1
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
3
PENGERTIAN HUKUM
Sistem
Adalah seperangkat unsur yang saling berkaitan
sehingga membentuk totalitas
HUKUM :
5. S.M . Amin. SH :
1.Aristoteles :
hukum adalah rangkaian peraturan yang mengikat
baik rakyat maupun penguasa
3.Samidjo, SH. :
hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau ijin untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur
tata tertib dalam kehdupan masyarakat.
6
Berdasarkan pengertian atau definisi hukum
dapat simpulkan bahwa hukum mengandung
beberapa unsur :
11
1. Berdasarkan isinya :
Hukum Publik :
Hukum Privat :
12
2. Berdasarkan Bentuknya:
Hukum tertulis :
Hukum yang ditemui dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan di dalam berbagai peraturan negara.
Terdiri :
1.Hukum tertulis yang dikodifkasikan :
Contoh : KUHP. KUHD, KUHAP
2. hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan:
contoh : peraturan hak merek dagang dan
peraturan tentang kepailitan
Hukum tidak tertulis
Hukum yang masih hidup dan berkembang dalam
masyarakat
Contoh :
Hukum adat dan hukum kebiasaan
13
3. Berdasarkan tempat berlakunya:
Hukum Nasional :
Hukum yang berlaku di dalam suatu negara
Contoh : hukum Australia
Hukum Internasional :
Hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau
lebih
Contoh : hukum Indonesia dan malaysia
Hukum Asing :
Hukum yang berlaku dalam negara lain
Contoh :
Hukum kewarganegaraan, hukum perang, hukum perdata
internasional
14
4. Berdasarkan masa berlakunya:
Ius Constitutum :
Hukum yang berlaku saat ini (Hukum Positif)
Ius Constituendum :
Hukum yang diharapkan atau direncanakan berlaku pada
masa yang akan datang (Huk. Yang dicita-citakan)
Contoh : Hukum pidana Nasional yang hingga saat ini
masih disusun
Hukum Universal (H. Asasi, H. alam) :
Hukum yang berlaku tanpa mengenal batas ruang dan
waktu. Berlaku sapanjang masa dimanapun, dan
terhadap siapapun
Contoh :
Piagam PBB tentang HAM, …………………..
15
5. Berdasarkan cara mempertahankannya:
Hukum materil :
Hukum yang mengatur tentang isi hubungan antar
sesama anggota masyarakat, antara anggota
masyarakat (hukum yang peraturanperaturan yang
berisi perintah dan larangan-larangan)
Contoh
KUHP, KUHPerdata UU No 71 tentang perkawinan
Hukum Formal :
Keseluruhan aturan yang berisi tata cara untuk
menyelesaikan suatu perbuatan yang melanggar
hukum materil
Contoh :
KUHAP, Hukum acara peradilan tata usaha negara dll
16
6. Berdasarkan sifatnya:
Hukum yang memaksa :
19
Sumber hukum :
1.Undang-undang :
ada jenis UU yakni undang-undang dalam arti
materil (setiap peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi
semua warga negara)
Dalam arti formal( setiap peraturan yang karena
bentuknya dapat disebut Undang-undang)
2.Kebiasaan (hukum tidak tertulis)
yaitu perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal
yang sama dan kemudian diterima serta diakui oleh
masyarakat
21
3. Yurisprudensi
yaitu keputusan hakim terdahulu terhadap suatu
perkara yang tidak diatur dalam undang-undang dan
dijadikan pedoman oleh hakim lainnyadalam memtus
perkara yang serupa.
4. Traktat
yaitu perjanjian yang dibuat oleh dua negaraatau
lebih mengenai persoalan-persoalan tertentu yang
menjadi kepentingan negara yang bersangkutan
5. Doktrin
yaitu pendapat para ahli terkemuka yang dijadikan
dasar atau asas-asas penting dalam hukum dan
penerapannya
22
Menjelaskan
Sistem Tata Hukum Indonesia
23
Tata Hukum berasal bahasa belanda “ rechtorde” yaitu
susunan hukum, yang artinya memberikan tempat yang
sebenarnya”
Yaitu menyusun dengan baik dan tertib aturan-aturan
hukum dalam pergaulan hidup agar ketantuan yang
berlaku dengan mudah dapat diketahui dan digunakan
untuk menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang
terjadi
26
Landasan dibentuknya peradilan di Indonesia
adalah pasal 24 UUD 1945 :
(1)Kekuasan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman
menurut undang-undang.(UU No 14 tahun 1985)
(2) Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman
itu diatur dengan undangundang.
Landasan pelaksanaan lembaga peradilan di Indonesia
adalah UU No 4 tahun 2004 tentang ketentuan pokok-
pokok kekuasaan kehakiman pasal 10 menyebutkan :
1.Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada
dibawahnya dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
2.Badan yang berada dibawah Mahkamah Agung
meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara.
27
Pengertian lembaga peradilan
•lembaga peradilan merupakan
wahana bagi setiap rakyat yang
mencari keadilan untuk
mendapatkan haknya sesuai
dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
28
Dasar Hukum Lembaga Peradilan di
Indonesia dapat dibedakan sebagai
berikut :
1.Peradilan umum ( UU No 2 Tahun 1986 )
2.Peradilan agama ( UU No 7 Tahun 1989 )
3.Peradilan Militer ( UU No 5 Tahun 1950 jo UU No 7
Tahun 1989 )
4.Peradilan Tata Usaha Negara ( UU No 5 Tahun
1986)
30
Kompetensi dasar
Indikator
1. Menguraikan perangkat lembaga peradilan
2. Menganalisis macam-macam lembaga peradilan
3. Menganalisis peranan lembaga peradilan
4. Menganalisis pelaksanaan lembaga peradilan
31
Menguraikan
perangkat lembaga peradilan
32
Perangkat/alat kelegkapan lembaga peradilan
diberikut :
1.Hakim.
33
2. Jaksa.
3.Polisi (penyidikan)
34
Menganalisis
macam-macam lembaga peradilan
35
MAHKAMAH
AGUNG
PENGADILA
PENGADILA PENGADILA
PENGADILA N TINGGI
N N
N TINGGI TATA
TINGGI TINGGI
UMUM/SIPIL USAHA
AGAMA MILITER
NEGARA
PENGADILA
PENGADILA PENGADILA PENGADILA
N
N NEGERI N N
TATAUSAHA
UMUM/SIPIL AGAMA MILITER
NEGARA
UU No 7 Th 1989 UU No th 1986
UU No 2 th 1986 UU No th 1950
36
STRUKTUR KEKUASAAN KEHAKIMAN
(UU No.48 Th.2009)
YUDEX
FACTIE
38
SUSUNAN PENGADILAN MILITER*
a. Pengadilan Militer a. Oditur Militer
b. Pengadilan Tinggi Militer b. Oditur Militer Tinggi
c. Pengadilan Militer Utama c. Oditur Jenderal
d. Pengadilan Militer Pertempuran (PMP) d. Oditur Militer
Pertempuran
yudex yurist
MAHKAMAH AGUNG
YUDEX
FACTIE
P.UMUM P. AGAMA P.MILITER* P.TUN
PERBANDINGAN SISTEM PERADILAN
46
A. Peradilan Umum (UUNo 2 Tahun 1986)
Pengadilan umum adalah pengadilan yang
sehari-hari memeriksa dan memutus perkara
dalam tingkat pertama dari semua perkara
perdata dan perkara pidana untuk semua
golongan penduduk (WNA dan WNI)
47
Susunan Peradilan Umum menurut pasal 6 UU
No 2 tahun 1986 sebagai berikut :
1.Pengadilan Negeri
adalah pengadilan yang sehari-hari memeriksa
dan memutus perkara tingkat pertama dari semua
perkara perdata dan perkara pidana. PN berkedudukan
di kabupaten atau kota
Fungsi PN adalah memeriksa tentang sah tidaknya
suatu penangkapan, penahanan, yang diajukann
tersangka, keluarga atau kuasa hukumnya kepada ketua
PN
wewenang PN memeriksa dan memutus perkara
pidana dan perkara perdata ditingkat pertama sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
48
2. Pengadilan Tinggi (pengadilan tingkat banding)
Pengadilan adalah pengadilan tingkat kedua
(banding) yang daerah hukumnya meliputi daerah
tingkat satu/provinsi.
Fungsi PT :
1. Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir
sengketa wewenang mengadili antara pengadilan
negari di dalam daerah hukumnya. Memberi
pimbinaan kepada pengadilan-pengadilan negeri
didaerah hukumnya
2. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan
di daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan
itu diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya 49
B.Peradilan Agama
Pengadilan Agama adalah
pengadilan yang memeriksa dan
memutus perkara-perkara antara
orang islam, berkaitan dengan
nikah, rujuk, talak/cerai (NTR)
warisan dan nafkah.
50
C. Peradilan Militer
1. anggota TNI
2. Seseorang menurut UU dapat dipersamakan
dengan TNI
3. Anggota jawatan atau golongan yang dapat
dipersamakan dangan TNI menurut UU
4. Tidak termasuk 1 sampai 3 tetapi menurut
menhankam yang ditetapkan persetujuan menteri
kahakiman harus diadili oleh pengadilan militer
51
D. Peradilan Tata Usaha Negara
pengadilan tata usaha negara adalah pengadilan
yang memeriksa memutus dan menyelesaikan
semua senketa tata usaha negara
Masalah2 yang menjadi jangkauan PTUN sebagai
berikut :
1. Bidang sosial yaitu gugatan atau permohonan
terhadap keputusan administrasi tentang penolakan
tentang suatu surat izin
2. Bidang ekonomi yaitu gugatan atau permohonan
yang berkaitan dengan perpajakan , merek, agraria,
dsb
3. bidang HAM gugatan atau permohonan yang
berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang
serta penagkapan dan penahanan yang tidak sesuai
dengan prosedur hukum
52
4. Bidang function publique