Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MENAJEMEN DANA BANK

MENAJEMEN ASET DAN LIABILITAS BANK SYARIAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8


NAILA PUTRI CHAIRANI NIM 2130401089
RAHMADINA NIM 2130401110

DOSEN PENGAMPU :

Farid Ahmad Marlion,SE.,ME

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk,rahmat,dan hidayahnya sehinnga pemakalah dapat
menyeleseikan makalah “MENAJEMEN ASET DAN LIABILITAS BANK’’ ini
tepat waktu. Tidak lupa pemakalah mengucapkan terimakasih kepada Bapak Farid
Ahmad Marlion,SE.,ME selaku dosen mata kuliah Pengantar Perbankan Syariah
yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada pemakalah dalam mengerjakan
makalah ini.
Shalawat serta salam kami ucapkan kepada nabi junjungan kita umat islam
yakni nabi besar Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari
zaman jahiliyah sampai ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Kami dari kelompok 8 telah menulis satu makalah dengan judul
“MENAJEMEN ASET DAN LIABILITAS BANK”dibawah bimbingan dosen
Farid Ahmad Marlion,SE.,ME Apabila ada dalam penulisan makalah yang kami
susun terdapat kesalahan yang tidak kami sengaja, maka kami kelompok 8
mengharapkan saran,kritikan dari peserta diskusi semua dari kesempurnaan
makalah kami ini,atas ide,gagasan yang sifatnya membangun dari audien kami
ucapkan terima kasih.

Batusangkar, 14 september 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan masalah ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

1. Menjelaskan menajemen asset bank syariah ................................................ 2

2. Menjelaskan liabilitas Bank Syariah ............................................................ 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 8

A. Kesimpulan....................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang berfungsi untuk
menghimpun dana masyarakat. Dana yang telah terhimpun, lalu disalurkan
kembali kepada masyarakat. Kegiatan bank dalam pengumpulan dana ini
disebut dengan Funding. Sementara kegiatan menyalurkan dana kepada
masyarakat oleh bank disebut dengan financing dan lending. Dalam
menjalankan dua aktivitas tersebut, bank syari’ah harus menjalankan sesuai
dengan pengumpulan dan penyalurandana menurut Islam.
Bagi syari’ah, disamping harus memenuhi tuntutan kaidah Islam,
juga mengikuti kaidah hukum perbankan yang berlaku dan telah diatur oleh
bank sentral. Jika dilihat dari sisi fungsi bank syari’ah mengumpulkan dana
dan menyalurkan dan itu kembali kepada masyarakat, maka bank sariah
berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak
surplus kepada pihak minus.
B. Rumusan masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang
dapat dibahas antara lain :
1. Menjelaskan menajemen asset bank syariah

2. Menjelaskan menajemen liabilitas bank syariah

C. Tujuan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu:
1. Agar mahasiswa mengetahui penjelasan tentang menajemen aset
banksyariah
2. Menambah wawasan mahasiswa tentang menajemen liabilitas bank
syariah

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Menjelaskan menajemen asset bank syariah


Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana beberapa
manfaat ekonomi masa depan (s) dapat diharapkan mengalir ke perusahaan.
Kepemilikan aset itu sendiri adalah tidak berwujud. Namun, aset yang dimiliki
dapat berwujud atau tidak berwujud "(International Valuation Standard 2003)
Manajemen Aset didefinisikan menjadi sebuah proses pengelolaan segala
sesuatu baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomik, dan
mampu mendorong tercapainya tujuan dari individu dan organisasi. Melalui
proses manajemen yaitu POLC planning, organizing, leading dan controling
agar dapat dimanfaatkan atau dapat mengurangi biaya (cost) secara efisien dan
efektif.1
Penerapan Asset and Liabilitas Management pada lembaga perbankan, baik
itu bank syariah maupun bank konvensional harus melalui tahap penilaian
terhadap budget, membuat rencana pendapatan, penilaian kinerja investasi
pada masa lalu, memantau distribusi aset dan liabilitas bank dan menerapkan
strategi aset dan liabilitas2. Lebih spesifiknya berikut ini dijelaskan penerapan
tahap-tahap tersebut pada perbakan syariah:
a. Penilaian budget Tahap ini, bank syariah membuat perencanaan keuangan
terkait dana yang dapat digunakan untuk investasi. Dengan kata lain, bank
syariah menilai sejumlah dana yang tersedia atau belum tersedia baik
berasal dari penjualan saham, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana
pinjaman dari pihak lain. Tujuan penilaian ini ialah membantu bank
syariah melihat potensi dana yang dapat diperoleh dan memudahkan bank
membuat rencana penganggaran modal. Adapun dana-dana yang biasa
digunakan oleh bank syariah ialah sebagai berikut

1
Muhammad.Menajemen Dana Bank Syariah,(yogyakarta:penerbit Ekonisia,2005)hal.57
2
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Cet. IV, (Jakarta: Alvabet, 2006), hlm.
121- 122.

2
b. Membuat Rencana Pendapatan, Tahap ini bermaksud membuat target
pendapatan yang ingin diperoleh oleh bank syariah dalam masa satu tahun
ke depan. Target ini berhubungan erat dengan sumber dana dan
kemampuan bank syariah. Biasanya target pendapatan ini akan dibebabkan
kepada masing-masing account officer sebagai karyawan yang
berhubungan langsung dengan instrumen investasi. Tercapai atau tidaknya
target ini tergantung lagi pada kinerja mereka dilapangan.
c. Penilaian Kinerja Investasi pada Masa Lalu Penilaian kinerja investasi
pada masa lalu diperuntuhkkan bagi bank syariah untuk memprediksi
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi atas segala kebijakan yang
diambil oleh pihak bank. Dengan melihat kinerja di masa lalu, bank dapat
membuat sejumlah program yang akan diselesaikan di masa yang akan
datang sesuai dengan kemampuan yang telah dianalisis melalui laporan
keuangan sebagai cerminan kesuksesan bank. Selain itu, bank juga dapat
mengetahui resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi di masa yang akan
datang, sehingga dapat diminimalisir atau diantisipasi sedini mungkin.
d. Tahap keempat bank memantau sejumlah aset yang masih tersisa dan
dapat digunakan untuk masa yang akan datang. Maksud dari aset yang
masih tersisa ini ialah sejumlah dana baik itu dalam bentuk kas, piutang,
pembiayaan atau bentuk lainnya yang telah jatuh tempo atau hampir jatuh
tempo, sehingga dana ini dapat digunakan untuk investasi selanjutnya.
Sedangkan tujuan dari mengamati liabilitas bank adalah menilai dan
mengukur sejumlah dana pinjaman yang jatuh temponya masih lama. Hal
ini dapat dimanfaatkan untuk mengelola dana ini dengan menyalurkannya

3
ke berbagai instrumen investasi yang menguntungkan.
e. Menerapkan Strategi Aset dan Liabilitas Pada tahap ini, pihak bank akan
menjalankan perencanaan di atas dengan mengkombinasikan aset dan
liabitas. Misalnya bank syariah menyusun membuat perencanaan
keuangan dengan mengkombinasikan Modal Sendiri 60%, DPK 30% dan
pinjaman dari pihak lain 10%. Dengan komposisi tersebut, maka bank
syariah akan menilai berapa keuntungan yang diperoleh bila sumber dana
tersebut diinvestasikan. Komposisi ini dibuat untuk menilai biaya yang
ditimbulkan atas setiap sumber dana yang digunakan. Oleh sebab itu, bank
syariah akan membuat berbagai komposisi dana untuk mengukur tingkat
biaya dan tingkat propabilitas keuntungan yang akan diperoleh. Begitu
juga dengan kombinasi investasi, misalnya bank syariah membuat
perencanaan untuk menggangarkan dananya ke berbagai instrumen
investasi dengan komposisi investasi fixed return (pembiayaan dengan
sistem jual beli dan sewa) sebesar 50%, investasi (mudharabah dan
musyarakah) sebesar 20% dan pembelian surat berharga dari pasar uang
sebesar 10%. Pemilihan jenis investasi ini selanjutnya akan dinilai
propabilitas keuntungan dan resiko yang harus ditanggung. Setelah
membuat berbagai kombinasi dan menilai kemungkinan terbaik dan
terburuknya, bank syariah kemudian memilih strategi aset dan liabilitas
mana yang sanggup mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan.
Serangkaian tahap-tahap di atas diterapkan dalam Manajemen Aset
dan Liabilitas (Asset liability management). Fokus penerapan ALMA pada
bank syariah ialah mengkoordinasikan portofolio aset dan liabilitas guna
memaksimalkan profit bagi bank serta bagi hasil untuk pemegang saham
dengan tetap memperhatikan kebutuhan likuiditas dan prinsip-prinsip kehati-
hatian." Dalam penerapan teori ini, bank syariah harus membentuk suatu unit
yang saling bekerja sama untuk menjalankan perencanaan yang telah
disepakati bersama. Unit ini dinamakan Asset and Liability Management
Committee (ALCO). Unit itu terdiri dari Direktur Utama dan Manajer kunci
yang aktif dalam keputusan-keputusan pembiyaan, investasi dan pasar uang.
Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kepala bagian keuangan dan

