Anda di halaman 1dari 31

Hukum: Suatu Pengantar

Mengenal Hukum di Indonesia


Ada yang tahu ???
Sumber: google
Sumber: Google
Sumber: Google
Apa itu HUKUM ?
Hukum : Awal Mula
• Permasalahan Hukum muncul sejak adanya peradaban manusia:
• Adam dan Hawa;
• Cicero (104-45 SM): Ubi Societas Ibi Ius;
• Lon Fuller : Tanpa Hukum, manusia akan menjadi sangat lain
sifatnya.
Hukum : Pengertian dan Makna
Sunaryati Hartono :
Pengertian Hukum tidak hanya
menyangkut kehidupan pribadi
seseorang dalam suatu
masyarakat, tetapi juga
menyangkut dan mengatur
berbagai kegiatan manusia
dalam hubungannya dengan
manusia lainnya, dengan kata
lain hukum mengatur berbagai
kegiatan manusia di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Satjipto Rahardjo:
Hukum adalah karya
manusia berupa norma-
norma yang berisikan
petunjuk-petunjuk tingkah
laku.
Mochtar Kusumaatmadja :
Hukum merupakan keseluruhan
kaidah dan asas yang mengatur
pergaulan hidup bermasyarakat dan
mempunyai tujuan untuk memelihara
ketertiban dan meliputi berbagai
Lembaga dan proses untuk dapat
mewujudkan berlakunya kaidah
sebagai suatu kenyataan dalam
masyarakat.
Hukum : Tujuan

Menciptakan ketertiban, ketentraman, kedamaian,


kesejahteraan, dan kebahagian dalam kehidupan berbangsa,
bernegara, bermasyarakat.
Hukum: Unsur, Ciri dan Sifat Hukum
• Unsur:
• Sekumpulan aturan tingkah laku manusia dalam pergaulan;
• Sekumpulan aturan yang dibuat/dibentuk oleh (Badan) yang berwajib;
• Sekumpulan aturan yang memaksa;
• Adanya sanksi;
• Ciri:
• Adanya perintah/larangan yang harus dipatuhi;
• Sifat:
• Mengatur, dan
• Memaksa.
Hukum: Subyek
Subyek Hukum merupakan pemegang/pengemban hak dan kewajiban. Dalam
dunia Hukum, diskursus ini dibagi menjadi 2 , yaitu:
• Manusia (Natuurlijk Persoon).
• Badan Hukum (Rechts Persoon).
Hukum: Klasifikasi / Penggolongan
• Dilihat dari segi Sumber Hukum:
• Sumber Hukum Materil: faktor dan prinsip yang mentukan isi ketentuan
hukum yang berlaku, atau dengan kata lain prinsip yang diterima oleh
masyarakat. Lihat PANCASILA.
• Sumber Hukum Formil: faktor yang menjadikan suatu ketentuan menjadi
ketentuan hukum yang berlaku secara umum (atau menjadi hukum positif).
• Dilihat menurut tempat berlaku:
• Hukum Nasional: Hukum tersebut berlaku di dalam suatu negara;
• Hukum Internasional: Hukum tersebut berlaku dalam mengatur
antara 2 atau lebih negara secara universal, baik keseluruhan
maupun tidak bagi negara yang mengikatkan dirinya dalam suatu
Perjanjian Internasional.
• Dilihat dari segi bentuknya:
• Hukum Tertulis : Hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tertulis,
tercantum dan termuat dalam berbagai peraturan negara;
• Hukum tertulis yang dikodifikasi: Hukum yang tersusun lengkap,
sistematis, teratur dan dibukukan (KUH Pidana, KUH Perdata, KUH
Dagang);
• Hukum tertulis yang tidak terkodifikasi: Hukum yang keberadaan
tertulis, terpisah-pisah (UU dan PP).
• Hukum Tidak Tertulis: Hukumyang hidup dalam masyarakat,
keberadaannya diyakini dan dipatuhi.
• Dilihat dari waktunya:
• Ius Constitutum (Hukum Positif): Hukum yang berlaku saat ini (sekarang)
bagi masyarakat tertentu dan dalam wilayah tertentu;
• Ius Constituendum (Hukum yang akan datang): Hukum yang dicita-citakan,
diharapkan, dan atau direncanakan akan berlaku pada msa yang akan
dating;
• Hukum Universal: Hukum yang berlaku diseluruh negara dan segala waktu
untuk segala bangsa yang ada di dunia.
• Dilihat dari cara mempertahankan:
• Hukum Materiil: Hukum yang mengatur berbagai hubungan anatar anggota
masyarakat yang berlaku secara umum terkait hal-hal yang diperbolehkan
dan dilarang untuk dilakukan;
• Hukum Formiil: Hukum yang mengatur cara mempertahankan Hukum
Materiil jika terjadi suatu pelanggaran.
• Dilihat dari sifatnya:
• Hukum yang memaksa: Hukum yang dalam keadaan apapu harus ditaati dan
daya ikatnya mutlak;
• Hukum yang mengatur: aturan hukum yang dapat dikesampingkan apabila
para pihak yang bersangkutan telah membuat suatu peraturan tersendiri
dalam suatu perjanjian.
• Dilihat dari isi permasalahan yang diatur:
• Hukum Publik: Hukum yang mengatur hubungan antara warga negara yang
menyangkut kepentingan umum/publik (Lihat Hukum Pidana, Hukum Tata
Negara, Hukum Administrasi Negara, dll);
• Hukum Privat: Hukum yang mengatur (menitikberatkan) pada kepentingan
perseorangan, dalam arti luas Hukum Privat mencakup Hukum Perdata,
Hukum Dagang, dan Hukum Adat (Hukum Perdata mencakup Hukum
Perorangan, Hukum Keluarga, Hukum Benda, Hukum Waris).
Hukum: Sumber
Bernard Arief Shidarta:
Sumber hukum memiliki 2 arti, pertama
menjawab pertanyaan “mengapa hukum itu
mengikat?” pertanyaan ini dapat dirumuskan
“apa sumber (kekuatan) hukum hingga
mengikat atau dipatuhi manusia?”.
Pengertian sumber hukum dalam arti ini
dinamakan sumber hukum dalm arti
materiil. Kata sumber juga dipakai dalam arti
lain, yaitu menjawab pertanyaan “dimanakah
kita dapatkan atau temukan aturan-aturan
hukum yang mengatur kehidupan kita itu ?”.
Sumber dalam arti kata tersebut dinamakan
sumber hukum dalam arti formal.
Hukum : Klasifikasi Sumber Hukum

• Lex Scripta (peraturan perundang-undangan);


• Lex ne Scripta (kebiasaan, custom);
• Yurisptrudensi (keputusan-keputusan Hakim/Case Law/ Judge Made Law);
• Traktat (Treaty, Charter, Agreement);
• Doktrin (Pendapat para ahli hukum terkenal);
• Naskah Teks Proklamasi (dalam konteks Hukum Tata Negara).
Hukum : Sistem Hukum
• Sistem adalah suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan yang
terdiri atas bagian-bagian yang terkait satu sama lain, tersusun menurut suatu
rencana atau pola, untuk mencapai suatu tujuan.
• Hukum adalah merupakan suatu sistem, artinya bahwa hukum itu adalah aturan-
aturan dalam hidup bermasyarakat yang merupakan suatu susunan yang terdiri
dari bagian-bagian yang terkait satu dengan yang lainnya.
• Sebagai suatu sistem, bagian-bagian yang merupakan komponen yang saling
berhubungan adalah saling mengalami ketergantungan dalam keutuhan
organisasi yang teratur serta terintegrasi.
Hukum: Subsistem dari Hukum
Lawrence M. Friedman :
• Substansi Hukum;
• Struktur Hukum;
• Budaya Hukum.
Hukum : Sistem Hukum Di dunia
Sekurang-kurangnya lima sistem hukum yang hidup dan berkembang pada nagara-negara pada saat
ini. Adapun sistem-sistem tersebut adalah :

• Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law);


• Sistem Hukum Anglo Saxon (Common Law);
• Sistem Hukum Adat;
• Sistem Hukum Agama;
• Sistem Hukum Sosialis.
Sistem Hukum : Eropa Konstinental
• Sistem ini berkembang di negara-negara Eropa Daratan, seperti Jerman,
Perancis, Italia, Belanda, termasuk Indonesia juga terkena pengaruh
sistem ini. Sistem Hukum Eropa Kontinental ini bersumber pada Hukum
Romawi (Corpus Juris Civilis) yang selanjutnya dijadikan dasar dalam
kodifikasi hukum di Eropa.
• Prinsip utama dari sistem hukum ini adalah bahwa “hukum memperoleh
kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam bentuk peraturan
perundang-undangan dan tersusun secara sistematk di dalam kodifikasi
atau kompilasi tertentu”.
• Tujuan utama dari sistem ini adalah adanya “kepastian hukum”. Dan
kepastian hukum ini akan terwujud hanya melalui pengaturan kehidupan
manusia melalui peraturan-peraturan hukum yang tertulis.
Sistem Hukum: Anglo Saxon
• Sistem hukum ini disebut juga dengan sistem hukum Anglo Amerika. Sistem ini mulai berkembang di Inggris
pada abad XI., selanjutnya berkembang di negara-negara Amerika Utara, beberapa negara Asia dan
Australia (yang termasuk dalam persemakmuran), selain di Amerika Serikan sendiri.
• Sumber hukum yang utama dalam sistem hukum ini adalah “putusan-putusan hakim/pengadilan” (judicial
decisions). Melalui putusan-putusan hakim ini diwujudkan kepastian hukum, terbentuknya prinsip-prinsip
dan kaidah-kaidah hukum menjadi hal yang mengikat umum. Sumber-humber hukum dalam sistem hkum
Anglo Saxon ini (putusan hakim, kebiasaan dan peraturan administrasi negara) tidak tersusun secara
sistematis dalam hierarki tertentu seperti yang dikenal dalam sistem hukum Eropa Kontinental.
• Sistem hukum Anglo Saxon ini menganut doktrin preseden (the doctrine of precedent/stare decisis). Doktrin
ini menyatakan bahwa hakim dalam memutus suatu perkara, harus mendasarkan putusannya pada prinsip
hukum yang sudah ada dalam putusan hakim sebelumnya dari perkara yang sejenis (preseden). Tidak ada
putusan hakim yang lain dari putusan yang ada sebelumnya. Bila putusan tersebut telah dianggap tidak
sesuai lagi dengan perkembangan jaman, maka hakim dapat memutuskan berbeda dengan putusan
sebelumnya berdasarkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan akal sehat (commonsense) yang dimiliki. Oleh
karenanya sistem ini juga disebut sebagai Case Law.
Sistem Hukum: Hukum Adat
• Sistem ini hanya dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di
Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
• Sistem hukum adat bersumber pada peraturan-peraturan yang tidak
tertulis, tumbuh, berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran
hukum masyarakat.
• Sumber tidak tertulis dari hukum adat menyebabkan hukum adat itu
bersifat luwes dan fleksibel yang dapat mengikuti perkembangan
jaman. Asas utama dari hukum adat adalah kepatutan dan harmoni di
dalam kehidupan bermasyarakat.
Sistem Hukum: Hukum (Agama) Islam
• Sistem hukum Islam adalah sistem hukum yang mendasarkan
kepada agama Islam. Sistem ini pada awalnya berkembang pada
masyarakat Arab, yakni pada awal keberadaan agama Islam.
Selanjutnya sistem hukum ini berkembang ke negara-negara di Asia,
Afrika, Eropa, dan Amerika sesuai dengan perkembangan agama
Islam dan pembentukan-pembentukan negara yang berasaskan
agama Islam.
• Di Indonesia, walaupun mayoritas warga negaranya beragama
Islam, pengaruh agama dalam ketatanegaraan tidak besar. Hal ini
disebabkan asas pembentukan negara bukan mendasarkan kepada
hukum Islam.
Sistem Hukum : Hukum Sosialis
• Sistem hukum ini dianut dinegara-negara sosialis, seperti pada
negara-negara Rusia, Repubik Rakyat China, Korea Utara, Vietnam,
dan sebagainya. Sistem ini mendasarkan pada ajaran
sosialis/komunis sebagaimana diajarkan oleh tokoh-tokohnya,
seperti Karl Marx, Lenin, Mao She Dong, dan lain-lainnya. Dalam
sistem ini kekuasaan penuh ada pada majelis rakyat.
Terima Kasih…
@leonarditsme
@hukumbisnis.podomorouniv
@Podomoruniversity
@pux-training
#kmmipu #pux_trining #lawforentrepreneurs

Anda mungkin juga menyukai