SYARIAH
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuanan Syariah yang
Diampu Oleh
Bapak Fahrurrozi, M.E.I
Oleh kelompok 6:
Riayatul Masiyah (21383032050)
Moh. Noval Febriyanto (21383031121)
Nor Aini (21383032132)
Kevin Rud Faturullah (21383031108)
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah
menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna serta akal dan pikiran.
Sehingga dengan akal pikiran itu, manusia menjadi makhluk yang paling
bermartabat, berpengetahuan, berilmu, berakhlaq, dan mampu melakukan inovasi.
Rasa syukur yang tiada batasnya, kami panjatkan kepada Allah Yang Maha
Pemberi. Karena dengan pemberian pengetahuan tersebut, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah dan tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak. Kami sangat berterima kasih kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuanan Syariah yaitu Bapak
Fahrurrozi, M.E.I yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini, sehingga dapat tersusun dengan rapi.
2. Kedua orangtua yang telah rela menyisakan waktunya menengadahkan kedua
tangannya demi keberhasilan Penulis.
3. Teman-teman senasib seperjuangan yang telah membagi keluh tawanya di saat
gundah dan patah semangat.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki kami. Tentunya
tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini. Kami
berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sarana yang memiliki peranan strategis dalam perekonomian
adalah perbankan atau lembaga keuangan. Peran strategis tersebut disebabkan
oleh fungsi utama perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan yaitu
sebagai institusi yang bisa menghimpun dan dan menyalurkan dana masyarakat
secara efektif dan efisien.
1
Edi Susilo, Analisis Pembiayaan dan Risiko Perbankan Syariah, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar,
2017), 1.
1
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang tersebut, ada beberapa rumusan masalah, yaitu
sebagai berikut:
1. Apa Definisi Bank/Keuangan Konvensional?
2. Apa saja Fungsi Bank/Keuangan Konvensional?
3. Apa itu Modal dalam Bank/Keuangan Konvensional?
4. Bagaimana Sumber Modal Bank/Keuangan Konvensional?
5. Bagaimana Definisi Bank/Keuangan Syariah?
6. Apa Fungsi Bank/Keuangan Syariah?
7. Apa maksud Modal dalam Bank/Keuangan Syariah?
8. Bagaimana Sumber Modal Bank/Keuangan Syariah?
C. Tujuan Pembahasan
Dari beberapa rumusan masalah tersebut terdapat tujuan pembahasan,
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Definisi Bank/Keuangan Konvensional
2. Untuk mengetahui Fungsi Bank/Keuangan Konvensional
3. Untuk mengetahui Modal dalam Bank/Keuangan Konvensional
4. Untuk mengetahui Sumber Modal Bank/Keuangan Konvensional
5. Untuk mengetahui Definisi Bank/Keuangan Syariah
6. Untuk mengetahui Fungsi Bank/Keuangan Syariah
7. Untuk mengetahui Modal dalam Bank/Keuangan Syariah
8. Untuk mengetahui Sumber Modal Bank/Keuangan Syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Agen of Trust
2
Rachmadi Usman, Produk dan Akad Perbankan Syariah di Indonesia, (Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2018), 387.
3
Bambang Prishardoyo, Pelajaran Ekonomi SMP, (Jakarta: Grasindo, 2005), 22.
3
b. Agent of Development
Dalam kegiatan ekonomi ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu
sektor riil dan sektor moneter. Keduanya saling mempengaruhi. Kegiatan Bank
untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana publik membuka peluang bagi
publik untuk melakukan kegiatan investasi, distribusi, dan kegiatan ekonomi
lainnya yang tidak dapat dipisahkan dari penggunaan uang. Jika semua kegiatan
ini dapat berjalan dengan baik, itu akan berdampak besar pada peningkatan
ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
c. Agen of Service
4
Ibid., 9.
5
Hamdan Firmansyah dkk, Teori dan Manajemen Bank Syariah Indonesia, (Cirebon: Insania,
2021), 131.
4
perhitungan bagi para pasrtisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan
banyaik secara relatif untuk menghasilkn kuntungan. Para partisian pasar
membandingkan return of investment antar satu bank dengan bank yang lainnya.6
Dana modal sendiri yaitu dana dari modal bank sendiri yang berasal dari
pemegang saham meliputi:
Modal yang disetor yaitu sejumlah uang yang disetor secara efektif oleh
pemegang saham pada saat bank itu berdiri.
2) Cadangan-Cadangan
Laba yang ditahan yang mestinya milik para pemegang saham, tapi oleh
mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam
modal kerja. 7
Pinjaman ini biasa diminta bila ada kebutuhan mendesak yang diperlukan
bank. Jangka waktu call money ini biasanya tidak lama, sekitar satu bulan dan
bahkan hanya beberapa hari saja.
6
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: RajaGrafindo, 2014), 92.
7
Syaiful Anwar, Bank dan Lembaga Keuangan, (Jakarta: Green Publisher Indonesia, 2022), 19.
5
2) Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain diluar negeri, yang
biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah panjang
Realisasi pinjaman ini harus melalui Bank Indonesia di mana secara tidak
langsung Bank Indonesia selaku bank sentral ikut serta mengawasi pelaksanaan
pinjaman tersebut demi menjaga solvabilitas bank yang bersangkutan.
8
Ibid.
6
Tabungan juga merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet
giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
Cara penarikan rekening tabungan yang paling bayak digunakan saat ini
adalah dengan buku tabungan, cash card atau kartu ATM dan kartu debet.
a) Deposito berjangka
b) Sertifikat deposito
c) Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling
lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah
yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan).9
9
Ibid., 20.
7
3) Giro (Demand Deposit)
10
Julius R. Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan lain, (Jakarta: Salemba, 2008), 251.
8
penyebutan bank Islam mempergunakan istilah resmi “Bank Syariah” atau yang
secara lengkap disebut “bank berdasarkan prinsip syariah”.11
11
Rani Apriani dan Hartanto, Hukum Perbankan dan Surat Berharga, (Yokyakarta: Deepublish,
2019), 69.
12
Hendra dan Muhammad Zuhirsyan, Perbankan Syariah dalam Perspektif Praktis dan Legalitas,
(Medan: Merdeka Kreasi, 2023), 2
13
Devid Frastiawan Amir Shup, Pengantar Perbankan Syariah di Indonesia, (Ponorogo: UNIDA
Gontor Press), 31.
14
Rustam Effendi, Produksi dalam Islam, (Yokyakarta: Magistra Insania Press, 2003), 63.
9
Diketahui ada beberapa ketentuan hukum Islam mengenai modal yaitu
sebagai berikut:
a. Modal Inti
Modal inti merupakan modal yang diperoleh dari pemilik bank, terdiri
dari: modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan.16
Modal ini akan timbul apabila pemiliknya menyertakan dana pada bank
melalui pembelian saham.
2) Cadangan modal
Modal dari sebagian laba yang tidak dibagi namun disisihkan terlebih
dahulu untuk menutup timbulnya resiko kemudian.
3) Laba ditahan
Modal inti ini berfungsi untuk menyangga dan menyerap kegagalan atau
kerugian bank, serta melindungi kepentingan para pemegang rekening titipan
15
Ibid.
16
Khadijah dan Mortigor Afrizal Purba, Akuntansi Perbankan, (Batam: Publisher, 2021), 58.
10
(wadi'ah) maupun pinjaman (qardh), terutama atas aktiva yang didanai oleh
modal sendiri serta dana-dana wadi’ah maupun qardh.
17
Ibid., 59.
11
c. Wadi'ah
Merupakan dana titipan, yaitu dana pihak ketiga pada pihak bank yang
pada umumnya berupa giro dan tabungan. Motivasi orang yang menitipkan dana
pada bank adalah untuk kemanan dan juga keluwesan dalam menarik dananya
kembali.18
18
Ibid.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Bank konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh negara.
2. Sumber modal bank/keuangan konvensional yaitu berasal dari dana modal
sendiri, dana pinjaman, dan juga dana dari masyarakat.
3. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah yang terdiri atas bank umum syariah (BUS) dan bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS). Prinsip syariah adalah prinsip hukum
islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh
lembaga yang dimiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang
syariah.
4. Sumber modal bank/keuangan syariah yaitu modal inti, mudharabah
account, dan wadhiah.
B. Saran
Demikianlah penulisan makalah ini dibuat, apabila ada kekurangan atau
kesalahan baik dalam bahan materi, penulisan, dan lain-lain. Mohon saran dan
kritikannya dari pembaca yang budiman sebagai langkah perbijakan serta
penyempurnaan, proses ini hanya merupakan visi kecil yang masih jauh dari
kesempurnaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14