Keadilan Plato
(1) Keadilan moral, yakni suatu perbuatan dapat dikatakan adil secara moral dan apabila
telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang (selaras) antara hak dan kewajiban;
(2) Keadilan prosedural, yakni suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedural jika
seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah
ditetapkan
Mazhab Hukum
• Teori hukum alam aristoteles: Hukum adalah teori/rumusan akal tentang keadilan-
keadilan yang mutlak adalah dari TUHAN
• Mazhab Utilitarianism (Jeremy Bentham ) “the greatest happiness of the greatest
number;
• Mazhab positivisme John austin : Hukum menekankan pada kepastian hukum dalam
undang-undang. Undang-undang harus dimaknai telah memberikan keadilan dan
manfaat pada setiap pengaturannya;
• Sejarah Carl Von Savigny – Hukum tidak dibuat,melainkan berkembang bersama
masyarakat -- Hukum adat berkembang bersama masyarakat “das recht wird nicht
gemacht aber is und wirt mit dem volke”
• Teori hukum murni (hans kensel) :disebut teori hukum "murni" karena ia hanya
menjelaskan hukum dan berupaya membersihkan obyek penjelasannya dari segala hal
yang tidak bersangkut paut dengan hukum. Tujuan teori ini adalah membersihkan ilmu
hukum dari unsur-unsur asing. Inilah landasan metodologis dari teori itu.
• Mazhab Sociological jurisprudence : Roesco Pound, Eugen Ehrlich, Benyamin Cardozo,
Kantorowich, Gurvitc). Inti pemikiran madzhab ini menganggap bahwa hukum yang baik
adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang ada dalam masyarakat.
• Mazhab realisme hukum : (John Chipman, Gray, Oliver Wendel Holmes, Karl Liwellyn,
Jerome Frank, William James) hukum harus diterima sebagai sesuatu yang terus-
menerus berubah, hukum bukan sesuatu yang statis. Tujuan hukum harus senantiasa
dikaitkan dengan tujuan masyarakat di mana hukum itu berada.
• Mazhab hukum progresif : Prof Satjipto Rahardjo, berpandangan bahwa hukum dibentuk
untuk manusia bukan manusia untuk hukum.
Unsur-unsur Hukum
• Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat;
• Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
• Peraturan bersifat memaksa
• Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut dengan tegas
Sifat Hukum
• Mengatur
• memaksa
Sumbeh Hukum
• Sumber Hukum Materiil : faktor pembentuk hukum itu sendiri / meta
yuridis contoh : ialah ekonomi, social, teknologi, filsafat, sejarah,
• Sumber hukum formil : ialah Hukum itu sendiri
• Undang-Undang
• Kebiasaan / Adat
• Keputusan Hakim
• Traktat
• Doktrin
Subjek Hukum : Pengemban hak dan kewajiban
Contoh Manusia dan Badan Hukum ( PT, CV,
Firma, Yayasan)
Objek Hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subyek
hukum dalam hubungan hukum
Sistem Hukum
1. Sistem Hukum Civil Law / Eropa Kontinental U jerman , belanda)
1. Mengedepankan peraturan perUU-an “tidak ada hukum selain undang-undang”
2. Peran hakim tidak sampai pada pembentukan hukum
3. Yurisprudensi tidak mengikat
2. Sistem Hukum Common Law / anglo saxon
1. Inggris, USA,
2. Mengedepankan yurisprudensi sebagai hukum utama dan mengikat
3. Peran hakim besar dalam membentuk hukum
3. Sistem Hukum Adat
1. Bersumber pada aturan tidak tertulis , sumber hukum berada pada kebiasaan dan adat
sehari-hari
2. Bersifat tidak tertulis
4. Sistem Hukum Islam
1. bersumber utama pada ketetapan kitab suci Al Quran
2. Memiliki hierarki aturan hukum islam
Pembagian Hukum
• Menurut sumbernya : Hukum Undang-Undang, Hukum Kebiasaan, Hukum
Traktat, Hukum Yurisprudensi
• Menurut bentuknya : Hukum Tertulis dan Hukum tidak tertulis
• Menurut tempat berlakunya : Hukum Nasional, Hukum Internasional,
Hukum asing, Hukum Gereja
• Menurut Waktu berlakunya : Ius Constitutum (hukum positif) dan Ius
Constituendum (masa yang akan datang) dan Hukum Asasi ( berlaku
diseglaa waktu dan tempat)
• Menurut cara mempertahankannya : Hukum materiil dan Hukum Formil
• Menurut sifatnya : Hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur
• Menurut isinya : Hukum Privat dan Hukum Publik
Teori berlakunya hukum
• Gelding Teori : Per-UUan harus dipenuhi tiga macam landasan 1.Landasan
berlaku secara yuridis (yuridische gelding) artinya, suatu peraturan
perundang-undangan harus memenuhi syarat-syarat pembentukan dan
berdasarkan pada aturan hukum yang lebih tinggi. 2.Landasan berlaku
sosiologis (sociologische gelding) berarti bahwa peraturan perundang-
undangan harus mencerminkan kenyataan yang hidup dalam masyarakat,
termasuk pula kecenderungan dan harapan-harapan masyarakat.3. landasan
berlaku filosofis (filosofische gelding) bermakna perundang-anundangan
harus mencerminkan sistem nilai dari masyarakat besangkutan
• Teori sphere of validity :
• (1) Lingkungan kuasa tempat (ruimtegebeid/territorial sphere) yang
menunjukkan tempat berlakunya hukum atau perundang-undangan.
• (2) Lingkungan kuasa persoalan (zakengebeid/material sphere) yang
menyangkut masalah atau persoalan yang diatur.
• (3) Lingkungan kuasa orang (personengebeid/personal sphere) yaitu
menyangkut orang yang diatur.
• (4) Lingkungan kuasa waktu (tijdsgebeid/temporal sphere) yang
menunjukkan sejak kapan dan sampai kapan berlakunya suatu ketentuan
hukum atau perundang-undangan.
Faktor Pendorong pembentukan Hukum
• Menurut Van Kand : 1. Hubungan manusia yang terjadi karena adanya
kepentingan bersama sehingga ada hubungan hukum atau hubungan
kemasyarakatan yang pada satu pihak menimbulkan hak, dan pada
pihak lain menimbulkan kewajiban, atau sebaliknya. 2. Kepercayaan
3. Kegunaan 4. Keadilan
• Menurut Imanuel Kant : adanya Das sein (peraturan yang saat
ini/keadaan saat ini) + Das sollen (kenyataan normative apa yang
seharusnya )
Dasar Mengikat dari Hukum
• Menurut Thomas Aquino = Hukum dan agama tidak dipisahkan. Terdapat 4 bagian ; Lex
eterna (hukum yang merupakan ratio Tuhan), Lex Naturalis ( Hukum alam menjadi
bagian dari lex eternal), Lex Devina (penjabaran lex eternal), lex humana / hukum positif
( peraturan yang dibentuk);
• Teori perjanjian masyarakat:
• Pactum Subjektionis menurut Thomas Hobbes: dalam perjanjian ini terjadi penyerahan natural
rights (hak kodrat) kepada suatu badan yang dibentuk (yaitu body politik) yang akan
membimbing manusia untuk mencapai kebahagiaan umum, hak yang sudah diserahkan
kepada penguasa (raja) tidak dapat diminta kembali dan raja harus berkuasa secara mutlak
• teori perjanjian masyarakat John Locke: Perjanjian masyarakat ada 2 yaitu : 1) Pactum Unionis
: Perjanjian antar individu yang melahirkan negara. 2) Pactum Subjectionis : Perjanjian antara
individu dengan penguasa yang diangkat dalam pactum unionis, yang isinya penyerahan hak–
hak alamiah. Dalam pactum subjectionis tidak semua hak–hak alamiah yang dimiliki manusia
diserahkan kepada penguasa (raja) tetapi ada beberapa hak pokok (asasi) yang meliputi hak
hidup, hak kemerdekaan/kebebasan, hak milik yang tetap melekat pada diri manusia
Dasar Mengikat dari Hukum
• Menurut JJ Roseau ( Bapak Kedaulatan Rakyat) : pada hakitkatnya
kekuatan dan kedaulatan berawal dari rakyat kemudian diserahkan
kepada pemerintah untuk diatur hingga selanjutnya pemerintah
mengembalikannya kepada rakyat dengan hak sipil
• Teori kedaulatan Hukum . Menurut krabbe, Hukum hanyalah apa yang
memenuhi rasa keadilan dari orang terbanyak yang ditundukkan
padanya. Suatu peraturan perundangan yang tidak sesuai dengan rasa
keadilan dari jumlah, terbanyak orang, tdak dapat mengikat. Peraturan
perundangan yang demikian bukanlah “Hukum” walaupun dia masih
ditaati ataupun dipaksakan. Hukum itu ada, karena anggota
masyarakat mempunyai perasaan bagaimana seharusnya hukum itu.
Hanyalah kaidah yang timbul dari perasaan- hukum anggota sesuatu
masyarakat, mempunyai kewibawaan atau kekuasaan. Teori yang timbul
pada abad ke-20 ini dinamakan Teori Kedaulatan Hukum
Pembentukan Hukum
1. Melalui legislasi
Pembentukan hukum melalui proses legislasi di badan legislative.
Sistem
Hukum
Eropa Agama
Indonesia
Adat
Tinjauan sistem Hukum Indonesia
• Condong kepada Eropa Kontinental dengan ciri-ciri:
• Hukumnya dikodifikasikan (dibukukan)
• Hk Pidana > WvS, Code Penal ( KUHP)
• Pengaturan hukum utama terletak pada Undang-Undang
• Yurisprudensi tidak mengikat
• Peran Hakim sebagai pelaksana Undang-Undang namun mengadopsi
yurisprudensi dalam mengisi kekosongan hukum dan perkembangan
masyarakat