ARJUN ALMIRACH
NIM: 19.1.21.052
SITI NUR KHOLIFAH
NIM: 19.1.21.04
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ekonomi Makro Syari’ah yang berjudul
“Teori Produksi Islam”. Sholawat serta salam tak lupa juga kita limpahkan kepada
Nabi Muhammad Saw.
Berhasilnya penyusunan ini tentunya berkat kerja sama dan terima kasih
khususnya kepada pak Zulkadrin, M.E. selaku dosen Pengantar Makro Ekonomi
Islam yang telah membimbing saya. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya dengan senang hati
menerima segala saran dan masukkan yang bersifat membangun. Harapan saya
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
A. Pengertian produksi....................................................................
B. Faktor Produksi..........................................................................
C. Fungsi Produksi..........................................................................
D. Prinsip-prinsip dan kaidah produksi dalam Islam......................
BAB III PENUTUP....................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan ini tersirat dari bahasan ekonomi yang dilakukan oleh
Hasan Al Banna. Beliau mengutip firman Allah SWT., yang mengatakan:
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk kepentinganmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
dan meyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (QS.
Lukman:20).
Semua sumber daya uang terdapat di langit dan di bumi disediakan
Allah SWT untuk kebutuhan manusia, agar manusia dapat menikmatinya
secara sempurna, lahir dan batin, material dan spiritual. Apa yang
diungkapkan oleh Hasan Al Banna ini semakin menegaskan bahwa ruang
lingkup keilmuwan ekonomi islam lebih luas dibandingkan dengan
ekonomi konvensional. Ekonomi islam bukan hanya berbicara tentang
pemuasan materi yang bersifat fisik, tapi juga berbicara cukup luas tentang
pemuasan materi yang bersifat abstrak, pemuasan yang lebih berkaitan
dengan posisi manusia sebagai hamba Allah SWT..
Al-Qur’an juga telah memberikan tuntunan visi bisnis yang jelas
yaitu visi bisnis masa depan yang bukan semata-mata mencari keuntungan
sesaat tetapi “merugikan” melainkan mencari keuntungan yang secara
hakikat baik dan berakibat baik pula bagi kesudahannya (pengaruhnya).
Salah satu aktivitas bisnis dalam hidup ini adalah adanya aktifitas produk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor produksi dalam Islam ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dan kaidah produksi dalam Islam?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan
jasa, yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Secara teknis, produksi
adalah proses mentransformasi input menjadi output. Definisi produksi
dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas karena produksi mencakup
tujuan kegiatan menghasilkan output beserta karakter-karakter yang
melekat padanya.
Beberapa ahli ekonomi Islam kontemporer memberikan definisi
yang berbeda mengenai pengertian produksi, meskipun subtansinya sama.
Karf (1992) mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif Islam
sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik
materilnya, tetapi juga moralitas sebagai sarana untuk mencapai tujuan
hidup sebagaimana digariskan dalam agama Islam, yaitu kebahagiaan
dunia dan akhirat.1 Rahman (1995) menekankan betapa pentingnya
keadilan dan kemerataan produksi (distribusi secara merata).2
Teori produksi merupakan alat melihat hubungan antara input dan
output. Adanya teori produksi juga diharapkan dapat memberikan
penjelasan yang terjadi dalam fase produksi. Fungsi produksi adalah
hubungan teknis antara faktor produksi (input) dengan hasil produksi
(output).
Dari pengertian diatas produksi dimaksudkan untuk mewujudkan
suatu barang dan jasa yang digunakan tidak hanya untuk kebutuhan fisik
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non fisik, dalam artian yang lain
produksi dimaksudkan untuk menciptakan mashlahah bukan hanya
menciptakan materi.
1 White Lay Karf, The Costumer Driver Company, (New York:Wexley publishing
Co.,1992),hlm.221
2 Fazlur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jilid I,Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995),
hlm.177
2
Produksi adalah menciptakan manfaat dan bukan menciptakan
materi. Maksudnya adalah bahwa manusia mengolah materi untuk
mencukupi berbagai kebutuhannya, sehingga materi itu untuk mencakupi
berbagai kebutuhannya.
Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis) produksi
dimaksudkan untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, berbeda dengan
tujuan produksi dalam ekonomi konvensional, tujuan produksi dalam
islam yaitu memberikan Mashlahah yang maksimum bagi konsumen.
Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamanya adalah
memaksimalkan mashlahah, memperoleh laba tidaklah dilarang selama
berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam. Dalam konsep mashlahah
dirumuskan dengan keuntungan ditambah dengan berkah. Keuntungan
bagi produsen biasanya adalah laba (profit), yang diperoleh setelah
dikurangi oleh beberapa faktor produksi. Sedangkan berkah berwujud
segala hal yang memberikan kebaikan dan manfaat bagi produsen sendiri
dan manusia secara keseluruhan.
Keberkahan ini dapat dicapai jika produsen menerapkan prinsip
dan nilai islam dalam kegiatan produksinya. Dalam mencari upaya berkah
dalam jangka pendek akan menurunkan keuntungan, tetapi dalam jangka
panjang kemungkinan justru meningkat keuntungan, karena meningkatnya
permintaan.
B. Faktor Produksi
3
1. Faktor produksi tenaga kerja
2. Faktor bahan baku dan bahan penolong
3. Faktor produksi modal
4
C. Fungsi Produksi
5
hanya mampu menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan bergantung
pada faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bisa
memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan
faktor-faktor produksi tersebut.
6
Menurut Mannan (1993), perilaku produksi tidak hanya
menyandarkan pada kondisi permintaan pasar, tetapi juga berdasarkan
pertimbangan kemaslahatan.4
4 Op.cit.,Mannan,Islamic….,1993,hlm.249
7
1. Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi pada tujuan
akhirat;
2. Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal
maupun eksternal;
3. Memenuhi takaran,ketetapan, kelugasan, dan kebenaran;
4. Berpegang teguh pada kedisiplin dan dinamis;
5. Memuliakan prestasi/produktivitas;
6. Mendorong ukhuwah antar-sesama pelaku ekonomi;
7. Menghormati hak milik individu;
8. Mengikuti syarat sah dan rukun akad/transaksi;
9. Adil dalam bertransaksi;
10. Memiliki wawasan social;
11. Pembayaran upah tepat waktu dan layak;
12. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam
Islam.
5 Vinna Sri Yuniarti,Ekonomi Mikro syariah, (Bandung:CV PUSTAKA SETIA, 2016), hlm.126
8
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Produksi adalah menciptakan manfaat dan bukan menciptakan
materi. Maksudnya adalah bahwa manusia mengolah materi itu untuk
mencukupi berbagai kebutuhannya, sehingga materi itu mempunyai
kemanfaatan. Apa yang bisa dilakuan manusia dalam “memproduksi”
tidak sampai pada merubah subtansi benda. Yang dapat dilakukan manusia
berkisar pada misalnya mengambilnya dari tempat yang asli dan
mengeksploitasi.
Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis) produksi
dimaksudkan untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Berbeda dengan
tujuan produksi dalam ekonomi Konvensional, tujuan produksi dalam
islam yaitu memberikan maslahah yang maksimum bagi konsumen.
9
DAFTAR PUSTAKA
Catatan:
10