Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam
kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian
banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karenanya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada mata kuliah Hukum Bisnis.
Dalam proses penyusunan Makalah ini kami menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya Makalah ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada Makalah
selanjutnya. Harapan kami semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi
pembaca lain pada umumnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 0
B. Saran .................................................................................................... 0
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang berguna dan
memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu dilindungi, agar ide-ide
cemerlang dan kratif yang telah diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk
itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif
tersebut. Untuk Tingkat internasional 0rganisasi yang mewadahi bidang H.K.I ( Hak
Kekayaan Intelektual ) adalah WIPO ( World Intellectual Property Organization).
Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan
hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan sastra serta mempercepat
pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka dirasakan perlunya perlindungan hukum
terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk
mewujudkan iklim yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembangnya gairah mencipta di
bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-undang
nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa perubahan dan telah
diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu Undang-Undang No. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak diundangkan. Tidak hanya
karya cipta, invensi di bidang teknologi ( hak paten ) dan kreasi tentang penggabungan antara
unsure bentuk,warna, garis( desain produk industry ) serta tanda yang digunakan untuk
kegiatan perdagangan dan jasa ( merek ) juga perlu diakui dan dilindungi dibawah
perlindungan hukum . Dengan kata lain Hak atas kekayaan Intelektual ( HaKI) perlu
didokumentasikan agar kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama
dapat dihindari atau dicegah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan HaKI?
2) Apa itu Hak Cipta?
3) Apa pengertian paten?
4) Apa yang dimaksud dengan merek?
5) Apa itu franchise?
C. Manfaat Penulisan
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah dapat menambah
khazanah keilmuan terutama di bidang hukum terutama hukum Bisnis dan semoga
keberadaan hukum ini dapat memberi masukan bagi semua pihak.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka yang
berorientasi pada buku Hukum Bisnis dan mencari literatur di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HaKI) atau Hak Milik Intelektual adalah
padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges
Eigentum, dalam bahasa Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793
mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak
milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya. HKI terdiri dari
tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual.
Kalau dilihat secara historis, undang-undang mengenai HaKI pertama kali ada di Venice,
Italia yang menyangkut masalah paten pada tahun 1470. Caxton, Galileo dan Guttenberg
terctat sebagai penemu-penemu yang muncul dalam kurun waktu tersebut, dan mempunyai
hak monopoli atas penemuan mereka.
Hukum-hukum tentang paten tersebut kemudian di adopsi oleh kerajaan Inggris di jaman
TUDOR tahun 1500-an dan kemudian lahir hukum mengenai paten pertama di Inggris yaitu
Statute of Monopolies (1623). Amerika Serikat baru mempunyai undang-undang paten tahun
1791. Upaya harmonisasi dalam bidang HaKI pertama kali terjadi tahun 1883 dengan
lahirnya Paris Convention untuk masalah paten, merek dagang dan desain. Kemudian Berne
Convention 1886 untuk masalah copyright atau hak cipta. Tujuan dari konvensi-konvensi
tersebut antara lain standarisasi, pembahasan masalah baru, tukar menukar informasi,
perlindungan minimum dan prosedur mendapatkan hak. Kedua konvensi itu kemudian
membentuk biro administratif bernama the United International Bureau for the Protection of
Intellectual Property yang kemudian di kenal dengan nama World Intellectual Property
Organization (WIPO). WIPO kemudian menjadi bahan administratif khusus di bawah PBB
yang menangani masalah HaKI anggota PBB. Sebagai tambahan pada tahun 2001 WIPO
telah menetapkan tanggal 26 April sebagai Hari Hak Kekayaan Intelektual Sedunia.
Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual.
Adapun kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan
daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur,
dan lain-lain yang berguna untuk manusia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa HaKI
atau HKI adalah hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu kemampuan daya berpikir
manusia yang mengekspresikan kepada khalayak umum dalam berbagai bentuk, yang
memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia, juga mempunyai nilai
ekonomis yang melindungi karya-karya intelektual manusia tersebut.
Sistem HaKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk mengajukan
permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak. Hak eklusif yang diberikan
negara kepada individu pelaku HaKI (inventor, pencipta, pendesain dan sebagainya) tiada
lain dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas) dan agar orang lain
terangsang untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem HaKI
tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar.
Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang berupa
pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan ini dipandang
merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri, yang sudah lain dari ciptaan aslinya. Tidak ada
hak cipta untuk karya sebagai berikut:
Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara.
Peraturan perundang-undangan.
Putusan pengadilan dan penetapan hakim.
Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah.
Keputusan badan Arbitrase (lembaga seperti pengadilan tetapi khususnya di dalam bidang
perdagangan)
C. PATEN (PATENT)
Tentang hak paten ini pada pokonya diatur dalam undang-undang khusus tentang paten.
Penemuan yang dapat diberikan Paten, Menurut pasal 2 dan 3, harus memenuhi beberapa
kriteria sebagai berikut:
a. Penemuan baru, hanya untuk satu penemuan saja, criteria sifat barunya suatu
penemuan dianggap baru, jikalau pada saat pengajuan permintaan paten penemuan
tersebut tidak merupakan penemuan terdahulu.
b. Mengandung langka inventif, dalam hal ini penemuan tersebut tidak dapat diduga
sebelumnya.
c. Dapat diterapkan dalam bidang industri.
Penemuan yang tidak dapat diberikan paten, menurut pasal 7 adalah:
a. Proses/hasil produksi yang bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum,
agama atau kesusilaan.
b. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, dan pembedahan.
c. Teori metode bidang ilmu pengetahuan dan matematikan, atau semua makhluk hidup
kecuali jasad renik.
d. Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali
proses non biologis atau proses mikrobiologis.
Jangka waktu paten
Jangka waktu berlakunya suatu paten adalah:
a. Paten diberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak tanggal penerimaan
dan tidak dapat diperpanjang lagi.
b. Untuk paten sederhana jangka waktunya adalah 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal
penerimaan dan tidak dapat diperpanjang lagi.
Hak dan kewajiban paten
Pemegang paten memiliki hak khusus untuk melaksanakan secara peraturan
perusahaan atas patennya baik secara sendiri maupun dengan memberikan persetujuan
kepada orang lain, yaitu :
a. Membuat, menjual, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk
dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten.
b. Menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan
tindakan lainnya sebagaimana dimaksudkan dalam point a.
Permohonan Paten
Permohonan Paten diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 41, yaitu sebagai berikut:
1. Penemu atau orang yang dikuasakan berhak mengajukan permohonan paten.
2. Penerimaan dan pencatatan permohonan paten oleh kantor paten.
3. Setiap permohonan hanya bisa diajukan untuk satu invensi saja atau beberapa invensi
yang merupakan satu kesatuan invensi.
4. Pengumuman permohonan paten:
a. Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan paten.
b. Delapan belas bulan sejak permohonan dengan hak prioritas.
c. Tiga bulan untuk paten sederhana sejak tanggal penerimaan.
5. Pengajuan permintaan pemeriksaan substansif, paling lambat tanggal 36 (tiga puluh
enam) bulan sejak tanggal penerimaan paten.
6. Persetujuan/Penolakan paten selambat-lambatnya 36 (tiga puluh enam) bulan sejak
tanggal permohonan paten diterima, sedangkan paten sederhana 24 (dua puluh empat)
bulan sejak tanggal penerimaan.
7. Permohonan banding diperiksa Komisi Banding Paten (KBP), selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sejak tanggal surat pemberitahuan penolakan permohonan, setelah 1
(satu) bulan mulai diperiksa KBP dan keputusan ditetapkan paling lama 9 (Sembilan)
bulan sejak berakhirnya jangka waktu.
8. Dalam hal KBP menolak permohonan banding, pemohon dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga, dan terhadap keputusan
pengadilan tersebut dapat diajukan kasasi.
Hak khusus yang dimaksud adalah adalah hak yang besifat eksklusif. Artinya hak
ynag hanya diberikan kepada pemegang paten untuk dalam jangka waktu tertentu
melakksanakan sendiri secara perusahaan atau memberi hak lebih lanjut pada orang lain.
Dengan demikian orang lain dilarang melaksnakan paten tersebut tanpa persetujuan
pemegang paten.
Pemberian hak kepada orang lain tersebut dapat melalui pewarisan, penyerahan,
perikatan atau mungkin cara peralihan hak yang lain, sebagaimana yang tertulis dalam Pasal
17 Pemegang paten wajib melaksanakan patennya di wilayah negara Republik Indonesia,dan
untuk pengelolaan kelangsungan berlakunya paten dan pencatatan lisensi. Serta pemegang
paten atau pemegang lisensi suatu paten wajib membayar biaya pemeliharaan yang disebut
biaya tahunan.
D. MEREK (TRADEMARK)
b. Jenis-jenis Merek
1. Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan barang-barang sejenis lainnya.
2.Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
3.Merek Kolektif
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara
bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
c. Fungsi Merek
1. Tanda Pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau
badan hukum lainnya.
2. Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan
menyebutkan mereknya.
3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
4. Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.
d. Pendaftaran Merek
Yang dapat mengajukan pendaftaran merek adalah :
1. Orang (persoon)
2. Badan Hukum (recht persoon)
3. Beberapa orang atau badan hukum (pemilikan bersama)
Hal-hal yang menyebabkan suatu permohonan merek harus ditolak oleh Dirjen HKI:
1. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik
pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
2. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang
sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa.
3. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang
sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang tidak sejenis
sepanjang memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah;
4. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi
geografis yang sudah dikenal;
5. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang
dimiliki orang lain, kecuali ata persetujuan tertulis dari yang berhak;
6. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera atau lambang
atau simbol atau emblem suatu negara atau lembaga nasional maupun
internasional,kecuali atas persetujuan tertulisdari pihak yang berwenang
7. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan
oleh negara atau lembaga pemerintahan, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak
yang berwenang.
g. Penyelesaian Sengketa
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain secara tanpa hak
menggunakan merek yang mempunyai parsamaan pada pokoknya atau keseluruhnya untuk
barang atau jasa yang sejenis, berupa
1. Gugatan ganti rugi, dan/atau
2. Perhentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut.
Selain penyelesaian gugatan sebagaimana di atas maka para pihak dapat menyelesaikan
sengketa melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa. Setiap tindak pidana
terhadap merek merupakan delik aduan yang dikarenakan sanksi pidana kurngan/penjara dan
denda.
E. FRANCHISE (WARALABA)
a. Pengertian Franchise
Pengertian Franchise berasal dari bahasa Perancis affranchir yang berarti to free yang
artinya membebaskan. Dengan istilah franchise di dalamnya terkandung makna, bahwa
seseorang memberikan kebebasan dari ikatan yang menghalangi kepada orang
untuk menggunakan atau membuat atau menjual sesuatu. Dalam bidang bisnis franchise
berarti kebebasan yang diperoleh seorang wirausaha untuk menjalankan sendiri suatu usaha
tertentu di wilayah tertentu.
Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu suatu metode
untuk memasarkan produk atau jasa ke masyarakat. Selanjutnya disebutkan pula bahwa
franchise dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pemasaran atau distribusi barang dan jasa,
di mana sebuah perusahaan induk (franchisor) memberikan kepada individu / perusahaan lain
yang berskala kecil dan menengah (franchisee), hak- hak istimewa untuk melaksanakan suatu
sistem usaha tertentu dengan cara yang sudah ditentukan, selama waktu tertentu, di suatu
tempat tertentu.
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat
mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun
usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis
waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses,
John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer
kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors
Industry pada tahun 1898.
Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai
perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan
eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.
Mc Donalds, salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia.
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji.
Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat
sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague
untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan
mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan
membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran
Dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2007 ada enam syarat yang harus
dimiliki suatu usaha apabila ingin diwaralabakan yaitu :
1. Memiliki ciri khas usaha
2. Terbukti sudah memberikan keuntungan
3. Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan / atau jasa yang ditawarkan yang
dibuat secara tertulis
4. Mudah diajarkan dan diaplikasikan
5. Adanya dukungan yang berkesinambungan
6. Hak kekayaan Intelektual yang telah terdaftar
b. jenis waralaba
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah
diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang
ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup peranti awal dan
kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
c. Kelebihan dan kekurangan franchise (waralaba)
Ada beberapa kelebihan memulai bisnis franchise yaitu:
1. Pelatihan formal
2. Bantuan keuangan
3. Metode pemasaran yang telah terbukti
4. Bantuan manajemen
5. Jangka waktu permuatan bisnis yang lebih cepat
6. Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah
Sedangkan kekurangannya adalah:
1. Pajak franchise
2. Royalti
3. Batas pertumbuhan
4. Kurangnya kebebasan dalam operasi
5. Franchisor mungkin penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap karya-karya yang lahir dari buah pikir yang cemerlang yang berguna bagi manusia
perlu di akui dan dilindungi. Untuk itu sistem HaKI diperlukan sebagai bentuk penghargaan
atas hasil karya. Disamping itu sistem HaKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi
yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya
teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan dukungan
dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan
maksimal untuk keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan
nilai tambah yang lebih tinggi lagi.
B. Saran
Ditinjau dari sudut perangkat perundang-undangan, Indonesia sudah mempunyai
perangkat yang cukup di bidang HaKI. Namun pengetahuan tentang HaKI dan perangkat
perundang-undangan dimasyarakat dirasakan masih kurang dan perlu ditingkatkan, sehingga
perlindungan HaKI betul-betul dapat ditegakkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://novianichsanudin.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-hak-kekayaan-intelektual.html
Diakses pada 5 April 2017, pukul 20.10 WIB.