DISUSUN OLEH :
MAKASSAR
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
berjudul “Rasionalitas Ekonomi Islam” dan menjadi salah satu tugas dari mata
kuliah Ekonomi Islam Syariah. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
berbagai pihak, oleh sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami
ingin mengucapkan terima kasih. Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun
dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
Penyusu
2
DAFTAR ISI
Sampul................................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................1
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................17
3.2 Saran.................................................................................................................17
Daftar Pustaka..................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
manusia. Dalam kapitalisme, studi yang dimaksud disini bukanlah manusia secara
umum. Tetapi tentang manusia ekonomi yang memiliki perilaku untuk memenuhi
hanya dapat dilakukan oleh manusia ekonomi secara rasionalitas ekonomi. Islam
merupakan ajaran yang mengatur kehidupan dalam semua dimensi baik akidah,
ibadah, dan semua aspek kehidupan manusia termasuk semua bentuk muamalah,
khususnya pada hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi. Tidak ada sesuatupun
yang tersembunyi dari jangkauan Allah SWT dan tidak sesuatupun yang luput dari
pengawasan-Nya.
lmu ekonomi memang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
manusia. kebutuhan dan keinginan manusia menjadi hal yang penting untuk
dipenuhi. namun alat ataupun sumberdaya untuk memenuhi dua hal tersebut
sangatlah terbatas. untuk itu agar dapat memenuhinya, manusia haruslah pintar-
4
5
sendiri mengandung muatan yang berbeda dalam masyarakat. Boleh jadi rasional
menurut seseorang, tetapi tidak rasional menurut orang lain. Hal ini terjadi akibat
PEMBAHASAN
pertimbangan yang logis atau pikiran yang sehat atau cocok dengan akal.1
Rasionalitas ekonomi dapat dipahami sebagai tindakan atas dasar
baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksudkan oleh
3
4
individu.
5
Namun, menurut Adam Smith, penekanan pada self-interest itu bukan berarti
terpenuhi.
Dalam literatur teori ekonomi modern yang tersedia, seorang pelaku
a. Setiap orang tahu apa yang mereka mau dan inginkan, serta mampu
mengambil suatu keputusan atas suatu hal, dari sesuatu yang paling
atau (less preferred). Serta setiap idividu akan mampu bertindak dan
mempunyai alasan dan argumentasi yang jelas dan lugas. Hal ini
untuk memaksimalkan tujuan dari setiap aktivitas, di mana suatu hal yang
4 Syed Omar Syed Agil, “Rationality in Economic Theory, A Critical Appraisal”, dalam
Reading Micro Economics, An Islamic Perspective, Sayyid Taher, dkk (editor),
Malaysia: Longman, 1992, hal. 32.
6
manusia disebut rasional jika ia melakukan sesuatu yang sesuai dengan self-
interest, dan pada saat yang sama konsisten dengan membuat pilihan-
memaksimalkan maslahah.
konsekuensi atas factor ekonomi dan agama, dimana faktor utama ini kapitalis.
monopolistik.
b. Faktor agama yang berasal dari ajaran katolik yang mengutuk kekayaan,
Pada akhir abad ke-17, pasar kapitalis yang berkembang secara maju
Sifat menang sendiri dan egois menjadi hal yang utama, jika tidak dapat
5 Ibid, 50.
7
kapitalis sebagai hasil atas perubahan ini, doktrin individualis dan egois ini
antigereja.
bahwa setiap pihak digerakkan hanya oleh self interst. Hal ini mungkin saja
benar pada masa-masa edgeworth, tapi salah satu pencapaian dari teori utilitas
meragukan tersebut.
Self interest tidak harus selalu berarti memperbanyak kekayaan
moneter.
Self interest sekurang-kurangnya mencakup tujuan-tujuan yang
menjadikan mereka lebih baik, pada saat yang sama membuat orang-orang di
berharga atau sesuai atau dianggap terbukti dengan sendirinya. Kata ini berasal
dari αξιοειν (axioein), yang berarti dianggap berharga, yang kemudian berasal dari
αξιος (axios), yang berarti berharga. Di antara banyak filsuf Yunani, suatu
aksioma adalah suatu pernyataan yang bisa dilihat kebenarannya tanpa perlu
keadaan mana yang lebih disukainya diantara dua keadaan. Bila A dan B
merupakan dua keadaan yang berbeda, maka individu selalu dapat menemukan
disukai daripada produk B”, dan “produk B lebih disukai daripada produk C”,
maka ia pasti akan mengatakan bahwa “produk A lebih disukai produk C”.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap alternatif pilihan seorang individu akan selalu
lebih disukai daripada produk B”, maka setiap keadaan yang mendekati produk
A pasti juga akan lebih disukai lebih dari pada produk B. Sebagai contoh
dimana seorang individu lebih menyukai mobil dengan merek Honda daripada
merek Suzuki, maka setiap tipe model dari mobil merek Honda apapun akan
jauh lebih disukai dari pda tipe model apapun dari model merek Suzuki.
10
aksioma lain yang merupakan sesuatu yang diyakini dalam islam, antara lain:
merupakan awal dari kehidupan baru. Setiap orang islam dituntut meyakini
hal ini secara pasti. Kehidupan di dunia akan diakhiri dengan kematian,
namun kehidupan setelah dunia, disebut akhirat, bersifat abadi. Tidak akan
dunia. Dengan kata lain, kehidupan di dunia merupakan ujian bagi manusia
masa lalu, namun kebenaran informasi ini sangat dibatasi oleh ruang dan
tersebut.
Islam mengajarkan bahwa Allah telah melengkapi kelemahan manusia
sepanjang masa. Informasi ini dituangkan dalam bentuk kitab suci alqur'an
ekonomi.
dunia atau maslahah di dunia terkait dengan maslahah yang diterima di akhirat.
Dengan time horizon yang lebih panjang ini, maka seorang pelaku ekonomi
diperolehnya diakhirat lebih baik atau lebih buruk dari pada yang dirasakan di
dunia.9
2.4 Konsep Rasionalitas Dalam Perspektif Islam
Jika dalam ekonomi konvensional, manusia disebut rasional secara ekonomi
produsen, maka dalam ekonomi islam, seorang pelaku ekonomi, baik produsen
ekonomi islam. Rasionalitas dalam ekonomi islam tidak hanya didasarkan kepada
Monzer kahf dalam buku Ekonomi Mikro Islam oleh Anita Rahmawaty
1) konsep sukses dalam islam diukur dengan nilai moral islam, bukan dengan
akhirat.
Probabilitas kuantitas jenis pilihan konsumsi cenderung lebih variatif dan
akhirat.
3) Harta merupakan anugerah Allah dan bukan merupakan sesuatu yang dengan
termasuk dalam kategori dhalal dan at-tayyibat (barang-barang yang baik dan
that prompts the basic elements and objectivies of the life of human beings
manusia untuk mencapai kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi dari
10 Anita Rahmawaty, Ekonomi Mikro Islam, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011.
14
Dengan itu, kesejahteraan dan kebahagian manusia tidak semata berlaku secara
dan menyesal.”
b. Seorang konsumen muslim dapat dibilang rasional jika ia
semata, melainkan turut pula untuk keperluan dijalan Allah SWT (fi
ً مواًولطموسطكويِمن مواًوبمن اًلمسطبيِطل مولم تسبمذذ ور تموبطذ ويررا,ت مذاً اًولقسور لبىٰ محقمسة
مومءاً ط
11 Umer Chapra lihat dalam Adiwarman A. Karim, Ilmu Ekonomi Islam; Bagaimana
seharusnya?, Ulasan atas buku, The Future of Economic; An Islamic Perspective,
Landscape Baru Perekonomian Masa Depan, Jakarta, SEBI, 2001, hlm. 397.
12 Syed Omar Syed Agil, Rationality in Economic Theory, dalam Sayid Tahir et. al..ed.
Reading in Microeconomics: an Islamic Perspective (Selangor: Longman Malaysia,
1992), hlm. 44.
13 Departemen Agama RI, Al-Hidayah: Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka,
(Tangerang: Kalim, 2011)
15
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
إطنممماً محمرمم معمليِسكسم اًولممويِتمةم مواًلمدمم مولموحمم اًولطخونطزويطر مومماً اًسطهلمبطهه لطمغويِطر ا
اط
batas ilmu ekonomi karena perilaku etis dipandang sebagai perilaku tidak
material.
Perilaku rasional ekonomi diartikan sebagai upaya untuk mewujudkan
mashlahah materi semata, maka perilaku etis dipandang sebagai perilaku yang
tidak rasional dan karenanya dikeluarkan dari pokok bahasan ilmu ekonomi.
16
diterima oleh masyarakat (benar) ataukah tidak (salah). Filosofi atau suatu
standar moral setiap masyarakat dapat berbeda-beda, dan alasan inilah yang
dikenal dengan istilah etika. Suatu perilaku yang dianggap rasional oleh paham
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengalokasikan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, dimana
Hal ini berarti bahwa setiap individu paling mengetahui kepuasan yang
3.2 Saran
Keunikan ekonomi Islam terletak pada orientasinya pada pemenuhan
kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, keseimbangan antara aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
18
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi III.
M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia. (2010). Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan
Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, Jakarta: Kencana.
https://rindaasytuti.wordpress.com/2010/06/29/agama-dan-rasionalitas-ekonomi/
Syed Omar Syed Agil. (1992). Rationality in Economic Theory, dalam Sayyid
Ibid, 50.
Robert Frank. (2001). Microeconomics and Behaviour 2nd ed, dalam Adiwarman
2011.
Syed Omar Syed Agil, Rationality in Economic Theory, dalam Sayid Tahir
Departemen Agama RI, Al-Hidayah: Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode