Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Sistem Hukum Secara Umum dan Menurut Para Ahli – Kali ini akan dibahas mengenai definisi

sistem
hukum yang benar. Jika kita melihar berbagai referensi megenai apa itu sistem hukum, maka akan ada beberapa
literatur yang berbeda diantara para pakar mengenai arti sistem hukum.

Sistem hukum sendiri adalah satu kesatuan unsur-unsur yang masing-masing saling berinteraksi dan bekerja sama
dalam mencapai tujuan kesatuan tersebut. Yaitu susunan sebagai satu kesatuan yang tersusun dari sejumlah
bagian-bagian yang dinamakan subsistem hukum, yang secara bersama-sama mewujudkan kesatuan yang
utuh. Kesatuan tersebut diterapkan terhadap kompleks unsur-unsur yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum,
dan pengertian hukum.

Dalam arti sempit, sistem hukum adalah suatu kesatuan hukum yang dibatasi pada segi materiil dan substansi
hukum. Dalam arti luas, sistem hukum adalah semua aturan hukum yang telah disusun secara tersistem dan
terpadu berdasarkan atas asas-asas tertentu. Maka bisa dikatakan bahwa sistem hukum adalah suatu susunan dari
aturan-aturan hidup yang keseluruhannya terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain.

Dalam arti lain, sistem hukum adalah suatu kesatuan peraturan-peraturan hukum yang terdiri atas bagian-bagian
(hukum) yang mempunyai kaitan (interaksi) satu sama lain, yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-asasnya,
dimana berfungsi untuk mencapai tujuan. Masing-masing bagian tidak berdiri sendiri dan tetapi saling terikat.
Dengan kata lain setiap bagian terletak pada ikatan sistem, dalam kesatuan dan hubungannya yang sistematis
dengan peraturan-peraturan hukum lainnya.

Pengertian Sistem Hukum Menurut Para Ahli

Menurut M Friedman

Sistem hukum adalah suatu sistem yang meliputi substansi, hukum, dan budaya hukum. Terdapat juga unsur unsur
Sistem Hukum dapat dibagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu :

1. Substance (Substansi Hukum)

Pengertian Substansi Hukum adalah hakikat dari isi yang dikandung di dalam peraturan perundang-undangan.
Substansi meliputi semua aturan hukum, baik itu yang tertulis maupun tidak tertulis, seperti halnya hukum materiil
(hukum substantif), hukum formil (hukum acara) dan hukum adat.

2. Structure (Struktur Hukum)

Pengertian Struktur Hukum adalah tingkatan atau susunan hukum, pelaksana hukum, lembaga-lembaga hukum,
peradilan dan pembuat hukum. Struktur hukum ini didirikan atas tiga elemen yang mandiri, yaitu :

(a) beteknis-system, yaitu keseluruhan dari aturan-aturan, kaidah dan asas hukum yang dirumuskan ke dalam
sistem pengertian.

(b) intellingen, yaitu pranata-pranata (lembaga-lembaga) dan pejabat pelaksana hukum yang keseluruhannya
merupakan elemen operasional (pelaksanaan hukum).

(c) beslissingen en handelingen, yaitu putusan-putusan dan tindakan-tindakan konkret, baik itu dari pejabat hukum
maupun para warga masyarakat. Akan tetapi, hanya terbatas pada putusan-putusan serta tindakan-tindakan yang
memiliki hubungan atau ke dalam hubungan yang dapat dilakukan dengan sistem pengertian tadi.

3. Legal Culture (Kultur Hukum)

Pengertian Kultur Hukum adalah bagian-bagian dari kultur dan pelaksana hukum, cara-cara bertindak dan berpikir
(besikap), baik yang berdimensi untuk membelokkan kekuatan-kekuatan sosial menuju hukum atau yang menjauhi
hukum. Kultur hukum merupakan gambaran dari perilaku dan sikap terhadap hukum itu, serta keseluruhan dari
faktor-faktor yang menetukan bagaimana sistem hukum memperoleh tempat yang sesuai dan dapat diterima oleh
warga masyarakat di dalam kerangka budaya masyarakat.

Menurut Sudikno Mertukusumo

Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama lain dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.

Menurut Bellefroid

Pengertian Sistem Hukum adalah rangkaian kesatuan peraturan-peraturan hukum yang disusun secara tertib
menurut asas-asasnya.

Menurut Mariam Darus Badrulzaman

Definisi sistem hukum adalah sekumpulan asas-asas terpadu yang menjadi landasan sebagai masyarakat yang
tertib hukum.

Menurut Scolten

Pengertian Sistem Hukum adalah kesatuan di dalam sistem hukum tidak ada peraturan hukum yang bertentangan
dengan peraturan-peraturan hukum lain dari sistem itu.

Menurut Subekti

Definisi sistem hukum adalah suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan dimana terdiri dari
bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusunan menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu
pemikiran tersebut untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Fuller

Menurut Fuller (1971), ada 8 persyaratan untuk adanya suatu sistem hukum. Delapan asas yang dinamakan
principles of legality itu adalah sebagai berikut :

1) suatu sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan, tidak boleh mengandung sekadar keputusan-
keputusan yang bersifat ad hoc;
2) peraturan-peraturan yang telah dibuat itu harus diumumkan;
3) tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut karena jika itu terjadi, maka peraturan itu tidak bisa dipakai untuk
menjadi pedoman tingkah laku;
4) peraturan-peraturan harus disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti;
5) suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang bertentangan satu sama lain;
6) peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilakukannya;
7) tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah peraturan karena dapat menyebabkan seseorang kehilangan
orientasi;
8) harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan pelaksanaannya sehari-hari.

Sumber hukum ialah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan-
kekutatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang jika dilanggar mengakibatkan sanksi yang
tegas dan nyata. Sumber hukum dapat ditinjau dari segi :

1. Sumber hukum material, sumber hukum yang dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, misalnya
ekonomi, sejarah, sosiologi, dan filsafat. Seorang ahli kemasyarakatan (sosiolog) akan menyatakan
bahwa yang menjadi sumber hukum adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Demikian sudut pandang yang lainnya pun seterusnya akan bergantung pada pandangannya masing-
masing bila kita telusuri lebih jauh.

2. Sumber hukum formal, membagi sumber hukum menjadi :

Undang-undang (statue), yaitu suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara.

a) Dalam arti material adalah setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dilihat
dari isinya mengikat secara umum seperti yang diatur dalam TAP MPRS No. XX/MPRS/1966.

b) Dalam arti formal adalah keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang karena
bentuknya dan dilibatkan dalam pembuatannya disebut sebagai undang-undang

Kebiasaan (custom/adat), perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama
kemudian diterima dan diakui oleh masyarakat. Apabila ada tindakan atau perbuatan yang berlawanan
dengan kebiasaan tersebut, hal ini dirasakan sebagai pelanggaran.

Keputusan Hakim (Jurisprudensi); adalah keputusan hakim terdahulu yang dijadikan dasar keputusan
oleh hakim-hakim lain dalam memutuskan perkara yang sama.

Traktat (treaty); atau perjanjian yang mengikat warga Negara dari Negara yang bersangkutan. Traktat
juga merupakan perjanjian formal antara dua Negara atau lebih. Perjanjian ini khusus menyangkut
bidang ekonomi dan politik.

Pendapat Sarjana Hukum (doktrin); merupakan pendapat para ilmuwan atau para sarjana hukum
terkemuka yang mempunyai pengaruh atau kekuasaan dalam pengambilan keputusan.

Ciri-ciri Sistem Hukum

terdapat perintah dan larangan

terdapat sanksi tegas bagi yang melanggar

perintah dan larangan harus ditaati untuk seluruh masyarakat

SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL

Sistem hukum eropa kontinental berkembang di negara-negara eropa daratan yang sering
disebut dengan “Civil law“.Civil law tersebut semula berasal dari kodifikasi yang berlaku di Romawi pada
masa pemerintahan kaisar Justianus.peraturan-peraturan hukumnya merupakan kumpulan dari
berbagai kaidah-kaidah hukum yang ada sebelum masa Kaisar Justianus yang kemudian disebut dengan
Corpus Juris Civilis, dan kemudian dijadikan dasar perumusan kodifikasi hukum di negara-negara eropa
daratan.
Prinsip-prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum eropa kontinental adalah hukum memperoleh
kekuatan yang mengikat,karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk Undang-
undang dan tersusun secara sistematis didalam kodifikasi.

Prinsip utama ini ditujukan hukum hanyalah dapat diwujudkan apabila tindakan-tindakan hukum yang
dilakukan didalam pergaulan hidup manusia diatur dengan peraturan-peraturan hukum tertulis.

Dengan berdasarkan tujuan tersebut,maka hakim tidak dapat leluasa untuk menciptakan hukum yang
mempunyai kekuatan mengikat umum.hakim hanya berfungsi menetapkan dan menafsirkan pertauran-
peraturan dalam batas-batas kewenangannya.putusan hakim hanya mengikat para pihak yang
berperkara saja (Doctrin Re Ajudicata).

Sumber-sumber hukum dalam sistem hukum eropa kontinental adalah :

Undang-undang yang dibentuk oleh badan legislatif

Peraturan yang dibuat oleh badan eksekutif berdasarkan Undang-undang.

Kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan diterima sebagai hukum selama tidak bertentangan dengan
Undang-undang.

Sistem hukum eropa kontinental menggolongkan dua bidang hukum yaitu :

1.Hukum public

Hukum Publik mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur kekuasaan/wewenang penguasa


negara serta hubungan-hubungan antara negara dan masyarakat.

Contoh yang termasuk hukum publik yaitu :

Hukum tata negara

Hukum tata usaha negara

Hukum pidana

2. HUKUM PRIVAT

Hukum privat mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan antara individu-
individu dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Contoh yang termasuk hukum privat yaitu :


Hukum perdata

Hukum dagang

Perbedaan hukum privat dan hukum publik sulit dibedakan batas-batasnya karena:

Terjadinya proses sosialisasi didalam hukum sebgai akibat dari makin banyaknya bidang-bidang
kehidupan masyarakat yang menyangkut kepentingan umum yang perlu dilindungi hukum.

Semakin banyaknya turut campur negara dalam bidang kehidupan perorangan,misalnya bidang
perdagangan,perburuhan,agraria,

SISTEM HUKUM ANGLO SAXON

Sistem hukum Anglo saxon mulai berkembang di Inggris sekitar abad XI,yang disebut dengan Common
law dan Unwritten law.

Sistem hukum Anglo saxon melandasi pula hukum positif di USA,Kanada,Australia dan negara-negara
lain yang termasuk dalam negara-negara persemakmuran Inggris.

Sumber-sumber hukum sistem hukum Anglo saxon adalah :

Putusan-putusan hukum pengadilan (Judicila decisions)

Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan tertulis.

Hal-hal yang terdapat dapat sistem hukum Anglo saxon adalah :

Putusan hakim merupakan sumber hukum yang utama yang dapat mewujudkan kepastian hukum dan
merupakan kaidah hukum yang mengikat umum.

Sumber hukum tidak tersusun secara sistematis dalam suatu kitab hukum.

Hakim mempunyai peranan yang sangat luas untuk menafsirkan hukum yang berlaku dan menciptakan
hukum baru yang akan menjadi pegangan hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara yang sejenis.

Menganut doktrin yang disebut “The doctrine of precedent atau stare defcisis ” yang pada hakekatnya
menyatakan bahwa dalam memutuskan perkara,seorang hakim harus mendasarkan keputusannya
kepada prinsip hukum yang sudah ada berdasarkan putusan hakim lain dari perkara sejenis sebelumnya
(prosedur).
Apabila putusan hakim yang terdahulu dianggap sudah ketinggalan dengan perkembangan
masyarakat,maka hakim dapat menetapkan putusan baru berdasarkan nilai kebenaran,keadilan dan akal
sehat (Common sense).dalam sistem hukum anglo saxon juga mengenal pembagian hukum publik dan
hukum privat.pengertian yang diberikan pada hukum publik hampir sama dengan pengertian hukum
publik di sintem hukum eropa kontinental.

Pengertian hukum privat lebih ditujukan pada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik (law of Propority),
tentang orang (law of person),tentang perjanjian (law of Contrac) dan perbuatan melawan hukum (Law
of tarts).

Perbedaan sistem hukum Anglo saxon dengan Sistem hukum eropa kontinental terdapat pada :

Sistem hukum Anglo saxon tidak mengenal adanya kodifikasi seperti halnya dalam sistem hukum
eropa kontinental,tetapi tersebar dalam putusn hakim,kebiasaan dan peraturan-peraturan administrasi
negara.

Tugas hakim dalam sistem hukum Anglo saxon tidak hanya sebagai pihak yang bertugas menetapkan
dan menafsirkan hukum,melainkan juga membentuk seluruh tata kehidupan yang mengikat
umum.sedangkan dalam sistem hukum eropa kontinental ,hakim tidak dapat secara leluasa untuk
,menciptakan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat umum,putusan hakim dalam suatu perkara
hanya mengikat para pihak yang berperkara saja (Doctrin Ras Ajudicata).

Dalam sistem hukum Anglo saxon,seorang hakim terikat dengan putusan hakim lain dari perkara yang
sejenis dalam memutuskan perkara (The doctrin of precedent) ,sedangkan dalam sistem hukum eropa
kontinental hakim boleh tidak terikat dengan putusan hakim lain yang memutuskan perkara
sejenis,asalkan tidak bertentangan dengan Undang-undang.

SISTEM HUKUM ADAT

Sistem hukum adat berasal dari terjemahan bahasa Belanda yaitu Adat recht yang pertama sekali
diperkenalkan oleh Snonck Hugronye.

Kata hukum dalam sistem hukum adat lebih luar artinya dari istilah hukum dalam sistem eropa
kontinental,karena terdapat peraturan-peraturan yang selalu dipertahankan keutuhannya oleh berbagai
golongan tertentu dalam lingkungan kehidupan sosialnya seperti pakaian,pangkat,pertunangan dan
lain-lain.

Sistem hukum adat bersumber dari kaidah-kaidah hukum yang tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang serta dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakat.dari sumber hukum yang tidak
tertulis itu,maka hukum adat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat.hal ini
berbeda dengan sumber hukum tertulis yang sulit diubah secara cepat karena perubahannya
memerlukan syarat dan cara yang ditentukan oleh peraturan tertulis pula.

Dalam sistem hukum adat,kepala adat mempunyai peranan yang sangat besar dalam hal untuk
mengubah hukum adat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sistem hukum ada membagi golongan hukum adalam 3 kelompok yaitu :

Hukum tata negara,yang mengatur tentang tata susunan masyarakat adat,lingkungan kerja,alat-alat
perlengkapan dan jabatan-jabatan dalam masyarakat adat.

Hukum adat tentang warga yang terdiri dari : Hukum perkawinan dan kekluargaan,hukum tanah,hukum
perhutangan,hukum waris.

Hkum adat delik.

Sistem hukum Islam bersumberkan pada Al Quran,sunnah nabi,ijma,dan Liyas.dalam hukum Islam
terdapat yang dinamakan hukum Fiqih yang terdiri hukum pokok yaitu : Hukum rohaniah dan hukum
duniawi.Hukum duniawi terdiri dari Muamalat,nikah dan jinayat.

dalam sistem hukum Islam terdapat ajaran tentang nilai baik dan buruk yang dinamakan Al ahkam al
kamsa yaitu :

Jais,Nilai buruk dan baik dalam kesusilaan perorangan bagi perbuatan yang semata-mata terserah
kepada pertimbangan sendiri.

Sunnah,perbuatan yang dianjurkan dalam hidup bermasyarakat.

Makruh,perbuatan yang tidak diinginkan ,dibenci,ditolak oleh masyarakat dan akan mendapat celaan
umum.

Wajib,perbuatan yang tidak boleh dibiarkan ,dan siapa yang meninggalkan akan mendapat hukuman.

Haram,perbuatan yang dilarang.

Lapangan-Lapangan Hukum

Pengklafisikasian hukum klasik sebagaimana dikemukakakn diatas dikenal dibeberapa Negara Eropa
yang menganut sistem hukum continental, termasuk juga belan dan Negara-negara bekas jajahannya.
Negara kita Indonesia yang juga bekas jajahan belanda (sehingga dulu dikenalo dengan Hindia-Belanda).

Lapangan Hukum Publik, antara lain meliputi :

a. Hukum Pidana (material) atau (ius poenale/strafrecht/ criminal law)


adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dapat
dipidana karena melanggar peraturan pidana. Dengan kata lain adalah keseluruhan peraturan atau
norma hukum yang berisi perintah dan larangan, dan barang siapa yang melanggarnya dapat dijatuhi
sanksi pidana;

b. Hukum Tata Negara (material) atau (Staatsrecht/Vervassungsrecht atau Constitutional law/droit


constitutionel) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tentang dasar dan
tujuan negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan dan pembagian tugas
kekuasaan organisasi negara serta kewenangannya. Singkatnya HTN (material) mengatur tentang
kewajiban dan kewenangan lembaga-lembaga negara yang diatur dalam konstitusi suatu negara dalam
hubungan dengan warganegara dan Hak Asasi Manusia;

c. Hukum Tata Usaha Negara (material) atau (Administratief recht/verwaltungsrecht atau droit
administratif/ administrative law) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur
tentang tatacara atau prosedur aparatur negara dalam melaksanakan tugas kewajiban
penyelenggaraan pemerintahan dalam hubungannya dengan pelayanan terhadap masyarakat;

d. Hukum Internasional (Internationaal recht/internationaal public recht atau International law/droit


international) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum dan asas-asas hukum yang mengatur
hubungan antara negara dan atau lembaga internasional;

e. Hukum Acara (hukum formal) atau (Proces recht atau Proces law) adalah keseluruhan peraturan atau
norma hukum yang mengatur bagaimana cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material
yang dilanggar;

f. Hukum Acara Pidana (hukum pidana formal/straf proces recht) adalah keseluruhan peraturan atau
norma hukum yang mengatur prosedur tindakan aparat pelaksana atau penegak hukum karena diduga
terjadi pelanggaran undang-undang/peraturan pidana. Dengan kata lain adalah keseluruhan peraturan
hukum yang mengatur tentang cara melaksanakan dan mempertahanan hukum pidana material yang
dilanggar;

g. Hukum Acara Tata Usaha Negara (HTUN Formal/administratief proces recht) adalah keseluruhan
peraturan atau norma hukum yang mengatur tentang cara bagaimana menyelesaikan sengketa tata
usaha negara antara perseorangan atau badan pribadi dengan pejabat tata usaha negara akibat
dilanggarnya peraturan tata usaha negara; atau hukum yang mengatur tata cara bersengketa di
peradilan tata usaha negara.
h. Hukum Acara Tata Negara (HTN formal/ Proces constitusional law/costitutioneel proces recht) adalah
keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur prosedur atau cara untuk melaksanakan dan
mempertahankan HTN material (konstitusi) bilamanana dilanggar.

2. Lapangan Hukum Privat, antara lain meliputi:

a. Hukum Perdata (Privaatrecht/Burgerlijk recht atau Private law), adalah keseluruhan peraturan atau
norma hukum yang mengatur hubungan hukum antara perseorangan dan atau badan yang
mengutamakan kepentingan pribadi atau individu. Dengan kata lain, hukum perdata adalah
keseluruhan peraturan hukum yang mengatur hubungan antara kepentingan perseorangan yang satu
dengan kepentingan perseorangan yang lain;

b. Hukum Dagang (Handelsrecht atau Kommercial law), adalah keseluruhan peraturan atau norma
hukum yang mengatur hubungan antara perseorangan dan atau badan di lapangan perdagangan atau
bisnis. Hukum dagang ini merupakan bagian dari hukum privat dalam arti luas;

c. Hukum Perdata Internasional (Internationaal Privaatrecht atau International private law), adalah
keseluruhan peraturan atau norma hukum dan/atau asas-asas hukum yang mengatur hubungan hukum
antara perseorangan dan/ atau badan pribadi yang mengandung unsur asing dan mengutamakan
kepentingan individu;

d. Hukum Acara Perdata (Hukum Perdata Formal/Burgerlijk Procesrechts) adalah keseluruhan peraturan
atau norma hukum yang mengatur tata cara orang atau badan pribadi mempertahankan dan
melaksanakan hak-haknya di perdilan perdata; atau keseluruhan peraturan atau hukum yang mengatur
tata cara bersengketa di peradilan perdata karena adanya pelanggaran hukum perdata material;

e. Hukum Acara Peradilan Agama adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tata
cara orang atau badan perdata mempertahankan dan melaksanakan hak-haknya di peradilan agama.

Anda mungkin juga menyukai