Dosen Pengampu:
Humaidi S, S.EI., ME.
Kelompok 1:
Eva Fitriani 2104020012
Ayu Agustina 2104020016
Rismawati 2104020022
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan
kesehatan kepada kami sehingga saat ini kami masih bisa menyelesaikan makalah yang
diberikan oleh dosen. Shalawat dan salam selalu kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., sebagai suri teladan bagi setiap insan.
Adapun materi dalam makalah ini beberapa diambil dari internet dimana berkaitan
dengan materi yang akan kami bahas. Materi yang akan kami bahas tidak lain adalah
tentang “Pengertian, fungsi dan tujuan pembiayaan bank syariah”. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun tetap kami nantikan dari teman-teman
sekalian terutama kepada dosen kita.
Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan nilai tambah kepada para
pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Pembiayaan merupakan salah satu bentuk dari solidaritas sosial. Pemilik
modal dan orang yang membutuhkan modal untuk melakukan suatu
kegiatan usaha atau untuk mengembangkan suatu usaha yang telah berjalan.
Menggerakkan roda perekonomian agar lebih produktif untuk menekan
tingkat pendapatan masyarakat agar mengalami peningkatan. Terciptanya
lapangan pekerjaan baru dan berkurangnya angka pengangguran dengan
luasnya lapangan pekerjaan yang dibuka dengan adanya pembiayaan modal
bagi para pembisnis.
Sejak terbentuknya undang-undang mengenai perbankan syariah yang
bermula dari undang-undang No. 7 Tahun 1992. Kemudian undang-undang
perbankan syariah yang dipertegas kembali pada undag-undang No. 10
Tahun 1998. Undang-undang mengenai perbankan syariah lebih memiliki
titik terang ketika disahkannya undang-undang No. 21 Tahun 2008.
Akhirnya banyak dari sebagian perbankan membuka atau melakukan
peralihan dengan membentuk perbankan syariah demi menjaga kondisi
kestabilan keuangan.
Dalam dunia perbankan dikenal dengan yang dinamakan dengan produk
pembiayaan. Pada dasarnya sepintas dari segi tujuan produk pembiayaan
yang dilakukan pihak perbankan konvensional dan perbankan syariah
memiliki persamaan yaitu melakukan pembiyaan atas barang atau jasa yang
di kehendaki oleh nasabah dengan tujuan memperoleh keuntungan yang
hanya di kehendaki pihak perbankan. Namun pada prinsipnya produk
pembiayaan perbankan syariah lebih mengarah pada akhlak yaitu
mengedepankan pemberian bantuan pembiayaan untuk mensejahterakan
masyarakat dengan produk pembiayaan perbankan syariah itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembiayaan bank syariah?
2. Apa fungsi pembiayaan bank syariah?
3. Apa tujuan dari pembiyaan bank syariah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pembiayaan bank syariah.
2. Mengetahui fungsi pembiayaan bank syariah.
3. Mengetahui tujuan pembiayaan bank syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pembiayaan syariah menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan atas undang-undang No. 7 Tahun 1999 tentang
perbankan, yaitu penyediaan dana/tagihan yang merupakan hasil
persetujuan maupun kesepakatan anatara bank dengan pihak lain dimana
nantinya pihak lain wajib mengembalikan pinjaman tersebut dalam jangka
waktu tertentu dengan memberikan imbalan atau bagi hasil.
Pembiayaan bank syariah faktanya memang dapat memberikan banyak
manfaat baik untuk masyarakat umum, pihak bank, juga pemerintah.
Berdasarkan ketentuan pasal 3 undag-undang No. 21 Tahun 2018 tentang
perbankan syariah, tujuan pembiayaan adalah sebagai penunjang
pelaksanaan pembangunan, meningkatkan keadian, kebersamaan, serta
pemerataan kesejahteraan rakyat.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian melalui media sosila mengenai
penyusunan dalam materi pembiayaan bank syariah ini, salah satu
masalahnya yaitu mengenai margin bank syariah. Untuk masalah margin
bank syariah harus berhati-hati dalam menetapkannya, apabila nasabah tidak
sepakat dengan besar margin yang diberikan oleh bank, maka bank tidak
usah memberikan kepada nasabah, dari pada suatu saat pembiayaan tersebut
mengalami wanprestasi.
DAFTAR PUSTAKA