4
akuntansi, kepada Divisi Pembiayaan, Manajer investasi dan Kepala Bagian
Deposit, Ekonom dan 10 Supervisor Kebijakan Pembiayaan. Pihak-pihak yang
terlibat tersebut mempunyai tujuan yang sama, yakni meminimalkan resiko dan
menjamin tersedianya likuiditas yang cukup." Sehingga seluruh bagian bekerja
secara simultan untuk meningkatkan kualitas aset yang dimiliki agar dapat
menarik calon investor dan nasabah menanamkan modal pada bank syariah.
Tugas ALCO pada bank syariah, secara garis besar dapat diklasifikasikan
menjadi tiga katagori, yakni merencanakan, mengornisasi dan mengawasi
investasi bank syariah. Tugas ini terkait dengan keputusan investasi yang telah
direncanakan dalam rencana keuangan (budgeting). Adapun maksud dari
keputusan investasi ialah seluruh proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana untuk mendapatkan manfaat dari
investasi tersebut berupa keuntungan. Sedangkan perencanaan yang dimaksud
ialah target atau sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai dalam waktu 1
tahun, enam bulan atau tiga bulan.3
2. Menjelaskan liabilitas Bank Syariah

Konsep manajemen liabilitas yaitu kemampuan bank dalam menyediakan


dan yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen
yang telah dikeluarkan kepada nasabah. Pengelolaan atas reserve requirement
(RR) atau primary reserve (PR) atau giro wajib minimum(GWM) sesuai
dengan ketentuan BI dan secondary reserve (SR).Risiko yang dapat timbul
dalam manajemen liabilitas yaitu risiko pendanaan dan risiko bunga.Untuk
menilai dampak manajemen liabilitas pada profitabilitas bank, selisih antara
meningkatnya pendapatan pada portofolio asset dengan peningkatan biaya
dana pinjaman dari pasar terbuka harus dianalisis. Meningkatnya pendapatan
dari portofolio asset terjadi karena meningkatnya konsentrasi asset pada
pinjaman dengan yield tinggi.

Meningkatnya biaya untuk menjamin likuiditas melalui pinjaman dana


yang diakibatkan oleh bunga pasar yang harus dibayar atas dana tersebut.
Spread antara meningkatnya pendapatan dari asset diatas liabilitas

3
Ihdi karim makinara.Wahana kajian hukum islam pranata sosial.(aceh.2016.PT media
syariah).hlm 370-372

5
merupakan ukuran perubahan dalam interest margin. Suatu bank
yang memastikan dana dengan pinjaman harus membayar tingkat bunga
pasar. Biaya dana-dana ini lebih volatile daripada sumber dana dari deposit,
yang secara potensial dapat menghasilkan peningkatan variasi dalam
keuntungan bank.

Dampak pemakaian manajemen liailitas terhadap keuntungan bank


tergantung bank pada karakteristik asset yang di danai dengan dana-dana
pinjaman. Bila bank menggunakan dana-dana pinjaman untuk mendukung
pinjaman jangka panjang dengan tingkat bunga tetap, maka keuntungan bank
akan bervariasi sesuai dengan variasi yang terdapat pada tingkat bunga pasar.
Bila bank menggunakan dana pinjaman untuk mendanai asset yang
pendapatannya juga berpluktuasi sesuai dengan tingkat bunga pasar, maka
tidak berdampak pada keuntungan.

Meningkatnya kepercayaan pada manajemen liabilitas telah mengurangi


tekanan likuiditas dan memungkinkan bank untuk menggunakan dana-dana
dengan persentasi yang lebih besar untuk asset mereka dengan yield yang
lebih tinggi. Pada saat yang sama meningkatnya penggunaan dana-dana
pinjaman telah berkomplikasi pada proses pengelolaan portofolio bank.
Untuk memastikan profitabilitas dan meminimalkan risiko, bank harus secara
mengelola jangka waktu (maturity), tingkat pendapatan (rate) dan karateristik
volume dalam portofolio asset dan liabilitas.4

Manajemen aset dan liabilitas, atau yang sering kita sebut dengan Asset
and Liability Management (ALMA) sudah dapat dipastikan ada pada setiap
bank, tidak terkecuali pada Bank Perkreditan Rakyat atau yang sering
disingkat dengan BPR. Kedua sisi neraca, yakni sisi pasiva yang merupakan
sumber dana dan sisi aktiva yang merupakan alokasi dana harus dikelola
secara efektif, efisien, produktif, dan seoptimal mungkin karena
merupakan bisnis utama bagi setiap bank. Aset dan liabilitas pada setiap bank
ini dikelola oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang secara

4
Ismail Nawawi “ Manajemen Perbankan Syari’ah” teori, pengantar praktek dan
isu-isu kontemporer perkembangan dan pengembangan industri Perbankan Syari’ah,
VIV Press ,Jakarta 2014

6
organisasi tidak terlihat dalam struktur organisasi, tetapi kegiatannya exist
dan dikelola dalam teamwork serta secara operasional umumnya berada
dalam divisi treasury, yang dipimpin oleh wakil direktur utama/direksi yang
membidangi divisi treasury. Kepala divisi treasury umumnya sebagai ketua
pelaksana dengan anggota yang berasal dari divisi treasury, divisi kredit,
divisi research and development, dan divisi pusat administrasi.

Dalam pemahaman umum, Asset and Liability Management (ALMA)


mencakup penilaian risiko dalam segala dimensi. Penilaian risiko meliputi
penetapan harga, struktur jatuh tempo dari aktiva dan pasiva, kebijakan bank,
anggaran modal, dan profitabilitas. ALMA juga termasuk analisis dampak dari
berbagai perubahan yang tidak terduga dalam lingkungan bisnis, seperti
perubahan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, bencana alam, dan
perkembangan persaingan.5

5
Sri hayati.Menajemen Aset dan Liabilitas,(yogyakarta,2017.CV andi offset)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana beberapa
manfaat ekonomi masa depan dapat diharapkan mengalir ke perusahaan.
Kepemilikan aset itu sendiri adalah tidak berwujud.

Tahap-tahap dalam Manajemen Aset dan Liabilitas (Asset liability


management). Fokus penerapan ALMA pada bank syariah ialah
mengkoordinasikan portofolio aset dan liabilitas guna memaksimalkan profit
bagi bank serta bagi hasil untuk pemegang saham dengan tetap
memperhatikan kebutuhan likuiditas dan prinsip-prinsip kehati-hatian."
Dalam penerapan teori ini.

Manajemen dana bank syari’ah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga
bank syari’ah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari
aktifitas financing, dengan harapan bank yang bersangkutan tetap mampu
memenuhi kriteria likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas. Bank syari’ah
didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan
penerapan prinsip-prinsip islam, syari’ah dan tradisinya dalam transaksi
keuangan dan perbankan serta bisnis lain terikat.
B. Saran
Dari makalah Menajemen asset dan liabilitas bank syariah yang telah
diselesaikan oleh kelompok 8, Pemakalah berharap agar pembaca dapat
memahami isi dari makalah ini . Sehingga kelak pembaca sudah mempunyai
bekal ilmu tentang Menajemen asset dan liabilitas bank syariah .Semoga ilmu
yang di dapat oleh para audien bisa bermanfaat bagi semua pembacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ihdi karim makinara.2016.wahana kajian hukum islam pranata sosial.(aceh.PT


media syariah).
Ismail Nawawi.2014“ Manajemen Perbankan Syari’ah” teori, pengantar praktek
dan isu-isu kontemporer perkembangan dan pengembangan industri
Perbankan Syari’ah,.(VIV Press ,Jakarta
Muhammad.2005.Menajemen Dana Bank Syariah,(yogyakarta:penerbit Ekonisia,)
Sri hayati.2017.Menajemen Aset dan Liabilitas,(yogyakarta,.CV andi offset)
Zainul Arifin, 2006.Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Cet. IV, (Jakarta:
Alvabet

Anda mungkin juga menyukai