Anda di halaman 1dari 27

MAZHAB- MAZHAB

ILMU HUKUM
REBECKA KRISTINA SIBUEA
200200297
DOSEN : EKO YUDHISTIRA
SH., M.KN
1. MAZHAB HUKUM ALAM

HUKUM ALAM
• Sejak 2.500-an lalu.
• Hukum yang berlaku Universal dan abadi.
• Hukum alam dianggap lebih tinggi dari hukum yang dibentuk
oleh Manusia.
SUMBER HUKUM ALAM

• a. Irasional Hukum yang universal dan abadi itu bersumber


dari Tuhan sacara Langsung
• b. Rasional Hukum yang universal dan abadi itu bersumber
dari rasio manusia.
PENDAPAT PARA SARJANA TERHADAP
HUKUM ALAM
1. Thomas Aquinas (1225-1274M)(hukum alam irasional)
• Terdapat kebenaran akal disamping kebenaran wahyu dan
terdapat pengetahuan yang tidak diketahui akal, untuk itulah
diperlukan Iman.
• Terdapat dua pengetahuan:
a. Pengetahuan Alamiah
b. Pengetahuan Iman
• Pembedaan ini digunakan untuk menjelaskan antara Filsafat dan
teologi.
• Hukum alam bagian dari hukum Tuhan yang diungkapkan dalam
pikiran alam untuk membedakan yang baik dan yang buruk.
EMPAT MACAM HUKUM MENURUT
AQUINAS
• a. Lex Aeterna Hukum rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap
oleh pancaindera manusia.
• b. Lex Divina Hukum rasio Tuhan yang dapat ditangkap oleh
pancaindera manusia.
• c. Lex Naturalis Hukum alam, yaitu penjelmaan lex Eaterna ke
dalam rasio manusia.
• d. Lex Positivis penerapan lex naturalis dalam kehidupan
manusia di Dunia.
2. PIERE DUBOIS (1265-1321)(HUKUM
ALAM IRASIONAL)
• Filsuf terkemuka Perancis sebagai Pengacara Raja Perancis
• Mencita-citakan kekuasaan Perancis mahaluas sebagai
pemerintah tunggal dunia.
• Penguasa dapat langsung menerima kekuasaan dari Tuhan,
tanpa perlu melalui Pemimpin Gereja. Bahkan Dubois
menginginkan agar kekuasaan duniawi gereja dicabut dan
diserahkan sepenuhnya kepada Raja.
3. HUGO DE GROOT ALIAS GROTIUS ( 1583-
1645) (HUKUM ALAM RASIONAL)

• Bapak Hukum Internasional karena dialah yang


mempopulerkan konsep hukum dalam hubungan antar negara,
seperti hukum perang dan hukum damai, hukum laut.
• Sumber Hukum adalah Rasio Manusia.
• Hukum alam adalah hukum yang muncul sesuai kodrat
manusia.
• Hukum alam tidak mungkin dapat dirubah, bahkan oleh Tuhan
Sekalipun.
• Hukum alam ini diperoleh oleh manusia melalui akalnya,
tetapi Tuhanlah yang memberikan kekuatan mengikat.
4. IMMANUEL KANT (1724-1804 )(HUKUM
ALAM RASIONAL)
• Filsafat Kant dikenal dengan Filsafat Kritis, sebagai lawan dari filsafat
dogmatis.
• Dua Periode Kehidupan Kant :
a. Zaman Pra kritis
Menganut pendirian rasionalistis.
b. Zaman Kritis
Meninggalkan rasionalisme dogmatis menuju filsafat kritisakibat
pengaruh David Hume ( 1711-1776).
• Filsafat Kant merupakan Sintesis dari rasionalisme dan empirisme.
• Kritisisme adalah filsafat yang memulai perjalanan dengan terlibih dari
menyelidiki kemampuan dan batas-batas rasio dengan pengalaman yang
berasal dari pengenalan inderawi.
2. MAZHAB POSITIVISME HUKUM

• Menghendaki agar setiap metodelogi dalam menemukan


kebenaran menggunakan realitas yang eksis, terlepas dari
prapersepsi yang subjektif.
• Ajaran ini masuk ke Ilmu Hukum dengan menghilangkan
pemikiran2 meta yuridis (moral). Muncul Positivisasi Hukum.
• Norma hukum harus eksis dalam alamnya yang eksis sebagai
norma positif.
• Aliran hukum positif memisahkan antara hukum dan moral
(antara das sein dan das sollen).
• Legisme berpendapat bahwa hukum indentik dengan UU.
DUA MACAM POSITIVISME HUKUM

• Analytical jurisprudence
• Reine Rechtslehre
ANALYTICAL JURISPRUDENCE

• Aliran hukum positif analitis oleh John Austin (1790-1859 ).


• Hukum adalah perintah penguasa.
• Law is a command which obliges a person or persons…laws
and others commands are said to proceed from superiors, and
to bind or oblige inferiors.
1. MENURUT JOHN AUSTIN

• Satu-satunya sumber hukum adalah kekuasaan yang tertinggi dalam


suatu negara, sedangkan sumber-sumber lain hanyalah sebagai sumber
yang lebih rendah. Sumber hukum itu adalah pembuatnya langsung,
yaitu pihak yang berdaulat atau badan perundang-undangan yang
tertinggi, dan semua hukum dialirkan dari sumber yang sama itu.
Hukum yang bersumber dari situ harus ditaati tanpa syarat, sekalipun
dirasakan tidak adil.
• Hukum terlepas dari soal keadilan dan dari soal baik dan buruk. Karena
itu ilmu hukum tugasnya hanyalah menganalisis unsur-unsur yang
secara nyata ada dalam sistem hukum modern. Ilmu hukum hanya
berurusan dengan hukum positif, yaitu hukum yang diterima tanpa
memperhatikan kebaikan dan keburukannya. Hukum adalah perintah
dari kekuasaan politik yang berdaulat dalam suatu negara.
2. MENURUT HART

• Hukum adalah perintah


• Analisis terhadap konsep-konsep hukum berbeda dengan studi
sosiologis, historis, dan penilaian kritis.
• Keputusan-keputusan dapat dideduksi secara logis dari peraturan-
peraturan yang sudah ada lebih dahulu, tanpa perlu menunjuk pada
tujuan-tujuan sosial, kebijaksanaan, dan moralitas.
• Penghukuman secara moral tidak dapat ditegakkan dan
dipertahankan oleh penalaran rasional, pembuktian, atau pengujian.
• Hukum sebagaimana diundangkan, ditetapkan, positum, harus
senantiasa dipisahkan dari hukum yang seharusnya diciptakan,
yang diinginkan.
3. MENURUT HANS KELSEN

•  Macam positivisme yang kedua yaitu Reine Rechtslehre


• Hukum harus dibersihkan dari anasir-anasir yang non yuridis,
seperti unsur sosiologis, politis, historis, bahkan etis.
• Kelsen mendasarkan pada Neo Kantianisme karena
menggunakan pemikiran Kant tentang pemisahan antara isi
dan bentuk. Bagi Kelsen, hukum berhubungan dengan bentuk
(form), bukan isi (materia). Jadi keadilan sebagai isi hukum
berada di luar hukum.
• Hukum dikeluarkan oleh Penguasa
3. MAZHAB SEJARAH (HISTORICAL
RECHTSSCHULE)
• Mazhab sejarah merupakan reaksi terhadap :
a. Rasionalisme abat ke-18 – Universalisme.
b. Revolusi Perancis – misi kosmopolitan.
c. Larangan hakim menafsirkan hukum karenaUU dianggap
sempurna.
• Timbul sejalan dengan gerakan Nasionalisme di Eropa. Jika
ahli hukum sebelumnya memfokuskan pada individu, Mazhab
sejarah pada jiwa bangsa (volksgeist).
TOKOH MAZHAB SEJARAH

1. Friederich Karl von Savigny ( 1770-1861)


• Menganalogikan timbulnya hukum dengan bahasa
• Menolak cara berfikir penganut Aliran Hukum Alam
• Hukum timbul dari jiwa bangsa (volksgeist)
• Hukum tidak dibuat tetapi tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
2. Puchta ( 1798-1846)
• Hukum dapat berupa Adat istiadat, UU, Ilmu Hukum dari ahli hukum.
• Bangsa dalam arti etnis dan nasional.
• Keyakinan hukum yang hidup dalam jiwa bangsa harus disahkan melalui kehendak umum
masyarakat oleh negara.
3. Henry Summer Maine (1822-1888).
• Sumbangan Henry Summer Maien bagi studi hukum dalam masyarakat, terutama tampak dalam
penerapan metode empiris, sistematis dan sejarah untuk menarik kesimpulan umum.
• Maine mengatakan masyarakat ada yang statis dan ada yang progresip.
• Masyarakat progresip adalah yang mampu mengembangkan hukum misalnya melalui Perundang-
undangan.
4. MAZHAB SOCIOLOGICAL
JURISPRUDENCE
• Istilah lain : Metode fungsional dan Functional
Anthropological.
• Lahir dari dialektika antara Positivisme Hukum dan Mazhab
Sejarah.
• Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum
yang hidup dalam masyarakat.
• Memisahkan The Positive Law dan The Living Law.
• Fokus pada problem kesenjangan antara Law in Book dan Law
in Action.
TOKOH MAZHAB SOCIOLOGICAL
JURISPRUDENCE
• 1. Roscoe Pound, hukum harus dipandang sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, dan adalah tugas ilmu hukum untuk
mengembangkan suatu kerangka dengan mana kebutuhan-kebutuhan sosial dapat terpenuhi
secara maksimal.
• 2. Menurut Lilirasjidi, Sociological Yurisprudence menggunakan pendekatan hukum
kemasyarakatan, sementara sosiologi hukum menggunakan pendekatan dari masyarakat ke
hukum. Menurut Sociological Yurisprudence hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai
dengan hukum yang hidup dalam msyarakat. Aliran ini memisahkan secara tegas antara hukum
positif dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (living law). Aliran ini timbul sebagai
akibat dari proses dialektika antara (tesis) positivisme hukum dan (antitesis) mazhab sejarah.
• 3. Eugen Ehrlich, Penulis yang pertama kali menyandang sosiolog hukum (Grundlegung der
Soziologie des Recht, 1912). Menurut Ehrlich pusat gaya tarik perkembangan hukum tidak
terletak pada perundang-undangan, tidak pada ilmu hukum, tetapi di dalam masyarakat sendiri.
Ajaran berpokok pada pembedaan antara hukum positif dengan hukum yang hidup, atau
dengan kata lain pembedaan antara kaidah-kaidah hukum dengan kaidah-kaidah sosial lainnya.
Hukum positif hanya akan efektif apabila selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat.
5. MAZHAB REALISME HUKUM

• Ada yang menyebutnya sebagai positivisme hukum dan


Neopositivisme dan bahkan sebagai aliran baru sebagai
Pragmatic Legal Realism.
• Akar realisme hukum adalah empirisme, khususnya
pengalaman2 yang dapat ditimba dari pengadilan.
• Hukum adalah hasil dari kekuatan2 sosial dan alat kontrol
sosial dan terbentuk dalam kehidupan dari berbagai aspek.
• Realisme berpendapat bahwa tidak ada hukum yang mengatur
suatu perkara sampai pada putusan. Apa yang dianggap law in
book baru taksiran tentang bagaimana hakim memutuskan.
KELOMPOK REALISME HUKUM

1. REALISME AMERIKA
• Berasal dari parktik dan pengajaran
• Dikembangkan dari ciri khas Anglo Saxon
• Untuk memperbaiki positivisme analitis padaabad ke-19 dalam praktik
peradilan.
• Fakus pada prilaku/putusanhakim di pengadilan.
2. REALISME SKANDINAVIA-
• Pendekatan secara lebih abstrak, dengan dasarpendidikan sebagai filsuf.
• Kritik atas falsafiah atas dasar-sadar metafisisdari hukum.
• Bercorak kontinental dalam pembahasan yg kritis
TOKOH MAZHAB REALISME HUKUM

1. Karl N. Llewellyn
• “Realism is not philosophy, but a technology…what realism was, and is, is a method nothing more…”.
• Realisme adalah konsepsi hukum yang terus berubah dan alat untuk tujuan2 sosial.
• Pemisahan sementara antara hukum yang ada dan yang seharusnya ada untuk tujuan2 studi.
• Realisme menerima definisi peraturan2 sebagai ramalan2 umum tentang apa yang akan dilakukan oleh
pengadilan.
• Evaluasi tiap bagian dari hukum dengan mengingatkan akibatnya.
2. Oliver Wendels Holmes
• hukum adalah apa yang diramalkan akan diputus kenyataannya di pengadilan.
• hukum adalah kelakuan actual para hakim (patterns of behavior). Sebab, patterns of behavior hakim ditentukan
oleh tiga faktor:
a. Kaidah kaidah hukum yang dikonkretkan oleh hakim dengan metode interpretasi dan konstruksi
b. Moral hidup pribadi hakim
c. Kepentingan Sosial 25
3. Qodri Azizy
• aliran realisme muncul bermula dari adanya penolakan terhadap aliran positivisme.
• Gagasan yang dilontarkan adalah pernyataan bahwa kalau positivisme hukum merupakan teori hukum yang
benar maka teori itu akan mencakup semua hukum, termasuk menangani kasus-kasus berat (hard cases).
6. MAZHAB UTILITARIANISME

• Utilisme adalah melatakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama


hukum. Kemanfaatan itu diartikan kebahagiaan (happiness).
• The greatest happiness for the greatest number of people.
• Aliran ini dapat dimasukkan pula dalam Positivisme Hukum
karena akhirnya berkesimpulan hukum bertujuan menciptakan
ketertiban masyarakat.
• Hukum merupakan perintah penguasa dan pencerminan dari
rasio semata.
TOKOH UTILITARIANISME

• JEREMY BENTHAM ( )Keseimbangan antara kepentingan


individu dan masyarakat. Walaupun demikian titik berat
perhatian harus tetap pada individu, dikenal dengan
Utilitarianisme Individual.
• JOHN STUART MILL ( )Kebahagian yang ingin dicapai oleh
manusia bukanlah benda atau sesuatu hal tertentu, melainkan
kebahagian psikologi.
• RUDOLF VON JHERING ( )Mengembangkan ajaran sosial
yang merupakan gabungan dari teori Bentham, Stuart Mill,
dan Austin. Tujuan hukum untuk melindungi kepentingan2.
7. HUKUM PROGRESIF

• Progresivisme bertolak dari pandangan bahwa pada dasarnya manusia adalah baik,
dengan demikian hukum progresif mempunyai kandungan moral yang kuat.
Progresivisme ingin menjadikan hukum sebagai institusi yang bermoral.
• Hukum progresif mempunyai tujuan berupa kesejahteraan dan kebahagiaan
manusia, maka sebagai konsekuensinya hukum selalu dalam proses menjadi. Oleh
karena itu hukum progresif selalu peka terhadap perubahan masyarakat disegala
lapisan.
• Hukum progresif mempunyai watak menolak status quo ketika situasi ini
menimbulkan kondisi sosial yang dekanden dan korup. Hukum progresif
memberontak terhadap status quo, yang berujung pada penafsiran hukum yang
progresif.
• Hukum progresif mempunyai watak yang kuat sebagai kekuatan pembebasan
dengan menolak status quo. Paradigma “hukum untuk manusia’ membuatnya merasa
bebas untuk mencari dan menemukan format, pikiran, asa, serta aksi yang tepat
untuk mewujudkannya.
TOKOH HUKUM PROGRESIF

• Satjipto Rahardjo, hukum progresif adalah sebuah paradigma hukum.


Jika kita posisikan paradigma hukum progresif dalam konteks
paradigma sebagai “normal science”, dalam artian sebagai seperangkat
nilai penuntun bagi timbulnya persoalan-persoalan dalam ilmu hukum,
maka paradigma hukum progresif bisa dikategorikan ke dalamnya.
• Imre Lakatos (Chalmers, 1983: 85), hukum progresif, harus ada inti
pokok program (hard core) yang perlu dijaga dan dilindungi dari
kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul ketika hukum progresif itu
akan diterapkan ke dalam peraturan perundang-undangan.
• Runes (1972:32), Hukum progresif harus memiliki landasan nilai yang
tidak terjebak ke dalam semangat legal formal semata, namun
memihak kepada semangat kemanusiaan (spirit of humanity).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai