Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SYAIPUL WAHYUDI

NPM : 2208011018
MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM INDONESIA
SEMESTER : 1 ( satu )
KELAS : NON REG BJM 1F

RESUME
GAMBARAN HUKUM SECARA UMUM

A. Pengertian Hukum Indonesia


 Hukum
 Secara etimologis hukum berasal dari :
Law (Inggris), Recht (Belanda dan Jerman) dan Droit (Perancis) dan Rectum atau
lex (latin)
 Dalam perkembangannya hukum juga disebut “ius” dari kata “iubere” artinya
mengatur atau memerintah atau hukum.
 Istilah “law” mempunyai dua pengertian :
1. Sebagai pedoman untuk mencapai keadilan  atau disebut dengan “hukum” sama
dengan istilah “ius” (Latin), “droit” (Perancis), “recht” (Belanda dan
Jerman);  
2. Juga berarti “undang-undang” (Indonesia), sama dengan istilah  “lex” atau “legi”
(Latin), “loi” (Perancis), “wet” (Belanda), “gesetz” (Jerman).  
 Hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa
4. Terhadap pelanggaran peraturan tersebut dapat dikenakan sanksi yang tegas
 Hukum Indonesia
 Hukum yang ada lahir dan keberadaannya ada sejak masyarakat Indonesia ada.
 Hukum Indonesia : Hukum warisan Belanda, Hukum adat, kebiasaan dan Hukum
agama.
 Istilah “Hukum Indonesia” yang dimaksud adalah hukum yang berlaku di Negara
Indonesia pada waktu sekarang. Hukum yang berlaku pada waktu sekarang disuatu
tempat atau wilayah disebut “Hukum Positif”. Artinya hukum yang (dipositifkan)
berlaku untuk masyarakat tertentu dan dalam waktu tertentu.
 Hukum positif juga disebut ius constitutum, artinya hukum yang sudah ditetapkan
untuk diberlakukan saat ini pada suatu tempat atau Negara tertentu.

B. Sistem Hukum
 Pengertian Sistem Hukum
 Suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama lain
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.
 Unsur-unsur hukum/yuridis seperti peraturan hukum, asas hukum, dan pengertian
hukum
 Pengertian sistem hukum menurut beberapa ahli :
1. Subekti
Suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan dimana terdiri dari
bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau
pola, untuk mencapai suatu tujuan.
2. Sudikno Mertukusumo
Suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama
lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.
3. Bellefroid,
Rangkaian kesatuan peraturan-peraturan hukum yang disusun secara tertib
menurut asas-asasnya.
 Macam-macam Sistem Hukum
1. Sistem Hukum Common Law atau Unwriten law (Hukum tidak tertulis)
 Sistem hukum ini berasal dari tradisi Anglo Saxon Inggris
 Muncul abad VI – XIII Hukum Kerajaan atau Hukum Gereja (Canon Law)
 Sistem hukum yang tidak dikembangkan di universitas atau tidak melalui
penulisan doktrinal –Kodifikasi (dibukukan)
 Sistem hukum yang dikembangkan oleh para praktisi atau proseduralis (Hakim)
 Sumber hukumnya adalah putusan hakim
 Sistemnya luas dan kurang jelas
2. Sistem Hukum Civil Law (Hukum Sipil)
 Sistem hukum ini berasal dari tradisi Eropa Kontinental (Romawi). Kemudian
diikuti Belanda
 Dikatakan hukum Romawi karena sistem hukum ini berasal dari kodifikasi hukum
yang berlaku di kekaisaran Romawi pada masa Pemerintahan Kaisar Yustinianus
abad V (527-565 M).
 Sistem hukum yang dikembangkan di universitas atau melalui penulisan doktrinal
–kodifikasi
 Sumber hukumnya adalah Undang-Undang, Peraturan-peraturan dan kebiasaan-
kebiasaan
 Sistemnya lebih jelas dan sederhana
 Dianut di Indonesia (Yurisprudensi juga diperhatikan )

C. Sumber Hukum
1. Undang-Undang
 Suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat diadakan
dan dipelihara oleh penguasa negara
2. Kebiasaan
 Perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dlm hal yang sama
3. Keputusan Hakim (Yurisprudensi)
 Keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan
hakim kemudian mengenai hal yang sama
4. Traktat (Treaty)
 Perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih
5. Pendapat Sarjana Hukum (Doktrin)
 Pendapat hukum para sarjana hukum yang ternama

D. Klasifikasi atau Penggolongan Hukum


 Penggolongan hukum ada 5 yaitu sifatnya, isi atau materinya, bentuknya, waktu dan
tempat berlakunya
1. Sifatnya
a. Hukum Memaksa (imperative)
 Adalah hukum yang dalam keadaan bagaimana pun juga harus dan mempunyai
paksaan mutlak.
b. Hukum Mengatur (fakultatif/pelengkap)
 Adalah hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian
2. Bentuknya
a. Hukum tertulis
 Hukum yang dituliskan atau dicantumkan dalam perundang-undangan
 Contoh Hukum Pidana (KUHP) Hukum Perdata (KUH Perdata) dsb
b. Hukum tidak tertulis
 Hukum yang tidak dituliskan atau dicantumkan dalam perundang-undangan
 Contoh : Hukum Adat dan Hukum Kebiasaan
3. Waktu Berlakunya
a. Ius Constitutum (Hukum Positif)
 Adalah hukum yang berlaku sekarang (UU)
b. Ius Constituendum (Cita Hukum)
 Adalah hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang. (RUU)
c. Hukum Antar Waktu
 Adalah  hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala
bangsa di dunia. Hukum ini tak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk
selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga diseluruh tempat. (Hukum HAM)
4. Wilayah Berlakunya
a. Lokal, hukum yang berlaku pada daerah tertentu (Perda, Keputusan Gubernur,
Keputusan Bupati/ Walikota, Instruksi Gub, Bupati/Walikota)
b. Nasional, hukum yang berlaku di Negara tertentu (Peraturan Perundangan)
c. Internasional, hukum yang berlaku di dua negara atau banyak negara (Bentuknya
Perjanjian Internasional : NATO, AFTA, MEA, ASEAN, UN, WHO, ADB, WB dsb)

E. Jenis-jenis Hukum di Indonesia


1. Hukum Administrasi Negara
a. Pengertian dan Kedudukan HAN
 Administrasi dalam arti sempit adalah hitung menghitung, catat mencatat, ketik
mengetik. Dalam arti luas mencakup aparatur negara, pemerintahan, atau instansi
politik atau kenegaraan meliputi organ yang berada di pemerintahan sebagai
fungsi atau aktifitas dan sebagai proses teknik penyelenggaraan.
 Kedudukan sebagai hukum publik yaitu hukum yang mengatur tindakan
pemerintahan dan mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negara
dan pemerintah dengan organisasi pemerintahan.
 Jadi Hukum Administrasi Negara mengatur bagaimana organ pemerintahan
menjalankan pemerintahannya.
b. Asas-asas Hukum Administrasi Negara
1) Asas Legalitas, Setiap perbuatan administrasi negara harus berdasarkan hukum.
2) Asas de tourhement de pouvoir, Artinya tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan
3) Asas exes de pouvoir, Artinya tidak boleh menyerobot wewenang yang satu
dengan yang lain
4) Asas non diskriminator, Artinya tidak boleh membeda-bedakan antara warga
negara atau menjunjung tinggi kesamaan hak bagi seluruh penduduk
5) Asas pemaksa, Artinya memiliki sangsi agar hukum administrasi negara di taati,
sanksinya bisa berbentuk pembatalan keputusan
6) Asas fries ermessen, Artinya pembebasan bertindak atau di sebut discressioner di
berikan kepada aparatur pemerintahan atau administrasi negara dalam
menyelenggarakan pemerintahan.
2. Hukum Perdata
 Hukum perdata adalah suatu hukum yang mengatur setiap subyek hukum yang satu
dengan subyek hukum yang lain mengenai suatu objek hukum tertentu.
 Hukum perdata di bagi menjadi dua, yaitu hukum perdata formal dan hukum perdata
materiil.
a. Formal yaitu mengatur tentang bagaimana seseorangmempertahankan hak apabila
di langgar oleh orang lain. Ini sering di sebut dengan hukum acara perdata.
b. Materiil yaitu mengatur tentang kepentingan-kepentingan keperdataan setiap
subjek hukum.
3. Hukum Pidana
a. Pengertian Hukum pidana
 Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran dan kejahatan
terhadap kepentiangan umum.
b. Dasar Hukum Pidana
1) KUHP atau Wet Book van Stafrecht;
2) KUHAP UU nomor 8 tahun 1981;
3) Perundang-undangan di luar KUHP dan KUHAP.
c. Sistematika KUHP
1) Buku I tentang ketentuan umum;
2) Buku II tentang kejahatan;
3) Buku III tentang pelanggaran.
4. Hukum Acara Pidana
 Hukum Acara Pidana adalah sederet aturan dan peraturan yang dibuat dengan tujuan
memberikan sebuah pedoman dalam usaha mencari kebenaran dan keadilan bila
terjadi tindak pidana (contoh pemerkosaan) atau pelanggaran terhadap ketentuan
hukum yang bersifat materiil.
 Ada beberapa tugas dari hukum acara pidana yaitu:
a. Mencari dan mendapatkan kebenaran mateeriil;
b. Memperoleh putusan hakim tentang bersalah tidaknya seseorang atau kelompok
orang di sangka atau di dakwa;
c. Melaksanakan putusan hakim.
5. Hukum Acara Perdata
 Hukum acara perdata adalah aturan hukum yang mengatur bagaimana untuk
menjamin pelaksanaan hukum perdata matriil.
  Tujuan Hukum Acara Perdata
a. Melindungi hak seseorang.
b. Mempertahankan hukum perdata materiil.
 Fungsi Hukum Acara Perdata, mengatur bagaimana seseorang mengajukan tuntutan
hak.
6. Hukum dagang adalah keseluruhan kegiatan usaha yang di jalankan oleh orang atau
badan secara teratur dan terus menerus. Berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau
jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk di perjual belikan, di pertukarkan atau
disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan bersama.
7. Hukum adat merupakan hukum yang dinamis, berubah sesuai zaman. Walaupun tidak
tertulis di sebuah buku aturan yang jelas, tapi setiap orang yang mengetahui dan
memahaminya akan selalu patuh di bawahnya. Karena hukum adat adalah sesuatu yang
sakral dan harus diikuti selama tidak menyimpang dari rasa keadilan.
8. Hukum Islam merupakan istilah khas di Indonesia, sebagai terjemahan dari al-fiqh al-
Islamy atau dalam keadaan konteks tertentu dari as-syariah al-Islamy. Istilah ini dalam
wacana ahli hukum Barat disebut Islamic Law. Dalam al-Qur’an dan sunnah, istilah al-
hukum al-Islam tidak ditemukan.
9. Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional.
10. Hukum Agraria
Didalam UUPA, pengertian agraria dan hukum agraria mempunyai arti atau makna yang
sangat luas. Pengertian agraria meliputi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya (Pasal 1 ayat (2).
11. Hukum Tata Negaraadalah Hukum yang mengatur seluruh masyarakat hukum atasan dan
masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya dan menentukan wilayah lingkungan
masyarakatnya serta menentukan badan dan fungsinya masing-masing serta susunan dan
wewenang badan tersebut.
12. Hukum Pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang
pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada
masyarakat dengan melalui kas negara.
13. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara merupakan hukum yang secara bersama-
sama diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara. 

F. Peraturan Perundang-Undangan
 Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan berdasakan Pasal 7 UU No 10 Tahun 2004 :
1. UUD 1945
2. UU/Perppu
3. PP
4. Peraturan Presiden
5. Perda (Perda Propinsi, Kabupaten, Kota)
 Dalam UU No.12 Tahun 2011 Pasal 7 ayat 1 disebutkan Jenis dan hierarki Peraturan
Perundang-undangan terdiri atas:
1. UUD NRI 1945;
2. Tap MPR;
3. UU/PERPPU;
4. PP;
5. Perpres;
6. Perda Provinsi; dan
7. Perda Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai