Anda di halaman 1dari 13

‘Pengertian Hukum dan Hukum Ekonomi’

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Dosen Pembimbing :
Bpk. Khalikussabir, SE.,MM

Disusun Oleh :
1. Siti Hotijah (22201081002)
2. Fatikha Rahayu (22201081003)
3. Sukma Asri Fitria (22201081005)
4. Khansa Deva Puan G.M (22201081007)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
PRODI MANAJEMEN
Pengertian Hukum
 Menurut Prof. Mr. Dr L.J Van Apeldoorn
Tidak mungkin memberikan definisi tentang apa yang dimaksud dengan
hukum.
 Menurut Prof. Mr EM Meyers
Hukum semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman
bagi penguasa –penguasa negara dalam menjalankan tugasnya.
 Menurut Utrecht
Himpunan peraturan – peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata
tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

Batasan Hukum menurut Prof Sri Redjeki


1. Hukum harus mampu menjaga dan mengatur harkat & martabat manusia
2. Mengatur kehidupan manusia dengan mengatur keseimbangan kepentingan
semua pihak demi kesejahteraan nilai-nilai kemanusiaan.

Unsur – unsur Hukum :


1.Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
2.Diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib
3.Peraturan bersifat memaksa
4.Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas
Ciri – ciri Hukum :
1.Adanya perintah dan atau larangan
2.Perintah dan atau larangan tersebu harus patut ditaati
Tujuan Hukum
1. Mencapai keadilan
2. Kepastian hokum
3. Kedamaian
4. Ketertiban
5. Kesejahteraan
6. Kemakmuran
Tujuan hukum yakni menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum
itu harus pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas – asas keadilan dari masyarakat
tersebut.

1
Menurut Prof. Subekti SH
Hukum ini mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya. Sumber hukum ialah
segala apa saja yang menimbulkan aturan – aturan yang mempunyai kekuatan yg
bersifat memaksa yaitu aturan – aturan yg kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yg
tegas dan nyata.

Sumber hukum dapat ditinjau dari segi Material dan segi Formal :
- Sumber – sumber Hukum Material : Yaitu dapat ditinjau dari segi atau berbagai
sudut, misalkan dari sudut ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafah.
- Sumber Hukum Formal antara lain : Undang – undang (Statute), Kebiasaan
(Custom), Keputusan –keputusan Hakim (Jurisprudentie), Traktat
(Treaty),Pendapatan Sarjana Hukum (Dokrin). Kodifikasi hukum adalah
pembukuan jenis – jenis hukum tertentu dalam kitab undang – undang secara
sistematis dan lengkap.
Tujuan Kodifikasi hukum :
Kepastian hukum, penyederhanaan hukum, dan kesatuan hukum. Kaidah
(Norma) adalah aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu dimana setiap anggota
masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dalam lingkungan masyarakatnya
sehingga memungkinkan seorang bisa menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan
seorang itu dinilai orang lain.
Hukum Sebagai Sistem
Biasanya orang hanya melihat dan bahkan terlalu sering mengidentikan hukum
dengan peraturan hukum atau bahkan lebih sempit lagi, hanya dengan undang – undang
saja. Padahal, peraturan hukum hanya merupakan salah satu unsur saja dari
keseluruhan sistem hukum, yang terdiri dari 7 (tujuh) unsur sebagai berikut :
1. Asas-asas hukum (filsafah hukum).
2. Peraturan atau norma hukum, yang terdiri dari : undang-undang, peraturan-
peraturan pelaksanaan undang-undang, yurisprudensi tetap (case law), hukum
kebiasaan, konvensi-konvensi internasional, asas-asas hukum internasional.
3. Sumber daya manusia yang profesional, bertanggung jawab dan sadar hokum.
4. Pranata-pranata hokum.
5. Lembaga-lembaga hukum termasuk : struktur organisasinya, kewenangannya,
proses dan prosedur, mekanisme kerja.
6. Sarana dan prasarana hukum, seperti : furnitur dan alat perkantoran, senjata
serta peralatan (terutama untuk polisi), kendaraan, gaji, kesejahteraan
pegawai/karyawan, anggaran pembangunan, dan lain-lain.

2
KODIFIKASI HUKUM
Kondifikasi hukum adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab undang-
undang secara sistematis dan lengkap. ada 2 macam kodifikasi hukum, yaitu ;
1) Kodifikasi terbuka
Kodifikasi yang membuka diri terhadap terdapatnya tambahan – tambahan diluar
induk kondifikasi. Pertama atau semula maksudnya induk permasalahannya sejauh
yang dapat dimasukkan ke dalam suatu buku kumpulan peraturan yang sistematis,
tetapi diluar kumpulan peraturan itu isinya menyangkut permasalahan di luar kumpulan
peraturan itu isinya menyangkut permasalahan – permasalahan dalam kumpulan
peraturan pertama tersebut. Hal ini dilakukan berdasarkan atas kehendak
perkembangan hukum itu sendiri sistem ini mempunyai kebaikan ialah: " Hukum
dibiarkan berkembang menurut kebutuhan masyarakat dan hukum tidak lagi disebut
sebagai penghambat kemajuan masyarakat hukum disini diartikan sebagai peraturan ".
2) Kodifikasi tertutup
Adalah semua hal yang menyangkut permasalahannya dimasukan ke dalam
kodifikasi atau buku kumpulan peraturan.Dulu kodifikasi tertutup masih bisa
dilaksanakan bahkan tentang bidang suatu hukum lengkap dan perkasanya perubahan
kehendak masyarakat mengenai suatu bidang hukum agak lambat. Sekarang nyatanya
kepeningan hukum mendesak agar dimana-mana yang dilakukan adalah Kodifikasi
Terbuka.
Unsur – unsur kodifikasi :
1. Jenis – jenis hukum tertentu
2. Sistematis
3. Lengkap

Ditinjau dari segi bentuknya, hukum dapat dibedakan atas:


A. Bentuk kondifikasi hokum
Menurut bentuknya, hukum itu dapat dibedakan menjadi :
1. Hukum Tertulis (Statute Law = Written Law) yaitu hukum yang dicantumkan
dalam berbagai peraturan-peraturan. Hukum tertulis ini dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
- Hukum tertulis yang dikodifikasikan. Contoh : Kitab Undang-undang
Hukum Pidana ( KUHP ), Kitab Undang Undang Hukum Perdata ( KUHPdt ),
Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)

3
-Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan. Contoh: Undang-undang (
UU ), Peraturan Pemerintah ( PP ), Keputusan Presiden (Kepres).

2. Hukum Tak Tertulis (Unsatatutery Law = Unwritten Law)Yaitu hukum yang


masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak terulis namun
berlakunya ditaati seperti suatu peraturan-peraturan (disebut juga hukum
kebiasaan). Contoh : hukum adat seperti makan harus pakai tangan kanan .
berpakaian harus sopan dll.
B. Sistematika kodifikasi hukum
Sistematika Kodifikasi hukum . Sistematika artinya susunan yang teratur secara
sistematis. Sistematika kodifikasi artinya susunan yang diatur dari suatu kodifikasi.
Sistematika meliputi bentuk dan isi kodifikasi. Sistematika kodifikasi hukum perdata
meliputi bentuk dan isi. Sistematika bentuk Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
meliputi urutan bentuk bagian terbesar sampai pada bentuk bagian terkecil yaitu :
 kitab undang – undang tersusun atas buku – buku
 tiap buku tersusun atas bab – bab
 tiap bab tersusun atas bagian – bagian
 tiap bagian tersusun atas pasal – pasal
 tiap pasal tersusun atas ayat – ayat
Sistematika Kitab Undang-Undang Hukum Perdata meliputi kelompok materi
berdasarkan sitematika fungsi. Sistematika fungsional ada 2 macam yaitu menurut
pembentuk Undang-Undang & menurut ilmu pengetahuan hukum. Sistematika isi
menurut pembentukan B.W miliputi 4 kelompok materi sebagai berikut :
1. kelompok materi mengenai orang
2. kelompok materi mengenai benda
3. kelompok nateri mengenai perikatan
4. kelompok materi mengenai pembuktian
Sedangkan sistematika menurut ilmu pengetahuan hukum ada 4 yaitu :
1. kelompok materi mengenai orang
2. kelompok materi mengenai keluarga
3. kelompok materi mengenai harta kekayaan
4. kelompok materi mengenai pewarisan

5
C. Tujuan kondifikasi hukum
Berikut ini tujuan kodifikasi hukum:
1) Kepastian hokum
-Bersifat mengikat dan berlaku bagi setiap individu
2) Penyederhanaan hokum
- Simple yang sederhana, tidak bersifat ambigu, mudah di pahami, pasal tidak
terlalu banyak, sehingga tidak menimbulkan persepsi yang beragam.
- Cara penyerdehanaan hukum dengan cara mengikuti aturan teknis dalam UU
yang Bersangkutan, yakni UU no 12 tahun 2011
3) Kesatuan hokum
-Jika suatu hukum membahas tentang suatu perkara, maka perkara itu saja yang
di bahas, tidak melebar dari perkara yang lainnya. Contohnya hukum bead an
cukai mengatur peraturan tentang kepabeanan dan cukai saja sedangkan pajak
dan anggaran Negara tidak dibahas didalamnya.
PENGERTIAN NORMA HUKUM
Dalam kehidupan masyarakat ada banyak macam-macam norma baik secara
langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi prilaku serta tindakan
masyarakat dalam koloninya. Norma-norma yang sangat peka dalam kehidupan
masyarakat adalah norma adat, norma agama, dan norma moral, sedangkan norma
hukum timbul bukan dari masyarakat tetapi berasal dari suatu negara yang bersifat
wajib untuk dipatuhi oleh setiap masyarakat yang ada didalamnya. Ada persamaan
serta perebedaan antara norma hukum dengan norma lainya. Perbedaannya norma
hukum dengan norma lainya adalah :
Norma norma hokum dan norma lainnya yaitu berjenjang dan berlapis-lapis,
serta membentuk suatu hierarki. Dilihat dari segi tujuannya maka norma hukum
bertujuan kepada cita kedaiman hidup antar pribadi, keadaan damai terkait dimensi
lahiriah dan batiniah yang menghasilkan keseimbangan antara ketertiban dan
ketentraman. Tujuan kedamaian hidup bersama dimaksud dikaitkan pula dalam
perwujudan kepastian, keadilan dan kebergunaan.
SIFAT NORMA HUKUM
Fakultatif, yaitu tidak secara apriori mengikat atau wajib dipatuhi. Sifat
imperatif dalam norma hukum biasa disebut dengan memaksan, sedangkan yang
bersifat fakultatif dibedakan antara norma hukum mengatur dan norma hukum yang
menambah. Terkadang terdapat pula norma h Norma hukum dapat pula dibedakan
antara yang bersifat umum dan abstrak dan yang bersifat konkret dan
individual. Norma hukum bersifat abstrak karena ditujukan kepada semua subjek yang
terkait tanpa menunjuk atau mengaitkan dengan subjek konkret, pihak dan individu
tertentu. okum yang bersifat campuran atau sekaligus memaksa dan mengatur.

6
Sedangkan norma hukum yang konkret dan individual ditujukan kepada orang
tertenu, pihak atau subjek-subjek hukum tertentu atau peristiwa dan keadaan-keadaan
tertentu.
Maria Farida mengemukakan ada beberapa kategori norma hukum dengan melihat
bentuk dan sifatnya, yaitu :
a. Norma hukum umum dan norma hukum individual.
Norma hukum umum adalah suatu norma hukum yang ditujukan untuk
orang banyak (addressatnya) umum dan tidak tertentu. Sedangkan norma
hokum individual adalah norma hukum yang ditujukan pada seseorang,
beberapa orang atau banyak orang yang telah tertentu.
b. Norma hukum abstrak dan norma hukum konkret.
c. Norma hukum abstrak adalah suatu norma hukum yang melihat pada
perbuatan seseorang yang tidak ada batasnya dalam arti tidak konkret.
Sedangkan norma hukum konkret adalah suatu norma hukum yang melihat
perbuatan seseorang itu secara lebih nyata (konkret).
d. Norma hukum yang terus-menerus dan norma hukum yang sekali-selesai.
Norma hukum yang berlaku terus menerus (dauerhaftig) adalah norma
hokum yang berlakunya tidak dibatasi oleh waktu, jadi dapat berlaku
kapan saja secara terus menerus, sampai peraturan itu dicabut atau diganti
dengan peraturan yang baru. Sedangkan norma hukum yang berlaku
sekali-selesai (einmalig) adalah norma hukum yang berlakunya hanya satu
kali saja dan setelah itu selesai, jadi sifatnya hanya menetapkan saja
sehingga dengan adanya penetapan itu norma hukum tersebut selesai.
e. Norma hukum tunggal dan norma hukum berpasangan.
Norma hukum tunggal adalah norma hukum yang berdiri sendiri dan tidak
diikuti oleh suatu norma hukum lainnya jadi isinya hanya merupakan suatu
suruhan tentang bagaimana seseorang hendaknya bertindak atau
bertingkah laku. Sedangkan norma hukum berpasangan terbagi menjadi
dua yaitu norma hukum primer yang berisi aturan/patokan bagaimana cara
seseorang harus berperilaku di dalam masyarakat dan norma hukum
sekunder yang berisi tata cara penanggulangannya apabila norma hukum
primer tidak dipenuhi atau tidak dipatuhi.
f. Norma Hukum Daerah sebagai Norma Hukum Tertulis
Norma hukum daerah merupakan salah satu bentuk norma hukum tertulis
yang terdapat di Indonesia. Norma hukum tertulis dalam bentuk norma
hokum daerah tersebut salah satunya mempunyai bentuk sebagai peraturan
perundangundangan.

6
Norma hukum tertulis apabila ditinjau dari segi adressat atau alamat yang dituju
maka dibedakan antara norma hukum umum dan norma hukum individual. Norma
hukum umum adalah norma hukum yang ditujukan untuk orang banyak, sedangkan
norma hukum individual adalah norma hukum yang ditujukan pada
seseorang, beberapa orang atau banyak orang yang tertentu.

Norma hukum tertulis apabila ditinjau dari segi pengaturannya maka dibedakan
antara norma hukum abstrak dan norma hukum konkret. Norma hukum abstrak adalah
norma hukum yang melihat pada perbuatan seseorang yang tidak ada
batasnya, sedangkan norma hukum konkret adalah norma hukum yang melihat
perbuatan seseorang itu secara lebih nyata.

Norma hukum dari segi daya berlakunya dapat dibedakan antara norma hukum yang
berlaku sekali selesai dan norma hukum yang berlaku terus menerus . Norma hukum
yang bersifat einmahlig adalah norma hukum yang berlakunya hanya satu kali saja dan
setelah itu selesai, jadi sifatnya hanya menetapkan saja, sehingga dengan adanya
penetapan ini norma hukum tersebut selesai.
Hukum Dasar Tidak Tertulis yang sering disebut dengan Konvensi
Ketatanegaraan.
Aturan Dasar/Aturan Pokok Negara ini merupakan landasan bagi pembentukan
Undang-Undang dan peraturan lain yang lebih rendah .

A. Norma hukum
Norma hukum yang tertinggi dan merupakan kelompok pertama dalam hierarki
norma hukum negara adalah Staatsfundamentalnorm . Norma Fundamental Negara
merupakan norma yang tidak dibentuk oleh suatu norma yang lebih tinggi lagi, tetapi
bersifat presupposed atau ditetapkan terlebih dahulu oleh masyarakat dalam suatu
negara dan merupakan norma yang menjadi tempat bergantungnya norma-norma
hukum dibawahnya.

Berdasarkan sistem norma hukum Negara Republik Indonesia, Pancasila


merupakan norma fundamental negara yang merupakan norma hukum yang tertinggi
yang sekaligus merupakan cita hukum.
Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar yang derajatnya tertinggi
dalam negara, yaitu norma yang merupakan norma dasar bagi pebentukan konstitusi
atau UUD termasuk norma pengubahannya. Sedangkan konstitusi dilihat dari teori
keputusan Carl Schmid merupakan keputusan politik yang tertinggi di dalam negara

7
yang disepakati oleh suatu negara.16 Dengan demikian Negara Republik Indonesia
dengan hierarki norma hukum yang merupakan Staatsfundamentalnorm adalah
Pancasila17 yang merupakan cita hukum bangsa Indonesia serta menjadi dasar bagi
pembentukan konstitusi atau UUD termasuk norma pengubahannya.

B. Aturan Dasar Negara/Aturan Pokok Negara


Pelaksanaan bersumber dari kewenangan delegasi sedangkan Peraturan
Otonom bersumber dari kewenangan atribusi. Pengertian atribusi kewenangan dan
delegasi kewenangan asalah sebagai berikut :
A. Atribusi Kewenangan dalam pembentukan Peraturan Perundangundangan ialah
pemberian kewenangan membentuk peraturan perundang-undangan yang
diberikan oleh Grondwet atau Wet kepada suatu lembaga negara/pemerintah.
Contohnya : UUD 1945 dalam Pasal 22 ayat memberikan kewenangan kepada
Presiden untuk membentuk Peraturan Pemerintah Penggati Undang-Undang
jika terjadi hal ihwal kegentingan yang memaksa.

B. Delegasi Kewenangan dalam pembentukan Peraturan Perundang-undang ialah


pelimpahan kewenangan membentuk peraturan perundang-undangan yang
dilakukan oleh peratuan perundang-undangan yang lebih rendah, baik
pelimpahan dinyatakan dengan tegas maupun Tindakan
Norma yang diterapkan dalam lingkungan masyarakatnya :
1. Norma agama
2. Norma kesusilaan
3. Norma kesopanan
4. Norma Hukum

HUKUM EKONOMI
Lahirnya hukum economi disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi yang pesat. Dalam hal ini peran hukum adalah untuk membatasi dan mengatur
kegiatan ekonomi, sehingga pembangunan ekonomi tidak mengabaikan hak-hak
masyarakat.
Sebagai negara kesejahteraan, pemerintah berkewajiban melindungi hak dan
kepentingan masyarakat dalam bentuk hukum yang umum. Hukum formal inilah yang
akan mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi.

8
HUKUM DAN EKONONOMI ADALAH HOKUM EKONOMI?
Sebagaimana ilmu hukum, ilmu ekonomi juga demikian yaitu tidak adanya
kesamaan dari para ahli ekonomi dalam memberikan definisi yang kongkret. Menurut
M. Manulang bahwa ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat
dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran adalah suatu keadaan
dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa.
Sedangkan yang dimaksud dengan hukum ekonomi menurut Rachmad Soemitro adalah
sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh Pemerintah atau penguasa sebagai
satu personifikasi dari masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi
masyarakat yang saling berhadapan.
Hukum ekonomi lahir karena semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi nasional maupun internasional. Hukum dipergunakan bukan hanya untuk
mengatur kegiatan ekonomi tetapi juga agar perkembangan ekonomi tidak merugikan
hak-hak dan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, hukum bukan hanya
mengatur aktivitas ekonomi tetapi bagaimana pengaruh ekonomi terhadap hukum.
Prof. DR. Abdul Manan mengatakan bahwa hubungan hukum dengan ekonomi
bukan hubungan satu arah tapi hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi.
Bahkan sering disebutkan bahwa hubungan hukum dengan ekonomi ibarat dua sisi
mata uang yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi. Kegiatan ekonomi yang
didukung oleh hukum akan menyebabkan terjadinya kekacauan sebab apabila pelaku
ekonomi dalam mengejar keuntungan tidak dilandasi dengan norma hukum maka akan
menimbulkan kerugian salah satu pihak dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Prof. Sunaryati Hartono, menjelaskan bahwa hukum ekonomi Indonesia adalah
keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur
kegiatan dan kehidupan ekonomi di Indonesia. Bahkan Sunaryati Hartono mengatakan
bahwa hukum ekonomi itu bersifat lintas sektoral dan interdisipliner karena ia tidak
hanya bersifat hukum perdata, tetapi juga berkaitan erat dengan hukum administrasi
Negara, hukum antar wewenang, hukum pidana dan juga tidak dapat mengabaikan
hukum publik internasional dan hukum perdata internasional. Hukum ekonomi
Indonesia juga memerlukan landasan pemikiran dari bidang non hukum seperti filsafat,
sosiologi, administrasi pembangunan dan dari ilmu ekonomi itu sendiri.
Prinsip Hukum Ekonomi
Sebagai bagian dari sistem hukum Indonesia, hukum economi harus mengikuti prinsip-
prinsip berikut:

1. Prinsip Demokrasi Pancasila.


2. Manfaat.
3. Kemandirian.

9
4. Keadilan.
5. Hukum.
6. Prinsip Keuangan.
7. Prinsip Ilmiah.
8. Asas kemerdekaan berwawasan kebangsaan.
9. Iman dan prinsip pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
10. Asas persatuan, kekeluargaan, keseimbangan dan keberlanjutan dalam
kemakmuran rakyat.
11. Prinsip keseimbangan dan harmoni dan harmoni dalam hidup.
12. Prinsip-prinsip pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Hukum Ekonomi menganut asas :


1. Asas keimanan dan ketaqwaan terhadap TYME
2. Asas manfaat
3. Asas demokrasi Pancasila
4. Asas adil dan merata
5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam kehidupan
6. Asas hukum
7. Asas kemandirian
8. Asas keuangan
9. Asas ilmu pengetahuan
10. Asas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam
kemakmuran rakyat
11. Asas pembangunan ekonomi yg berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
12. Asas kemandirian yg berwawasan kenegaraan

Sunaryati Hartono menyatakan bahwa hukum ekonomi Indonesia dapat dibedakan


menjadi:
 Hukum Ekonomi Pembangunan
Meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara – cara peningkatan
dan pengembangan kehidupan ekonoi secara nasional.
 Hukum Ekonomi Sosial
Menyangkut pemikiran hukum mengenai cara – cara pembagian hasil
pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam martabat
kemanusiaan (HAM) manusia Indonesia

10
 Hukum Ekonomi merupakan penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan
hukum ekonomi sosial yang memiliki dua aspek yaitu:
1. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi, dalam arti peningkatan
kehidupan kehidupan ekonomi secara keseluruhan dan;
2. Aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara
merata di antara seluruh lapisan masyarakat, sehinga setiap warga negara Indonesia
dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi sesuai dengan sumbangannya kepada
usaha pembangunan ekonomi tersebut. Rangkaian perangkat peraturan yg mengatur
kegiatan ekonomi yg dilakukan oleh pelaku ekonomi merupakan kajian baru yg
berawal dari konsep kajian Hukum Dagang dan Embrio Hukum Ekonomi adalah kajian
Hukum Dagang dan perkembangan pada bagian dari Hukum Perdata
• Hukum Ekonomi tidak hanya dikaji dari Hukum Perdata saja tapi harus dikaji dari
banyak aspek sehingga membutuhkan metode pendekatan yang berbeda dari kajian
Hukum Dagang/Hukum Perdata pada umumnya.

Pendekatan Hukum Ekonomi


• MAKRO : memanfaatkan ilmu-ilmu lain sbg pisau analisis terhadap berbagai
masalah. Dimanfaatkan untuk kajian perlindungan publik dan konsumen. Ada campur
tangan negara terhadap kegiatan tersebut sehingga tercapai masyarakat ekonomi yang
sehat & wajar.
• MIKRO : dimanfaatkan uuntuk mengkaji hubungan hukum para pihak sesuai
target. Kajian yg mempunyai wawasan khusus terhadap hubungan hubungan yg
tercipta karena adanya hubungan para pihak yang sifatnya kondisional, situasional.

Ciri Hukum Ekonomi


• Negara ikut berperan sebagai regulator dalam pengaturan berbagai kegiatan ekonomi
• Apabila kegiatan ekonomi tidak ada intervensi dari negara maka pelaku ekonomi
cenderung bersikap sewenang-wenang. Tidak akan tercipta kemakmuran dan
pembagian hasil pembangunan secara adil & merata bagi masyarakat.

Peran Hukum Ekonomi


• Mengatur perekonomian dengan memberikan batasan-batasan tertentu kepada pihak
yg kuat dan memberi peluang-peluang kepada pihak yg lemah agar tercapai keadilan.
• Hukum Ekonomi yg memadai akan menunjang pembangunan ekonomi karena
melalui hak ekonomi masi diarahkan untuk melakukan atau tidak melakukan hal-hal
tertentu untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi yg diinginkan.

11
Contoh Kasus
 Jika harga sembako naik, biasanya harga kebutuhan lain juga naik.
 Bila harga sebuah pusat perbelanjaan besar sangat murah, maka pengecer atau
toko kecil terdekat pasti akan kehilangan bisnis atau tutup.
 Jika nilai tukar dolar naik tajam, banyak perusahaan dengan pinjaman luar
negeri akan bangkrut.
 Penurunan harga LPG / LPG akan meningkatkan volume penjualan kompor gas
yang diproduksi di dalam dan luar negeri.
 Semakin tinggi tingkat bunga tabungan bank, semakin kecil jumlah mata uang
yang beredar, dan penurunan permintaan barang dan jasa secara keseluruhan.

Kesimpulan

Hukum ialah aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan


kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi
penguasa negara dalam menjalankan tugasnya.
Hukum harus mampu menjaga dan mengatur harkat & martabat manusia
dengan mengatur keseimbangan kepentingan semua pihak demi kesejahteraan nilai-
nilai kemanusiaan. Peraturan hukum hanya merupakan salah satu unsur saja dari
keseluruhan sistem hukum, yang terdiri dari 7 (tujuh) unsur sebagai berikut: struktur
organisasinya, kewenangannya, proses dan prosedur, mekanisme kerjasarana dan
prasarana, termasuk komputer dan system, manajemen perkantoran, senjata serta
peralatan (terutama untuk polisi), kendaraan, gaji, kesejahteraan pegawai/karyawan,
anggaran pembangunan, dan lain-lain budaya hokum.
Hukum Ekonomi adalah fungsi dan peranannya dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat mungkin terjadi apabila
manusia tidak mempunyai kesempatan dan keluasan untuk berpikir dan berkreasi.
Demikian berdasarkan pengalaman umat manusia sendiri, peranan hukum tersebut
haruslah terukur sehingga tidak mematikan inisiatif dan daya kreasi manusia.

12

Anda mungkin juga menyukai