai syariah
1. Pemberian pinjaman pada warga masyarakat dengan menyerahkan harta benda SBG
jaminan
2. Pemberian pelayanan berupa jasa penaksira atas nilai suatu harta benda dan
3. Penitipan barang berupah sewa (ijarah)

Fatwa DSN MUI

Sejak berdirinya tahun 1999 Dewan syariah Nasional majelis ulama Indonesia (DSN-MUI) telah
mengeluarkan 47 fatwa tentang ekonomi syariah antara lain :

1. Fatwa tentang giro

2. Tabungan

3. Murabahah

4. Jual beli saham 

5. Istihna

6. Mudharabah

7. Sistem distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah

8. Diskon dalam murabahah 

9. Sanksi atas penunda pembayaran

10. Pencadangan penghapusan aktifa produktif dalam LKS 

11. Al qaradh

12. Investasi Reksadana Syariah

13. Pedoman umum asuransi syariah

14. Jual beli istisna pararel 

15. Potongan pelunasan dalam murabahah

16. Safe deposit box 

17. Rahn (gadai)


18. Rahn emas

19. Ijarah muntadiyah bit tamlik

20. Jual beli mata uang

21. Pembiayaan pengurusan haji LKS

22. Pembiayaan rekening koran syariah 

23. Pengalihan utang

24. Obligasi syariah

25. Obligasi syariah mudharabah 

26. Letter of credit (LC)

27. Impor syariah

28. LC untuk ekspor 

29. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 

30. Pasar uang antar bank syariah 

31. Sertifikat investasi Mudharabah (IMA)

32. Asuransi haji 

33. Pedoman umum penerapan prinsip syariah di pasar modal 

34. Obligasi syariah ijarah

35. Kartu kredit

36. Dll

Struktur format dan rumusan fatwa sudah memadai dengan rumusan yang simpel. Namun fatwa dsn
MUI hanya terbatas pada penentuan hukum masalah yang difatwakan belum bersifat ilmiah yakni
memberikan kegunaan pencerahan wawasan keilmuan sehingga kurang memberikan bekal pada
kalangan diluar para ulama ekonomi syariah.

Namun pada penyaluran fatwa MUI pada masyarakat belum maksimal dikarenakan beberapa
pengurus MUI kota pun bel memiliki buku fatwa ekonomi syariah padahal penyaluran buku sudah
dilakukan pada MUI provinsi

 Jenis-jenis akad dalam instrumen sukuk maupun saham


Jenis jenis akad
1. Wadiah : dikenal dengan prinsip titipan atau simpanan
2. Mudharabah : berasal dari kata dharb yang berarti memukul atau lebih tepatnya seseorang
yang memukulkan kakinya dalam perjalanan usaha Mudharabah merupakan akad kerja
sesama pihak
3. Murabahah : pembiayaan dengan margin. Dilakukan oleh bank syariah dalam kegiatan
usaha produktif dan konsumtif. Murabahah merupakan jual beli dengan keuntungan yang
disepakati dan tidak memberatkan calon pembeli
4. Bai bi as-saman : suatu perjanjian pembiayaan yang disepakati antara bank dan
nasabahnya. Bank menyediakan dana untuk pembelian barang/aset selanjutnya dibayar secara
kredit oleh nasabah dengan Mark up berdasarkan opportunity cost project (ocp)
5. Musyarakah : kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu.
Jenis” 

A.wakalah (perwakilan)

B. Jasa bank

C. Gadai

D. Garansi Bank

ISSI JII

INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks
komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham
syariah Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke
dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi
saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.

Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan November,
mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang
keluar atau masuk menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan
indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan
Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.

JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang pertama kali diluncurkan di pasar modal
Indonesia pada tanggal 3 Juli 2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid
yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan
sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.

BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII. Adapun kriteria
likuditas yang digunakan dalam menyeleksi 30 saham syariah yang menjadi konstituen JII adalah
sebagai berikut:

Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) telah tercatat
selama 6 bulan terakhirDipilih 60 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi
selama 1 tahun terakhirDari 60 saham tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan rata-rata nilai
transaksi harian di pasar regular tertinggi30 saham yang tersisa merupakan saham terpilih

 Anggota Bursa dan Aplikasi SOTS


1. Anggota sots 
2. PT MNC Sekuritas (MNC Trade Syariah)
3. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (HOTS Syariah)
4. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT Syariah)
5. PT BNI Sekuritas (e-Smart Syariah)
6. PT Mandiri Sekuritas (MOST Syariah)
7. PT Phintraco Sekuritas (PROFITS Syariah)
8. PT FAC Sekuritas Indonesia (FAST Syariah)

SOTS adalah sistem transaksi saham syariah secara online yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di
pasar modal. SOTS dikembangan oleh bursa untuk membantu investor yang ingin melakukan
transaksi saham secara syariah

 Saham
Pasar Primer atau perdana
Pasar perdana adalah pasar dimana emiten atau perusahaan menjual saham atau surat
berharga lain kepada publik untuk pertama kalinya. Membeli saham di pasar perdana berarti
Anda membeli saham pada saat masa penawaran umum perdana ini alias initial public
offering (IPO).  Dalam pasar perdana ini, baik investor ritel maupun lembaga dapat
memperoleh saham emiten setelah melalui tahap pemesanan dan penjatahan
 Pasar Sekunder
Setelh penjualan melalui pasar sekunder berakhir, saham kemudian akan diperjualbelikan di
pasar sekunder yaitu melalui bursa efek. Anda yang sudah memiliki saham di pasar perdana
bisa menjual atau mem beli lagi saham tersebut sedangkan bagi yang belum memiliki bisa
mem belinya di pasar sekunder ini.
Transaksi di pasar sekunder (Bursa Efek Indonesia) dilakukan dalam 2 sesi setiap hari Senin
sampai Jumat mulai pukul 09.30 WIB dan berakhir
Pukul 16.00 WIB.
Hari
Senin – Kamis / Sesi 1 / 09:30-12:00 WIB
Senin – Kamis / Sesi 2 / 13:30 – 16:00 WIB
Jumat / Sesi 1 / 09:30 – 11:30 WIB
Jumat / Sesi 2 / 14:00 – 16:00 WIB
Di Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham dapat dilakukan melalui Pasar Reguler, Pasar
Negoisasi atau Pasar Tunai.
Dibursa efek Indonesia, perdagangan saham dapat dilakukan melalui pasar reguler, pasar
negosiasi dan pasar tunai.

Indeks Saham

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas
sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara
berkala. Tujuan/manfaat dari indeks saham antara lain:

 Mengukur sentimen pasar,


1. Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk
turunan,
2. Benchmark bagi portofolio aktif,
3. Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko
sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
4. Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.

Anda mungkin juga menyukai