Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERBANKAN
Makalah Ini Di Susun Guna Memenuhi Tugas Hukum Bisnis
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Drs. Djawahir Hejazziey, S.H., M.A,. M.H.

Di Susun Oleh :
Rizky Sanjani Dalimunthe (11210480000098)
Avita Widi Safitri (11210480000092)
Indah Suci Wulandari (11210480000155)
Lentera Tahta Islami (11210480000084)
Vida Syahra Andina (11210480000176)

PROGRAM HUKUM BISNIS KELAS B FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYSARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami tujukan kepada Allah SWT karena telah memberikan
rahmatnya dalam pengerjaan makalah ini yang berjudul “Perbankan”. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis, serta
tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Drs. Djawahir Hejazziey,
S.H., M.A,. M.H. sebagai dosen pengampu, karena saran dan bimbingannya lah
yang sangat membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

kami selaku penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini. Yang dikarenakan kekurangan kami dalam
pengetahuan dan kurangnya pula pengalaman kami dalam materi ini. Karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan dapat menghasilkan pelajaran
positif bagi kami dalam mebuat makalah selanjutnya.

Tangerang Selatan, 11 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... ii

Daftar isi............................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan.............................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan.............................................................................................. 3

A. Pengertian Perbankan................................................................................ 3
B. Tujuan Jasa Perbankan.............................................................................. 3
C. Jasa-jasa Perbankan................................................................................... 4
D. Fungsi Bank Pada Umumnya.................................................................... 4
E. Bang Indonesia.......................................................................................... 5
F. Pengertian Bank Konvensional................................................................. 5
G. Jenis Bank Konvensional.......................................................................... 6
H. Fungsi bank konvensional..........................................................................6
I. Perbedaan dan persamaan bank konvensional.......................................... 7
J. Bagaimana cara Membagi Keuntungan................................................... 8
K. Pengertian Bank syariah Indonesia dan Istilahnya................................... 8
L. Jenis-jenis Bank Syariah........................................................................... 9
M. Fungsi Bank syariah................................................................................. 9
N. Tujuan Bank Syariah................................................................................ 10
O. Istilah-istilah dalam Bank Syariah........................................................... 10

Bab III Penutup

A. Kesimpulan.............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bank adalah bagian penting dari sistem keuangan, dan kegiatannya termasuk
menerima simpanan dari masyarakat. Deposito tersebut membantu bank
memberikan pinjaman kepada bisnis dan individu lain. Uang yang diperoleh bank
dari pinjaman juga didistribusikan kembali kepada masyarakat dalam bentuk
kredit. Sebagai bisnis yang memberikan pelayanan kepada masyarakat,
kepercayaan dari semua pihak terkait sangatlah penting. Ini termasuk pemilik dan
pengelola bank, serta masyarakat pengguna jasa bank.
Salah satu kegiatan bank yang sangat penting adalah Pemberian kredit kepada
penduduk, baik kredit perorangan maupun kredit Lembaga atau pinjaman
korporasi, sehingga pendapatan bank dari pinjaman Bunga merupakan sumber
pendapatan utama bank. Jika Anda berhati-hati Neraca bank akan menunjukkan
bahwa aset bank didominasi oleh jumlah pinjaman. Begitu juga jika dilihat dari
sisi pendapatan bank, ternyata pendapatan terbesar bank jatuh pada pendapatan
bunga dan atau Komisi Kredit.
Mengevaluasi peran bank dalam memenuhi fungsi pendanaan
Menerima dana dari masyarakat dan mengembalikan dana kepada masyarakat.
Dalam Hubungan bank-pelanggan didasarkan pada peran pelanggan
Unsur kepercayaan dan hukum. Bank hanya dapat melakukan kegiatan,
Kembangkan bangku jika masyarakat percaya pada penempatan
uang produk perbankan bank. Berdasarkan kepercayaan masyarakat, bank dapat
memobilisasi Dana dari lembaga publik disimpan dan dikembalikan ke bank
Uang umumnya dalam bentuk pinjaman.

1
B. Rumusan Masalah
Sesuai judul makalah ini “Perbankan” , maka rumusan masalah yang
dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apa pengertian Perbankan?
2. Fungsi Bank pada umumnya
3. Apa Pengertian Bank Indonesia
4. Jenis bank konvensional
5. Fungsi bank konvensional
6. Perbedaan dan persamaan bank konvensional
7. Bagaimana cara Membagi Keuntungan
8. Pengertian Bank syariah Indonesia dan Istilahnya
9. Jenis-jenis Bank Syariah
10. Fungsi Bank syariah
11. Tujuan Bank Syariah
C. Tujuan Penulisan
Ada tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu Perbankan
2. Untuk mengetahui fungsi Bank pada umumnya
3. Untuk mengetahui apa itu Bank Indonesia
4. Untuk menegtahui apa itu Bank Konvensional, fungsinya, perbedaan
dan persamaan bank konvensional dengan Bank Syariah
5. Untuk mengetahui pengertian bank syariah, jenis-ienis, fungsi dan
tujuan dari Bank Syariah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbankan
Perbankan adalah industri yang menangani uang tunai, kredit, dan transaksi
keuangan lainnya. Perbankan didefinisikan sebagai kegiatan bisnis dalam menerima dan
menjaga uang yang dimiliki oleh individu dan entitas lain, dan kemudian meminjamkan
uang ini untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti menghasilkan untung atau sekadar
menutupi biaya operasional.1

Bank menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan uang tunai dan kredit ekstra dan
bank menawarkan rekening tabunagn sertifikat setoran, serta rekening giro. Bank
menggunakan simpanan ini untuk memberikan pinjaman. Pinjaman ini termasuk hipotek
rumah, pinjaman bisnis, dan pinjaman mobil.

B. Tujuan Jasa Perbankan

Jasa perbankan sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa
perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan:

a) sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah.
Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan dan kartu kredit. Ini adalah
peran perbankan yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya
penyediaan alat pembayaran yang efisien ini, maka barang hanya dapat
diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.2
b) dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi
dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik,
ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya
berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis
tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.

1
https://www.bareksa.com/kamus/p/perbankan
2
https://kabarkan.com/bank-konvensional/

3
C. Jasa – Jasa Perbankan
1. Inkasso
2. Transfer
3. Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan)
4. Letter Of Credit (L/ C) / Ekspor Impor 
5. Travellers Cheque 

D. Fungsi Bank pada umumnya

Fungsi Bank pada umumnya yaitu mengantur kestabilan peredaran uang


dengan kewenangan menciptakan uang giral serta menyediakan jasa penyimpanan
dana dan barang berharga masyarakat.3
Fungsi Bank yang utama, sebagai berikut :
1. Bank berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyrakat
2. Fungsi Bank yaitu mengerahkan dana untuk pembangunan ekonomi suatu
negara, dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk berinvestasi
terhadap pembangunan negara.
3. Bank berfungsi sebagai Lembaga yang menyediakan jasa perbankan
seperti penyimpanan dana dan lainnya untuk masyarakat agar masyarakat
merasa aman dan nyaman dalam menyimpan dananya tersebut.
4. Mendukung kelancaran transaksi internasional.
5. Penciptaan uang.
6. Sarana Investasi.
7. Penyimpanan barang berharga.

E. Bank Indonesia
Di Indonesia bank yang diberi wewenang sebagai bank sentral adalah Bank
Indonesia (UU No.13 tahun 1968, pasal 1 ayat 1). Bersama dengan pemerintah
pusat, Bank Indonesia berfungsi sebagai penguasa moneter. Dalam hal ini
pemerintah pusat melakukan fungsi yang terutama berhubungan dengan Dana
Moneter Internasional (IMF) dan mencari pinjaman dari negara-negara lain,
misalnya melalui Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI). Bersama
dengan bank-bank umum, penguasa moneter merupakan unsur-unsur sistem
moneter yang ada di Indonesia. 4
Tugas pokok Bank Indonesia tercantum pada pasal 7 UU No.13 tahun 1968 yang
menyatakan bahwa Bank Indonesia membantu pemerintah dalam hal:
3
http://eprints.perbanas.ac.id/1124/4/BAB%20II.pdf
4
Prathama Rahardja, Uang & Perbankan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.69

4
a. Mengatur, menjaga dan memelihara kesetabilan nilai rupiah
b. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna peningkatan taraf hidup masyarakat.
Tugas pokok tersebut dirinci lagi menjadi:
1. Sebagai Bank Sirkulasi, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk
mngedarkan uang kertas dan uang logam, yang merupakan alat
pembayaran yang sah.
2. Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia adalah Bank Pusat bagi bank bank
lainnya, di mana dalam urusan perbankan dan perkreditan Bank Indonesia
bertugas antara lain:
a. Membina perbankan dengan jalan memperluas, memperlancar dan mengatur lalu-
lintas pembayaran giral dan menyelenggrakan “clearing” antar bank.
b. Mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara.
c. Menetapkan tingkat dan struktur bunga.
d. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter.
e. Menjaga stabilitas sistem keuangan.
f. Menjalankan fungsi sebagai “Lender of thr last resort”

3. Bank Indonesia juga:


a. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
b. Menyelenggarakan pemindahan uang untuk pemerintah.
c. Memberikan kredit kepada pemerintah dalam bentuk rekening koran.
d. Membantu pemerintah dalam penempatan surat-surat hutang negara.

4. Dalam hubungan internasional, Bank Indonesia bertugas antara lain:


a. Sebagai penyusun rencana devisa dengan memperhatikan posisi likuiditas dan
solvabilitas internasional untuk diajukan kepada pemerintah melalui Dewan
Moneter.
b. Mengawasi, mengurus dan menyelenggarakan tata usaha cara dengan emas dan
devisa negara.
c. Mengawasi dan mengkoordinir pembayaran internasional.

5. Bank Sentral sebagai pelaksana kebijaksanaan moneter yang disusun oleh


Dewan Moneter. Dalam hal ini Dewan Moneter bertugas membantu pemerintah
dalam merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan moneter, dengan
mengajukan patokan-patokan dalam rangka usaha menjaga kesetabilan moneter,
kesempatan kerja penuh dan peningkatan taraf hidup rakyat. Dewan Moneter ini
adalah terdiri atas 3 anggota, yakni:
a. Menteri Keuangan Sebagai ketua;
b. Menteri yang membidangi perekonomian;
c. Gubernur Bank Indonesia. 5

F. Pengertian Bank Konvensional

5
Kasmir, Perbankan, h. 236.

5
Memahami bank konvensional yakni melakukan suatu aktivitas biasa yang
menyediakan sebuah layanan lalu lintas pembayaran dalam suatu aktivitasnya
berdasarkan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Dan ini merupakan suatu bentuk
bank yang melakukan seluruh sistem kegiatan komersial secara luas. 6

G. Jenis Bank Konvensional Meliputi:

a. Bank umum biasa

b. BPR (Bank Rakyat Indonesia)

c. Memahami bank umum biasa:

d. Bank biasa yang menyediakan layanan pembayaran lalu lintas dalam seluruh
aktivitasnya.

Kegiatan Utama Bank Konvensional Adalah:

a. Terima dana dari populasi dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito

b. Redistribusi dana yang diterima dari masyarakat ke masyarakat dalam bentuk


pinjaman untuk konsumsi, modal kerja atau untuk investasi.

c. Untuk mengumpulkan dana dari populasi, bank akan memberikan bunga atas
deposito ini.

Sebaliknya, untuk dana yang dialokasikan untuk populasi dalam bentuk pinjaman, Bank
akan dikenakan bunga atas pinjaman.

H. Fungsi Bank Konvensional

Dibawah ini beberapa fungsi dari Bank Konvensional adalah:

1. Agen Kepercayaan
Kegiatan perbankan hanya bisa berjalan baik jika ada kepercayaan publik. Jika
orang percaya pada bank, mereka tidak akan ragu untuk menyetor uang mereka
di bank. Publik percaya bahwa dana yang mereka setorkan ke bank selalu aman
dan dapat ditarik kapan saja. Dan sebaliknya dalam penyaluran dana yang
ditransfer ke publik dalam bentuk pinjaman yang didasarkan pada kepercayaan
dan hukum yang berlaku.
2. Agen Pengembangan
Ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan ekonomi, sektor riil dan
sektor mata uang. Keduanya saling mempengaruhi. Kegiatan Bank dalam
6
Prathama Rahardja, Uang & Perbankan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.69

6
mengumpulkan dan mendistribusikan dana publik memberi masyarakat
kesempatan untuk melakukan investasi, distribusi dan kegiatan ekonomi lainnya
yang tidak dapat dipisahkan dari penggunaan dana. Jika semua kegiatan ini
berjalan dengan baik, itu akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan.
3. Agen Layanan
Selain mengumpulkan dan mendistribusikan dana, bank juga menawarkan
kepada publik layanan perbankan lainnya. 7

I. Perbedaan dan Persamaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah

Dibawah ini akan kami jelaskan tentang perbedaan dan persamaan Bnk
Konvensional dengan Bank Syariah :

a. Persamaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank syariah dan bank konvensional adalah lembaga perbankan Indonesia yang
diakui secara nasional, dan keduanya adalah perusahaan yang mengumpulkan
dana dari publik dalam bentuk deposito. Selanjutnya, bank syariah dan bank
konvensional menawarkan layanan perbankan untuk membantu dengan lancar
mengumpulkan dan mendistribusikan dana dalam bentuk pinjaman atau
simpanan dari pelanggan.8

a. Dukungan layanan pembayaran. Baik bank syariah dan bank konvensional


menawarkan dukungan dalam memfasilitasi sistem pembayaran, mis. B. untuk
pembayaran telepon, air, listrik, internet, pembelian tiket pesawat dan tiket kereta
api. Sistem pembayaran biasanya dilakukan dengan transfer bank dari ATM.

b. Menyediakan layanan pembayaran untuk gaji, hadiah, dan pensiun. Baik bank
syariah dan bank konvensional biasanya memudahkan pelanggan untuk
membayar gaji, hadiah, dan pensiun dengan mudah dengan mentransfernya
langsung dari donor ke nomor rekening penerima.
c. Penyedia layanan transfer uang. Secara umum, bank konvensional dan bank
syariah menawarkan layanan transfer pelanggan di rumah dan di luar negeri.
d. Tempat penjualan dan pertukaran mata uang asing. Bank-bank di Indonesia, baik
bank umum maupun bank syariah, menjadi tempat untuk menjual dan menukar
mata uang asing dalam Rupiah.

7
Prathama Rahardja, Uang & Perbankan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.69
8
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-bank-syariah-dan-
istilah-di-dalamnya

7
b. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Ada dua jenis bank di perbankan Indonesia, yaitu bank syariah dan bank
konvensional. Masyarakat Indonesia pada umumnya belum mengenal
keberadaan kedua bank ini tanpa mengetahui bahwa keduanya berbeda.
Perbedaan antara keduanya bervariasi. Misalnya, terkait dengan suku bunga
bank. Layanan kedua bank juga berbeda. Dalam membuka pemahaman dan
wawasan kami tentang peran dan keberadaan bank syariah dan konvensional,
perbedaan berikut adalah:
a. Sistem Operasi
Ketika datang ke sistem operasi yang diterapkan oleh bank syariah.
Jelas, bank ini mengikuti aturan hukum syariah Islam. Semua kegiatan
operasional bank syariah dilakukan berdasarkan ketentuan MUI Fatwa
berdasarkan ketentuan Syariah Islam. Sementara ini tidak demikian
halnya dengan bank konvensional. Bank konvensional beroperasi
berdasarkan standar perbankan operasional pemerintah dan diatur oleh
hukum Indonesia. Ini diatur oleh pemerintah melalui lembaga keuangan
dengan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam masalah ini.
b. Cara Mengelola Dana
Bank syariah dan bank konvensional tentunya akan mengelola sejumlah
dana, baik dana klien maupun dana yang dimiliki oleh bank itu sendiri.
Yang benar adalah bahwa dana ini pasti perlu dikelola sehingga mereka
dapat menghasilkan pendapatan untuk bank dan menutupi semua biaya
operasional bank. Namun, ada perbedaan dalam sistem pengelolaan dana
antara kedua bank.
Di bank syariah, dana pelanggan yang diterima dalam bentuk deposito
atau investasi tidak dapat dikelola secara sembarangan di semua area
bisnis. Manajemen dan investasi oleh bank syariah harus didasarkan
pada hukum Islam. Di mana memilih area bisnis yang harus mematuhi
aturan hukum Islam.
Dengan bank tradisional, dana ini dapat dikelola di berbagai area bisnis
yang dianggap aman dan menguntungkan. Selama pengelolaan dana ini
tidak melanggar aturan dan hukum yang berlaku, para pihak di bank

8
bebas untuk mengelola dana ini di berbagai bidang bisnis yang dianggap
sebagai manfaat maksimal.
Ini sangat penting karena bank juga memiliki sejumlah kewajiban
tabungan dan reksa dana terhadap para pelanggannya yang telah
didepositokan ke bank yang bersangkutan.
J. Bagaimana Cara Membagi Keuntungan

Baik bank syariah dan konvensional tentu membutuhkan sejumlah manfaat


bisnis dalam operasi mereka. Sejumlah biaya harus ditanggung oleh bank, sehingga
diperlukan untung untuk menutup biaya-biaya ini. Oleh karena itu, bank syariah dan bank
konvensional akan menggunakan perhitungan laba bisnis yang berbeda. Dalam
praktiknya, bank syariah tidak menggunakan sistem bunga untuk layanan mereka. Bank
ini dikelola menurut hukum Islam. Penggunaan bunga dilarang di bank syariah. Karena
itu tidak sesuai dengan hukum Islam. Bank syariah menerapkan skema bagi hasil dan
mendapat manfaat dari sejumlah keunggulan. Keuntungan ini kemudian digunakan oleh
bank syariah untuk membiayai semua transaksi perbankan. 9

Di bank konvensional, UU No. 10 tahun 1998 menyatakan bahwa bank


konvensional melakukan bisnis secara konvensional dan menghasilkan keuntungan
tertentu dalam bentuk suku bunga untuk setiap pelanggan mereka. Tingkat bunga ini
diatur berdasarkan ketentuan yang diadopsi oleh pemerintah melalui lembaga keuangan
dan perbankan, yang harus menguntungkan bagi bank. Keuntungan ini digunakan untuk
melaksanakan semua kegiatan operasional di bank konvensional.

Metode Transaksi

Sesuai dengan hukum Syariah Islam, transaksi di bank syariah tentu akan berbeda dari
yang ada di bank konvensional pada umumnya. Secara khusus, beberapa transaksi ini
disusun berdasarkan fatwa MUI, termasuk al-Mudharabah (bagi hasil), al-Musyarakah
(kemitraan), al-Musaqat (kerja sama petani), al-Ba’i (bagi hasil), al -Ijarah (leasing ) dan
al-Wakalah (agensi).

Hal yang sama tidak akan ditemukan di bank konvensional. Karena semua aturan dan
pedoman transaksi bank ini diatur dan diimplementasikan berdasarkan hukum yang
berlaku di Indonesia.

9
Natsir, Ekonomi Moneter & Kebanksentralan (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014), h. 77

9
Contoh Bank Konvensional Yang Terkenal Di Indonesia

Data menunjukkan bahwa ada 10 bank terbesar di Indonesia, diurutkan berdasarkan aset.
Dari 10 bank, bagaimanapun, mereka belum tentu yang paling populer atau mungkin
yang paling populer. Mari kita lihat Bank Terkenal untuk perbandingan berikut:

a. Bank BCA
BCA adalah singkatan dari Bank Central Asia dan merupakan bank swasta
terbesar di Indonesia. Kehadirannya dapat menarik perhatian penduduk
Indonesia, terutama pebisnis, dan kalangan menengah ke atas. Meskipun
demikian, masyarakat umum bukanlah orang asing di bank yang satu ini.
Popularitas BCA sebanding dengan berbagai penyedia layanan BCA yang secara
signifikan mendukung komunitas, termasuk usaha kecil yang berada di garis
depan dalam aktivitas transaksional. Meskipun ada beberapa BCA dalam
kaitannya dengan ATM, dibandingkan dengan BRI, yang dapat kita temukan
bahkan di desa-desa terpencil. Namun, dengan ATM PRIMA modern ini, uang
tunai dapat ditarik dari kartu ATM BCA di ATM yang memiliki tanda PRIMA.
Satu-satunya risiko adalah membayar biaya penarikan. Selain itu, BCA mungkin
yang paling unggul dalam transaksi melalui mobile banking, internet banking,
dan kartu kredit. Di era Internet ini, pemilik usaha kecil dan toko online didukung
sebagian besar dengan fasilitas mBCA dan perbankan Internet untuk transaksi.
Bahkan pembelian konsumen ditransfer melalui banyak akun BCA dibandingkan
dengan BRI atau Mandiri.
b. Bank BRI
Bank negara bagian yang satu ini sudah melekat di hati. Hingga ke desa
Pelososk kami menemukan bank yang didirikan pada 16 Desember 1895 dan
masih kuat untuk masyarakat Indonesia. Karena popularitas bank, BRI dapat
dianggap sebagai bank satu juta orang. Meskipun tidak terlalu populer di
kalangan pengguna dalam hal mobile banking dan internet banking, BRI mampu
menjadikannya pilihan yang tepat untuk tabungan dan pinjaman yang menarik
perhatian, terutama kelas menengah ke bawah. Tetapi ada juga banyak kelas atas,
karena sama sekali tidak ada kasta untuk menabung.

c. Bank Mandiri

10
Bank Mandiri adalah bank negara yang dapat kita katakan bersaing di area
yang sama dengan BCA. Seperti BCA, mobile banking dan internet banking juga
sangat mudah digunakan. Transaksi jual beli melalui Mandiri mungkin yang
paling mudah dari semua bank pemerintah. Data juga menunjukkan bahwa ketika
berbelanja online, banyak akun BCA dan Mandiri digunakan sebagai akun jual
beli utama.

d. Bank BNI
BNI (Bank Negara Indonesia) merayakan ulang tahunnya yang ke-69 pada
tanggal 5 Juli 2015. Berita dari BNI tidak bagus ketika laporan keuangan tahun
2015 menunjukkan penurunan terbesar dibandingkan dengan bank lain. BNI
banyak digunakan oleh anak muda seperti pelajar dan eksekutif muda, tetapi
sayangnya itu tidak membuatnya lebih populer. Namun, BNI masih mampu
bersaing dengan bank swasta selain bank yang siap memberikan layanan terbaik
kepada kaum muda.
e. Bank CIMB Niaga
Bank yang satu ini mungkin populer atau mungkin tidak bergantung pada
apakah ia sering melihat iklan komersial dari CIMB Niaga sendiri atau tidak.
Karena bank ini mungkin baru dan didirikan pada tahun 1955, ia telah mengalami
krisis, tetapi kembali menjadi bank yang terus menjadi top 5 sebagai bank
kekayaan terbesar di Indonesia. Sebanding dengan aset, popularitas Bank Cimb
Niaga, sebelumnya dikenal sebagai Bank Niaga, semakin dikenal publik.
Terutama bagi pengguna kelas menengah ke atas, yang benar-benar menargetkan
lingkaran ini pada tahun 1998 untuk meningkatkan jumlah pelangga

K. Pengertian Bank Syariah Indonesia dan Istilahnya

Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,


bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah atau prinsip hukum islam. Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup dengan
prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),

11
universalisme 10(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek
yang haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia.

Selain itu, Undang Undang Perbankan Syariah juga memberi amanah kepada bank
syariah untuk selalu menjalankan fungsi sosial sekaligus menjalankan fungsi seperti
lembaga baitul mal. Lembaga baitul mal yaitu sebuah lembaga yang menerima dana
berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya
kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif).

Pengertian Bank Syariah Menurut Para Ahli

A. Sudarsono
Pengertian bank syariah adalah lembaga keuangan negara yang memberikan
kredit dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran dan juga peredaran
uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah atau Islam.
B. Perwataatmadja
Pengertian bank syariah ialah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip
syariah (Islam) dan tata caranya didasarkan pada ketentuan Alquran dan Hadis.
C. Schaik
Pengertian bank syariah adalah suatu bentuk dari bank modern yang didasarkan
pada hukum Islam, yang dikembangkan pada abad pertengahan Islam dengan
menggunakan konsep bagi risiko sebagai sistem utama dan meniadakan sistem
keuangan yang didasarkan pada kepastian dan keuntungan yang telah ditentukan
sebelumnya.

L. Jenis-jenis Bank Syariah

Perlu diketahui bahwa secara umum terdapat dua bentuk usaha dari bank syariah
itu sendiri. Pertama adalah bank umum syariah dan yang kedua adalah bank pembiayaan
rakyat syariah (BPRS). Kedua jenis usaha bank syariah tersebut memiliki fungsi dasar
yang sama dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Namun ada perbedaan
dalam sistem operasi yang ditawarkan kepada nasabah. 11

10
ttps://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-bank-syariah-dan-
istilah-di-dalamnya
11
https://hot.liputan6.com/read/4849953/pengertian-bank-syariah-tujuan-fungsi-dan-jenisnya-
yang-wajib-diketahui

12
A. Fungsi sosial
Fungsi sosial merupakan aspek pertama yang memperlihatkan perbedaan antara
bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah secara signifikan.
Dalam pelaksanaan aktivitas perbankan syariah, bank umum syariah dapat
menjalankan fungsi sosial sebagai lembaga baitul mal. Dalam hal ini adalah
penerimaan dana yang bersumber dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana
sosial lainnya. Dana yang diterima tersebut nantinya bisa disalurkan kepada
organisasi pengelola zakat untuk keperluan sosial. Sedangkan bank pembiayaan
rakyat syariah tidak memiliki fungsi sosial tersebut. 
B. Penghimpunan dana
Dalam sistem penghimpunan dana, bank umum syariah diperbolehkan untuk
menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf berbentuk uang. Wakaf uang
yang diterima tersebut akan disalurkan kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai
dengan kehendak pemberi wakaf (wakif). Sedangkan untuk bank pembiayaan
rakyat syariah, bank hanya bisa melakukan penghimpunan dana nasabah melalui
rekening bank pembiayaan rakyat syariah.
C. Penyaluran dana
Bank pembiayaan rakyat syariah hanya bisa menyalurkan dana masyarakat dalam
bentuk pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau
tidak bergerak kepada nasabah yang didasari oleh akad ijarah. Selain itu
pembiayaan yang boleh dilakukan oleh bank pembiayaan rakyat syariah juga bisa
dilakukan dengan cara sewa beli serta pengambil alihan utang berdasarkan akad
hawalah. 
Untuk produk perbankan sendiri, bank pembiayaan rakyat syariah menawarkan
simpanan berupa tabungan dan juga investasi dalam bentuk deposito Manfaat
yang bisa dirasakan oleh nasabah harus didapatkan melalui akad wadi'ah dan
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

