MATA KULIAH
(2 SKS)
OLEH
MARTINI,SH.,MH
1
DAFTAR ISI
Bab 1
2
Sistem, Hukum dan Sistem Hukum
Pengertian
Sistem:
Secara sederhana sistem adalah sebagai jenis satuan yang dibangun dengan
komponen-komponen sistemnya yang berhubungan secara mekanik fungsional satu
dengan lainnya untuk mencapai tujuan sistem
Pengertian hukum
Banyak defenisi yang dimunculkan oleh tokoh- tokoh hukum tentang apakah
hukum
2. Utrecht
4. Jimly Asshidiqqie
Hukum dalam arti luas meliputi keseluruhan aturan normatif yang mengatur dan
menjadi pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan
didukung oleh sistem sanksi tertentu terhadap setiap penyimpangan terhadap hukum
Dari beberapa definisi tentang hukum dapat dirumuskan ciri dan unsur hukum:
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia
2. Peraturan dibuat oleh badan berwenang
3. Peraturan bersifat memaksa
3
4. Disertai sanksi yang tegas dan dapat dirasakan langsung oleh ybs
Dari definisi-definisi diatas dapat kita simpulkan tujuan hukum adalah untuk
menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan
keseimbangan sehingga diharapkan kepentingan manusia akan terlindungi. Menurut
Soebekti hukum mengabdi pada tujuan negara yaitu mendatangkan kemakmuran dan
kebahagian pada rakyatnya dengan menyelenggarkan keadilan dan ketertiban.
Secara umum hukum berisikan hal hal tentang:
1. perintah,
2. larangan
3. dan perkenan
b. Aparatur hukum, yaitu mereka yang mempunyai tugas dan fungsi penyuluhan
hukum, penerapan hukum, penegakan hukum dan pelayanan hukum.
4
c. Sarana dan prasarana hukum, yang meliputi hal-hal yang bersifat fisik.
d. Budaya hukum yang dianut oleh warga masyarakat, termasuk para pejabatnya.
e. Pendidikan hukum.
5
BAB 2
SISTEM HUKUM DI DUNIA
Pengantar
Pada dasarnya sistem hukum di dunia ini sangat beragam. Dan setiap sistem
hukum memiliki karakter khas dan penganut nya. Sistem hukum itu adalah:
1. Sistem hukum common law/sistem anglo saxon
2. Sistem hukum civil law/sistem Eropa Kontinental
3. Sistem hukum adat
4. Sistem hukum agama
6
kebiasaan sama sekali bukan sumber hukum dan UU sama pentingnya dengan
yurisprudensi
7
3. Sistem Hukum Adat
Sistem Hukum Adat umumnya bersumber dari peraturan-peraturan hukum
tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan
kesadaran hukum masyarakatnya. Sistem Hukum Adat terdapat dan
berkembang di lingkungan kehidupan sosial di Indonesia, Cina, India, Jepang
dan negara lain. Di Indonesia asal mula istilah Hukum Adat adalah dari istilah
*Adatrecht* Yang dikemukakan oleh Snouck Hurgronye.
Sifat Hukum Adat adalah tradisional dengan berpangkal pada kehendak
nenek moyang. Tolak ukur keinginan yang akan dilakukan oleh manusia adalah
kehendak suci dari nenek moyang.
Hukum Adat berubah-ubah karena pengaruh kejadian dan keadaan sosial
yang silih berganti. Karena sifatnya yang mudah berubah dan mudah
menyesuaikan dengan perkembangan situasi social, hukum adat elastis
sifatnya. Karena sumbernya tidak tertulis, hukum adat tidak kaku dan mudah
menyesuaikan diri.
Sistem Hukum Adat di Indonesia dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Al-Quran, yaitu kitab suci kaum muslimin yang diwahyukan dari Allah
SWTkepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
2. Sunnah Nabi, yaitu cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita tentang
NabiMuhammad.
3. Ijma, yaitu kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam
carahidup.
4. Qiyas, ialah analogi dalam mencari sebanyak mungkin persamaan antara
dua kejadian.
8
Sistem Hukum Islam dalam “ Hukum Fikh” terdiri dari dua bidang hukum, yaitu :
c. Jinayat, yaitu hukum pidana yang meliputi ancaman hukuman terhadap hukum
Allah SWT dan tindak pidana kejahatan.
Sistem Hukum Islam menganut suatu keyakinan dari ajaran Islam dengan
keimanan lahir bathin secara individual. Negara-negara yang menganut sistem
hukum islam dalam bernegara melaksanakan peraturan-peraturan hukumnya
dengan taat sesuai dengan rasa keadilan berdasarkan peraturan perundangan
yang bersumber dari Al-Quran.
9
SISTEM HUKUM di INDONESIA
Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam
perundang-undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-
aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.
Jika hukum adat yang ada di Indonesia, dihubungkan dengan corak dasar kedua
sistem hukum yang paling berpengaruh (Eropah Kontionental dan Anglo Saxon),
cenderung lebih dekat dengan sistem Ango Saxon. Hukum adat terbangun dari
kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi tertentu, yang
kemudian oleh masyarakat ditempatkan lebih dari sekadar norma kesopanan atau
kesusilaan menjadi norma hukum (opinio juris sive necessitatis).
Pada masa kolonial Belanda, dengan penerapan asas konkordansi, maka hukum
yang berlaku di Hindia Belanda sejalan dengan hukum yang berlaku di Belanda.
Belanda merupakan salah satu pendukung terkemuka sistem hukum Eropah
Kontinental. Dengan demikian, secara mutatis mutandis sistem Eropah Kontinental
dilaksanakan di Indonesia. Walaupun demikian pada dasarnya Belanda menganut
politik hukum adat (adatrechtpolitiek) yang membiarkan hukum adat itu berlaku bagi
golongan masyarakat Indonesia asli dan hukum Eropa berlaku bagi kalangan golongan
Eropa yang bertempat tinggal di Indonesia (Hindia Belanda).
Dengan demikian pada masa Hindia Belanda berlaku pluralisme hukum.
Dengan adanya lembaga penundukan diri secara sukarela, banyak penduduk Indonesia
10
saat itu menundukan diri untuk terikat pada Hukum Barat, terutama yang berusaha di
bidang perdagangan. Dalam perkembangan hukum di Indonesia selanjutnya, tampak
kuatnya pengaruh hukum kolonial dan cenderung meninggalkan hukum adat (Daniel S.
Lev, 1990 : 438-473).
Pemberian wewenang yang lebih luas kepada Pengadilan Agama, tidak hanya
sekadar menangani nikah, talak, rujuk, juga membuat pengaruh Hukum Islam bagi
warga Negara Indonesia yang beragama Islam semakin luas, setelah sebelumnya
membe rikan warna bagi Hukum Adat di beberapa tempat di Indonesia.
Sistem hukum di Indonesia dewasa ini adalah sistem hukum yang unik, sistem
hukum yang dibangun dari proses penemuan, pengembangan, adaptasi, bahkan
kompromi dari beberapa sistem yang telah ada. Sistem hukum Indonesia tidak hanya
mengedepankan ciri-ciri lokal, tetapi juga mengakomodasi prinsip-prinsip umum yang
dianut oleh masyarakat internasional.
Tidak hanya unik, sistem hukum Indonesia adalah sistem yang masih penuh
dengan dinamika, untuk mencari format di mana ketertiban dan keteraturan hukum sipil
mendapat tempat, dengan tidak mengesampingkan keluwesan hukum Anglo Saxon,
serta tidak menghilangkan suasana kebatinan masyarakat Indonesia.
Pencermatan terhadap kondisi nyata sistem Hukum Indonesia dan Sistem
Hukum yang dicita-citakan seharusnya menjadi bahan pertimbangan dalam
11
pembangunan hukum, termasuk dalam pembangunan pendidikan hukum. Legislator
yang handal dan Juris yang berkemampuan sama-sama diperlukan. Tetapi, ahli mana
yang jumlahnya lebih banyak dibutuhkan, keahlian apa yang lebih banyak diperlukan
tentu berbeda.
Sistem hukum Common law Common law Civil law Hukum Islam
Criteria
Penganut Inggris dan Negara Amerika Eropa kontinental Jazirah Arab ,
jajahannya Serikat Afrika timur
dan Asia
tenggra
Karakteristik 1.Yurisprudensi Idem 1.Adanya kodifikasi 1. tidak dapat
sebagai sumber 2. Hakim tidak diubah
hukum utama terikat pada 2. fleksibel
2. dianutnya doktrin preseden dan sesuai dg
stare decisis 3.Sistem peradilan perkembngan
3. adversary sistem bersifat inkuisitorial jaman
dalam proses
peradilan
12
BAB 3
Norma agama: peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan
yang berasal dari Tuhan
Norma kesusilaan peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani
dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat
Norma sopan santun atau adat: peraturan atau kaidah yang yang bersumber
dari pergaulan hidup antar manusia
Norma hukum: peraturan yang diciptakan oleh kekuasaan resmi negara yang
sifatnya mengikat
13
Yang membedakan norma hukum dengan norma lainnya adalah kekuatan pemaksa
dan sanksi bagi sipelanggar hukum.
Norma hukum berasal dari norma agama, kesusilaan dan sopan santun. Isi
ketiga norma tersebut dpat diangkat sebagai norma hukum. Di samping itu norma
hukum dapat menciptakan sendiri isi norma tersebut seperti norma hukum berlalu lintas
yang tidak ada aturannya di 3 norma lainnya.
Dan hukum itu sungguh-sungguh merupakan hukum apabila benar-benar
dikehendaki dan diterima oleh masyarakat. Hukum merupakan pencerminan dari nilai
nilai yang berlaku dalam masyarakat. (Dahlan Taib, 2001:3). HUkum yang baik itu
adalah hukum yang hidup dalam masyarakat (the living law)
Hukum menuntut legalitas artinya yang dituntut adalah pelaksanaan atau
pentaatan norma semata, sedangkan kesusilaan menuntut moralitas. Hukum
merupakan norma yang paling kuat daya berlakunya, karena hukum dibuat oleh
kekuasaan yang sah.
Yang dapat memberikan sanksi hukum adalah penguasa. Penguasa mempunyai
kekuasaan untuk memaksakan sanksi. Hakikat kekuasaan adalah adalah kemampuan
sesorang untuk memaksakan kehendak pada orang lain. Hukum ada karena kekuasaan
yang sah, hukum bersumber pada kekuasaan yang sah. Hukum pada hakekatnya
adalah kekuasaan yaitu kekuasaan yang mengusahakan ketertiban dalam masyarakat
Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan
kewajiban dari hukum. Yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dalam hukum
14
hanyalah manusia atau orang dalam hukum perkataan orang (persoon) berarti
pembawa hak atau subyek dalam hukum. Kedudukan sebagai subyek hukum sejak
manusia dilahirkan sampai meninggal, kalau perlu untuk kepentingan tertentu bisa
ketika masih dalam kandungan asal dilahirkan hidup. Dalam sejarah dikenal adanya
manusia (budak belian) yang tidak mempunyai hak dan kewajiban bukan subyek hukum
dipersamakan dengan benda.
Selain orang atau manusia dikenal ju ga subyek hukum bukan orang yaitu badan
hukum. Badan hukum adalah organisasi atau kelompok manusia yang mempunyai
tujuan tertentu yang dapat menyandang hak dan kewajiban. Seperti Negara, PT,
Yayasan, Koperasi dll. Badan hukum dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam lalu
lintas hukum seperti orang. Hukum menciptakan badan hukum sebagai subyek hukum
karena diperlukan dan bermanfaat bagi lalu lintas hukum.
Setiap orang menurut hukum juga harus mempunyai tempat tinggal yang dapat
dicari (domicili). Begitu juga badan hukum harus mempunyai kedudukan tertentu. Ini
diperlukan untuk menetapkan beberapa hal; seperti dimana seseorang harus menikah,
dimana seseorang harus dipanggil atau ditarik dimuka peradilan.
Ada subyek hukum akan diikuti oleh obyek hukum.
Pengertian benda (zaak) secara luas atau umum adalah segala sesuatu yang
dapat dihaki oleh orang. Disini benda berarti obyek sebagai lawan dari subyek atau
oarng dalam hukum. jadi yang menjadi obyek hukum dalam hukum adalah benda.
15
Benda dalam arti sempit yaitu sebagai barang yang dapat dilihat saja. Benda juga
dipakai dalam arti harta kekayaan seseorang berati meliputi juga barang-barang yang
tidak dapat terlihat yaitu hak-hak seperti hak piutang atau penagihan. Seperti halnya
barang terlihat seseorang juga dapat menjual dan menggadaikan hak-haknya
Peristiwa hukum: adalah peristiwa yang relevan bagi hukum, peristiwa yang oleh hukum
dihubungkan dengan akibat hukum
Peristiwa hukum pada hakekatnya adalah kejadian, keadaan atau perbuatan orang
yang oleh hukum dihubungkan dengan akibat hukum.
16
Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak,
dimana satu pihak berhak menuntut sesuatu hal dari pihak lain dan pihak lainnya
berkewajiban untuk memenuhi tuntuntan itu. Hubungan dua pihak ini adalah
hubungan hukum artinya hak si kreditur dijamin oleh hukum dan undang-undang,
apabila tidak dipenuhi bisa dituntut dimuka pengadilan. Pihak yang berhak
menuntut disebut kreditur atau si berpiutang. Pihak yang berkewajiban memenuhi
tuntutan disebut debitur atau si berhutang. Sesuatu yang dapat dituntut dinamakan
prestasi, yang menurut undang-undang dapat berupa:
Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana dua orang atau dua pihak saling berjanji
untuk melaksanakan sesuatu hal.
Dari peristiwa inilah timbul suatu suatu hubungan antara dua orang yang disebut
perikatan. Perjanjian menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang
membuatnya.
Perbedaannya:
17
Contoh: UU meletakan kewajiban kepada orang tua dan anak saling memberi
nafkah,
Bentuk perikatan paling sederhana dimana masing-masing pihak hanya satu orang
dan yang dituntut hanya satu hak dan dapat dilakukan seketika disebut perikatan
murni
a. Perikatan bersyarat
b. perikatan dengan ketetapan waktu
c. perikatan mana suka (alternatif)
d. Perikatan tanggung menanggung
e. Perikatan yang dapat dibagi dan perikatan yang tidak dapat dibagi
f. Perikatan dengan penetapan hukuman
Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat: (Pasal 1320 KUH Perdata)
Jika syarat obyektif (poin c dan d) tidak dipenuhi perjanjian batal demi
hukum jika syarat subyektif a dan b) tidak terpenuhi salah satu pihak
18
dapat meminta supaya perjanjian dibatalkan pihak yang meminta adalah
pihak yang tidak cakap. Perjanjian tetap mengikat selama tidak dibatalkan
oleh hakim atas permintaan pihak tadi.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa suatu perjanjian dianggap batal atau batal
demi hukum bila syarat obyektif tidak terpenuhi dan dapat dimintakan pembatalan
apabila syarat subyektif tidak terpenuhi.
Sepakat atau kemauan yang bebas sebagai syarat pertama untuk suatu perjanjian
yang sah, dianggap tidak ada perjanjian jika terjadi karena 3 hal.
1. paksaan (dwang)
2. kekhilafan
3. penipuan
4. Wanprestasi
Apabila debitur tidak melakukan apa yang diperjanjikan maka dikatakan ia melakukan
wanprestasi atau lalai atau ingkar janji.
Hukuman atau akibat bagi debitur yang lalai atau wanprestasi ada empat:
19
c. peralihan risiko
d. membayar biaya perkara kalau sampai ke pengadilan
Debitur yang lalai dia dapat membela diri dengan mengajukan beberapa macam alasan
untuk membebaskan diri dari hukuman. Pembelaan tersebut ada ada 3 cara:
1. Risiko
Risiko adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian
diluar kesalahan salah satu pihak
Perihal risiko ini hanya ditemukan dalam satu pasal di KUH Perdata yaitu Pasal 1237
berbunyi”dalam hal adanya perikatan untuk memberikan suatu barang tertentu maka
barang itu semenjak perikatan dilahirkan adalah tanggung jawab si berpiutang
2. Hapusnya perikatan
1. Karena pembayaran
2. penawaran pembayaran tunai diikuti oleh penyimpanan barang yang hendak
dibayarkan itu disuatu tempat
3. pembaharuan hutang
4. kompensasi atau perhitungan hutang timbal balik
5. Percampuran hutang
6. Pembebasan hutang
7. Hapusnya barang yang dimaksudkan dalam perjanjian
8. Pembatalan perjanjian
9. Akibat berlakunya suatu syarat pembatalan
10. lewat waktu
20
Sistem terbuka dan asas konsensualisme dalam perjanjian
Pasal-pasal dalam hukum perjanjian hanya bersifat pelengkap artinya pasal-pasal dari
hukum perjanjian itu melengkapi perjanjian perjanjian yang dibuat secara tidak lengkap
oleh para pihak’.
21
Penyusunan perjanjian/Anatomi kontrak
Contract menurut Black’s law Dictionary diartikan sebagai perjanjian antara dua orang
atau lebih yang menciptakan hak dan kewajiban untukberbuat atau tidak berbuat.
Kontrak juga menunjuk pengertian yang lebih sempit karena ditujukan kepada
perjanjian yang bersifat tertulis.
Akta merupakan suatu pernyataan tertulis yang ditandatangani, dibuat oleh seseorang
atau para pihak dengan maksud dapat digunakan sbg alat bukti dalam proses hukum
Macam-macam akta
22
Akta dibawah tangan
Anatomi Kontrak
1. Judul
2. Pembukaan, hari tanggal, dll
3. Komparasi para pihak - identitas para pihak
4. Dasar hukum/pertimbangan (Premise)
5. Isi perjanjian, ketentuan, persyaratan
6. Klausula
7. Penutup
8. Ttd para pihak, saksi2
9. Lampiran jika ada
23
24
BAB 4
Pengantar
26
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dengan demikian, kekuasaan merupakan sarana
untuk menjalankan fungsi-fungsi pokok kenegaraan guna mencapai tujuan negara
Namun tetap tidak dapat dipungkiri bahwa proporsi dari kekuasaan dalam
mempengaruhi hukum lebih berperan atau menyentuh ke ranah substansial dalam
artian hukum dijadikan “kendaraan” untuk melegalkan kebijakan-kebijakan dari yang
berkuasa. Sedangkan hukum dalam mempengaruhi kekuasaan hanya menyentuh ke
ranah-ranah formil yang berarti hanya mengatur bagaimana cara membagai dan
menyelenggarakan kekuasaan seperti yang ada dalam konstitusi.
Dalam perkembangannya tentu saja tidak dapat dihindari bahwa setiap rezim
penguasa memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut dapat dilihat dari
karakteristik hukum yang menjadi produk politiknya. Karakteristik hukum ternyata
berjalan linier dengan karaktersitik rezim kekuasaan yang melatarbelakangi hukum.
Apabila kekuasaannya demokratis, maka produk hukumnya berkarakter responsive
sedangkan apabila kekuasaanya otoriter, maka produk hukumnya berkarakter
konservatif atau ortodoks.
27
dilembagakan”, yaitu kekuasaan yang defakto menguasai, melainkan juga berhak
menguasai. Wewenang adalah kekuasaan yang berhak menuntut ketaatan, jadi berhak
memberikan perintah.
28
Dalam penerapannya, antara hukum dan kekuasaan haruslah seimbang, untuk
menjalankan kekuasaan haruslah ada hukum sebagai rambu-rambu dan batasan bagi
pelaksanaan kekuasaan tersebut, dan untuk melaksanakan hukum tersebut haruslah
ada kekuasaan bagi penegak hukumnya agar hukum itu dapat di taati oleh semua
masyarakat hukum.
BAB 5
Fungsi, Tujuan dan Sumber Hukum
Fungsi Hukum
1) Hukum berfungsi sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat. Hukum sbg
petunjuk bertingkah laku untuk itu masyarakat harus menyadari adanya perintah dan
larangan dalam hukum sehingga fungsi hukum sebagai alat ketertiban masyarakat
dapat direalisir.
2) Hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin. Hukum yg
bersifat mengikat, memaksa dan dipaksakan oleh alat negara yang berwenang
membuat orang takut untuk melakukan pelanggaran karena ada ancaman hukumanya
(penjara, dll) dan dapat diterapkan kepada siapa saja. Dengan demikian keadilan akan
tercapai.
4) Hukum berfungsi sebagai alat kritik. Fungsi ini berarti bahwa hukum tidak hanya
mengawasi masyarakat semata-mata tetapi berperan juga untuk mengawasi pejabat
pemerintah, para penegak hukum, maupun aparatur pengawasan sendiri. Dengan
demikian semuanya harus bertingkah laku menurut ketentuan yg berlaku dan
masyarakat pun akan merasakan keadilan.
29
5) Hukum berfungsi sebagai sarana untuk menyelesaikan pertikaian. Contoh kasus
tanah.
30
3Teori campuran
Teori ini dikemukakan oleh Muckhtar Kusmaatmadja bahwa tujuan pokok dan pertama
dari hukum adalah ketertiban. Di samping itu tujuan lain dari hukum adalah tercapainya
keadilan yang berbeda-beda isi dan ukurannya menurut masyarakat dan zamannya.
4.Teori normatif-dogmatif,
Tujuan hukum adalah semata-mata untuk menciptakan kepastian hukum (John Austin
dan van Kan). Arti kepastian hukum disini adalah adanya melegalkan kepastian hak
dan kewajiban. Van Kan berpendapat tujuan hukum adalah menjaga setiap
kepentingan manusia agar tidak diganggu dan terjaminnya kepastiannya.
SUMBER HUKUM
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah tempat kita dapat menemukan
dan menggali hukumnya. Kata sumber hukum sering digunakan dalam beberapa hal:
Algra membagi sumber hukum menjadi sumber hukum formil dan sumber hukum
materil
1. Sumber hukum materil merupakan tempat dimana materi hukum itu diambil.
Sumber hukum materil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum,
misalnya hubungan sosial. Hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomi,
tradisi( pandangan keagamaan, kesusilaan) hasil penelitian ilmiah (kriminologi,
lalu lintas) perkembangan internasional, keadaan geografis
31
2. Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber darimana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara
yang menyebabkan peraturan hukum itu formal berlaku
32
BAB 6
KLASIFIKASI HUKUM
Klasifikasi Hukum
Pembagian sistem hukum menjadi bagian-bagian
merupakan ciri dari sistem hukum. Untuk mengklasifikasi hukum
harus ada kriterianya. Kriteria ini yang akan menjadi prinsip dasar
dari klasifikasi hukum
Secara umum hukum berisikan hal hal tentang:
1. perintah,
2. larangan
3. dan perkenan
Pembagian hukum secara klasik/isi terbagi dua yaitu
1. Hukum publik hukum yang mengatur kepentingan umum
dan mengatur hubungan penguasa dengan warga
negaranya
2. Hukum privat hukum yang mengatur antar perorangan
mengatur hak dan kewajiban perorangan terhadap satu
sama lainnya
Pembagian hukum menjadi hukum public dan hukum privat
merupakan pembagian hukum klasik yang sampai sekarang
masih digunakan. Pembagian hukum ini tidak terdapat dalam
setia p system hukum karena masih banyak yang
memperdebatkan pembagian hukum menjadi hukum public dan
privat.
33
Hukum publik lazimnya dirumuskan sebagai hukum yang
mengatur kepentingan umum dan mengatur hubungan penguasa
dengan warga negaranya. Hukum publik ini adalah keseluruhan
peraturan yang merupakan dasar negara dan mengatur pula
bagaimana cara negara melaksanakan tugasnya. Karena
memperhatikan kepentingan umum maka pelaksanaan peraturan
hukum publik dilakukan oleh penguasa. Termasuk hukum publik
adalah: Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi
Negara
Hukum Privat adalah hukum antar perorangan yang
mengatur hak dan kewajiban perorangan yang satu terhadap
yang lain dalam hubungan keluarga dan didalam pergaulan
masyarakat. Pelaksanaannya diserahkan pada masing-masing
pihak. Hukum Perdata masuk kedalam ranah hukum privat bahka
n hukum privat disebut juga hukum perdata.
Mengapa hukum perdata merupakan bagian dari hukum privat,
karena hukum perdata merupakan hukum yang mengatur
hubungan dalam keluarga dan hubungan pergaulan dalam
masyarakat. Hubungan dalam keluarga ini menimbulkan hukum
tentang orang dan hukum keluarga. Sedangkan hubungan
pergaulan dalam masyarakat menimbulkan hukum harta
kekayaan yang dibagi lebih lanjut menjadi hukum benda dan
hukum perikatan termasuk juga hukum waris.
34
belah pihak adalah perorangan, penguasa bisa menjadi
pihak ketiga.
2. dilihat dari sifatnya
35
b. Tidak dikodifikasikan ialah sebagai undang-
undang saja.
36
3. Hukum Asasi(Hukum), yaitu hukum yang berlaku di dalam
segala waktu dan tempat di dalam belahan dunia. Hukum
tersebut berlaku untuk masa yang tidak dapat ditentukan dan
tidak mengenal batas waktu terhadap siapapun juga di seluruh
dunia.
37
BAB 7
ASAS-ASAS HUKUM
Pengertian
Asas atau prinsip seringkali kata asas dimaknai juga sebagai prinsip dari kamus
bahasa Indonesia asas dan prinsip memiliki pengertian yang sama yaitu asas, dasar
basis etika, pokok, sendi fundamen dst.
Setiap perundang-undangan yang dibuat selalu didasari sejumlah asas atau
prinsip dasar. Kata asas ialah dasar atau alas , sedang kata prinsip merupakan
sinonimnya (Wojowasito, 1972:17 dan 227)
Asas hukum merupakan fondasi suatu perundang-undangan. Bila asas tersebut
dikesampingkan, maka bangunan undang-undang dan segenap peraturan
pelaksananya akan runtuh.
Dalam bahasa Inggris asas diterjemahkan sebagai principle, prinsip juga
diterjemahkan sebagai principle.
Kamus hukum memberikan pemaknaan asas sebagai suatu alam pikiran yang
dirumuskan secara luas dan mendasari adanya suatu norma hukum
Sedangkan prinsip dibagi menjadi dua:
1. Principia prima: norma-norma kehidupan yang berlaku secara fundamental,
universal dan mutlak serta kekal ( berlaku bagi segala bangsa dan masa)
2. Principia secundaria: norma-norma yang tidak fundamental, tidak universal, tidak
mutlak, melainkan relatif tergantung pada manusianya
Jadi asas dan prinsip memiliki makna yang sama keduanya dimaknai sebagai dasar
dari suatu hal tertentu, perbedaanya hanya pada penggunaan dan kata yang
mengikutinya.
Dalam literatur dan Per UU an di Indonesianya umumnya menggunakan kata asas.
Sedangkan di Barat menggunakan kata principle
Asas hukum
38
Beliau, selanjutnya mengibaratkan asas hukum sebagai jantung peraturan hukum atas
dasar 2 (dua) alasan :
1. Asas hukum merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya sebuah peraturan
hukum. Ini berarti penerapan peraturan-peraturan hukum itu bisa dikembalikan kepada
asas hukum.
2. Asas hukum karena mengandung tuntutan etis, maka asas hukum diibaratkan
sebagai jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan
pandangan etis masyarakatnya.
Sudikno Mertokusumo, menyatakan bahwa tak semua asas yang tertuang dalam
peraturan atau pasal yang kongkrit. Alasannya, adanya rujukan pada asas Nullum
delictum nulla poena sine praevia lege poenali ( Tiada suatu peristiwa dipidana, kecuali
atas dasar peraturan perundang-undangan pidana yang mendahulukannya ), dan asas
praduga tak bersalah (presumption of innocence).
1. Bellefroid: asas hukum adalah norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif
dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih
umum. Asas hukum itu merupakan pengendapan hukum positif
2. Van eikema homes: asas hukum itu tidak boleh dianggap sebagai norma-norma
hukum yang kongkrit, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar-dasar umum
atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang berlaku.
3. The liang gie:asas adalah dalil umum yang dinyatakan dalam istilah umum tanpa
menyarankan cara-cara khusus mengenai pelaksanaan nya yang diterapkan
pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan
itu.
Dari berbagai definisi yg dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa
asas atau prinsip hukum bukanlah peraturan kongkrit. Melainkan pikiran dasar yang
umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari peraturan kongkrit , asas hukum
bersifat umum dan abstrak dan nanti terjelma dalam peraturan Per uu an dan putusan
39
merupakan peraturan yang riil.
2. Asas adalah suatu ide atau konsep, sedangkan norma adalah penjabaran dari ide
tersebut.
3. Asas hukum tidak mempunyai sanksi sedangkan norma mempunyai sanksi.
Tentu saja keduanya berbeda, karena asas hukum adalah merupakan latar belakang
dari adanya suatu hukum konkrit, sedangkan norma adalah hukum konkrit itu sendiri.
Atau bisa juga dikatakan bahwa asas adalah asal mula dari adanya suatu norma.
40
". Asas yang masih dianut tersebut, sebetulnya sebagai bentuk diskriminasi
kolonial Belanda, sehingga sudah perlu dihapuskan. Dengan demikian, asas
hukum difungsikan sebagai a tool of social engineering bagi masyarakat.
Tapi sekarang ada dari sebagian masyarakat yang melakukan acara pengadilan
tanpa didampingi oleh seorang pengacara, apakah fungsi ini masih berlaku?.
Fungsi ilmu hukum adalah mencari asas hukum dalam hukum positif, sedangkan
asas hukum mempunyai dua fungsi yaitu, : fungsi dalam hukum dan fungsi
dalam ilmu hukum.
Asas dalam hukum mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk
undang-undang dan hakim ( ini merupakan fungsi yang bersifat mengesahkan )
serta mempunyai pengaruh yang normatif dan mengikat para pihak.
Asas dalam ilmu hukum hanya bersifat mengatur dan eksplikatif atau
menjelaskan. Tujuannya adalah memberi ikhtisar, sifatnya tidak normatif dan
tidak termasuk hukum positif.
Ditinjau dari ruang lingkupnya, asas hukum terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. Asas hukum umum, yaitu asas hukum yang berhubungan dengan seluruh bidang
hukum., seperti asas restitution in integrum, asas bahwa apa yang lahirnya tampak
benar untuk sementara harus dianggap demikian sampai ada keputusan dari
pengadilan..
2. Asas hukum khusus, yaitu asas hukum yang berfungsi dalam bidang yang lebih
sempit seperti dalam bidang hukum perdata, hukum pidana, dan sebagainya, yang
merupakan penjabaran dari asas hukum umum.
1. Asas-asas hukum objektif yang bersifat moral. prinsip-prinsip itu telah ada pada para
pemikir zaman klasik dari abad pertengahan.
2. Asas-asas hukum objektif yang bersifat rasional, yaitu prinsip-prinsip yang termasuk
pengertian hukum dan aturan hidup bersama yang rasional. Prinsip ini juga telah
diterima sejak dahulu, tetapi baru diungkapkan secara nyata sejak mulainya zaman
modern, yakni sejak timbulnya negara-negara nasional dan hukum yang dibuat oleh
kaum yuris secara profesional.
3. Asas-asas hukum subjektif yang bersifat moral maupun rasional, yakni hak-hak yang
ada pada manusia dan menjadi titik tolak pembentukan hukum. Perkembangan hukum
paling nampak dalam bidang ini.
41
mengemukakan bahwa asas hukum bukanlah norma hukum konkrit karena asas hukum
adalah jiwa dari norma hukum itu sendiri.
Asas hukum dikatakan sebagai jiwa dari norma hukum atau peraturan hukum
karena ia merupakan dasar lahir atau ratio legis dari peraturan hukum. Sebagai contoh
bahwa asas hukum merupakan jiwa dari peraturan atau norma hukum yaitu : asas
hukum yang menyatakan bahwa apabila seseorang melakukan perbuatan susila yang
merugikan orang lain maka ia harus mengganti kerugian, dan ini merupakan asas
hukum yang bersifat abstrak, dari asas hukum ini lahir suatu norma hukum yang
bersifat konkrit yaitu setiap perbuatan yang melawan hukum dan menimbulkan kerugian
bagi pihak lain, wajib membayar ganti rugi. ( lihat Pasal 1365 BW ).
Karena sifat asas hukum yang abstrak inilah sehingga tidak bisa diterapkan
secara langsung dalam peristiwa hukum lain halnya dengan peraturan hukum yang
bersifat konkrit.
42
BAB 8
PENEGAKAN HUKUM
43
Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan dilakukan oleh lembaga
penegak hukum yaitu:
1. Kepolisian
2. kejaksaan
3. kehakiman
4.Penasehat hukum
Sistem peradilan Indonesia menganut sistem bertingkat
1. pengadilan negri
2. Pengadilan tinggi
3. Mahkamah agung
lembaga peradilan
1. Peradilan umum
2. Peradilan agama
3. Peradilan militer
4. Peradilan tata usaha Negara
Setelah reformasi dibentuk lembaga baru yang terlibat dalam penegakan hukum
yaitu mahkamah konstitusi dan Komisi pemberantasan korupsi, peradilan HAM,
Peradilan tipikor, peradilan niaga
Penegakan hukum diluar pengadilan
Dalam system hukum dikenal juga penyelesaian sengketa di luar pengadilan
atau jalur non litigasi. Dasar hukum nya adalah UU no 30 tahun 1999 tentang Arbitrase
dan alternative penyelesaian sengketa.
Jalur ini tidak asing dalam kebiasaan yang berlaku pada bangsa Indonesia yang
menyelesaikan masalah secara musyawarah untuk mencapai permufakatan. Dimana
jika ada sengketa diantara mereka cenderung masayarkat tidak membawa
permaslahan tersebut kepengadilan, namun diselesaikan secara kekeluargaan
Kata “arbitrase” berasal dari bahasa asing yaitu “arbitrare”. yang berarti kekuasaan
menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan. Arbitrase di Indonesia dikenal dengan
“perwasitan”
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang no.30 tahun 1999” Arbitrase adalah
cara penyelesaian suatu sengketa perdata diluar pengadilan umum yang di dasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa”.
Pada dasarnya arbitrase dapat berwujud dalam dua bentuk, yaitu :
1. Klausula Arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjiantertulis yang dibuat
para pihak sebelum timbul sengketa( factum de compromitendo ).
44
Adapun kegiatan dalam bidang perdagangan itu antara lain: perniagaan,
perbankan, keuangan, penanaman modal, industri dan hak milik intelektual.
Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI adalah suatu badan yang
dibentuk oleh pemerintah Indonesia guna penegakan hukum di Indonesia dalam
penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang terjadi diberbagai sektor
perdagangan, industri dan keuangan, melalui arbitrase dan bentuk-bentuk alternatif
penyelesaian sengketa lainnya antara lain di bidang-bidang korporasi, asuransi,
lembaga keuangan, pabrikasi,hak kekayaan intelektual, lisensi, waralaba, konstruksi,
pelayaran / maritim, lingkungan hidup, penginderaan jarak jauh, dan lain-lain dalam
lingkup peraturan perundang-undangan dan kebiasaan internasional. Badan ini
bertindak secara otonom dan independen dalam penegakan hukum dan keadilan.
45
Persamaan dan Perbedaan Arbitrase dengan Penyelesaian Sengketa Lainnya.
46
6. putusan arbitrase adalah final dan mengikat, tidak dapat diajukan banding
atau upaya hokum apapun, sedangkan putusan pengadilan bisa diajukan
banding, kasasi dan bahkan peninjauan kembali.
BAB 9
1. Pengertian HKI
HKI adalah: suatu hak eksklusif/monopoli yang dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang atau entitas yang memberi peluang kepadanya untuk menikmati
pengembalian investasi yang telah dikeluarkan dalam pembuatan karya intelektual
tersebut.
HKI pada umumnya berhubungan dengan perlindungan penerapan ide dan informasi
yang memiliki nilai komersial.
HKI adalah kekayaan pribadi yang dapat dimiliki dan diperlakukan sama dengan
bentuk-bentuk kekayaan lainnya seperti menjual dan melisensikan sesuatu. Banyak
hal yang dapat dilindungi oleh HKI; termasuk novel, karya seni fotografi, lembaran
musik. Rekaman suara film, piranti lunak dan piranti keras komputer, situs internet,
disain untuk barang-barang yang diproduksi secara masal, organisme hidup yang
direkayasa secara biologis, obat obatan baru, rahasia dagang, pengetahuan teknik,
karakter dan nama-nama merek yang ditemukan
2. Sistem HKI
47
Sistem HKI mencoba memberi wujud terhadap suatu yang tidak ada wujudnya
misalnya ide, ide adalah hal yang tidak kasat mata. Tujuan dari sistem HKI adalah
memberi wujud dari yang tidak kasat mata seperti ide/ kreasi dll kedalam bentuk
sertifikasi HKI. Sistem HKI itu ada karena dalam karya intelektual ada potensi
ekonomi, ada potensi pemanfaatan sehingga berpotensi untuk terjadi peniruan.
Secara faktual HKI merupakan satu sistem pemberian perlindungan hukum bagi
karya-karya intelektual yang mencakup jangkauan yang luas dari pengetahuan
tradisional misalnya pengolahan jamu sampai program komputer dan internet di era
ekonomi digital ini.
Manfaat perlindungan terhadap karya intelektual dapat dilihat dari berbagai sudut
kepentingan:
a. bagi penghasil karya intelektual guna melindungi investasi dalam bentuk waktu,
tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan dalam menghasilkan karya intelektual
agar mereka dapat menikmati pendapatan ekonomis/keuntungan dari komersialisasi
hasil karya intelektualnya
b. bagi para pelaku usaha; dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk membangun daya
saing usaha melalui monopoli yang diperoleh melalui sistem HKI
d. bagi negara; secara tidak langsung perlindungan karya intelektual yang diberikan
sistem HKI dapat menstimulasi lahirnya alih penemuan, inovasi dan kreasi yang
mendukung pertumbuhan perekonomian nasional
Sistem HKI dan perlindungan terhadap karya intelektual menjadi sangat penting bagi
dunia riset dan dunia usaha untuk dua tujuan:
48
Mengapa HKI dilindungi
a. Hak cipta berlaku untuk karya seni, musik, literatur, drama, film, tari photografi dan
program komputer
b. Paten dan paten sederhana, berlaku untuk karya penemuan (solusi teknis terhadap
suatu masalah)
f. Perlindungan tata letak sirkuit terpadu berlaku untuk topografi sirkuit terpadu
1. Hak Cipta adalah hak eklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta)
Hak cipta dapat menjadi milik perusahaan jika karya cipta itu dilakukan sebagai
bagian dari pekerjaan sesorang atau jika seseorang direkrut untuk menciptakan
karya cipta, yang dikenal sebagai work for hire (karya cipta untuk disewakan).
Sebagai contoh, jika seseorang menulis lirik lagu, orang lain tidak bisa dengan
begitu saja menggunakan lirik lagu itu tanpa izin, dan jika mereka melakukannya,
49
mereka dapat digugat atas apa pun uang/penghasilan yang mereka peroleh dari
versi lagu mereka.
Berikut ini beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dari sudut hukum ketika
menentukan apakah perkecualian pada perlindungan hak cipta ini diizinkan:
Paten
Merek
Desain Industri
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Rahasia Dagang
Varietas Tanaman
2. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas
hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten).
Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam pengertian di atas,
juga menurut undang-undang tersebut) adalah:
50
produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk
atau proses. (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001, ps. 1, ay. 2)
Inventor adalah seseorang yang secara sendiri atau beberapa orang
yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke
dalam kegiatan yang menghasilakan Invensi. (Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2001, ps. 1, ay. 3)
Kata paten, berasal dari bahasa Inggris patent, yang awalnya berasal dari kata
patere yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal
dari istilah latters patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang
memberikan hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari
definisi paten itu sendiri, konsep paten mendorong investor untuk membuka
pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya, inventor
mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. Mengingat pemberian paten
tidak mengatur siapa yang harus melakukan invensi yang dipatenkan, sistem
paten tidak dianggap sebagai hak monopoli.
Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai subjek yang dapat dipatenkan:
proses, mesin, dan barang yang diproduksi dan digunakan. Proses mencakup
algoritma, metode bisnis, sebagian besar perangkat lunak (software), teknik
medis, teknik olahraga dan semacamnya. Mesin mencakup alat dan aparatus.
Barang yang diproduksi mencakup perangkat mekanik, perangkat elektronik dan
komposisi materi seperti kimia, obat-obatan, DNA, RNA, dan sebagainya.
Contoh hak paten: Pada bulan Juli 1998, pengadilan AS menyatakan bahwa
perangkat lunak yang terkait dengan metode bisnis dapat dipatenkan juga. Pada
tahun 1999, dalam gerakan yang sangat controversial. Amazone perusahaan
eceran buku online memberlakukan dan menerima hak paten atas metode bisnis
pemesanannya.
51
3. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. (Pasal
1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek).
1. Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi
garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan
tangan. (Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
Industri).
2. Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang
di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari
elemen tersebut adalah lemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor
yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. (Pasal 1 Ayat 1
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu).
3. Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari
berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan
peletakkan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan
Sirkuit Terpadu. (Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu)
4. Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam
52
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
(Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang).
Langkah-langkah analisa
Apakah objek yang dipersengketakan termasuk dalam katagori objek perlindungan hak
cipta
Kalau pertanyaan yang pertama tidak terpenuhi maka kasus tersebut tidak perlu
diteruskan
Daftar Pustaka
54
6. Pengantara Hukum ketengakerjaan Indonesia, Lalu Husni,Jakartra Pt
Rajagarfindo Indonesia 2003
7. Ilmu Hukum Satjipto Rahardjo, PT Citra Adtya Bakti, Bandung 2000
8. AusAID Indonesia – Australia, Hak-hak Kekayaan Intelektual: 2001
9. Dirjen HKI, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: 2006
55