Alhamdulillah Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga makalah yang
berjudul “Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Syariah, Menghitung Nilai
Kesehatan Koperasi Syariah Serta Menginterpretasikan Hasil Perhitungan Nilai
Kesehatan” dapat disajikan dengan baik.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
7. Kemandirian dan Pertumbuhan ................................................................ 18
8. Kepatuhan dalam Prinsip Syariah ............................................................. 19
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ................................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diambil
oleh pemakalah antara lain:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penulisan makalah ini antara
lain:
3
4
5
1. Pemodalan
Penilaian tingkat kesehatan pertama ialah dari aspek permodalan,
dimana terdapat dua cara dalam menghitungnya yaitu rasio modal sendiri
terhadap modal total dan rasio kecukupan modal (CAR).
7
1) Untuk rasio pemodalan lebih kecil atau sama dengan 0 diberikan nilai
kredit 0.
2) Setiap kenaikan rasio pemodalan 1% mulai dari 0% nilai kredit
ditambah 5 dengan maksimum nilai 100.
3) Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor pemodalan.
b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri (CAR)
Keterangan:
ATMR = Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
1) Rasio CAR lebih kecil dari 6% diberi nilai kredit 25, untuk kenaikan
rasio CAR 1% nilai kredit ditambah 25 sampai dengan nilai CAR 8%
nilai kredit maksimal 100.
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor CAR.
Keterangan:
JPPB = Jumlah Pembiayaan dan Piutang Bermasalah
8
Keterangan:
PPAPWD = Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk
3. Penilaian Efisiensi
a. Penilaian aspek manajemen KSPPS/USPPS Koperasi meliputi beberapa
komponen yaitu: Manajemen umum, Kelembagaan, Manajemen
permodalan, Manajemen asset, Manajemen likuiditas
b. Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian atas jawaban
pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengan
komposisi pertanyaan sebagai berikut:
1) Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai kredit untuk
setiap jawaban pertanyaan positif)
2) Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai kredit untuk setiap
jawaban pertanyaan positif)
3) Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai kredit
untuk setiap jawaban pertanyaan positif)
4) Manajemen aktiva 10 pertanyaan ( bobot 3 atau 0,3 nilai kredit untuk
setiap jawaban pertanyaan positif)
5) Manajemen likuiditas 5 pertanyaan ( bobot 3 atau 0.6 nilai kredit
untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
11
4. Likuiditas
a. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
1) Untuk rasio lebih besar dari 100 diperoleh nilai kredit 25 dan untuk
setiap penurunan rasio 15% nilai kredit ditambahkan 25 sampai
dengan maksimum nilai kredit 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor
penilaian.
b. Rasio aktiva tetap terhadap total asset
1) Untuk rasio lebih besar dari 76% diperoleh nilai kredit 25 dan untuk
setiap penurunan rasio 25% nilai kredit ditambah dengan 25 sampai
dengan maksimum nilai kredit 100.
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor
penilain.
c. Rasio efisiensi pelayanan.
1) Untuk rasio kurang dari 50% diberi nilai kredit 25 dan untuk setiap
kenaikan 25 orang nilai skor ditambah dengan 25 sampai dengan
maksimum nilai kredit 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor
penilaian.
5. Likuiditas
a. Rasio kas.
12
1) Bila rasio kas < dari 14% dan > dari 56% diberi nilai kredit 25, untuk
rasio antara 14% sampai 20% dan antara dan antara 46% sampai 56%
diberi nilai kredit 50, rasio antara 21% sampai 25% dan 35% sampai
45% diberi nilai kredit 75, dan untuk rasio 26% sampai dengan 34%
diberi nilai kredit 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian.
b. Rasio pembiayaan.
1) Jika rasio kas lebih kecil dari 50% diberi nilai kredit 25 bagi setiap
kenaikan rasio 25% nilai kredit ditambah dengan 25 dengan niali
maksimal 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian
Keterangan:
TNA = Transaksi Non Anggota
1) Jika rasio < dari 25% diberi nilai kredit 25 dan untuk setiap kenaikan
rasio 25% nilai kredit ditambah 25 sampai rasio lebih besar dari 75%
nilai kredit maksimum 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Keterangan:
MEP = Manfaat Ekonomi Partisipasi
13
1) Jika rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai kredit 25,
untuk setiap keniakan rasio 2,5% nilai kredit ditambah 25 sampai
dengan maksimum 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.
b. Rentabilitas Ekuitas
1) Jika rasio rentabilitas ekuitas lebih kecil dari 5% diberi nilai kredit 25,
untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai kredit ditambah 25 sampai
dengan nilai maksimum 100
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.
c. Kemandirian Operasional Pelayanan
1) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil dari 100% diberi nilai
kredit 25. Setiap kenaikan rasio 25% nilai kredit ditambah 25 sampai
maksimum 100.
2) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.
14
a. Rasio permodalan lebih kecil atau sama dengan 0 diberian nilai kredit 0.
b. Setiap kenaikan rasio permodalan 1% mulai dari 0% nilai kredit ditambah
5 dengan maksimal nilai 100.
c. Nilai kredit diksliksn bobot sebesar 5% maka diperoleh skor permodalan.
15
3. Kualitas Manajemen
Kualitas manajemen merupakan faktor penunjuk tentang seberapa baik
tingkat pengelolan organisasi dalam mencapai target atau tujuan. Dalam
koperasi syariah pengelola ditunjuk secara mufakat didalam rapat anggota
untuk mengelola koperasi sesuai dengan aturan syariah agar koperasi tidak
pernah menyimpang dari Al-Qur’an dan Sunnah dalam mencapai tujuannya.
Seorang pengelola organisasi akan menanamkan pemahaman untuk para
16
4. Kualitas Efesiensi
Rasio Biaya Operasional Pelayanan terhadap Partisipasi Bruto dengan
formula sebagai berikut, biaya operasional pelayanan X 100% Partisipasi
Bruto Untuk mengukur rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi
bruto, ditetapkan sebagai berikut:
a. Rasio yang besar dari 100 maka nilai kreditnya 25, untuk setiap penurunan
rasio 15% nilai kreditnya ditambahkan dengan 25 hingga maksimum 100.
b. Nilai kredit dikalikan dengan bobot sebesar 4% maka diperoleh skor
penilaian
17
5. Kesehatan Likuiditas
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Syariah dan
Menghitung Nilai Kesehatan Koperasi Syariah serta menginterpretasikan hasil
perhitungan nilai kesehatan adalah sebagai berikut:
21
22
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang “Penilaian Tingkat Kesehatan
Koperasi Syariah, Menghitung Nilai Kesehatan Koperasi Syariah Serta
Menginterpretasikan Hasil Perhitungan Nilai Kesehatan” diharapkan pembaca
dapat memahami lebih lanjut tentang kesehatan koperasi syariah dan dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari dalam penulisan
makalah ini jauh dari kata sempurna,untuk itu diperlukan kritikan dari para
pembaca untuk makalah ini agar lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyana, M., & Hasbi, S. (2020). Preferensi Koperasi Dalam Melakukan Konversi
Menjadi Koperasi Syariah: Studi Kasus Pada Koperasi di Wilayah Bogor.
Journal of Islamic Economics and Finance Studies, 1(2), 173–190.
https://doi.org/10.47700/jiefes.v1i2.2115
Hamidi, I., Bashir, A., Atiyatna, D. P., Sukanto, S., & Mukhlis, M. (2020). Pelatihan
Manajemen Koperasi Syariah di Desa Kerinjing, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera
Selatan. Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services, 1(1), 9–16.
https://doi.org/10.29259/jscs.v1i1.5
Mas’ula, S., & Oktafia, R. (2021). Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi
Syariah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Di Koperasi As-Sakinah Sidoarjo.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(2), 7–10. https://doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2287
Mirawati, Fitria, N., Putra, M. D., & Putri, M. (2021). Pengukuran Tingkat Kesehatan
pada Koperasi Syariah (Studi di KPN Syariah Kemenag Tanah Datar). Iltizam
Journal of Shariah Economic Research, 5(1), 18–35.