Anda di halaman 1dari 49

SISTEM PERADILAN DI INDONESIA

Teguh Imam Sationo., S.H., M.Sc


DOSEN & PENELITI PUSAT STUDI HUKUM & HAM
FH UWMY

Materi Disampaikan pada PKPA PERADI III


Di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram
Yogyakarta, 26 Juli 2019

1
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

1.Mendeskripsikan pengertian sistem hukum


dan peradilan nasional

1.Mendeskripsikan pengertian hukum


2.Menentukan macam-macam penggolongan Hukum
3.Mendeskripsikan sumber hukum formal dan
material
4.Menjelaskan sistem tata hukum Indonesia
5.Mendeskripsikan pengertian dan dasar hukum
lembaga peradilan nasional
2
Mendeskripsikan
Pengertian Hukum

3
PENGERTIAN HUKUM

Sistem
Adalah seperangkat unsur yang saling berkaitan
sehingga membentuk totalitas

HUKUM :

Adalah peraturan atau tata tertib yang mempunyai


sifat memaksa, mengikat dan mengatur hubungan
manusia dengan manusia lainnya dalam masyarakat
dengan tujuan menjamin keadilan dalam pergaulan
hidup bermasyarakat
4
4. Mochtar Kusumaatmaja :

Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah srta asas-asas


yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat yang
bertujuan memelihara ketertiban serta meliputi lembaga-
lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah
itu sebagai kenyataan dalam masyarakat

5. S.M . Amin. SH :

adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri


dari norma-norma dan sanksi-sanksi. Tujuannya adalah
mengadakan ketertiban dlam pergaulan manusia sehinga
keamanan dan ketertiban terpelihara
5
Pengertian hukum menurut beberapa ahli :

1.Aristoteles :
hukum adalah rangkaian peraturan yang mengikat
baik rakyat maupun penguasa

2.Hugo The Groot ;


hukum adalah peraturan tentang perbuatan moral
yang menjamin keadilan

3.Samidjo, SH. :
hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau ijin untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur
tata tertib dalam kehdupan masyarakat.

6
Berdasarkan pengertian atau definisi hukum
dapat simpulkan bahwa hukum mengandung
beberapa unsur :

1.Peraturan mengenai tingkah laku manusia


dalam pergaulan masyarakat
2.Peraturan itu dibuat/dibentuk oleh badan-
badan resmi (yang berwajib/berwenang)
3.Peraturan bersifat memaksa
4.Adanya sanksi yang tegas atas pelanggaran
peraturan tersebut
9
Selain itu hukum itu mempunyai ciri-ciri yaitu
sebagai berikut :
1.Adanya perintah dan/atau larangan
2.Perintah dan atau larangan tersebut harus
ditaati oleh setiap orang.
FUNGSI HUKUM
1.Menjamin kepastian hukum bagi setiap
orang dalam masyarakat
2.Menjamin ketertiban, ketentraman,
kedamaian, keadilan, kemakmuran,
kebahagian dan ketenangan
3.Menjaga tidak terjadi perbuatn main hakim
sendiri dalam mayarakat 10
Menentukan
Macam-macam penggolongan hukum

11
1. Berdasarkan isinya :
Hukum Publik :

Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara


dengan warga negara yang menyangkut dengan
kepentingan umum

Hukum Privat :

Hukum yang mengatur hubungan antara orang yang


satu dengan orang lain yang menyangkut kepentingan
perseorangan

12
2. Berdasarkan Bentuknya:
Hukum tertulis :
Hukum yang ditemui dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan di dalam berbagai peraturan negara.
Terdiri :
1.Hukum tertulis yang dikodifkasikan :
Contoh : KUHP. KUHD, KUHAP
2. hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan:
contoh : peraturan hak merek dagang dan
peraturan tentang kepailitan
Hukum tidak tertulis
Hukum yang masih hidup dan berkembang dalam
masyarakat
Contoh :
Hukum adat dan hukum kebiasaan
13
3. Berdasarkan tempat berlakunya:

Hukum Nasional :
Hukum yang berlaku di dalam suatu negara
Contoh : hukum Australia
Hukum Internasional :
Hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau
lebih
Contoh : hukum Indonesia dan malaysia
Hukum Asing :
Hukum yang berlaku dalam negara lain
Contoh :
Hukum kewarganegaraan, hukum perang, hukum perdata
internasional

14
4. Berdasarkan masa berlakunya:

Ius Constitutum :
Hukum yang berlaku saat ini (Hukum Positif)
Ius Constituendum :
Hukum yang diharapkan atau direncanakan berlaku pada
masa yang akan datang (Huk. Yang dicita-citakan)
Contoh : Hukum pidana Nasional yang hingga saat ini
masih disusun
Hukum Universal (H. Asasi, H. alam) :
Hukum yang berlaku tanpa mengenal batas ruang dan
waktu. Berlaku sapanjang masa dimanapun, dan
terhadap siapapun
Contoh :
Piagam PBB tentang HAM, …………………..
15
5. Berdasarkan cara mempertahankannya:

Hukum materil :
Hukum yang mengatur tentang isi hubungan antar
sesama anggota masyarakat, antara anggota
masyarakat (hukum yang peraturanperaturan yang
berisi perintah dan larangan-larangan)
Contoh
KUHP, KUHPerdata UU No 71 tentang perkawinan
Hukum Formal :
Keseluruhan aturan yang berisi tata cara untuk
menyelesaikan suatu perbuatan yang melanggar
hukum materil
Contoh :
KUHAP, Hukum acara peradilan tata usaha negara dll
16
6. Berdasarkan sifatnya:
Hukum yang memaksa :

Hukum yang dalam keadaan apapun harus ditaati dan


bersifat mutlak
Contoh :
Ketentuan pasal 340 KUHP

Hukum yang mengatur (pelengkap) :

Hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak


yang bersangkutan telah membuat sendiri suatu
perjanjian
Contoh :
Ketentuan pasal 1152 KUHperdata 17
7. Berdasarkan sumbernya:
Hukum undang-undang :
Hukum yang tercantum dalam peraturan perunang-
undangan.
Contoh : UU pemilu
Hukum kebiasaan :
Hukum yang terletak didalam peraturan-peraturan adat
dan kebiasaan .
Contoh hukum adat minangkabau, hukum adat kajang
Hukum traktat :
Hukum yang terletak di dalam perjanjian antarnegara
Contoh :
Hukum batas negara
Hukum jurisprudensi :
Hukum yang terbantuk karena karena keputusan hakim
(putusan pengadilan) 18
Contoh : KUHP
Mendeskripsikan
sumber hukum formal
dan material

19
Sumber hukum :

Adalah segala hal yang menimbulkan aturan yang


mempunyai kekuatan memaksa, artinya jika seseorang
melanggar aturan tersebut, orang itu akan dikenakan
sanksi yang tegas dan nyata

Sumber hukum materil :


Adalah keyakinan dan perasaan hukum individu dan
pendapat umum yang menentukan isi atau materi hukum.
Sumber isi atau materi hukum material antara lain dari
nilai agama dan kesusilaan, akal budi (Grotius) serta jiwa
bangsa (F.C. Von Savigni)

Sumber hukum formal :


Adalah perwujudan isi atau materi hukum material yang
menentukan berlakunya hukum itu sendiri. 20
Yang termasuk sumber hukum formal :

1.Undang-undang :
ada jenis UU yakni undang-undang dalam arti
materil (setiap peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang isinya mengikat secara umum bagi
semua warga negara)
Dalam arti formal( setiap peraturan yang karena
bentuknya dapat disebut Undang-undang)
2.Kebiasaan (hukum tidak tertulis)
yaitu perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal
yang sama dan kemudian diterima serta diakui oleh
masyarakat

21
3. Yurisprudensi
yaitu keputusan hakim terdahulu terhadap suatu
perkara yang tidak diatur dalam undang-undang dan
dijadikan pedoman oleh hakim lainnyadalam memtus
perkara yang serupa.
4. Traktat
yaitu perjanjian yang dibuat oleh dua negaraatau
lebih mengenai persoalan-persoalan tertentu yang
menjadi kepentingan negara yang bersangkutan
5. Doktrin
yaitu pendapat para ahli terkemuka yang dijadikan
dasar atau asas-asas penting dalam hukum dan
penerapannya

22
Menjelaskan
Sistem Tata Hukum Indonesia

23
Tata Hukum berasal bahasa belanda “ rechtorde” yaitu
susunan hukum, yang artinya memberikan tempat yang
sebenarnya”
Yaitu menyusun dengan baik dan tertib aturan-aturan
hukum dalam pergaulan hidup agar ketantuan yang
berlaku dengan mudah dapat diketahui dan digunakan
untuk menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang
terjadi

Dalam hukum positif di indoensia berlaku tata hukum


sebagai berikut :

1.Hukum tata negara (HTN) :


adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur
tentang organisasi untuk mencapai tujuannya dalam
kemasyarakatan
24
2. Hukum adminstrasi negara (HAN) :
ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang
pengelolaan administrasi pemerintahan dalam arti
luas, yang bertujuan untuk mengetahui cara tingkah
laku negara dan alat-alat perlengkapan negara
3. Hukum perdata
adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan
membatasi tingkah laku manusia dalam memenuhi
kepentingan (kebutuhan)nya atau mengatur
kepentingan perseorangan
4. Hukum pidana.
ketentuan-ketantuan yang mengatur dan membatasi
tingkah laku manusia yang meniadakan pelanggaran
kepentingan umum
5. Hukum acara atau hukum formal
adalah peraturanhukum yang mengatur tentang cara
bagaimana mempertahankan peraturan hukum
25
materil
Mendeskripsikan
Pengertian dan Dasar Hukum
Lembaga Peradilan Nasional

26
Landasan dibentuknya peradilan di Indonesia
adalah pasal 24 UUD 1945 :
(1)Kekuasan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman
menurut undang-undang.(UU No 14 tahun 1985)
(2) Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman
itu diatur dengan undangundang.
Landasan pelaksanaan lembaga peradilan di Indonesia
adalah UU No 4 tahun 2004 tentang ketentuan pokok-
pokok kekuasaan kehakiman pasal 10 menyebutkan :
1.Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada
dibawahnya dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
2.Badan yang berada dibawah Mahkamah Agung
meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara.
27
Pengertian lembaga peradilan
•lembaga peradilan merupakan
wahana bagi setiap rakyat yang
mencari keadilan untuk
mendapatkan haknya sesuai
dengan ketentuan hukum yang
berlaku.

28
Dasar Hukum Lembaga Peradilan di
Indonesia dapat dibedakan sebagai
berikut :
1.Peradilan umum ( UU No 2 Tahun 1986 )
2.Peradilan agama ( UU No 7 Tahun 1989 )
3.Peradilan Militer ( UU No 5 Tahun 1950 jo UU No 7
Tahun 1989 )
4.Peradilan Tata Usaha Negara ( UU No 5 Tahun
1986)

30
Kompetensi dasar

Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan

Indikator
1. Menguraikan perangkat lembaga peradilan
2. Menganalisis macam-macam lembaga peradilan
3. Menganalisis peranan lembaga peradilan
4. Menganalisis pelaksanaan lembaga peradilan

31
Menguraikan
perangkat lembaga peradilan

32
Perangkat/alat kelegkapan lembaga peradilan
diberikut :

1.Hakim.

hakim adalah pejabat yang melakukan tugas


kekuasaan kehakiman. Hakim bertugas menegakkan
hukum dan keadilan berdasarkan pancasila dengan
jalan menafsirkan hukum dan mencari dasar-dasar
serta asas-asas yang jadi landasannya melalui perkara-
perkara yang dihadapinya sehingga keputusan
mencerminkan perasaan keadilan bangsa dan rakyat
indonesia

33
2. Jaksa.

Jaksa atau kejaksaan adalah lembaga pemerintahan


yang melaksanakan kekuasaan negara dibidang
penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan
undang-undang

3.Polisi (penyidikan)

Polisi atau kepolisian adalah lembaga negara yang


berperan sebagai pemelihara kantibmas, penegak
hukum, pelindung serta pengayom dan pelayan
masyarakat

34
Menganalisis
macam-macam lembaga peradilan

35
MAHKAMAH
AGUNG

PENGADILA
PENGADILA PENGADILA
PENGADILA N TINGGI
N N
N TINGGI TATA
TINGGI TINGGI
UMUM/SIPIL USAHA
AGAMA MILITER
NEGARA

PENGADILA
PENGADILA PENGADILA PENGADILA
N
N NEGERI N N
TATAUSAHA
UMUM/SIPIL AGAMA MILITER
NEGARA

UU No 7 Th 1989 UU No th 1986
UU No 2 th 1986 UU No th 1950

36
STRUKTUR KEKUASAAN KEHAKIMAN
(UU No.48 Th.2009)

MAHKAMAH AGUNG UU No.14


Th.1985
UU No.5
Th.2004

PERADILAN PERADILAN PERADILAN


PERADILAN
UMUM AGAMA MILITER
TUN
UU No.2 Th.1986 UU No.7 Th.1986 UU No.31 Th.1997
UU No.5 Th.1986 37
yudex yurist

YUDEX

FACTIE

38
SUSUNAN PENGADILAN MILITER*
a. Pengadilan Militer a. Oditur Militer
b. Pengadilan Tinggi Militer b. Oditur Militer Tinggi
c. Pengadilan Militer Utama c. Oditur Jenderal
d. Pengadilan Militer Pertempuran (PMP) d. Oditur Militer
Pertempuran

Peradilan Militer punya hukum acara tersendiri yang tercantum


dalam UU No.31 Th.1997.
Pengangkatan Hakim maupun Jaksanya juga diatur tersendiri.
Pengadilan dan Oditur Militer Pertempuran wilayahnya
mengikuti lokasi pertempuran.
PMP memberikan petunjuk, teguran atau peringatan terhadap
a, b, d.
PMP meneruskan permohonan kasasi, PK dan grasi ke MA
SISTEM PERADILAN

yudex yurist

MAHKAMAH AGUNG

PT UMUM PT AGAMA PT MILITER* PT PTUN

YUDEX

FACTIE
P.UMUM P. AGAMA P.MILITER* P.TUN
PERBANDINGAN SISTEM PERADILAN

Civil Law Anglo Saxon Adat Islam

Jaks Penuntut-wakil Penuntut-wakil Tdk ada Tdk ada


a Pem Pem istitusinya institusinya
Haki Salah tidaknya Besar sanksi – Pemutus: Tetua Pemutus:
m dan besarnya Hakim Adat/ Khadi; di
sanksi Salah tidaknya - Kades/Majelis Indonesia PA
Juri Adat/ Dukun atau oleh ahli
hk Islam
Polisi Penyelidik, Sama, tapi ada Variasi antar Penyelidik,
Penyidik Federal & Neg rechtkring penyidik –
Bagian untuk di
Nangro Aceh
Darussalam
Putu Sebag. besar Sebag. besar Bisa dua- Bisa dua-
s-an kasus kasus putusannya duanya duanya
putusannya berdasar
berda-sar UU, yurisprudensi,
KEKUASAAN BADAN
PERADILAN DI INDONESIA
PENGADILAN – KEJAKSAAN  NEGERI
banding

PENGADILAN – KEJAKSAAN  TINGGI


kasasi

MAHKAMAH – KEJAKSAAN AGUNG


PK
PEMBUKTIAN

Alat-alat bukti dalam Alat-alat bukti dalam


hukum pidana: hukum perdata:
Keterangan saksi Bukti tertulis
Keterangan ahli (surat)
Surat Saksi
Petunjuk Persangkaan
Keterangan Pengakuan
terdakwa Sumpah
UPAYA HUKUM
UPAYA HUKUM BIASA UPAYA HUKUM BIASA:
Pasal 191 (1) putusan bebas – bila Biasa: (a) banding
tuduhan
tidak terbukti (b) kasasi
(2) tuduhan terbukti tapi bukan
merupakan kejahatan atau
pelanggaran
(3) penghukuman –
menjatuhkan
hukuman
Pasal 67 upaya banding (+pasal 21 (1)
UUKK)

UPAYA HUKUM LUAR BIASA UPAYA HUKUM LUAR


Pasal 256-262 - kasasi demi kepentingan BIASA
hukum (+ pasal 22 UU Upaya hukum yang diajukan
KK) untuk putusan-2 yang sudah
Pasal 263 (2) - Peninjauan Kembali (+ mempunyai kekuatan hukum tetap
pasal
23 UU KK)
PENEGAKAN HUKUM
SUBSTANSI HUKUM
Apakah peraturannya sudah dapat digunakan dengan mudah,
berpihak pada yang lemah, ada sanksi
Apakah peraturannya konsisten antara yang satu dengan yang
lain
Apakah proses pembuatan sudah memenuhi perUU yang
berlaku
STRUCTURE
Apakah lembaga yang menegakkan substansinya ada dan punya
kewenangan yang jelas antara yang satu dengan yang lain
Apakah aparat penegaknya punya kapabilitas yang memadai
Apakah biayanya cukup
CULTURE
Apakah aparat penegak hukumnya + masyarakat punya
budaya hukum yang tidak terlalu jauh berbeda
Apakah aparat penegak hukum menegakkan hukum dengan
mendasarkan pada keadilan, kemanfaatan dan kepastian
hukum yang konsisten
Menganalisis
peranan lembaga peradilan

46
A. Peradilan Umum (UUNo 2 Tahun 1986)
Pengadilan umum adalah pengadilan yang
sehari-hari memeriksa dan memutus perkara
dalam tingkat pertama dari semua perkara
perdata dan perkara pidana untuk semua
golongan penduduk (WNA dan WNI)

Perkara diadili oleh hakim dibantu seorang


panitra, sekertaris dan juru sita

47
Susunan Peradilan Umum menurut pasal 6 UU
No 2 tahun 1986 sebagai berikut :

1.Pengadilan Negeri
adalah pengadilan yang sehari-hari memeriksa
dan memutus perkara tingkat pertama dari semua
perkara perdata dan perkara pidana. PN berkedudukan
di kabupaten atau kota
Fungsi PN adalah memeriksa tentang sah tidaknya
suatu penangkapan, penahanan, yang diajukann
tersangka, keluarga atau kuasa hukumnya kepada ketua
PN
wewenang PN memeriksa dan memutus perkara
pidana dan perkara perdata ditingkat pertama sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
48
2. Pengadilan Tinggi (pengadilan tingkat banding)
Pengadilan adalah pengadilan tingkat kedua
(banding) yang daerah hukumnya meliputi daerah
tingkat satu/provinsi.
Fungsi PT :
1. Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir
sengketa wewenang mengadili antara pengadilan
negari di dalam daerah hukumnya. Memberi
pimbinaan kepada pengadilan-pengadilan negeri
didaerah hukumnya
2. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan
di daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan
itu diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya 49
B.Peradilan Agama
Pengadilan Agama adalah
pengadilan yang memeriksa dan
memutus perkara-perkara antara
orang islam, berkaitan dengan
nikah, rujuk, talak/cerai (NTR)
warisan dan nafkah.

50
C. Peradilan Militer

Tugas pengadilan militer adalah mengadili hanya


dalam perkara pidana yang dilakukan oleh :

1. anggota TNI
2. Seseorang menurut UU dapat dipersamakan
dengan TNI
3. Anggota jawatan atau golongan yang dapat
dipersamakan dangan TNI menurut UU
4. Tidak termasuk 1 sampai 3 tetapi menurut
menhankam yang ditetapkan persetujuan menteri
kahakiman harus diadili oleh pengadilan militer

51
D. Peradilan Tata Usaha Negara
pengadilan tata usaha negara adalah pengadilan
yang memeriksa memutus dan menyelesaikan
semua senketa tata usaha negara
Masalah2 yang menjadi jangkauan PTUN sebagai
berikut :
1. Bidang sosial yaitu gugatan atau permohonan
terhadap keputusan administrasi tentang penolakan
tentang suatu surat izin
2. Bidang ekonomi yaitu gugatan atau permohonan
yang berkaitan dengan perpajakan , merek, agraria,
dsb
3. bidang HAM gugatan atau permohonan yang
berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang
serta penagkapan dan penahanan yang tidak sesuai
dengan prosedur hukum
52
4. Bidang function publique

Anda mungkin juga menyukai