Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

Diajukan kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Investasi Bank


Syariah dalam rangka penyelesaian tugas perkuliahan program studi Perbankan
Syariah

Dosen Pengampu:
Humaidi S, S.EI., ME.

Kelompok 1:
Eva Fitriani 2104020012
Ayu Agustina 2104020016
Rismawati 2104020022

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan
kesehatan kepada kami sehingga saat ini kami masih bisa menyelesaikan makalah yang
diberikan oleh dosen. Shalawat dan salam selalu kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., sebagai suri teladan bagi setiap insan.
Adapun materi dalam makalah ini beberapa diambil dari internet dimana berkaitan
dengan materi yang akan kami bahas. Materi yang akan kami bahas tidak lain adalah
tentang “Pengertian, fungsi dan tujuan pembiayaan bank syariah”. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun tetap kami nantikan dari teman-teman
sekalian terutama kepada dosen kita.
Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan nilai tambah kepada para
pembacanya.

Palopo, 17 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3
A. Pengertian Pembiayaan Bank Syariah .........................................................3
B. Fungsi Pembiayaan Bank Syariah ...............................................................5
C. Tujuan Pembiayaan Bank Syariah ..............................................................7
BAB III PENUTUP ............................................................................................8
A. Kesimpulan ..................................................................................................8
B. saran ...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembiayaan merupakan salah satu bentuk dari solidaritas sosial. Pemilik
modal dan orang yang membutuhkan modal untuk melakukan suatu
kegiatan usaha atau untuk mengembangkan suatu usaha yang telah berjalan.
Menggerakkan roda perekonomian agar lebih produktif untuk menekan
tingkat pendapatan masyarakat agar mengalami peningkatan. Terciptanya
lapangan pekerjaan baru dan berkurangnya angka pengangguran dengan
luasnya lapangan pekerjaan yang dibuka dengan adanya pembiayaan modal
bagi para pembisnis.
Sejak terbentuknya undang-undang mengenai perbankan syariah yang
bermula dari undang-undang No. 7 Tahun 1992. Kemudian undang-undang
perbankan syariah yang dipertegas kembali pada undag-undang No. 10
Tahun 1998. Undang-undang mengenai perbankan syariah lebih memiliki
titik terang ketika disahkannya undang-undang No. 21 Tahun 2008.
Akhirnya banyak dari sebagian perbankan membuka atau melakukan
peralihan dengan membentuk perbankan syariah demi menjaga kondisi
kestabilan keuangan.
Dalam dunia perbankan dikenal dengan yang dinamakan dengan produk
pembiayaan. Pada dasarnya sepintas dari segi tujuan produk pembiayaan
yang dilakukan pihak perbankan konvensional dan perbankan syariah
memiliki persamaan yaitu melakukan pembiyaan atas barang atau jasa yang
di kehendaki oleh nasabah dengan tujuan memperoleh keuntungan yang
hanya di kehendaki pihak perbankan. Namun pada prinsipnya produk
pembiayaan perbankan syariah lebih mengarah pada akhlak yaitu
mengedepankan pemberian bantuan pembiayaan untuk mensejahterakan
masyarakat dengan produk pembiayaan perbankan syariah itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembiayaan bank syariah?
2. Apa fungsi pembiayaan bank syariah?
3. Apa tujuan dari pembiyaan bank syariah?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pembiayaan bank syariah.
2. Mengetahui fungsi pembiayaan bank syariah.
3. Mengetahui tujuan pembiayaan bank syariah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayaan Bank Syariah


Pembiayaan merupakan dana simpanan dari masyarakat yang
mempercayakannya kepada bank, selanjutnya oleh bank disalurkan pada
masyarakat lainnya yang membutuhkan dana. Simpanan dana dari
masyarakat dapat berbentuk deposito, rekening giro, dan tabungan sehingga
bank dapat menghimpun dan mengelolanya.
Pembiayaan syariah menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas undang-undang No. 7 Tahun 1999 tentang perbankan, yaitu
penyediaan dana/tagihan yang merupakan hasil persetujuan maupun
kesepakatan anatara bank dengan pihak lain dimana nantinya pihak lain
wajib mengembalikan pinjaman tersebut dalam jangka waktu tertentu
dengan memberikan imbalan atau bagi hasil.
Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe (saya percaya), I trust
(saya menaruh kepercayaan). Perkataan pembiayaan yang berarti (trust)
berarti lembaga pembiayaan (bank) menaruh kepercayaan kepada seseorang
untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus digunakan
dengan benar, adil dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang
jelas dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada perbankan syariah, istilah
teknisnya disebut sebagai aktiva produktif. Aktive produktif adalah
penanaman dana bank Islam, baik dalam rupiah maupun valuta asing, dalam
bentuk pembiayaan piutang, qard, surat berharga, penyertaan modal serta
sertifikat wadiah.
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan pengertian pembiayaan
yaitu pendanaan yang diberikan oleh bank kepada masyarakat yang
membutuhkannya guna untuk pembelian suatu barang tertentu serta terjadi
kesepakatan jangka waktu pengembalian melalui angsuran dengan saling
menyepakati imbalan atau bagi hasil.
B. Fungsi Pembiayaan Bank Syariah
Pembiayaan bank syariah faktanya memang dapat memberikan banyak
manfaat baik untuk masyarakat umum, pihak bank, juga pemerintah.
Berikut adalah fungsi pembiayaan bank syariah.
1. Manfaat pembiayaan bank syariah bagi pihak nasabah
 Kesempatan untuk memperbesar usahanya melalui
pembiayaan yang sesuai dengan aturan atau ajaran agama.
 Ada banyak pilihan jenis pembiayaan sehingga nasabah dapat
memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan.
 Pembiayaan sesuai syariat Islam tidak membutuhkan banyak
biaya.
 Ada lebih banyak fasilitas yang bisa didapatkan nasabah
melalui pembiayaan sesuai syariat Islam.
 Jangka waktu pengembalian pembiayaan umumnya akan
disesuaikan dengan kemampuan nasabah, sehingga masing-
masing nasabah dapat mengukur sesuai kemampuan diri.

