Anda di halaman 1dari 14

HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF

(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF


(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA
DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA)
Azahery Insan Kamil,
Pandji Ndaru Sonatra, Nico Pratama
UNS Surakarta
Abstract

Perjanjian atau biasa disebut kontrak di Indonesia terdapat 2 macam


penggolongan apabila dibedakan menurut nama, yaitu perjanjian bernama atau
perjanjian nominat dan perjanjian tak bernama atau disebut innominat. Dari
kedua golongan tersebut mempunyai definisi, syarat, unsur dan dasar hukum
tersendiri. Perjanjian sewa-menyewa yang merupakan bagian dari perjanjian
bernama atau nominat maka harus memenuhi unsur-unsur, syarat-syarat
perjanjian yang sesuai dengan ketentuan dasar hukum perjanjian di Indonesia.
Perjanjian tidak bernama yang pada umumnya tumbuh dan berkembang di
tengah-tengah masyarakat dan pada prakteknya masih ada juga mempunyai
pengaturan yang rinci dan jelas mengingat eksistensi perjanjian tidak bernama
diakui secara sah oleh hukum atas keberadaannya sebagai konsekuensi dari
bentuk perjanjian di Indonesia yang tertulis dan tidak tertulis. Syarat sahnya
perjanjian baik syarat subyektif dan syarat obyektif yang berlaku umum untuk
perjanjian bernama maupun perjanjian tidak bernama pada praktek
penerapannya dan pada beberapa contoh kasus tidak sesuai dengan yang terjadi
terutama di dalam perjanjian tidak bernama yang merupakan perjanjian tidak
tertulis. Pada perjanjian bernama yang merupakan perjanjian tertulis
penerapannya sudah sesuai dengan ketentuan hukum atau perundang-undangan.
Hal tersebut mempunyai akibat dan konsekuensi hukum tersendiri.

Kata kunci: kontrak, Perjanjian bernama, Perjanjian tidak bernama,


Syarat sah perjanjian, Implikasi hukum

PENDAHULUAN kuasa, penanggungan utang, dan


Kontrak menurut namanya perdamaian.
dibedakan menjadi dua, yaitu Ada sebuah contoh kasus
kontrak bernama atau kontrak (pertama) perjanjian bernama
nominat, dan kontrak tidak bernama (nominat) berikut ini, pada hari Sabtu
atau kontrak innominat. Dalam buku tanggal 1 Maret 2008, Dra. Koen
III KUHP tercantum bahwa kontrak Wibawati Setyaningrum dan Navias
bernama adalah kontrak sewa- Rizal, S.E, mendatangi kantor notaris
menyewa, tukar menukar, jual beli, Dra. Nurhasanah, S.H, M.M, M.Kn.
hibah, penitipan barang, pinjam Kedua pihak tersebut berencana
pakai, pinjam meminjam, pemberian membuat perjanjian sewa-menyewa

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 138
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

atas sebidang tanah dan bangunan yang disewakan tersebut merupakan


2
seluas  209 m (lebih kurang dua tanah milik Ir. Tri Budi Santoso
ratus sembilan meter persegi), tanah suami Dra. Koen Wibawati
Hak Milik Ir. Tri Budi Santoso suami Setyaningrum tapi ternyata dalam
Dra. Koen Wibawati Setyaningrum klausula perjanjian tersebut tidak
yang terletak di Propini Jawa disebutkan bahwa Dra. Koen
Tengah, Kotamadya Surakarta, Wibawati Setyaningrum telah
Kecamatan Serengan, mendapat izin dari suaminya (Contoh
Desa/Kelurahan Danukusuman. Kasus 1).
Tanah dan bangunan yang disewa Sementara yang dimaksud
tersebut akan digunakan oleh Navias dengan kontrak tidak bernama
Rizal, S.E untuk tempat penumpukan (Innominat) adalah kontrak yang
atau gudang furnitur dan barang- timbul, tumbuh, dan berkembang
barang lainnya atau yang sejenis. dalam masyarakat. Jenis kontrak ini
Sewa-menyewa tersebut akan belum tercantum dalam kitab
dilaksanakan dalam jangka waktu 2 undang-undang hukum perdata.
tahun. Untuk jangka waktu tersebut Yang termasuk dalam kontrak ini
di atas Navias Riza, S.E, harus misalnya leasing, sewa-beli,
membayar uang sewa kepada Dra. keagenan, franchise, kontrak rahim,
Koen Wibawati Setyaningrum joint venture, kontrak karya, dan
sebesar Rp. 8.750.000,- (delapanjuta production sharing.
tujuhratus lima puluh ribu rupiah) Kita lihat contoh kasus
pertahun. Dan pada saat dibuatnya berikut ini, dalam masyarakat
perjanjian tersebut, Navias Rizal, S.E pedesaan dikenal sebuah perjanjian
telah menyerahkan uang sewa jual beli yang tumbuh di masyarakat.
kepada Dra. Koen Wibawati Perjanjian itu menggunakan system
Setyaningrum sebesar dimana pembeli dan penjual
Rp.17.500.000,- (Tujuh belasjuta melakukan perjanjian untuk
limaratus ribu rupiah). memperjual-belikan barang
Perjanjian sewa-menyewa (biasanya tanaman atau ternak) yang
yang dibuat tersebut ditandatangani belum ada atau suatu saat akan ada.
oleh kedua belah pihak dan Sistem jual beli itu disebut dengan
disaksikan oleh dua orang saksi yaitu jual beli system ijon.
Asri Wulandari, S.H., dan Khoirur Mengangkat kasus yang
Sulthon, S.H. Namun, ada masih terjadi di dusun Getrak Desa
kejanggalan dari perjanjian sewa- Cihideung Hilir Kecamatan
menyewa yang dibuat itu. Tanah Cihideung Kabupaten Kuningan

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 139
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

Jawa Barat. Masyarakat di dusun Perjanjian tersebut dibuat


tersebut notabene adalah petani bauh secara omonganan yang
durian. Mereka memiliki kebun yang dilaksanakan sekitar 4 bulan sebelum
ditanami pohon durian. Setiap 1 buah durian dipanen. Dari sekitar 15
tahun sekali durian tersebut dipanen. pohon durian di kebun penjual,
Namun kebanyakan diantara penjual dan pembeli menyepakati
petani tersebut telah menjual durian harga seluruhnya sebesar Rp. 22,5
yang masih ada di pohonnya sebelum juta. Dibayar saat perjanjian dibuat
dipanen. Sistem yang digunakan jual setengah, dan sisanya dibayarkan
beli itu oleh masyarakat disebut jual pada saat panen durian (Contoh
beli borongan. Penjual dan pembeli Kasus 2).
di dusun ini melakukan perjanjiannya Pada saat ini banyak terjadi
secara lisan atau disebut omonganan. permasalahan tentang bagaimana
Para pembeli dan penjual suatu perjanjian menjadi tidak sah
yang menggunakan system ini dikarenakan tidak terpenuhinya salah
menghargai durian perpohon bukan satu atau lebih daripada syarat
perbuah. Setiap pohon dihargai sahnya perjanjian. Begitu juga
sekitar Rp. 1 – 2 juta (tergantung permasalahan- permasalahan
kualitas buah di pohon itu biasanya), pelaksanaan perjanjian yang terjadi
dan dalam setiap pohon umumnya di masyarakat sangat menarik untuk
berbuah sekitar 20 - 50 buah dikaji dalam kajian hukum kontrak.
(tergantung kualitasnya). Tapi Kasus-kasus diatas sedikit banyak
terkadang ada juga pohon yang bias memberikan gambaran kepada kita
berbuah hingga 100 buah. Sehingga bagaimana melihat sebuah perjanjian
terdapat berapapun jumlah buahnya dalam komparasinya antara
tetap dihargai Rp. 1- 2 juta dan perjanjian bernama dengan
begitu pula sebaliknya. perjanjian tidak bernama. Oleh
Contoh kasus yang riil telah karena itu, makalah ini akan
dilakukan sekitar tahun 2009 lalu, membahas mengenai definisi
yakni Bpk. Wakyad (petani buah perjanjian, unsur- unsur perjanjian,
durian) membuat perjanjian jual beli syarat sah perjanjian, dan dasar
borongan atas durian yang ada di hukum perjanjian dalam komparasi
kebun miliknya di dusun Getrak. antara perjanjian bernama (nominat)
Pembelinya adalah Bpk. Qosim dan perjanjian tidak bernama
Sumanti yang bertempat tinggal di (innominat).
Desa Ciawi Kabupaten Kuningan.

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 140
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

PERJANJIAN BERNAMA kenikmatan/manfaat suatu


(NOMINAT) barang : Dra. Koen Wibawati
1. Definisi Perjanjian Setyaningrum menyewakan
Perjanjian sewa-menyewa sebidang tanah dan bangunan
merupakan salah satu jenis dari seluas  209 m2 kepada
perjanjian nominaat (bernama). Navias Rizal untuk digunakan
Perjanjian nominaat sendiri dalam sebagai tempat penumpukan
pasal 1319 KUH Perdata diartikan atau gudang furnitur dan
sebagai semua perjanjian, baik yang barang-barang lainnya atau
mempunyai nama khusus, maupun yang sejenis.
yang dikenal dengan suatu nama - Selama suatu waktu : sewa-
tertentu, tunduk pada peraturan menyewa ini berlangsung
umum yang termuat dalam bab ini selama jangka waktu 2 tahun.
dan bab yang lalu. - Dengan pembayaran sesuatu
Dijelaskan dalam pasal 1548 harga yang oleh pihak
Kitab Undang-Undang Hukum terakhir disanggupi
Perdata, Sewa-menyewa adalah suatu pembayarannya : harga sewa
perjanjian dengan mana pihak yang yang disepakati adalah Rp.
satu mengikat dirinya untuk 8.750.000,- pertahun dan
memberikan kepada pihak yang lain telah dibayarkan Navias
kenikmatan dari sesuatu barang, Rizal, S.E kepada Dra. Koen
selama suatu waktu dengan Wibawati Setyaningrum
pembayaran sesuatu harga yang oleh sebesar Rp.17.500.000,-
pihak terakhir disanggupi untuk sewa selama 2 tahun.
pembayarannya(Subekti, 1987: 90). Hak dari pihak yang
Berdasarkan pengertian di menyewakan adalah menerima harga
atas, maka perjanjian sewa-menyewa sewa yang telah ditentukan.
yang kami analisis telah memenuhi Sedangkan kewajiban pihak yang
unsur-unsur pengertian sewa- menyewakan, yaitu :
menyewa diatas yaitu : a) Menyerahkan barang yang
- Adanya pihak yang saling disewakan kepada si penyewa
mengikatkan dalam (pasal 1550 ayat (1) KUH
perjanjian : Navias Rizal, S.E Perdata);
dan Dra. Koen Wibawati b) Memelihara barang yang
Setyaningrum. disewakan sedemikian rupa,
- Salah satu pihak memberikan sehingga dapat dipakai untuk
kepada pihak lain keperluan yang dimaksudkan

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 141
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

(pasal 1550 ayat (2) KUH dibuktikan dengan kuitansi


Perdata); tersendiri yang
c) Memberikan hak kepada ditandatangani oleh Pihak
penyewa untuk menikmati Pertama;
barang yang disewakan (pasal - Pihak Pertama mempunyai
1550 ayat (3) KUH Perdata); hak penuh untuk
d) Melakukan pembetulan pada mengosongkan tanah dan
waktu yang sama (pasal 1550 bangunan tersebut baik
ayat (4) KUH Perdata); secara sendiri maupun
e) Menanggung cacat dari dengan bantuan dari pihak
barang yang disewakan (pasal yang berwajib, dengan
1550 ayat (5) KUH Perdata biaya menjadi tanggungan
(Salim H.S., 2003: 61). Pihak Kedua.
Berpijak pada dasar tersebut Sedangkan klusula yang
maka perjanjian sewa-menyewa yang berhubungan dengan kewajian pihak
kami analisis terdapat klausula yang menyewakan, diantaranya yaitu
perjanjian yang berhubungan dengan :
hak pihak yang menyewakan, yaitu : - Menyerahkan barang yang
- Untuk jangka waktu disewakan kepada penyewa;
tersebut di atas Pihak - Semua kerusakan-kerusakan
Kedua (Navias Rizal, S.E) yang terjadi atas tanah
membayar uang sewa tersebut selama masa sewa
kepada Pihak Pertama menjadi tanggungan Pihak
(Dra. Koen Wibawati Pertama, kecuali apabila
Setyaningrum) sebesar Rp. terjadi Force Majeure,
8.750.000,- pertahun, pihak menjadi tanggungan Pihak
kedua telah menyerahkan Kedua. (sesuai dengan
uang sewa tersebut kepada kewajiban pihak yang
pihak pertama sebesar menyewakan, dalam pasal
Rp.17.500.000,- (Tujuh 1550 ayat (5) KUH Perdata);
belas juta limaratus ribu - Selama masa sewa
rupiah) pada tanggal satu berlangsung, Pihak Pertama
Maret duaribu delapan (01- tidak boleh memutuskan
03-2008) telah dibayar hubungan sewa menyewa
lunas pada saat dengan Pihak Kedua, tidak
penandatanganan akta ini. boleh, menjual,
Pembayaran tersebut akan mengoperkan, ataupun

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 142
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

mengalihkan hak atas tanah menjamin kepada Pihak


tersebut, akan tetapi hanya Pertama bahwa Pihak
boleh untuk menawarkan. Pertama tidak akan mendapat
Adapun hak dari pihak tuntutan atau dakwaan
penyewa adalah menerima barang dikemudian hari dan atau
yang disewakan dalam keadaan baik. kerugian yang terjadi karena
Sedangkan kewajiban pihak kelalaian atau kesalahan
penyewa, yaitu : Pihak Kedua.
a) Memakai barang sewa - Segala biaya untuk urusan
sebagai seorang kepala rumah tanah dan bangunan tersebut
tangga yang baik artinya selama masa sewa menjadi
kewajiban memakainya tanggung jawab Pihak Kedua
seakan-akan barang itu kecuali Pajak Bumi dan
kepunyaannya sendiri; Bangunan dan lain-lain
b) Membayar harga sewa pada menjadi tanggungan Pihak
waktu yang telah ditentukan Pertama.
(pasal 1560 KUH Perdata - Segala perijinan yang
(Salim H.S., 2003: 61) meliputi; Ijin Peruntukan
Berdasar hal tersebut maka Penggunaan Tanah (IPPT),
perjanjian sewa-menyewa yang kami Ijin Mendirikan Bangunan
analisis terdapat klausula perjanjian (IMB) menjadi tanggungan
yang berhubungan dengan hak pihak Pihak Kedua, serta tetap
penyewa, yaitu : melekat kepemilikannya
- Menerima barang/manfaat kepada Pihak Kedua.
dari barang yang disewakan. 2. Unsur-unsur Perjanjian
Sedangkan klusula yang Bernama (Nominat)
berhubungan dengan kewajian pihak Adapun unsur-unsur dalam
penyewa, diantaranya yaitu : perjanjian atau kontrak
- Pihak Kedua wajib memenuhi diantaranya (Munir Fuady,
semua peraturan-peraturan 2007: 28) :
yang telah dan akan a) Unsur Esensialia
ditetapkan oleh yang Yaitu unsur perjanjian yang
berwenang terhadap harus selalu ada dalam
penyewa-penyewa dan/atau perjanjian atau kontrak.
pemakai-pemakai bangunan Misalnya harga dan barang.
dengan biaya sendiri, dalam Dalam perjanjian sewa
hal ini Pihak Kedua menyewa ini telah memenuhi

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 143
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

unsur esensialia yakni barang penyewa, Navias Rizal, S.E.


yang menjadi objek diperbolehkan mendirikan
persewaan yaitu sebidang Bangunan tidak
tanah dan bangunan seluas  permanen/semi permanen di
209 m2, tanah Hak Milik Ir. atas tanah yang disewakan
Tri Budi Santoso suami Dra. tersebut. Pihak penyewa juga
Koen Wibawati berhak menggunakan barang
Setyaningrum yang terletak di yang ada di bangunan yang
Propini Jawa Tengah, yang disewanya yaitu satu
Kotamadya Surakarta, buah kursi, satu buah meja
Kecamatan Serengan, kantor, berikut dengan
Desa/Kelurahan saluran air dan telepon yang
Danukusuman dan harga bernomor (0271) 638809.
sewa yang disepakati para 3. Syarat Sahnya Perjanjian
pihak yaitu sebesar Rp. Bernama (Nominat)
8.750.000,- pertahun Menurut pasal 1320 Kitab
b) Unsur Naturalia Undang-Undang Hukum Perdata
Yaitu unsur perjanjian yang untuk sahnya suatu perjanjian
oleh Undang-Undang diatur diperlukan 4 syarat, diantaranya
tetapi para pihak yang terkait yaitu :
dalam perjanjian dapat a) Sepakat mereka yang
menyimpanginya. mengikatkan dirinya;
Dalam perjanjian sewa b) Cakap untuk membuat suatu
menyewa ini tidak ada unsur perjanjian;
naturalia karena tidak ada hal c) Mengenai suatu hal tertentu;
yang diatur Undang-undang dan
tapi dapat disimpangi oleh d) Suatu sebab yang halal
para pihak. (Subekti, 1987: 17).
c) Unsur Accidentalia Syarat huruf (a) dan (b)
Yaitu unsur perjanjian yag merupakan syarat subjektif, dimana
ditambahkan oleh para pihak salah satu syarat ini tidak terpenuhi
yang terkait dengan maka suatu perjanjian yang dibuat itu
perjanjian atau kontrak dapat dibatalkan. Sedangkan syarat
tersebut. huruf (c) dan (d) merupakan syarat
Dalam perjanjian sewa objektif, dimana salah satu dari
menyewa ini terdapat unsur syarat tersebut tidak terpenuhi maka
aaccidentalia yakni pihak

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 144
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

perjanjian yang dibuat itu batal demi hukum dengan objek harta
hukum. bersama dari suaminya yaitu
Berdasarkan syarat-syarat Ir. Tri Budi Santoso. Tapi ada
perjanjian diatas, maka dapat 2 dasar yang menurut kami
dianalisis keabsahan perjanjian sewa- saling bertentangan.
menyewa tersebut. 1. Menurut pasal 1330 Kitab
a. Mengenai unsur sepakat antar Undang-Undang Hukum
para pihak yang membentuk Perdata bahwa perempuan
perjanjian, bahwa perjanjian dalam hal-hal yang
sewa-menyewa ini sudah ditentukan oleh Undang-
memenuhi syarat tersebut Undang tergolong sebagai
karena pada asasnya para orang-orang yang tidak
pihak secara sadar melakukan cakap hukum. Jika hanya
perbuatan hukum yaitu sewa- berpijak pada perspektif
menyewa dimana Dra. Koen ini maka jelas perjanjian
Wibawati Setyaningrum sewa-menyewa tersebut
sepakat menyewakan dapat dibatalkan. Namun,
sebidang tanah dan bangunan ada ketentuan lain yang
seluas  209 m2 miliknya mengecualikan ketentuan
kepada Navias Rizal, S.E. itu yaitu dalam pasal 108
dengan biaya sewa sebesar Kitab Undang-Undang
Rp. 8.750.000,- pertahun. Hukum Perdata, seorang
Pihak Navias Rizal, S.E. pun perempuan yang
telah menyepakatinya dengan bersuami, untuk
menyerahkan uang sejumlah mengadakan perjanjian,
Rp. 17.500.000,- kepada Dra. memerlukan bantuan atau
Koen Wibawati izin (tertulis) dari
Setyaningrum sebagai uang suaminya (Subekti, 1987:
sewa objek sewa tersebut. 18). Tapi dalam
b. Mengenai unsur cakap untuk perjanjian sewa-menyewa
membuat suatu perjanjian, tersebut tidak ada klausa
bahwa menurut kami ada yang menyebutkan bahwa
suatu kejanggalan dalam Dra. Koen Wibawati
perjanjian ini dalam hal tidak Setyaningrum telah
adanya izin untuk Dra. Koen mendapat izin dari
Wibawati Setyaningrum guna suaminya yaitu Ir. Tri
mengadakan perbuatan Budi Santoso. Meskipun

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 145
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

demikian, aturan pasal Sehingga jika


108 KUH Perdata sudah mendasarkan pada pasal
tidak berlaku lagi, hal 92 ini maka dapat
tersebut dihapuskan oleh disimpulakan bahwa
Surat Edaran Mahkamah perjanjian tersebut tidak
Agung Nomor 3 Tahun sah karena objeknya
1963. Sehingga adalah harta bersama dan
berdasarkan SEMA No. 3 tidak adanya izin dari
Tahun 1963 ini, suaminya untuk
perjanjian yang dibuat melakukan pemindahan
oleh Dra. Koen Wibawati atas harta tersebut.
Setyaningrum tanpa c. Mengenai unsur suatu hal
mendapat izin dari tertentu dalam perjanjian,
suaminya yaitu Ir. Tri bahwa perjanjian sewa-
Budi Santoso tetap sah. menyewa ini telah memenuhi
2. Menurut pasal 92 syarat tersebut dimana objek
Kompilasi Hukum Islam yang dimaksudkan dalam
disebutkan bahwa suami perjanjian itu telah tertentu
atau istri tanpa yaitu sebidang tanah dan
persetujuan pihak lain bangunan seluas  209 m2
tidak diperbolehkan (lebih kurang dua ratus
menjual atau sembilan meter persegi),
memindahkan harta tanah Hak Milik Ir. Tri Budi
bersama. Pasal ini Santoso suami Dra. Koen
semakin memberatkan Wibawati Setyaningrum yang
argument sebelumnya, terletak di Propini Jawa
karena melihat teks Tengah, Kotamadya
perjanjian sewa-menyewa Surakarta, Kecamatan
tersebut tidak ada Serengan, Desa/Kelurahan
klausula dimana Dra. Danukusuman dengan biaya
Koen Wibawati sewa Rp. 8.750.000,-
Setyaningrum telah pertahun dan jangka waktu
mendapat izin dari sewanya adalah 2 tahun.
suaminya yaitu Ir. Tri d. Mengenai unsur suatu sebab
Budi Santoso, maka hal yang halal, bahwa perjanjian
tersebut menurut kami ini tidak diperuntukkan untuk
melanggar pasal 92 ini. hal yang tidak halal, tidak

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 146
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

melanggar kepentingan system ijon sehingga termasuk


umum, norma kesusilaan, dan kedalam jenis kontrak innominaat.
aturan perundang-undangan. Dalam praktek sehari-hari,
dikenal 3 (tiga) bentuk kontrak yaitu
PERJANJIAN TIDAK sebagai berikut :
BERNAMA (INNOMINAT) - Kontrak baku
1. Definisi Perjanjian Tidak Yaitu kontrak yang hampir
Bernama seluruh klausulanya
Kontrak innominat (tidak dibakukan dan di buat dalam
bernama) adalah kontrak yang bentuk formulir. Tujuan
timbul, tumbuh dan berkembang adalah untuk kelancaran
dalam masyarakat, sehingga belum proses kontrak dengan
di kenal dalam Kitab Undang- mengutamakan efisiensi,
Undang Hukum Perdata. (Made ekonomi, dan praktis.
Ester Ida Oka Patty, 2008 : 57). - Kontrak bebas
Sedangkan ijon atau dalam bahasa Dasar hukum kebebasan
Arab dinamakan mukhadlaroh, yaitu berkontrak ini adalah Pasal
memperjual belikan buah-buahan 1338 KUHPerdata. Namun,
atau biji-bijian yang masih hijau. mengingat KUHPerdata Pasal
Atau dalam buku lain dinamakan al- 1338 ayat (3) mengenai asas
Muhaqalah yaitu menjual hasil keadilan serta undang-
pertanian sebelum tampak atau undang, pada prinsipnya
menjualnya ketika masih kecil kebebasan berkontrak itu
(Makalah masih harus memerhatikan
ibnu.blogspot.com/2008/10/jual-beli- prinsip kepatutan, kebiasaan,
ijon-secara-syari) kesusilaan, dan ketentuan
Perjanjian jual beli dengan perundang-undangan yang
system ijon ini merupakan salah satu berlaku.
jenis dari kontrak innominaat, karena - Kontrak tertulis dan tidak
perjanjian tersebut merupakan tertulis (lisan)
perjanjian yang tumbuh di Kontrak tertulis adalah
masyarakat dan tidak dikenal dalam kontrak yang di buat oleh
Kitab Undang-Undang Hukum para pihak dalam bentuk
Perdata. tertulis. Sementara itu,
Dalam kasus di atas, system kontrak lisan ialah suatu
perjanjian jual beli borongan adalah kontrak yang di buat oleh
istilah lain dari perjanjian jual beli para pihak dalam wujud lisan

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 147
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

(cukup kesepakatan lisan para cakap hukum yaitu dewasa dan tidak
pihak). berada di bawah pengampuan.
Berdasarkan bentuk-bentuk Syarat suatu hal tertentu pun
perjanjian di atas, perjanjian jual beli sudah terpenuhi karena dalam kasus
borongan para petani durian di dusun tersebut jelas bahwa objek
Getrak Desa Cihideung Hilir perjanjiannya itu adalah buah durian
Kecamatan Cihideung Kabupaten yang masih ada pada 15 pohon
Kuningan Jawa Barat. berbentuk durian milik Bpk. Wakyad yang
kontrak tidak tertulis (lisan) dimana berada di dusun Getrak Desa
kontrak yang di buat oleh para pihak Cihideung Hilir Kecamatan
dalam wujud lisan (cukup Cihideung Kabupaten Kuningan.
kesepakatan lisan para pihak). Objek perjanjian jual beli ini sesuai
2. Syarat Sahnya Perjanjian dengan pasal 1332 KUH Perdata.
Tidak Bernama Syarat terakhir yaitu suatu
(Innominat) sebab yang halal dalam perjanjian
Menurut pasal 1320 Kitab jual beli borongan ini. Menurut kami
Undang-Undang Hukum Perdata jika ditinjau dari perspektif hukum
untuk sahnya suatu perjanjian nasional maka sebab perjanjian
diperlukan 4 syarat, diantaranya dalam kasus ini adalah halal karena
yaitu : perjanjian ini tidak diperuntukkan
a) Sepakat mereka yang untuk hal yang tidak halal, tidak
mengikatkan dirinya; melanggar kepentingan umum,
b) Cakap untuk membuat suatu norma kesusilaan, dan aturan
perjanjian; perundang-undangan yang berlaku.
c) Mengenai suatu hal tertentu; Namun jika ditinjau dari
dan perspektif hukum Islam maka
d) Suatu sebab yang halal. perjanjian tersebut tidak halal karena
(Subekti, 1987: 17) dalam Islam sendiri mengharamkan
Mengamati kasus di atas, jual beli system ijon.
unsure kesepakatan antara pihak 3. Dasar Hukum Perjanjian
penjual dan pembeli untuk Tidak Bernama
melakukan perjanjian jual beli (Innominat)
borongan tersebut. Secara yuridis formil
Untuk syarat kecakapan, para memang aturan mengenai perjanjian
pihak yang melakukan perjanjian jual jual beli system borongan atau ijon
beli borongan itu sudah memenuhi ini tidak ditemukan dalam peraturan
syarat sebagai subjek perjanjian yang perundang-undangan Nasional

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 148
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

Indonesia. Namun meninjau unsur- sudah dibayar namun barang yang


unsur dari perjanjian jual beli diperjual-belikannya belum
borongan yang kami bahas ini, dapat diserahkan kepada pembelinya. Hal
kami temukan aturan hukum dalam ini sesuai dengan aturan pasal 1458
Kitab Undang-Undang Hukum khususnya pada potongan kalimat
Perdata yang memiliki kesesuaian meskipun kebendaan itu belum
dengan perjanjian jual beli borongan diserahkan.
ini. Pasal 1458 Kitab Undang-
Aturan tersebut terdapat Undang Hukum Perdata di atas
dalam pasal 1458 Kitab Undang- senyatanya menyatakan bahwa jual
Undang Hukum Perdata yang beli yang demikian dimaksud dalam
berbunyi, “Jual-beli itu dianggap pasal 1458 KUH Perdata adalah sah
telah terjadi antara kedua belah dan tidak melanggar hukum.
pihak, seketika setelah orang-orang Selain itu pasal tersebut
ini mencapai sepakat tentang dikuatkan oleh pasal 1334 Kitab
kebendaan tersebut dan harganya, Undang-Undang Hukum Perdata
meskipun kebendaan itu belum yang berbunyi, “Barang-barang
diserahkan, maupun harganya belum yang baru akan ada dikemudian hari
dibayar.” dapat menjadi pokok perjanjian.”
Aturan tersebut memiliki Sehingga menurut kami
kesesuaian dengan jual beli perjanjian jual beli borongan
borongan tersebut yakni dimana jual berdasarkan aturan-aturan tersebut
beli borongan pada intinya pembeli dapat dinyatakan sah menurut hukum
dan penjual melakukan jual-beli positif Indonesia.
barang (biasanya tanaman atau
ternak) yang belum ada atau suatu PENUTUP
saat akan ada. Dalam kasus ini petani Bahwa pada dasarnya
yang menjual hasil perkebunannya perjanjian sewa-menyewa sebagai
berupa buah durian yang masih ada contoh perjanjian bernama yang
di pohonnya (dipanen). kami sajikan diatas sudah sesuai
Ada kesamaan unsure antara dengan ketentuan perundang-
aturan dalam pasal 1458 dan jual beli undangan. Namun, terdapat
borongan tersebut yakni pada permasalahan disini mengenai
kalimat meskipun kebendaan itu kecakapan pihak pertama untuk
belum diserahkan. Jual beli membuat perjanjian, sebab dalam hal
borongan ini pada dasarnya ini pihak pertama tidak memiliki izin
memperjual-belikan barang yang tertulis dari suaminya untuk

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 149
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

melakukan perbuatan hukum atas - Cakap untuk membuat suatu


benda tetap yang menjadi objek sewa perjanjian;
tersebut. Sekalipun aturan tersebut - Mengenai suatu hal tertentu;
dapat dibantah dengan SEMA No.3 dan
Tahun 1963 bahwa intinya - Suatu sebab yang halal.
perempuan yang sudah menikah Perjanjian jual beli borongan
dapat melakukan perbuatan hukum yang ada pada kasus yang dibahas
tanpa meminta izin/bantuan dari tersebut menurut kami sah menurut
suami. Tapi tetap saja ada hal yang hukum. Hal tersebut didasarkan atas
dapat menyangkali aturan itu, yaitu aturan dalam pasal 1458 jo 1334
karena benda tetap yang menjadi Kitab Undang-Undang Hukum
objek sewa adalah harta bersama Perdata.
maka dalam hal ini pihak pertama
tidak sah melakukan perbuatan DAFTAR PUSTAKA
hukum atas benda tetap itu tanpa
Made Ester Ida Oka Patty. 2008.
kesepakatan/izin dari suaminya.
Tesis : Pelaksanaan
Alhasil, menurut kami syarat Kontrak Karya Antara
kecakapan pihak pertama ini belum Pemerintah Republik
terpenuhi sehingga perjanjian sewa- Indonesia Dengan
Perseroan Terbatas (Pt)
menyewa ini tidak memenuhi salah
Avocet Bolaang
satu syarat subjektif perjanjian yang Mongondow.
akibat hukumnya, perjanjian sewa- ----. 2008. Jual Beli Ijon Secara
menyewa ini dapat dibatalkan. Syar’i.
Munir Fuady. 2007. Hukum Kontrak
Sementara perjanjian jual beli
(dari Sudut Pandang
borongan sebagai contoh perjanjian Hukum Bisnis). Bandung :
tidak bernama yang kami sajikan Citra Aditya Bhakti.
pula diatas merupakan jenis kontrak Nieuwenhuis. 1985. Pokok- Pokok
Hukum Perikatan,
innominaat. Perjanjian jual beli
terjemahan Djasadin
borongan ini berbentuk perjanjian Saragih. Surabaya:
tidak tertulis (lisan). Perjanjian jual Universitas Airlangga
beli borongan dalam kasus tersebut Purwahid Patrik. 1994. Dasar-dasar
Hukum Perikatan. Bandung: Mandar
juga menurut kami sudah memenuhi
Maju.
seluruh syarat sahnya suatu Salim H.S. 2003. Hukum Kontrak
perjanjian, diantaranya yaitu : Teori Dan Teknik
- Sepakat mereka yang Penyusunan Kontrak.
Jakarta : Sinar Grafika.
mengikatkan dirinya;
Subekti. 1987. Hukum Perjanjian.
Jakarta : PT. Intermasa.

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 150
HUKUM KONTRAK DALAM PERSPEKTIF KOMPARATIF
(MENYOROT PERJANJIAN BERNAMA DENGAN PERJANJIAN TIDAK BERNAMA) ISSN: 1693-0819

Kitab Undang-Undang Hukum http://makalah-


Perdata (Burgerlijk Wetboek). ibnu.blogspot.com/2008/1
http://www.ima- 0/jual-beli-ijon-secara-
api.com/downloads.php?pi syari.html (diakses 8
d=41&cat=2 Oktober 2013)
(diakses 8 Oktober 2013)

Jurnal Serambi Hukum Vol. 08 No. 02 Agustus 2014 – Januari 2015 Page 151

Anda mungkin juga menyukai