DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Nurfadillah
612062020
Dela Safitri
612062020
Sry Yani
612062020
Irwandi Abbas
612062020157
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
Puji syukur kita panjatkan kehadirat kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan sebagai
bentuk tugas mata kuliah Manajeman Perbankan Syariah dengan judul
“Manajemen Pembiayaan Perbankan Syariah” .Makalah ini kami susun
dengan tujuan memenuhi tugas dalam menempuh pendidkan di Institut
Agama Islam
Negeri Bone.
SAMPUL
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
A. Pengertian kaidah fiqhiyah...............................................................2
B. Dasar hukum kaidah fiqhiyah...........................................................4
C. kaidahkaidah fiqhiyah......................................................................5
D. urgensikaidah fiqhiyah.................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Rumusan Masalah
1 . Apapengertianmanajemen pembiayaan bank syariah ?
2 . Apatujuan dan fungsipembiayaan pada bank syariah ?
3. Apa saja jenis-jenis pembiayaan pada bank syariah ?
4. Apa sajakah prinsip-prinsip pembiayaan bank syariah ?
5. Apatujuan menganalisi pembiayaan di bank syariah?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui artimanajeman pembiayaan bank syariah
2. Untuk mengetahuitujuan dan fungsipembiayaan pada bank syariah
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pembiayaan pada bank syariah
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembiayaan bank syariah
5. Untuk mengetahui urgensikaidah fiqhiyah
BAB II
PEMBAHASAN
E. Analisis pembiayaan
Analisa Pembiayaan diperlukan agar bank syariah memperoleh
keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan oleh
nasabahnya. Kegiatan analisis meliputi kegiatan pengumpulan informasi
dan data yang diperlukan untuk bahan analisis. Kualitas hasil analisis
pembiayan sangat tergantung kepada beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Analisis pembiayaan dilakukan oleh seorang Account Officer (AO)
yang harus mempunyai keterampilan yang bersifat teknis
maupu n pengetahuan yang bersifat teoritis, disamping
mempunyai ment al yang kuat.
2. Faktor data analisis
Informasi dan data yang diperlukan harus lengkap, dapat
dipercaya dan akurat. Yang dapat ditempuh dengan dua cara yaitu:
melakukan penelitian secara langsung (on the spot) dan untuk
laporan keuangan (neraca dan daftar rugi/laba) bisa dengan cara
meminta bantuan kantor akuntan.Informasi dan data yang
dibutuhkan dalam analisis pembiayaan menyangkut informasi dan
data umum tentang nasabah dan tentang pembiayaan nasabah
yang diperoleh dari nasabah itu sendiri maupun dari pihak ketiga.
Sedangkan informasi yang didapat dapat melalui intervie yang
dilakukan langsung kepada calon nasabah dan pemeriksaan
setempat (on the spot) ke tempat usaha calon nasabah.
3. Teknis Analisis
Analisis harus dilakukan secara teliti dan mengikuti ketentuan.
Secara umum, teknis analisis meliputi dua cara, yaitu analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif.
4. Jenis – Jenis Aspek yang Dianalisa
Jenis-jenis aspek yang dianalisa secara umum dapat dibagi
menjadi dua bagianyaitu :
a. Analisa terhadap kemauan bayar, disebut analisa kualitatif .
Aspek yang dianalisa mencakup karakter/ watak dan
komitmen dari nasabah.
b. Analisa terhadap kemampuan bayar, disebut dengan
analisa kuantitatif . Pendekatan yang dilakukan dalam
perhitungan kuantitatif , yaitu untuk menentukan
kemampuan bayar dan perhitungan kebutuhan modal kerja
nasabah adalah dengan pendekatan pendapatan bersih.
5. Prinsip – Prinsip Analisis Pembiayaan
Pemberian pembiayaan kepada seorang nasabah agar
dapat dipertimbangkan terlebih dahulu harus terpenuhi
persyaratan yang dikenal dengan prinsip 6 C’s.keenam prinsip klasik
itu adalah:
a. Character
b. Capital
c. Capacity
d. Collateral
e. Condition of Economy
f. Contrains
6. Prosedur analisis pembiayaan
Aspek-aspek penting dalam analisis pembiayaan yang perlu
dipahami oleh pengelola banksyariah, yaitu:
1) Berkas pencataan
2) Data pokok dan analisis pendahuluan
a. Realisasi pembelian, produksi dan penjualan Rencana
pembelian,
b. produksi dan penjualan Jaminan
c. Laporan keuangan
d. Data kualitatif dari calon debitur
3) Penelitian data
4) Penelitian atas realisasi usaha
7. Penanganan pembiayaan yang bermasalah
Langkah pengamanan yang dilakukan bank syariah
untuk mengendalikan terjadinya pembiayaan bermasalah dapat
dilakukan sebagai berikut.
1. Sebelum realisasi pembiayaan. Dalam tahapan ini,
berdasarkan persetujuan nasabah di atas, bank melakukan
penutupan asuransi dan/atau pengikat agunan (jika diperlukan).
Setelah ini selesai, baru pembiayaan dapat dilakukan.
2. Setelah realisasi pembiayaan. Bagi bank, pencairan
pembiayaan barulah akhir episode permohonan yang
selanjutnya merupakan awal pemeliharaan dan pemantauan
pembiayaan. Dalam tahap awal pencairan, dana diarahkan
pada pembiayaan sebagaimana diajukan dalam
permohonan/persetujuan bank, jangan sampai “bocor”, dalam
arti lari ke luar kesepakatan. Selanjutnya, bank melakukan
pembiayaan dan kontrol atas aktivitas bisnis nasabah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dalam melakukan
pembiayaan maka bank syariah memerlukan analisis pembiayaan agar
bank syariah memperoleh keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan
dapat dikembalikan oleh nasabahnya.
B. Saran
Semoga makalah inidapat memberikan pemahaman lebih mendalam
tentang topik inidan mendorong perkembangan lebihlanjutdalam
industri perbankan syariah
DAFTAR PUSTAKA
UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah