Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Pasar Modal Menurut Para Ahli

1. Tjipto Darmadji
Pasar modal merupakan tempat untuk memperjualbelikan berbagai macam instrumen
investasi jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal pribadi.

2. John Downers dan Jordan Goodman


Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan dana modal berupa utang maupun
ekuitas.

3. Dahlan Slamet
Terdapat dua makna pasar modal, yakni makna luas dan makna sempit. Makna luas dari
pasar modal ialah pasar konkret ataupun abstrak yang mempertemukan pihak penawar
dan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang minimal satu tahun.Sementara,
makna sempit dari pasar modal adalah suatu tempat terorganisasi yang berfungsi
sebagai media untuk memperjualbelikan efek, dan disebut pula sebagai bursa efek.

4. Sri Susilo
Pasar modal merupakan pasar yang konkret dan meliputi aktivitas jual-beli instrumen
investasi jangka panjang.

5. UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995


Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Ciri-Ciri Pasar Modal


1. Dalam konteks mekanisme pasar, pasar modal atau bursa efek mempertemukan pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang tengah membutuhkan dana.
2. Menakankan pada target pemenuhan dana jangka pendek.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu layaknya pasar konvensional.

Fungsi Pasar Modal


1. Fungsi Tabungan
Pasar modal bertindak sebagai wadah tempat seseorang menginvestasikan
modalnya untuk keuntungan jangka panjang.

2. Fungsi Kekayaan
Penyimpanan uang atau modal di pasar modal terbilang lebih aman dibanding
menyimpan uang di bank sebab tidak mengalami depresiasi.
3. Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang diinvestasikan dalam pasar modal dapat dicairkan dengan
risiko yang lebih kecil.
Instrumen Pasar Modal
Terdapat beberapa jenis produk pasar modal yang diperjualbelikan di Bursa Efek, antara lain:

1. Saham
Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan perseroan terbatas (PT) sebagai
instrumen investasi yang akan memberikan keuntungan berupa dividen perusahaan yang
bersangkutan.
Berdasarkan manfaat yang didapatkan oleh investor, jenis saham dibagi atas beberapa
kategori berikut:

 Saham biasa: Pemiliki saham ditempatkan pada posisi terakhir dalam hal yang
berkaitan dengan pembagian deviden dan hak kekayaan perusahaan jika perusahaan
yang bersangkutan mengalami likuidasi.
 Saham preferen: Saham yang menempatkan para pemegangnya dalam skala prioritas.
Artinya, para pemegang saham berhak didahulukan dalam pembayaran dividen, serta
berhak menukar saham preferen dengan saham biasa.
 Saham istimewa: Jenis saham yang memberikan keuntungan lebih kepada
pemilikinya dibanding para pemegang saham lainnya.

2. Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas dengan keuntungan tetap yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian utang. Dengan kata lain, obligasi adalah surat tagihan utang terhadap pihak
yang menerbitkan obligasi tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari obligasi berasal dari
tingkat bunga yang dibayarkan penerbit obligasi saat jatuh tempo.
3. Waran
Efek yang diberikan suatu perusahaan kepada pemegangnya untuk membeli saham
dari perusahaan tersebut berdasarkan harga dan jangka waktu tertentu.
4. Reksadana
Reksadana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat
yang ingin menginvestasikan modalnya dalam bentuk portofolio investasi, seperti saham
maupun obligasi.

Pelaku Pasar Modal


1. Emiten
Perusahaan yang berniat untuk menjual surat-surat berharga di Bursa Efek.
Tujuan emiten antara lain untuk melakukan perluasan usaha, pengalihan pemegang
saham, serta memperbaiki struktur modal.
2. Investor
Pihak yang membeli atau memegang saham di perusahaan milik emiten.
Tujuan utama melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan dalam jangka
waktu panjang, tanda kepemilikan perusahaan, serta sebagai sarana berdagang mengingat
harga saham cenderung fluktuatif dan menjanjikan keuntungan banyak.
3. Lembaga Penunjang
Penghubung antara emiten dan investor dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan pasar modal.
4. Pialang
Pihak yang menjembatani perusahaan emiten dengan investor. Para pialang
memberikan informasi kepada emiten tentang pihak-pihak yang tertarik untuk membeli
saham emiten, serta memediasi proses jual-beli saham antara emiten dan investor.
5. Wali Amanat
Pihak yang melakukan penyelidikan terhadap data-data kekayaan emiten serta
mengawasi kegiatan jual-beli saham antara emiten dan investor.

Manfaat Pasar Modal


Pasar modal memberikan keuntungan berjangka panjang bagi para pelakunya. Berikut ini
merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh emiten dan investor melalui aktivitas jual-
beli di pasar modal:

1. Manfaat Bagi Emiten


 Jumlah dana dan modal perusahaan semakin meningkat
 Ketergantungan emiten terhadap bank dapat dikurangi
 Dana dari aktivitas penjualan saham dapat diterima seusai pasar perdana
 Manajemen memiliki kebebasan dalam mengelola dana perusahaan
 Dapat memperbaiki citra perusahaan karena solvabilitasnya yang tinggi

2. Manfaat Bagi Investor


 Memperoleh dividen serta bunga mengambang dari pemenang obligasi
 Nilai investasi berkembang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi
 Dapat melakukan investasi melalui beberapa instrumen yang dapat mengurangi risiko

SEJARAH HUKUM PASAR MODAL

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun


perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana
adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung
tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya
sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah
maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal.

Pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di


Semarang resmi didirikan bursa. Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah :
Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk
& Cop, dan N. Koster. Sedangkan anggota bursa di Semarang waktu itu adalah :
Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien &
Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co.
Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada
resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II). Keadaan yang
semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup
terlebih dahulu. Kemudian pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta.
Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali.
Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE (Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan
para pialang efek. Pada tanggal 26 September 1952 dikeluarkan Undang-undang
No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan
sebagai Undang-Undang Bursa.
Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali karena adanya
nasionalisasi perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan
tingginya inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650 %. Hal
ini menyebabklan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar modal merosot
tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup kembali.
Baru pada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi
terhadap modal asing. Pemerintah lebih terbuka terhadap modal luar negeri guna
pembangunan eknomi yang berkelanjutan. Beberapa hal yang dilakukan adalah
1. Mengeluarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian
Pasar Modal, membentuk Badan Pembina Pasar Modal, serta membentuk
Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM).
2. Mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT
Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go public dengan
penyertaan modal negara Republik Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar.
3. Memberikan keringan perpajakan kepada perusahaan yang go public dan
kepada pembeli saham atau bukti penyertaan modal.

Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan


oleh beberapa masalah antara lain :
1. Mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu ketat.
2. Adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya.

Tiga kebijakan yang dikenal dengan Tiga Paket yakni :

1. Paket Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang dikenal dengan pakdes 1987
Merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi
yakni dengan :
 Menghapuskan biaya yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
Seperti biaya pendaftaran emisi.
 Menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan
memperkenalkan bursa paralel.
2. Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 atau disingkat Pakto 88
Berisi tentang ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit) dan pengenaan pajak atas
bunga deposito.
3. Paket Kebijaksanaan Desember 1988 atau Pakdes 88
Memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka
peluang bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa.

HUKUM PASAR MODAL

Hukum Pasar Modal adalah Hukum yang mengatur segala segi yang
berkenaan/berkaitan dengan kekuatan pasar modal.
Sedangkan Pasar Modal (Capital Market) adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaa publik yang berkaitan
denga efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.
Target atau Sasaran Yuridis Hukum Pasar Modal antara lain:
 Keterbukaan informasi,
 Professionalisme dan tanggung jawab pelaku pasar modal,
 Pasar yang tertib dan modern
 Efisiensi dan kewajaran,
 Perlindungan investor.
Kejahatan dan Pelanggaran di Bidang Pasar Modal
1. Jenis tindak pidana di bidang pasar modal yaitu:
a. Penipuan. (Pasal 378 KUHP & Pasal 90 UUPM.
b. Manipulasi Pasar. (Pasal 91, 92 dan 93 UUPM).
2. Jenis Manipulasi Pasar seperti:
a. Marking the close,
b. Painting the tape,
c. Pembentukan harga berkaitan dengan marger, konsilidasi, atau akuisisi,
d. Cornering the market,
e. Pools,
f. Wash Sales,
g. Insider Tradi.

3. Sanksi
a. Sanksi Administratif (PP No. 45 Tahun 1995),
b. Sanksi Perdata Pasal 1365, UUPM Pasal 111 & UU Perseroan Terbatas)
c. Sanksi Pidana (UUPM Pasal 103-110).
PENGEMBANGAN DARI PERMASALAHAN

Di Indonesia, Pasar Modal terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:

1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).


2. Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya namun
sejak akhir 2007, Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Perusahaan efek.
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI).
5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI).

Tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pasar modal yaitu:


1. Barang dan jasa yang diperdagangkan.
2. Mekanisme yang digunakan
3. Pelaku pasar.

Pertama, Barang yang diperdagangkan adalah efek dan obligasi. Dalam


bahasa Inggeris, Efek disebut security, yaitu surat berharga yang bernilai serta
dapat diperdagangkan. Efek dapat dikategorikan sebagai hutang dan ekuitas
sebagaimana obligasi dan saham. Perusahaan atapun lembaga yang menerbitkan
efek disebut Penerbit Efek. Efek tesebut dapat terdiri dari surat pengakuan
hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif (seperti misalnya reksadana, kontrak berjangka atas efek, dan
setiap derivatif dari efek). Kualifikasi dari suatu efek adalah berbeda-beda sesuai
dengan aturan di masing-masing negara.

Efek dapat berupa sertifikat atau dapat berupa pencatatan elektronis yang
bersifat:
1. Sertifikat atas unjuk, dimana pemilik yang berhak atas efek tersebut adalah
sipembawa (pemegang efek).
2. Sertifikat atas nama, dimana pemilik efek pemilik yang berhak atas efek
tersebut adalah yang namanya tercatat pada daftar yang dipegang oleh
penerbit atau biro pencatatan efek.
Dalam hal ini, semua bentuk efek dan obligasi yang perjual belikan di pasar
modal tidak terlepas dari dua hal, yaitu riba dan sekuritas yang tidak ditopang
dengan uang kertas (fiat money) yang bestandar emas dan perak. Dengan begitu,
nilai efek dan obligasi yang diperdagangkan pasti akan mengalami fluktuasi. Dari
aspek ini, efek dan obligasi tersebut hukumnya jelas haram. Karena faktor riba
dan sekuritasnya yang haram.

Kedua, mekanisme (sistem) yang digunakan di bursa dan pasar modal, yaitu
jual-beli saham, obligasi dan komoditi tanpa adanya syarat serah-terima komuditi
yang bersangkutan, bahkan bisa diperjualbelikan berkali-kali, tanpa harus
mengalihkan komoditi tersebut dari tangan pemiliknya yang asli, adalah sistem
yang batil dan menimbulkan masalah, bukan sistem yang bisa menyelesaikan
masalah, dimana naik dan turunnya transaksi terjadi tanpa proses serah terima,
bahkan tanpa adanya komiditi yang bersangkutan.. Semuanya itu memicu
terjadinya spekulasi dan goncangan di pasar. Mekanisme (sistem) seperti ini jelas
melanggar ketentuan syariah, dimana ketentuan serah-terima, dan kepemilikan
barang sebelum transaksi jual-beli, tidak pernah ada.

LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL

1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)


Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
 Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
 Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
1. Bursa efek.
2. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan.
3. Reksa dana.
4. Perusahaan efek dan perorangan
 Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan
ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar
dalam rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa:
1. Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua
perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat
persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat
tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan
orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
2. Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah
memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran
profesi.
3. Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada
suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn
diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari
jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa
efek.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


a. Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,
harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
2. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
3. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan
menyiapkan sarana-sarana penunjang).

b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.
2. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3. Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan.

c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha
emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas
kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak
ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka
emisi efek.

e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer)
yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan
pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada
pemesan.

f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar
dalam melakukan emisi melalui pasar modal.

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:
 Wali Amanat (Trustee) Tugas wali amanat antara lain:
1. Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten.
2. Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
3. Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4. Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5. Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6. Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan
perusahaan emiten.
7. Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8. Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.

 Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran
pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para
pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi
kewajibannya.
 Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah
jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder


Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang
menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa.
Lembaga penunjang terdiri dari antara lain :
1. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang
efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan
menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara
membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
2. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk
kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan fee kepada investor.
3. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company)
dapat menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin
emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau
penasihat investasi.
4. Biro Administrasi Efek
Biro Administrasi Efek yaitu pihak yang berdasarkan kontrak
dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan
pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak
opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
5. Reksa Dana (Mutual Fund)
Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola
dana-dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk
instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana
yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

Anda mungkin juga menyukai