2. Manfaat pembiayaan bank syariah bagi pihak bank


 Mendapatkan hasil timbal balik berupa bagi hasil, pendapatan
sewa, maupun margin keuntungan.
 Menambah laba bagi perusahaan bank, sehingga dapat
memberikan efek pada profitabilitas bank tersebut.
 Membantu bank memasarkan produk lain dari banknya,
seperti pembukaan rekening.
 Mengasah kemampuan karyawan bank dalam memahami
dunia usaha di berbagai sektor atau bidang yang dijalani
nasabah.

3. Manfaat pembiayaan bank syariah bagi pihak pemerintah


 Terjadinya pertumbuhan pada sektor rill, hal ini karena dana
tersalur pada pihak yang menjalankan usaha.
 Adanya peningkatan pendapatan pada masyarakat sekaligus
pajak negara.
 Sebagai alat pengendali moneter yang berimbas pada
stabilnya nilai uang.

4. Manfaat pembiayaan bank syariah bagi pihak masyarakat luas


salah satu fungsi pembiayaan bank syariah ketika berjalan dengan
lancar bagi masyarakat luas ialah adanya kesempatan peluang kerja
yang baru dari usaha-usaha yang berhasil dikembangkan dari
pembiayaan ini. hal ini tentu akan mengurangi jumlah pengangguran
di kalangan masyarakat luas.
Selain itu proses pembiayaan tanpa riba yang berjalan dengan
baik juga akan membawa peran yang lebih banyak bagi profesi, mulai
dari akuntan, notaris hingga ke asuransi.

C. Tujuan Pembiayaan Bank Syariah


Berdasarkan ketentuan pasal 3 undag-undang No. 21 Tahun 2018 tentang
perbankan syariah, tujuan pembiayaan adalah sebagai penunjang
pelaksanaan pembangunan, meningkatkan keadian, kebersamaan, serta
pemerataan kesejahteraan rakyat.
Pengertian secara umum tujuan pembiayaan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro
1) Pertambahan ekonomi umat, yang berarti masyarakat dapat
melakukan pembiayaan jika tidak mendapatkan akses ekonomi
dengan adanya pembiayaan.
2) Tersedianya dana untuk meningkatkan usaha, yang berarti dana
usaha disini dibutuhkan untuk pengembangan usaha. Adapun cara
mendapatkan dna tambahan ini dengan cara melakukan kegiatan
pembiayaan.
3) Penambahan produktifitas. Ini berarti bahwa dalam meningkatkan
daya produksi, adanya pembiayaan memberikan peluang yang
besar bagi masyarakat.
4) Menambah lapangan kerja baru. Berlakunya distribusi pendapatan
yang berarti masyarakat akan memperoleh pendapatan dari hasil
usahanya jika mampu melaksanakan aktivitas kerja dengan cara
usaha produktif.

b. pembiayaan untuk tingkat makro


1) Metode mengoptimalkan laba, yaitu tujuan dari membuka usaha
adalah untuk menghasilkan laba usaha.
2) Upaya mengurangi resiko, yaitu pengusaha harus mampu
mengurangi resiko yang dihadapi agar mampu memperoleh laba
secara maksimal.
3) Penyaluran kelebihan dana, yaitu tidak bisa dipungkiri bahwa
dalam kehidupan ekonomi masyarakat terdapat kelompok
masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan kelompok
masyarakat yang kekurangan dana.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembiayaan syariah menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan atas undang-undang No. 7 Tahun 1999 tentang
perbankan, yaitu penyediaan dana/tagihan yang merupakan hasil
persetujuan maupun kesepakatan anatara bank dengan pihak lain dimana
nantinya pihak lain wajib mengembalikan pinjaman tersebut dalam jangka
waktu tertentu dengan memberikan imbalan atau bagi hasil.
Pembiayaan bank syariah faktanya memang dapat memberikan banyak
manfaat baik untuk masyarakat umum, pihak bank, juga pemerintah.
Berdasarkan ketentuan pasal 3 undag-undang No. 21 Tahun 2018 tentang
perbankan syariah, tujuan pembiayaan adalah sebagai penunjang
pelaksanaan pembangunan, meningkatkan keadian, kebersamaan, serta
pemerataan kesejahteraan rakyat.

B. Saran
Setelah melakukan penelitian melalui media sosila mengenai
penyusunan dalam materi pembiayaan bank syariah ini, salah satu
masalahnya yaitu mengenai margin bank syariah. Untuk masalah margin
bank syariah harus berhati-hati dalam menetapkannya, apabila nasabah tidak
sepakat dengan besar margin yang diberikan oleh bank, maka bank tidak
usah memberikan kepada nasabah, dari pada suatu saat pembiayaan tersebut
mengalami wanprestasi.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Yusup. 2005. “Manajemen Bank Syariah.” Yogyakarta.


S Suhardi. 2013. “ Bank Syariah Mandiri dalam memberikan
pembiayaan.” hal. 98.

Anda mungkin juga menyukai