FILSAFAT HUKUM #1
|APA ITU FILSAFAT?
Filsafat adalah pengetahuan dengan menggunakan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
|APA ITU HUKUM?
“Hukum tidak memiliki definisi/pengertian yang tetap”
Bisa dikatakan hukum merupakan norma tertulis maupun tidak tertulis yang
diberlakukan untuk mengatur kehidupan dan menyelesaikan problem konkret
dalam masyarakat.
PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM
1. Hukum Alam/Kodrat
2. Positivisme Hukum
3. Utilitarianisme
4. Sejarah (History)
5. Sociological Jurisprudence
6. Realisme Hukum
7. Critical Legal Studie
HUKUM ALAM/KODRAT
Hukum alam adalah hukum yang berakar pada batin umat manusia berlaku
universal dan abadi. Hukum alam menjadi perwujudan dari tatanan hukum yang
lebih tinggi yang harus ditaati, mendahului hukum positif. Hukum alam tidak
berubah, berlaku untuk segala zaman.
KELEBIHAN KEKURANGAN
✓ Tidak bergantung pada pandangan ✓ Bergantung pada pendapat subjektif
manusia, berlaku kapan dan di
mana saja, bagi siapa saja tanpa ✓ Universalisasi hukum alam yang
ada yang menjelaskan. berada pada tatanan metafisis,
menyebabkan kurang menyentuh
✓ Memiliki prinsip universalitas pada kehidupan konkrit masyarakat.
menjadi kekuatan hukum alam, ✓ Prinsip hukum alam yang berada
sehingga tidak ada batasan yang pada tatanan abstrak, maka harus
konkrit. dipositivisasikan ke norma yang
✓ Sebab memiliki idealisme yang lebih baku untuk dapat diaplikasikan
tinggi, menjadikan aliran ini secara konkrit
berharga bagi perkembangan hukum ✓ Begitu kompleks dan sulit mengukur
untuk meletakkan dasar moral dan validasi tingkat keadilan hukum,
etika karena harus berdasarkan nilai
hukum alam yang berasal dari Tuhan
POSITIVISME HUKUM
Positivisme hukum muncul pada kisaran abad ke-19. Positivisme hukum merupakan aliran
yang mengkonsepsikan hukum sebagai ius (keadilan) yang telah mengalami positifisasi
sebagai lege/lex (hukum). Sehingga hukum hanya dipahami secara objektif tanpa
melibatkan unsur non-hukum lainnya.
Positivisme hukum hendak memisahkan secara tegas antara hukum dan moral.
2. Teori hukum murni(Hans Kelsen) -> Bahwa hukum harus dibersihkan dari anasir-
anasir yang bersifat non-hukum. Terdapat 3 ajaran utama positivis dariHans Kelsen
yaitu: Reine Rechtslehre, ajaran tentang Grundnorm, dan ajaran tentang
Stufenbautheorie.
3. Teori positivisme hukum (H.L.A. Hart) -> Pertimbangan moral tidak harus selalu
dikaitkan dalam hal pembentukan hukum positif.
POSITIVISME HUKUM
KELEBIHAN KEKURANGAN
✓ Memiliki jaminan kepastian dan ✓ Tidak dapat menjamin nilai keadilan
ketetapan dalam hal “nilai”. dalam hukum dapat sampai kepada
pencari hukum.
✓ Adanya kepastian yang prediktabel,
sehingga dapat diketahui secara ✓ Tidak mempertimbangkan validitas
pasti antara perilaku diperbolehkan hukum positif yang dibuat apakah
dan perilaku yang dilarang. sesuai moral atau tidak.
✓ Kekuatan berlakunya memiliki ✓ Memiliki cara pandang formalistik
eksistensi yang dapat dipertahankan sehingga mengesampingkan cara
hingga masa yang akan datang. pandang untuk mempertanyakan
✓ Mudah dikenali (familiar), dapat apakan hukum positif yang
dipahami dengan mudah diterapkan itu adil atau tidak.
(intelegibel), tiap subyek ✓ Isi hukum selalu bergantung pada
memperoleh akses yang sama kehendak politik orang yang
dalam hukum (aksesible), dsb. berkuasa.
To be continue…
THANK YOU!