DISUSUN OLEH :
NPM : 192410SM
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL” sebagai syarat untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mempelajari dan mengetahui
tentang badan hukum. Penulis berharap semoga makalah ini dapat dibaca dan
dipahami dengan baik serta dapat memberikan konstribusi positif bagi pembaca.
Tidak lupa penulis haturkan ucapan terima kasih dan permohonan maaf apabila
terdapat kesalahan baik dari segi pengetikan, penyebutan, dsb. Penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................21
3.2 Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau
dicegah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hak kekayaan intelektual (HaKI) adalah hak yang timbul dari kemampuan
berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna
untuk manusia. Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan harta
kekayaan khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai objek benda
inteletual, yaitu benda yang tidak berwujud yang bersifat immaterial maka
pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya dap berbuat apa saja sesuai
dengan kehendaknya.
3
Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement
Establishing the World Trade Organization (WTO)
Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the
World Intellectual Property Organization
Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne
Convention for the Protection of Literary and Artistic Works
Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO
Copyrights Treaty
1. Hak cipta
Sejarah Hak Cipta
Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh Riad
menemukan 2 tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya bernama
Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke Romawi. Pemerintah Romawi
4
memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap karya cipta
ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman ats
penemuan Peh Riad itu, Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan
sebagai pencerminan pengakuan hak tersebut. Apullus ternyata orang yang
bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh honorarium yang diterimany.
Honor titik (.) digunakan untuk keperluan sendiri sebagai ahli waris,
sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke pemerintah Romawi sebagai
tanda terima kasih atas penghargaan dan pengakuan terhadap hak cipta
tersebut.
5
Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara keseluruhan
maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang
sama ataupun tidak sama, termasuk pengalihwujudan secara permanen atau
temporer.
Kedudukan Hak Cipta
Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa hak
cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda Bergerak,
hak cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun sebagian karena :
1. pewarisan
2. Hibah
3. wasiat
4. dijadikan milik negara
5. perjanjian
Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan dengan
akta, dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai wewenang yang
disebut di dalam akta tersebut. Pentingnya akta perjanjin itu adalah tidak lain
dimaksudkan untuk memudahkan pembuktian peralihan hak cipta pabila terjadi
persengketaan di kemudian hari.
6
5. Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan kaligrafi
yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2
6. seni batik
7. arsitektur
8. peta
9. sinematografi
10. fotografi
11. program komputer
12. Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.
Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang
berupa pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan
ini dipandang merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri, yang sudah lain dri
ciptaan aslinya.
Tidak ada hak cipta untuk karya sebagai berikut :
1. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
2. Peraturan perundang-undangan
3. Putusan pengadilan dan penetapan hakim
4. Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah
5. Keputusan badan Arbitrase ( lembaga seperti pengadilan tetapi khususnya di
dalam bidang perdagangan)
7
1. Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya
2. Ciptaan tari(koreografi).
3. Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung.
4. seni batik
5. Ciptan lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
6. karya arsitektur
8
mengejar kebenaran prosedur formal saja, tetapi juga mempunyai tujuan untuk
mendapatkan pengukuhan hak cipta dan sebagai alat bukti awal di pengadilan
apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.. Pendaftaran
hak cipta yaitu di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
Sifat pendaftaran ciptaan adalah bersifat kebolehan (fakultatip). Artinya
orang boleh juga tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan, tidak ada sanksi
hukumnya. Dengan sifat demikian, memang UUHC memberikan kebebasan
masyarakat untuk melakukan pendaftaran.
Paten
9
Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah insentif
serta dapat diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika pada tanggal
penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan
sebelumnya.Invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai
kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, kontruksi, atau
komponennya dapat memperoleh perlindungan hukun dalam bentuk paten
sederhana.
Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang memiliki
daya pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kapada
pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu
tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau memberikan izin kepada pihak
10
lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis merek dapat dibagi menjadi merk
dagang, merek jasa dan merek kolektif.
Varietas Tanaman
Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh
negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakan selama waktu tertentu.
Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau
spesies tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau
sudah diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik, sehingga dapat dibedakan
secara jelas dengan varietas lain. Seragam, memiliki sifat utama yang seragam.
Stabil, tidak mengalami perubahan ketika ditanam berulang-ulang atau untuk
diperbanyak melalui siklus. Dan diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama
varietas yang bersangkutan.
11
Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas
Tanaman, jangka waktu PVT dihitung sejak tanggal pemberian hal PVT meliputi
20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Hak
untuk menggunakan varietas dapat meliputi memprodusi/ memperbanyak benih,
menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan,
memperdagangkan, mengekspor, mengimpor.
Rahasia Dagang
12
Pengalihan harus disertau dengan pengalihan dokumen-dokumen yang
menunjukan terjadinya pengalihan rahasia dagang.Sanksi yang diberikan untuk
masalah rahasia dagang berupa pidana dan denda.
Desain Industri
Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal
penerimaan desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah ad
sebelumnya.Jangka waktu perlindungan terhadap hak desain industri diberikan 10
tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri
dan diberitakan dalam berita resmi desain industri.
Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuanya
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.Jangka waktu perlindungan
hak ini diberikan selama 10 tahun sejak pertama kali desain tersebut di eksplotasi
13
secara komersial.hak ini dapat beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan.
Sanksi yang diberikan untuk masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa
pidana dan denda.
14
Perlindungan pada karya intelektual terhadap penggunaan tidak sah oleh
pihak ketiga. Hal ini diperlukan kesepakatan kepada penemu agar
mendapatkan imbalan/manfaat yang cukup atas upaya telah menciptakan
karya tersebut.
Memberikan suatu peluang bagi industri untuk melakukan monopoli pasar
terhadap suatu produk tertentu.
Tujuan HAKI
15
cara menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi serta keseimbangan antara
hak dan kewajiban.
16
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara
eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-
sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi”.
17
Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 yang
dimaksud dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni
penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi.
1. Negosiasi
Menurut Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 pada
dasarnya para pihak dapat berhak untuk menyelesaikan sendiri sengketa
yang timbul di antara mereka. Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut
selanjutnya harus dituangkan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para
pihak.
Negosiasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa alternatif yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa atau kuasanya secara
langsung pada saat negosiasi dilakukan, tanpa keterlibatan pihak ketiga
sebagai penengah. Para pihak yang bersengketa yang secara langsung
melakukan perundingan atau tawar-menawar sehingga menghasilkan suatu
kesepakatan bersama. Para pihak yang bersengketa sudah barang tentu telah
berdiskusi atau bermusyawarah sedemikian rupa agar kepentingan-
kepentingan dan hak-haknya terakomodir menjadi kepentingan/ kebutuhan
bersama para pihak yang bersengketa. Pada umumnya kesepakatan bersama
tersebut dituangkan secara tertulis.
2. Mediasi
Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak
ketiga (mediator) yang tidak memihak (imparsia) yang turut aktif
memberikan bimbingan atau arahan guna mencapai penyelesaian. Namun
ia tidak berfungsi sebagai hakim yang berwenang mengambil keputusan.
Inisiatif penyelesaian tetap berada pada tangan para pihak yang bersengketa.
Dalam kaitan dengan Mediasi menurut ketentuan Pasal 6 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 menyatakan atas kesepakatan tertulis para
18
pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan ”seorang
atau lebih penasehat ahli” maupun melalui seorang mediator. Kesepakatan
penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis adalah final dan
mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik.
Kesepakatan tertulis, wajib didaftarkan ke Pengadilan Negeri dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penandatanganan dan wajib
dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
pendaftaran.
3. Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang
melibatkan seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang
diikutsertakan untuk menyelesaikan sengketa adalah seseorang yang secara
profesional sudah dapat dibuktikan kehandalannya.
19
3. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun
2001 Nomor 109)
Penyelesaian sengketa hak paten melalui Pengadilan Niaga diatur dalam
Pasal 117 Undang – Undang paten yang mana pihak yang berhak atau yang
menjadi subjek paten (diatur dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12) dapat
menggugat kepada pengadilan niaga jika suatu paten diberikan kepada pihak lain
selain dari yang berhak.
Sebagai Hakim Niaga yang memeriksa sengketa paten harus memahami kasus dan
kriteria perlindungannya, yakni :
1. Apakah termasuk objek yang dilindungi.
2. Apakah termasuk kriteria yang dikecualikan dari perlindungan.
3. Apakah memenuhi persyaratan yang dilindungi.
4. Apakah terdaftar di negara tujuan dimana perlindungan diharapkan.
5. Sedangkan penyebab perselisihan dalam sengketa hak paten lazimnya adalah :
- Ketidak jelasan status kepemilikan.
- Penggunaan hak paten tanpa seizin pemilik.
- Tidak dipenuhinya perjanjian lisensi hak paten.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
2.1 Hak kekayaan intelektual (HaKI) adalah hak yang timbul dari
kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau
proses yang berguna untuk manusia.
21
2.5 Manfaat Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah :
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak
untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau
22
memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
23
3.2 SARAN
2.1 sebaiknya untuk menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna
untuk manusia diperlukan hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau
olah pikir
2.3 sebaiknya Pada Prinsipnya HaKI dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
Hak cipta dan hak kekayaan industri
24
DAFTAR PUSTAKA
Saidin. 1997. Aspek Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual. Jakarta: Raja
Grafindo, Diakses pada 15 may 2014
25