M. Fungsi Bank Syariah


a. Fungsi Manajer Investasi
Fungsi ini dilihat dari segi penghimpunan dana oleh bank syariah, khususnya
dana mudharabah yang bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana
(shahibul maal) dalam hal dana tersebut harus dapat disalurkan pada penyalur

13
yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan
yang akan dibagihasilkan antara bank syariah dan pemilik dana.
12

b. Fungsi Investor
Dalam penyaluran dana bank syariah berfungsi sebagai investor (pemilik dana).
Penanaman dana yang dilakukan oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor-
sektor yang produktif dengan resiko minim dan tidak melanggar ketentuan
syariah. Produk investasi diantaranya adalah mudharabah, musyarakah,
murabahah, salam, istishna, ijarah.
c. Fungsi Sosial
Dalam menjalankan fungsi sosialnya ada 2 instrumen, yaitu adalah instrumen
zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ziswaf) dan instrumen qaradhul hasan yang
berfungsi menghimpun dana dari penerimaan yang tidak memenuhi kriteria halal
serta dana infaq atau sedekah.
d. Fungsi Jasa Keuangan
Memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, letter of
guarantee, letter of credit, dll.

N. Tujuan Bank Syariah

A. Mengarahkan kegiatan ekonomi untuk muamalat secara Islam, khususnya


muamalat yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktek-
praktek riba atau jenis-jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur
gharar (tipuan), di mana jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga
telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat. 13
B. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan
pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang
amamt besar antara pemilik modal dengan pihak membutuhkan dana.

12
http://eprints.perbanas.ac.id/1124/4/BAB%20II.pdf
13
https://hot.liputan6.com/read/4849953/pengertian-bank-syariah-tujuan-fungsi-dan-jenisnya-
yang-wajib-diketahui

14
C. Untuk meningkatkan kualitas hidup ummat dengan jalan membuka peluang
berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang diarahkan kepada
kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian usaha.
D. Untuk menaggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya merupakan
program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank syariah
di dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah yang lebih
menonjol kebersamaannya dari siklus usaha yang lengkap seperti program
pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program
pembinaan consumen, program pengembangan moda kerja, dan program
pengembangan usaha bersama.
E. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas ini bank syariah
akan mampu menghindari pemanasan ekonomi yang diakibatkan oleh inflasi dan
menghindari persaiangan yang tidak sehat antara lembaga keungan.
F. Untuk menyalamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non-syariah.

O. Istilah-istilah dalam Bank Syariah

Dalam aktivitas perbankan syariah, terdapat beberapa kosakata atau istilah yang
berbeda digunakan oleh bank syariah jika dibandingkan dengan bank konvensional. Agar
memahami maksud dan fungsi bank syariah lebih baik, berikut adalah istilah yang akan
sering Anda temui sebagai seorang nasabah.14

A. Pembiayaan

Dalam aktivitas perbankan secara umum, mungkin Anda mengenal kata kredit.
Namun untuk aktivitas bank syariah, hal tersebut dikenal dengan istilah
pembiayaan. Meskipun begitu, tidak hanya sekadar perbedaan nama
saja. Pembiayaan merupakan salah satu program dari bank syariah yang bertujuan
untuk membantu masyarakat dalam penyediaan dana dan/atau barang serta
fasilitas lain. 
Dalam hal ini proses pembiayaan juga harus dilakukan sesuai dengan prinsip
syariah. Segala bentuk pembiayaan di bank syariah harus merujuk pada akad

14
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-bank-syariah-dan-
istilah-di-dalamnya

15
yang telah dikeluarkan fatwanya oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN MUI) atau Pernyataan Kesesuaian Syariah dari DSN MUI.

B. Ujroh

Dalam perjanjian pembiayaan, sebagai nasabah bank syariah Anda juga perlu
memperhatikan kata ujroh. Istilah ini memiliki makna yang berarti sebuah
persetujuan atas nilai atau harga sewa yang harus dibayarkan oleh penerima
manfaat pembiayaan terkait penggunaan manfaat atas obyek pembiayaan.
Ketentuan besaran nilai yang dibayarkan perlu ditetapkan melalui akad yang
disepakati oleh kedua belah pihak.

C. Akad

Sebagai nasabah bank syariah, Anda akan sering menemukan istilah akad dalam


berbagai fasilitas atau produk perbankan yang digunakan. Istilah satu ini
memiliki arti yang mengacu pada kesepakatan dalam bentuk perjanjian tertulis
antara bank dan nasabah atau pihak lain. Dalam kesepakatan tersebut dimuat juga
informasi mengenai hak dan kewajiban, standar operasional, serta persyaratan
yang disepakati sesuai dengan prinsip syariah dan hukum yang berlaku.
D. Mengacu pada OJK, terdapat 9 akad yang ada dalam setiap transaksi perbankan
syariah. Kesembilan akad tersebut antara lain adalah 

a. Wadi’ah
b. Mudharabah
c. Musyarakah
d. Murabahah
e. Salam
f. Istina’
g. Ijarah
h. Ijarah muntahiyah bit tamlik
i. Qardh 
BAB III

16
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank adalah badan usaha yang menghimpun uang dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
umum. Kegiatan penggalangan dana dari masyarakat dilakukan dalam bentuk
giro, tabungan, dan deposito. Simpanan dari masyarakat sering mendapatkan
imbalan yang menarik seperti bunga dan hadiah lainnya. Kegiatan penggalangan
dana dilakukan dalam bentuk pinjaman masyarakat. Pada saat yang sama,
layanan perbankan lainnya disediakan untuk membantu berfungsinya kegiatan
utama pengumpulan dan distribusi dana publik.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwasannya penulisan dalam makalah ini


masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kritik dan
saran dari pembimbing dan rekan mahasiswa/i sekalian yang bersifat
membangun agar penulis bisa membuat makalah yang lebih baik pada
waktu yang akan datang.
Berdasarkan pengetahuan penulis maka penulis
memberikan saran untuk mengakses sumber sumber yang penulis telah
sertakan untuk pemahaman lebih lanjut untuk topik terkait dan untuk
kesalahan penulisan nama, penerbit, daerah dan judul itu adalah
kesalahan penulis, karena pada dasarnya penulis bukanlah makhluk yang
sempurn

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bareksa.com/kamus/p/perbankan. (n.d.). Perbankan-Pengertian,Arti, dan Definisi .

https://hot.liputan6.com/read/4849953/pengertian-bank-syariah-tujuan-fungsi-dan-jenisnya-yang-
wajib-diketahui

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/pengertian-tentang-bank-syariah-dan-
istilah-di-dalamnya

http://eprints.perbanas.ac.id/1124/4/BAB%20II.pdf

Prathama Rahardja, Uang & Perbankan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.69

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Rajagrafindo, 2002), h.234.

Natsir, Ekonomi Moneter & Kebanksentralan (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014), h. 77

Kasmir, Perbankan, h. 236.

18
Pertanyaan :

1. Jelaskan mengapa perbankan syariah hingga saat ini bukan menjadi pilihan pertama
seorang muslim!

2. Bank syariah lahir atas jerih payah sebagian besar masyarakat Indonesia yang berharap
dapatmenyalurkan kehidupan sesuai dengan syariat islam, jelaskan bagaimana hubungan
antara menjalankan ibadah dengan perbankan syariah?

3. Mengapa bank syariah lebih dianjurkan daripada menggunakan bank konvensional


jelaskan?

4. Mengapa Bank Indonesia disebut juga dengan bank sentral?

5. Bagaimana cara pengelolaan dana bank yang baik agar kegiatan usahanya tetap berjalan?

6. Mengapa dalam ekonomi modern setiap negara memiliki bank sentral?

7. Mengapa perkembangan bank syariah di Indonesia saat ini relatif lambat?

8. Lembaga apa saja yang melakukan aktivitas ekonomi syariah?

9. Apa tujuan dari bank syariah?

10. Apa saja keunggulan dari bank syariah

19

Anda mungkin juga menyukai